Uploaded by User97337

TUGAS RESUME KELOMPOK 6 RESUME

advertisement
TUGAS RESUME KELOMPOK 6
BELAJAR DENGAN PIRANTI VISUAL, AUDIO DAN KINESTETIK
Pengertian Model Pembelajaran Visual, Audi0, Kinestetik – Menurut
Huda (2013) Tiga modalitas pembelajaran ini pertama kali dikembangkan
oleh Fleming (2001) untuk menunjukkan preferensi individu dalam proses
belajarnya, yakni Visual, Auditory, dan Kinestetik (VAK). Meskipun ketiga
modalitas tersebut hampir semuanya dimiliki oleh setiap orang, tetapi
hampir semua dari mereka selalu cenderung pada salah satu diantara
ketiganya (Dilts, Grinder, Bandler & DeLozier 1980). Ketiga modalitas ini
digunakan untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi. Bahkan,
beberapa orang tidak hanya cenderung pada satu modalitas saja, mereka
bisa memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu untuk meningkatkan
kemampuan belajar (Markova, 1992 dalam Deporter, Reardon, dan
Nourie-Singer, 2000: 85).
a. Visual
Modalitas visual mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat,
seperti warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar. Seorang siswa
yang visual sangat mungkin memiliki ciri-ciri berikut ini: Teratur,
memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan. Mengingat
dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan.
Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh untuk bisa menangkap
detail atau mengingat apa yang dilihat.
b. Audio
Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang diciptakan
maupun diingat seperti musik, nada, irama, dialog internal, dan suara.
Seorang siswa yang sangat auditoris dapat dicirikan sebagai berikut:
Perhatiannya mudah terpecah, berbicara dengan pola berirama, belajar
dengan cara mendengarkan, dan berdialog secara internal dan eksternal
c. Kinesteti
Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan
maupun diingat, seperti gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional,
dan kenyamanan fisik. Seorang siswa yang cenderung kinestetik dapat
dicirikan sebagai berikut: Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak
gerak. Belajar sambil bekerja, menunjukkan tulisan saat membaca,
menanggapi secara fisik. Mengingat sambil berjalan dan melihat.
Selain ketiga preferensi diatas, menurut Neil Fleming dalam Miftahul Huda
(2013) sebenarnya menambah satu modalitas lagi, yakni read/write, yang
kemudian menjadi VARK (Visual, Auditory, Read/Write, and Kinestetik).
Preferensi ini lebih cenderung pada informasi yang tampil dalam bentuk
kata-kata. Siswa memiliki potensi belajar membaca/menulis akan lebih
menyukai input dan output yang berbasis teks, membaca dan menulis apa
pun yang didengarkan dan dipahami, termasuk daftar-daftar, internet,
powerpoint, kamus, kutipan, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar Visual,
auditory, dan kinestetik (VAK)
dan read/write (VARK)
adalah gaya belajar multi-sensorik ini merepresentasikan bahwa guru
sebaiknya tidak hanya mendorong siswa untuk menggunakan satu
modalitas saja, tetapi berusaha mengkombinasikan semua modalitas
tersebut untuk memberi kemampuan yang lebih besar dan menutupi
kekurangan yang dimiliki masing-masing siswanya.
Kelebihan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik yaitu sebagai
berikut:
1. Pembelajaran akan lebih efektif, karena mengkombinasikan ketiga
gaya belajar.
2. Mampu melatih dan mengembangkan potensi siswa yang telah
dimiliki oleh pribadi masing-masing.
3. Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan efektif.
4. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
5. Mampu melibatkan siswa secara maksimal dalam menemukan dan
memahami suatu konsep melalui kegiatan fisikseperti demonstrasi,
percobaan, observasi, dan diskusi aktif.
6. Mampu menjangkau setiap gaya pembelajaran siswa
7. Siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar karena model ini mampu melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
Kelemahan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik yaitu tidak
banyak orang mampu mengkombinasikan ketiga gaya belajar tersebut.
Sehingga orang yang hanya mampu menggunakan satu gaya belajar,
hanya akan mampu menangkap materi jika menggunakan metode yang
lebih memfokuskan kepada salah satu gaya belajar yang didominasi.
Langkah-langkah model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan (kegiatan pendahuluan)
Kegiatan pendahuluan guru memberikan motivasi untuk membangkitkan
minat siswa dalam belajar., memberikan perasaan positif mengenai
pengalaman belajar yang akan datang kepada siswa, dan menempatkan
mereka dalam situasi optimal untuk menjadikan siswa lebih siap dalam
menerima pelajaran.
2. Tahap penyampaian (kegiatan inti pada eksplorasi)
Kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk menemukan materi pelajaran
yang baru secara mandiri,menyenangkan, relevan, melibatkan panca
indera, yang sesuai dengan gaya belajar VAK, tahap ini biasa disebut
eksplorasi.
3. Tahap pelatihan (kegiatan inti pada elaborasi)
Tahap pelatihan guru membantu siswa untuk mengintegrasi dan menyerap
pengetahuan serta keterampilan baru dengan berbagai cara yang
disesuaikan dengan gaya belajar VAK.
4. Tahap penampilan hasil (kegiatan inti pada konfirmasi)
Tahap penampilan hasil merupakan tahap seorang guru membantu siswa
dalam menerapkan dan memperluas pengetahuan maupun keterampilan
baru yang mereka dapatkan, pada kegiatan belajar sehingga hasil belajar
mengalami peningkatan (Ngalimun 2012: 76).
Demikian artikel singkat tentang Pengertian Model Pembelajaran Visual,
Auditory, Kinestetik semoga bermanfaat bagi anda dan dapat dijadikan
referensi bagi anda, jina berkenan silahkan share/bagikan artikel ini.
Terima kasih telah berkunjung.
Download