Uploaded by User97119

BAB 10 PENGUJIAN HIPOTESIS

advertisement
BAB 10
PENGUJIAN HIPOTESIS
4.1. Pengertian Hipotesis
Pernyataan atau pendapat mengenai sesuatu hal
yang harus diuji kebenarannya. Hipotesis diperlukan
sebagai dasar bagi suatu penelitian untuk
memecahkan permasalahan.
Beberapa contoh hipotesis yakni:
• Produsen lampu hemat energi merek X
menyatakan bahwa daya tahan lampu yang
diproduksinya mencapai 6.000 jam.
• Produsen rokok merek A menyatakan bahwa
produknya menguasai pangsa pasar di Indonesia
sebesar 70%.
• Hipotesis
seperti
tersebut
harus
diuji
kebenarannya dengan jalan mengumpulkan data
melalui penelitian yang kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode analisis yang
tepat.
• Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan
bersifat
operasional.
Kesalahan
dalam
perumusan hipotesis akan menyebabkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan
(kesimpulan).
4.2. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
a. Hipotesis Nol (H0)
Disebut sebagai hipotesis statistik karena
digunakan hanya dalam proses menganalisa data
dengan statistik untuk membuktikan apakah
diterima atau ditolak.
b. Hipotesis Alternatif (H1 atau Ha atau Hi)
Disebut juga dengan hipotesis kerja, yang harus
dirumuskan berdasarkan teori-teori atau
kemungkinannya
mengarah
pada
suatu
kebenaran.
Dari kedua macam hipotesis tersebut maka kita
dapat membuat suatu kesimpulan sebagai berikut:
a. Bila kita menerima hipotesis nol (H0) maka kita
akan menolak hipotesis alternatif (H1),
sebaliknya;
b. Bila kita menolak hipotesis nol (H0) maka kita
akan menerima hipotesis alternatif (H1).
4.3. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Dalam merumuskan hipotesis ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut:
a. Harus dirumuskan secara singkat dan benar.
b. Harus dengan nyata menunjukkan hubungan
antara 2 atau lebih variabel.
c. Harus didukung oleh teori-teori yang relevan
yang dikemukan oleh para ahli.
Contohnya:
H0 : µ = 3.600 jam
H1 : µ ≠ 3.600 jam
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
• Dalam langkah ini kita akan menentukan
besarnya α (tingkat signifikansi).
• Untuk menentukan besarnya α, tidak ada standar
ukuran yang pasti.
• Kita dapat memilih α maksimum sebesar 1%
untuk penelitian-penelitian di bidang kesehatan,
5% di bidang ekonomi dan 10% untuk bidang
pertanian.
• Semakin kecil α maka tingkat keyakinan
(confidence interval) kita semakin besar.
• Berdasarkan pada tingkat signifikansi (α) yang
disertai dengan adanya informasi mengenai
besarnya sampel dan perumusan hipotesa
alternatif (H1), kita dapat menentukan nilai tabel.
• Apabila dalam H1 bertanda ≠ maka tingkat
signifikansi dibagi 2 (α/2) dan digunakan untuk
pengujian 2 sisi (two-tailed test). Sedangkan
untuk pengujian satu sisi (one-tailed test)maka α
tetap.
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
• Dalam pengujian hipotesis yang datanya
berdistribusi normal, kita akan menggunakan
kurva normal yang memperlihatkan daerah
penerimaan maupun daerah penolakan hipotesi
nol (H0).
• Dalam menentukan kriteria pengujian sangat
tergantung kepada perumusan
dan tingkat
signifikansi. Kriteria pengujian dapat dibagi
menjadi 3 bentuk, yakni:
a. Pengujian dua sisi
b. Pengujian satu sisi kanan
c. Pengujian satu sisi kiri
• Bila dalam merumuskan terdapat tanda ≠ atau
kalimat tidak sama maka kita akan menggunakan
kriteria pengujian berbentuk dua sisi. Dalam
kriteria pengujian yang berbentuk dua sisi ini
maka tingkat signifikansi dibagi 2 (α/2), 12  di
