BAB II PEMBAHASAN A. Prematur 1. Pengertian premature Premature adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Menurut WHO persalinan prematur yaitu persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat bayi kurang dari 2500 gram. Dengan demikian persalinan prematur dapat terdiri dari persalinan prematur dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan janin sesuai masa kehamilan (SMK) dan persalinan prematur dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan kecil untuk masa kehamilan (KMK). 2. Penyebab persalinan prematur a. Stres Stres bisa menyebabkan meningkatnya produksi corsisol dan hormon stres lainnya dalam tubuh. Hormon-hormon ini nantinya akan menghambat nutrisi ke janin sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah, penurunan perkembangan janin dan juga persalinan awal. b. Olahraga berlebihan Melakukan olahraga ringan saat hamil sangat penting. Ini akan mengurangi risiko diabetes selama kehamilan.Tapi melakukan olahraga berat dan memperpanjang jam berolahraga secara tiba-tiba dapat menyebabkan persalinan prematur dan keguguran. c. Kelebihan berat badan Badan yang bertambah gemuk semasa hamil merupakan tanda kehamilanmu normal dan sehat. Namun, kenaikan berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia) dan diabetes gestasional. Hal ini dapat mengakibatkan persalinan prematur. d. Usia pada saat kehamilan Perempuan yang lebih muda dari 17 tahun dan lebih tua dari 35 lebih berisiko mengalami persalinan dini dan keguguran. Pada perempuan muda rahim tidak berkembang dengan baik, dan pada perempuan yang lebih tua sel telur tidak lagi memiliki kualitas yang baik. e. Minuman berkafein Konsumsi kafein berlebihan yang terdapat dalam kopi, minuman berenergi, teh hingga coklat tidak baik bagi bayi, sekaligus meningkatkan risiko keguguran, terutama yang dikonsumsi oleh ibu hamil pada trimester pertama. f. Merokok Ketika merokok, bahan kimia berbahaya seperti nikotin dan karbon monoksida akan masuk dalam tubuh melalui paru-paru. Nikotin mempersempit pembuluh darah dalam tubuh sehingga pasokan oksigen ke bayi berkurang. Efeknya, bayi bisa meninggal dalam kandungan atau lahir prematur. g. Konsumsi Alkohol Konsumsi alkohol dalam jumlah besar mampu bergerak melalui plasenta ibu dan memasuki sirkulasi darah janin. Masalahnya, hati bayi belum bisa mengeluarkan racun. Akibatnya, selain lahir prematur, keguguran juga bisa terjadi. 3. Tanda-tanda prematur a. Nyeri punggung bagian bawah. b. Kontraksi setiap 10 menit. c. Kram di perut bagian bawah. d. Keluar cairan dan lendir dari vagina yang semakin banyak. e. Perdarahan vagina. f. Tekanan di bagian panggul dan vagina. g. Mual, muntah, hingga diare. 4. Penatalaksanaan prematur Setelah dilahirkan, dokter akan melakukan penanganan khusus terhadap bayi prematur. Bayi prematur akan menjalani perawatan intensif di ruang NICU (neonatal intensive care unit) hingga organ dalam berkembang sempurna dan kondisi bayi stabil tanpa ditopang oleh perawatan di rumah sakit. Bentuk penanganan khusus yang dilakukan dokter anak, meliputi: a) Memasukkan bayi ke dalam inkubator agar suhu tubuh bayi tetap hangat. b) Memasang sensor di tubuh bayi untuk memantau sistem pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh bayi. c) Memberi ASI melalui selang makan yang dipasang melalui hidung bayi. d) Bayi yang lahir dengan penyakit kuning akan menjalani terapi sinar untuk mengurangi warna kuning tubuh. e) Memberikan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah bayi, jika diperlukan. Hal ini dilakukan karena proses pembentukan sel darah merah belum sempurna. f) Melakukan pemeriksaan jantung bayi secara berkala dengan USG jantung atau ekokardiografi. g) Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya perdarahan di otak dan organ tubuh lainnya, seperti hati dan ginjal. h) Pemeriksaan mata akan dilakukan untuk mendeteksi kelainan yang dapat menggangu penglihatan. Daftar pustaka http://www.aladokter.com.