Uploaded by User97360

Pebi Pebrianti 11181035 3FA1

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
METODE STATISTIK DAN METODE PENELITIAN
STATISTIK DESKRIPTIF : DESCRIPTIVES
Disusun Oleh :
Pebi Pebrianti
11181035
3FA1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2020- 2021
PRAKTIKUM 4
STATISTIK DESKRIPTIF : DESCRIPTIVES
DATA OUTPUT PERTAMA
1. Tabel Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N
Minimum
Tinggi
25
Valid N (listwise)
25
159.6
Maximum
186.6
Mean
170.120
Std. Deviation
6.0328
2. Interpretasi Data :
Berdasarkan praktikum kali ini mengenai Statistik Deskriptif dengan sub
menu Descriptives. Dari data variable Tinggi didapat data output Descriptive
Statistics seperti diatas. Data tersebut didapat setelah dialakukan analisis
deskriptives pada data variable Tinggi. Pada data tersebut didapat beberapa
hasil yaitu yang pertama adalah nilai N. Nilai N disini merupakan jumlah data
yang ada pada variable Tinggi, maka dari data tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa jumlah data yang dianalisis pada variable Tinggi sebanyak 25.
Selanjutnya, selain nilai N, didapat juga nilai Minimum dan nilai Maximum.
Nilai Minimum merupakan nilai terendah dari data yang ada pada variable
Tinggi sedangkan nilai Maximum yaitu nilai tertinggi dari data yang ada pada
variable Tinggi. Maka, dari tabel Descriptive Statistics hasil analisis tersebut
didapat nilai terkecilnya 159,6 dan nilai tertingginya yaitu 186,6 dari data pada
variable Tinggi yang dianalisi. Pada data tabel Descriptive Statistics tersebut
juga didapat nilai Mean. Nilai mean ini merupakan nilai rata – rata dari data
pada variable Tinggi dan berdasarkan hasil analisis didapat nilai rata – rata dari
data pada variable Tinggi yaitu 170. Lalu, data yang terakhir yang didapatkan
yaitu data Standar Deviasi. Nilai Standar Deviasi ini menunjukkan nilai
disperse atau sebaran rata – rata dari sampel dan berdasarkan tabel Descriptive
Statistics hasil analisis tersebut nailai atau data Standar Deviasi pada variable
Tinggi yaitu sebesar 6,0328.
DATA OUTPUT KEDUA
1. Data Variabel Output Kedua
No
Tinggi
ZTinggi
1
170.2
0.01326
2
172.5
0.39451
3
180.3
1.68745
4
172.5
0.39451
5
159.6
-1.74381
6
168.5
-0.26853
7
168.5
-0.26853
8
172.5
0.39451
9
174.5
0.72604
10
159.6
-1.74381
11
170.4
0.04641
12
161.3
-1.46202
13
172.5
0.39451
14
170.4
0.04641
15
168.9
-0.20223
16
168.9
-0.20223
17
177.5
1.22332
18
174.5
0.72604
19
186.6
2.73175
20
164.8
-0.88185
21
170.4
0.04641
22
168.9
-0.20223
23
164.8
-0.88185
24
167.2
-0.48402
25
167.2
-0.48402
2. Interpretasi Data :
Setelah dilakukan analisis descriptive pada variable Tinggi dan
didapatkan data output pertama yaitu table Descritive Statistics lalu pada Data
View yang ada pada aplikasi SPSS terdapat penambahan variable yaitu
variable ZTinggi. Ztinggi ini merupakan z-score dari variable Tinggi dan
merupakan data output yang kedua dari variable Tinggi. z-score pada data ini
dapat diartikan sebagai standard score. Fungsi dari data z-score ini yaitu untuk
melihat secara cepat data yang menyimpang cukup jauh dari nilai rata – ratanya
atau disebut outlier.
Dari data pada tabel tersebut ada yang nilai ZTingginya minus seperti
pada baris ke 5, 6, 7, 10, 12, 15, 16, 20, 22, 23, 24 dan 25. Hal ini dikarena data
pada baris tersebut memiliki nilai yang kurang dari nilai rata – rata (Mean)
maka dari itu nilainya minus. Sedangkan untuk data pada tabel tersebut yang
hasilnya positif artinya data pada variable tingginya diatas nilai rata – rata
(Mean). Data pada tabel tersebut merupakan hasil perhitugan z-score secara
otomatis menggunakan aplikasi SPSS. Namun, untuk perhitunga z-score itu
sendiri dapat dihitung secara manual dengan menggunakan rumus. Bila secara
manual nilai z-score didapat dari nilai hasil data varibel tinggi dikurangin nilai
rata – rata yang kemudian dibagi dengan nilai Standar Deviasi yang didapat
pada data Output pertama.
Pada tabel tersebut untuk mengetahui data pada tabel yang termasuk
kedalam data outlier dapat dicari dengan cara lain juga dapat dilakukan denga
menggunakan uji dua sisi pada kurva. bila menggunakan cara ini hal pertama
yang dilakukan dengan menentukan tingkat kepercayaan dari pengelohan data.
Pada praktikum kali ini, dipilih tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu
95%. Tingkat kepercayaan ini digunakan untuk menentukan tingkat
signifikansi atau tingkat kesalahannya. Bila tingkat kepercayaaanya 95%, maka
didapat tingkat signifikansinya sebesar 5%. Nilai signifikansi ini dapat dari
hasil pengurangan total tingkat kepercayaan yaitu 100% dengan tingkat
kepercayaan yang ditentukan atau yang dipilih yaitu 95%. Pada praktikum kali
ini juga didapat
luas kurva sebesar 47,5%. Hasil tersebut didapat dari
perhitungan pengurangan 50% yang dikurangi dengan 2,5%. Untuk nilai 50%
tersebut menunjukkan luas daerah dari data – data yang tidak termasuk outlier
sedangkan 2,5% menunjukkan luas daerah dari data – data yang termasuk
outlier. Hasil tersebut merupakan hasil dari setengah nilai sesungguhnya dari
luas daerah diluar outlier dibagi setengah nilai sesungguhnya luas outlier.
Diambil data setengahnya sebab uji yang digunakan yaitu uji dua sisi untuk
dibagi menjadi 2 data disebelah kiri dan kanan. Setelah didapat luas kurva
maka didapat juga nilai kritisnya dengan melihat di tabel z. Karena luas
kurvanya 47,5% ini artinya sama dengan 0,4750. Dari hasil kurva tersebut nilai
0,4750 berada pada baris dengan nilai znya 1,9 dan pada kolon dengan nilai
znya 0,06 sehingga didapat nilai kritisnya 1,96. Maka, drai kurva tersebut
didapat bahwa nilai kritis pada kurva untuk bagian kana 1,96 dan untuk bagian
kiri -1.96 berarti data yang tidak termasuk outlier adalah data Ztinggi yang
kurang dari 1,96 dan lebih dari -1.96. sedangkan untuk data yang termasuk data
outlier yaitu data yang nilai z-score lebih dari 1,96 atau kurang dari-1,96. Maka
dari data tabel ZTinggi didapat satu data outliernya yaitu pada baris ke 19 yaitu
yang memiliki data variable Tingginya 186,6 dan data ZTingginya 2.73175.
Hal ini dikarenakan nilai ZTinggi atau z-scorenya lebih dari 1,96.
Download