bagian kiri dan 12  di bagian kanan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar berikut:
Langkah 4: Menghitung nilai statistik uji
• Dalam langkah ini kita akan menghitung nilai
statistik uji seperti Z, t, X2 ,F.
Langkah 5: Kesimpulan
• Langkah ini kita akan membandingkan langkah 4
dengan langkah 3 sehingga kita akan
mendapatkan salah satu dari dua kemungkinan,
yakni menerima H0 atau menolak H0.
4.4. Uji Hipotesis Mengenai Rata-rata
Teknik pengujian ini digunakan untuk membedakan
antara rata-rata yang berasal dari sampel ( X ) dengan
rata-rata populasinya (  ).
Uji rata-rata berdasarkan atas jumlah sampel yang
digunakan dibagi menjadi 2, yakni sampel besar (n ≥
30) dan sampel kecil (n < 30).
Sampel Besar
Untuk menguji rata-rata pada sampel besar
digunakan uji Z dengan rumus:
X −
Z=
S
n
Contoh:
Kepala Rumah Sakit Bersalin A menyatakan bahwa
tinggi badan bayi yang baru lahir rata-rata 50,1 Cm.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut diambil
sampel secara acak sebanyak 100 bayi yang baru
lahir, diperoleh tinggi badan rata-rata 49,9 Cm
dengan standar deviasi 0,5 Cm. Ujilah apakah ratarata tinggi badan bayi yang baru lahir lebih rendah
dari 50,1 Cm dengan tingkat keyakinan 95%.
Jawab:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : µ = 50,1
H1 : µ < 50,1
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji satu sisi kiri sehingga
besarnya Z-tabel pada α sebesar 5% = 1,645
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : Zhitung ≥ -1,645
Ho ditolak bila : Zhitung < -1,645
Langkah 4: Menghitung nilai Z
X −
Z=
S
n
49,9 − 50,1
Z=
0,5
100
Z=
− 0,2
0,5
10
Z=
− 0,2
0,05
Z = -4
Langkah 5: Kesimpulan
Karena Zhitung (-4) < Zα (-1,645) maka H0 ditolak, yang
berarti rata-rata tinggi badan bayi yang baru lahir
(49,9 Cm) lebih ringan secara signifikan dengan 50,1
Cm.
Sampel Kecil
Untuk menguji rata-rata pada
digunakan uji t dengan rumus:
sampel
X −
t=
S
n
kecil
Contoh 1:
Hasil panen per hektar sawah berupa gabah kering
rata-rata 8 ton. Diambil sampel sebanyak 25 hektar
ternyata rata-ratanya 8,2 ton per hektar dengan
standar deviasi 0,4 ton. Dengan tingkat keyakinan
95%, apakah hasil panenan rata-rata per hektar
sama dengan 8 ton?
Jawab:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : µ = 8
H1 : µ ≠ 8
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji dua sisi
α = 5% dan n = 25 maka
t
= t 0,025;24 =  2,064
;n −1
2
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : -2,064 ≤ thitung ≤ 2,064
Ho ditolak bila : thitung > 2,064 atau
thitung < - 2,064
Langkah 4: Menghitung nilai t
X −
t=
S
n
8,2 − 8
t=
0,4
25
0,2
0,2
t=
=
= 2,5
0,4 0,08
5
Langkah 5: Kesimpulan
Karena thitung (2,5) > t0,05;25 (2,064) maka H0 ditolak,
yang berarti bahwa hasil panenan per hektar sawah
berupa gabah kering rata-ratanya berbeda secara
signifikan dengan 8 ton.
Contoh 2:
Pengalaman beternak ayam jenis New Jersey Red
menunjukkan bahwa rata-rata berat badan ayam
pada usia 5 bulan adalah 4,35 pound. Dalam upaya
untuk menaikkan berat badan ayam, suatu bahan
tambahan khusus dicampurkan ke dalam makanan
ayam. Berat suatu sampel yang terdiri dari 10 ekor
ayam berusia 5 bulan adalah (dalam pound):
4,41
4,37
4,33
4,35
4,30
4,39
4,36
4,38
4,40
4,39
Pada tingkat keyakinan 95% (α = 5%), apakah bahan
makanan tambahan tersebut telah menaikkan berat
badan ayam secara signifikan?
Jawab:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : µ = 4,35
H1 : µ > 4,35
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji satu sisi kanan
α = 5% dan n = 10 maka
t ; n − 1 = t0,05;9 =1,833

Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : thitung ≤ 1,833
Ho ditolak bila : thitung > 1,833
Langkah 4: Menghitung nilai t
Langkah 5: Kesimpulan
Karena thitung (1,678) < t0,05;9
(1,833) maka H0 diterima,
yang berarti bahwa bahan
makanan tambahan
tersebut tidak dpat
menaikkan berat badan
ayam secara signifikan.
4.5. Uji Hipotesis Perbedaan Dua Mean Untuk
Sampel Independen
Sampel Besar
Untuk melakukan pendugaan perbedaan dua mean
dari sampel independent pada sampel besar
(n1+n2≥ 30 ) digunakan rumus sebagai berikut:
Z=
X1 − X 2
S12 S 22
+
n1 n2
Contoh:
Kita ingin membandingkan penghasilan per hari
yang diperoleh tukang ojek dan tukang becak yang
terdapat di kabupaten X. Diambil sampel random
sebanyak 30 orang tukang ojek memiliki
penghasilan rata-rata Rp 40.000 dengan standar
deviasi Rp 2.000. Sedangkan tukang becak diambil
sampel random 40 orang dengan pengahasilan ratarata Rp 28.000 dengan standar deviasi Rp 1.000.
Dengan tingkat kepercayaan 95%, ujilah apakah
penghasilan rata-rata per hari yang diperoleh
tukang ojek lebih tinggi daripada tukang becak?
Jawab:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 > µ2
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji satu sisi kanan
α = 5% maka
Z

= Z 0,05 =1,645
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : Zhitung ≤ 1,645
Ho ditolak bila : Zhitung > 1,645
Langkah 4: Menghitung nilai Z
Langkah 5: Kesimpulan
Karena Zhitung (30,157) > Z0,05 (1,645) maka H0
ditolak, yang berarti bahwa penghasilan rata-rata
per hari yang diperoleh tukang ojek lebih tinggi
daripada tukang becak secara signifikan.
Sampel Kecil
Apabila n < 30 (n1+n2<30), maka untuk menguji
perbeaan dua rata-rata sampel independen kita
akan menggunakan uji t dengan rumus:
t=
(X1 − X 2 )
 (n − 1 )S 2 + (n − 1 )S 2
 1
1
2
2

n1 + n2 − 2

 1
 + 1 
 n n 
2
 1
Contoh 1:
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan studi strata satu (S-1) di dua fakultas
pada Universitas X dengan indeks prestasi minimal
3,00, yakni 50 bulan pada fakultas ekonomi dengan
standar deviasi 1 bulan yang diambil dari sampel
sebanyak 15 orang dan 70 bulan pada fakultas
kedokteran dengan standar deviasi 3 bulan yang
diambil dari sampel sebanyak 12 orang. Dengan
tingkat keyakinan 95 %, apakah rata-rata waktu yang
diperlukan untuk menjadi sarjana kedokteran lebih
lama dibandingkan dengan menjadi sarjana
ekonomi?
Jawab
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : Zhitung ≤ 1,708
Ho ditolak bila : Zhitung > 1,708
Langkah 4: Menghitung nilai t
Langkah 5: Kesimpulan
Karena thitung (24,289) > t0,05;25 (1,708) maka H0
ditolak, yang berarti bahwa rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk menjadi sarjana kedokteran lebih
lama secara signifikan dibandingkan untuk menjadi
sarjana ekonomi.
Contoh 2:
Sebuah sampel tentang
nilai ujian mata kuliah
Statistik yang diberikan
kepada mahasiswa pria
dan wanita adalah
sebagai berikut:
Mahasiswa
Pria
Wanita
72
81
69
67
98
90
66
78
85
81
76
80
79
76
80
77
Pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), apakah ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai
mahasiswa pria dan wanita ?
Jawaban:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : µP = µW
H1 : µP ≠ µW
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji dua sisi:
α = 5% np= 9 nw= 7 maka
:
:
t
; n p + nw − 2
2
t 0,05
2
;9 + 7 − 2
= t 0,025;14 =  2,145
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : -2,145 ≤ thitung ≤ 2,145
Ho ditolak bila : thitung < -2,145 atau
thitung > 2,145
Langkah 4: Menghitung nilai t
Perhitungan standar deviasi untuk nilai mahasiswa
pria
Rata-rata
Sampel X P ( X P − X P ) ( X P − X P ) 2
1
72
2
69
3
98
4
66
5
85
6
76
7
79
8
80
9
77
Jumlah 702
-6
-9
20
-12
7
-2
1
2
-1
0
36
XP
XP =
81
NP
400
720
144 X P = 9 = 78
49 Standar deviasi
4
( X P − X P )2
1 SP =
N P −1
4
1
720
SP =
= 90 = 9,4868
720
9 −1
Perhitungan standar deviasi untuk nilai mahasiswa
wanita
Rata-rata
Sampel XW
1
81
2
67
3
90
4
78
5
81
6
80
7
76
Jumlah 553
( X W − X W ) ( XW − XW ) 2
2
-12
11
-1
2
1
-3
0
4
144
121
1
4
1
9
284
XW =
 XW
NW
284
XW =
= 79
7
Standar deviasi
( XW − XW ) 2
SW =
NW − 1
284
SW =
=
7 −1
47,3333 = 6,8799
Nilai t
t=
t=
t=
t=
(X
P
−X
W
)
 (n − 1 )S 2 + (n − 1 )S 2
 P
P
W
W

n +n −2

P W


 1
1
+

 n P nW





( 78 − 79 )
 ( 9 − 1 )(9,4868) 2 + ( 7 − 1 )(6,8799) 2


9+7−2

 1 1 
 + 
 9 7 

−1
 ( 8 )(90) + ( 6 )(47,3333) 

(0,1111 + 0,1429 )
14


−1
(71,7143 )(0,2540 )
t=
−1
 720 + 284 

(0,2540 )
14


−1
t=
t=
4,2677
18,2132
−1
t=
−1
 1.004 

(0,2540 )
14


t = -0,234
Langkah 5: Kesimpulan
Karena thitung (-0,234) lebih besar dari -2,145 dan
lebih kecil dari 2,145, atau berada pada interval
-0,145 ≤ thitung ≤ 2,145 (t0,025;14=± (±2,145), maka H0
diterima, yang berarti bahwa nilai rata-rata mata
kuliah Statistik mahasiswa pria dan mahasiswa
wanita tidak berbeda secara signifikan.
4.6. Uji Hipotesis Perbedaan Dua Mean Untuk
Sampel Berpasangan
Untuk menguji hipotesis perbedaan dua mean dari
sampel berpasangan digunakan rumus:
D
t=
SD
Dimana:
 (D − D )
SD =
n −1
2
D
D=
n
S
D
=
SD
n
Contoh:
Kita ingin mengetahui apakah pemberian kredit
kepada para pengusaha kecil dapat meningkatkan
keuntungan mereka dibandingkan dengan sebelum
menerima kredit tersebut. Diambil sampel random
sebanyak 10 orang pemgusaha kecil yang menerima
kredit untuk diwawancarai. Hasilnya adalah sebagai
berikut (dalam ribuan rupiah):
Pengusaha
Kecil
Adi
Susi
Rini
Tono
Eka
Ririn
Bima
Joko
Sigit
Lusi
Keuntungan per
tahun (Rp juta)
Sesudah Sebelum
300
260
580
500
400
340
310
250
300
250
200
160
300
250
400
360
260
200
390
350
Pada tingkat
kepercayaan 95%
(α = 5%), apakah
pemberian kredit
tersebut dapat
meningkatkan
keuntungan
kepada para
pengusaha kecil ?
Jawaban:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : µSesudah = µSebelum
H1 : µSesudah > µSebelum
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji satu sisi kanan
α = 5% dan n = 10
maka
:
:
=t
= 1,833
 ; n − 1 0,05;9
t
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : thitung ≤ 1,833
Ho ditolak bila : thitung > 1,833
Langkah 4: Menghitung nilai t
Rata-rata
D 520

D=
=
= 52
n
10
Standar deviasi
 (D − D )
SD =
n −1
2
1.560
SD =
= 173,3333 = 13,1656
10 − 1
Standard error of mean
SD
SD =
n
Nilai t
13,1656 13,1656
S =
=
= 4,1633
D
3.1623
10
D
52
t=
=
= 12,490
SEM 4,1633
Langkah 5: Kesimpulan
Karena thitung (12,490) lebih besar t0,05;14 (1,833)
maka ditolak, yang berarti bahwa rata-rata
keuntungan para pengusaha kecil setelah
memperoleh kredit meningkat secara signifikan.
4.7. Uji Hipotesis Mengenai Proporsi
Pengujian hipotesis mengenai proporsi dapat
dilakukan dengan mempergunakan proporsi rumus:
x
p
=
p−P
p = proporsi sampel
Z=
n
P(1 − P)
P = proporsi populasi (proporsi
n
yang dihipotesiskan)
Contoh:
Di suatu perguruan tinggi diduga bahwa 60%
mahasiswanya memiliki sepeda motor. Apakah
dugaan ini benar apabila dalam sampel acak 150
mahasiswa terdapat 105 orang diantaranya memiliki sepeda motor? Gunakan tingkat keyakinan 95%.
Jawaban:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : P = 0,60
H1 : P ≠ 0,60
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji dua sisi
α = 5% n = 150
maka
:
:
Z  = Z 0,05 = Z 0,025 =  1,96
2
2
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila : -1,96 ≤ Zhitung ≤ 1,96
H0 ditolak bila : Zhitung ≤ -1,96 atau
Zhitung > 1,96
Langkah 4: Menghitung nilai Z
Langkah 5: Kesimpulan
Karena Zhitung (2,5) > Zα/2 (1,96) maka H0ditolak,
yang berarti proporsi mahasiswa yang memiliki
sepeda motor lebih besar dari 60% secara
signifikan.
4.8. Uji Hipotesis Perbedaan Dua Proporsi
Untuk menguji hipotesis perbedaan dua proporsi
digunakan rumus sebagai berikut:
p1 − p2
Z=
SEM
Dimana:
SEM = standard error of mean
 1

1

SEM = Pg Q g  +
n

n
2
 1
p1 = proporsi sampel pertama
p2 = proporsi sampel kedua
pg = proporsi gabungan
x1
p1 =
n1
x1 + x2
Pg =
n1 + n2
p2 =
x2
n2
Q g = 1 − Pg
X1 = jumlah katagori tertentu pada sampel pertama
X2 = jumlah katagori tertentu pada sampel kedua
n1 = jumlah sampel pertama
n2 = jumlah sampel kedua
Contoh
Anton sebagai salah satu calon kepala daerah Di
kabupaten X dalam pemilihan kepala daerah yang
sedang dilaksanakan. Diambil 2 kecamatan sebagai
sampel ternyata di Kecamatan A Anton memperoleh
suara sebanyak 60.000 dari 80.000 pemilih dan di
Kecamatan B memperoleh suara sebanyak 54.000 dari
75.000 pemilih. Dengan tingkat keyakinan 98%, apakah
ada perbedaan proporsi yang memilih Anton di kedua
kecamatan tersebut?
Jawaban:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
H0 : PA = PB
H1 : PA ≠ PB
Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi
Kita menggunakan uji dua sisi
α = 2% dengan sampel besar
maka
:
:
Z  = Z 0,02 = Z 0,01 = 2,326
2
2
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila : -2,326 ≤ Zhitung ≤ 2,326
Ho ditolak bila : Zhitung ≤ -2,326 atau
Zhitung > 2,326
Langkah 4: Menghitung nilai Z
XA = 60.000
XB = 54.000
nA = 80.000
nB = 75.000
Langkah 5: Kesimpulan
Karena Zhitung (13,636) > Z0,01 (2,326) maka H0
ditolak, yang berarti proporsi pemilih yang memilih
Anton sebagai kepala daerah Kabupaten X antara
Kecamatan A dan Kecamatan B berbeda secara
signifikan.
Latihan Soal 1
Diambil sampel secara acak mengenai tinggi badan
mahasiswa sebanyak 50 orang diperoleh rata-rata 162
Cm dengan standar deviasi 5 Cm.
a. Roni mempunyai tinggi badan 176 Cm. Dengan
tingkat keyakinan 98%, apakah tinggi badan Roni
termasuk ke dalam rata-rata tinggi badan mahasiswa
yang dijadikan sebagai sampel tersebut?
b. Rina mempunyai tinggi badan 151 Cm. Dengan
tingkat keyakinan 98%, apakah tinggi badan Dinda
termasuk ke dalam rata-rata tinggi badan mahasiswa
yang dijadikan sebagai sampel tersebut?
c. Berapakah besarnya standard error of mean? 0k
Latihan Soal 2
Sampel acak dari dua populasi mengenai rata-rata nilai
siswa di suatu daerah perkotaan. Pada populasi pertama
diambil sampel secara acak sebanyak 30 siswa diperoleh
nilai rata-rata sebesar 92 dengan standar deviasi sebesar
4. Sedangkan pada populasi yang kedua diambil sampel
secara acak sebanyak 40 diperoleh nilai rata-rata sebesar
87 dan standar deviasi sebesar 2. Dengan tingkat
keyakinan 95%, apakah ada perbedaan nilai rata-rata
sampel dari kedua populasi tersebut?
Latihan Soal 3
Suatu perusahaan taxi ingin menentukan apakah
membeli ban merek A atau merek B untuk armada
taksinya. Untuk mengetahui perbedaan kedua merek
tersebut dilakukan suatu percobaan dengan
menggunakan 12 buah ban dari masing-masing merek.
Ban digunakan sampe aus. Hasilnya: rata-rata jarak
tempuh ban merek A sejauh 44 Km dengan standar
deviasi 4.000 Km, sedangkan rata-rata jarak tempuh
ban merek B sejauh 48.000 Km dengan standar deviasi
5.000 Km. Dengan tingkat keyakinan 98%, ban merek
manakah yang akan dipilih?
Latihan Soal 4
Bila hanya ada dua merek rokok yaitu X dan Y,
diambil sampel sebanyak 220 perokok terdapat 65
orang yang lebih menyukai merek X dan 25 orang
dari 160 perokok di daerah lain lebih menyukai
merek Y. Dengan tingkat keyakinan 98%, apakah
ada perbedaan proporsi yang menyukai kedua
merek rokok tersebut?
Latihan Soal 6
Sebuah sampel sebanyak
10 pengeluaran rumah
tangga yang dialkasikan
untuk konsumsi per hari
di Desa A sebelum dan
sesudah kenaikan harga
BBM sebagai berikut
(dalam ribuan rupiah):
RT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sebelum Sesudah
40
45
45
52
40
46
47
55
50
60
45
52
40
45
43
50
40
46
48
55
Dengan tingkat keyakinan 95%, apakah ada
perbedaan secara signifikan pengeluruan konsumsi
rata-rata per hari rumah tangga di Desa A sebelum
dan sesudah kenaikan harga BBM?
Download