Uploaded by fadiaainiah

2018 124 Fadiatul Ainiah Resume 7

advertisement
RESUME 7
Hipotalamus Hipofisis
Fadiatul Ainiah (201810070311124)
serangkaian tidk terpisah .
Hipothalamus
dan
Hipofisis
selalu
bekerja
Sistem Endokrin, Hormon dan Sistem
Ekskresi (Ginjal )
A. Sistem Endokrin
Hormon akan dikeluarkan melalui kelenjar endokrin.
Beberapa macam kelenjar endokrin yaitu Hipotalamus,
hipofisis anterior dan posterior (kenjar pineal dan pituitary),
Kelenjar Tiroid, Paratiroid, adrenal , pancreas, Ovarium
(perempuan), Testis (Laki laki).
•
Hipotalamus dan Pituitari Anterior
Hipotalamus memberikan TRH (Tyroid Releasing
Hormone) ke anterior pituitary , kemudian disana
Hipotalamus dan Hipofisis
membuat TSH (Tiroid stimulating hormone), kemudian
dikelenjar tiroid akan membuat hormone T3 dan T4
(Campbell)
Parathyroid (Paratyroid hormone and Calcitonin )
Mengontrol pengeluaran Kalsium. PTH Mengaktifkan
vitamin D, (dihidroksi kolikalsiferol)
Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
memasukkan glukosa ke dalam sel. Apabila kadar glukosa
tinggi maka insulin di sekresikan dari sel Beta pancreas
untuk memasukkan glukosa ke dalam sel/jaringan dan
masuk ke dalam proses glikolisis , kemudian liver dan otot
akan menyimpannya dalam bentuk Glikogen. Glukagon
berfungsi untuk menaikkan kadar glukosa.
B. Sistem Hormon
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur
aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal
dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada
organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin.
Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di
sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi
Insulin dan Glukagon
dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, Hormon
juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut
sebagai fungsi Autokrin.
1. Macam Hormon
a) Hormon Peptida :
Setelah dibentuk bisa disimpan dan siap di
sekresikan apabila dibutuhkan
b) Hormon Steroid:
Dibentuk oleh precursor (bahan pemula/baku)
kolesterol/lemak
,
tidak
disimpan
setelah
dibentuk hanya disimpan dalam jumlah yang
dibutuhkan, dalam darah atau sel sasaran
sebagian hormone ini akan berubah struktur.
c) Hormon Amin
Insulin itu Hormon golongan peptide sehingga pasti
reseptornya di membrane Struktur Insulin merupakan
protein sehingga termasuk dalam golongan hidrosifilik.
Letak reseptor Insulin ada di membrane
Berasal dari asam amino tirosin
2. Reseptor dan Lokasi Reseptor
Aksi biologi melibatkan reseptor dan oleh karena
dalam darah singkat (lama hidupnya sering
itu diperlukan pengetahuan dasar tentang
dinamakan waktu paruh)
reseptor hormone
1.
Reseptor Membran (Umumnbya Peptida dan
Protein)
2.
Reseptor sitoplasma (umunya steroid)
3.
Reseptor Nukleus (Umumnya steroid)
4. Mekanisme Kerja Hormon
Langkah pertama kerja suatu hormone
adalah pengikatan suatu hormone dengan
Reseptor Hormon merupakan protein berukuran
reseptor yang spesifik di sel Target. Oleh
besar dan setiap sel yang di rangsang memiliki
karena itu diperlukan pemahaman tentang
sekitar 2000 smapai 100.000 reseptor. Setiap
reseptor hormone.
reseptor spesifik untuk sebuah hormone (Guyton
2013)
1) Cara kerja pertama : (langsung)
Hormone ini bekerja dengan cara
3. Sifat Hormon Berdasarkan Kelarutannya
•
Hormon Hidrofilik (Peptida dan Protein)
menyebabkan
•
Hormon Lipofilik (Steroid)
menutupnya saluran ion membrane sel
•
Hormon
Amin
ada
yang
hidrofilik
(aepineprin) dan ada yang lipofilik (Stiroid)
(Campbell dan Sherwood)
setelah
dipakai,
dan
atau mengubah aktivitas enzim pada
sitoplasma
sel.
Bila
hormone
mengaktifkan reseptor komplek protein
Catatan Tambahan :
Jadi
membuka
hormone
akan
G yang inaktif maka akan terjadi
dihancurkan . Hormon dibersihkan dari Plasma
perubahan protein G yang aktif dan
melalui beberapa cara yaitu
menyebabkan subunit alfa yang aktif
a) Penghancuran
metabolic
oleh
jaringan.
(dicerna oleh lisosom)
b) Pengikatan hormone pada jaringan
c) Ekskresikan oleh hati ke dalam empedu
d) Ekskresi oleh ginjal ke dalam urin
Hormon Peptida dan Kotekolamin umumnya
dirombak di darah dan jaringan oleh enzim dan di
ekskresi melalui hati dan ginjal sehingga waktu
mengaktifkan
protein
target
yang
terikat membrane atau enzim dan
menginisiasi penghantaran sinyal intra
sel.
2) Cara Kerja Kedua : (protein G harus
3) Cara kerja ke 3:
mengaktifkan c AMP-adenylyl siklase dulu )
Hormone
akan
bekerja
Meningktkan ekspresi gen untuk membentuk
melalui
protein baru (ini ada di genetika dulu)
perantara kedua atau yang dikenal dengan
(second messanger).
Pengikatan hormone reseptor yaitu protein G
merangsang system c AMP-adenylyl siklase
selanjutnya akan mengaktifkan protein kinase
yang tergandtung c AMP akan mengaktifkan
protein kinase yang tergantung c AMP dan
akan memicu berbagai reaksi biokimia dalam
sel dan timbul respon dan sel terhadap
hormone.
Catatan Tambahan:
Pengukuran konsentrasi hormone dapat dilakukan
dengan menggunakan uji ELISA (Enzyme-linked
Imonosorben Assay)
C. Sistem Ekskresi (Ginjal )
Sistem sirkulasi darah akan dibersigkan dari zat zat
toksik oleh ginjal.
Fungsi Ginjal
•
Ekskresi produk sisa metabolisme
Urea (sisa M. protein) , kreatinin (sisa m. asam
Nukleat),
bilirubin
(sisa
M.
Hemoglobin),
hydrogen
•
Ekskresi zat zat kimia asing
Ex: Obat, Toksin, Pestisida dan zat tambahan
makanan
•
Sekresi, metabolism dan Ekskresi hormone
-
Faktor eritropik ginjal : hormone
✓ Glomerulus dilapisis oleh lapisan epitel dan
dibungkus oleh kapsula bowman
eritropik ini biasanya akan membuat
eritrosit ketika kekurangan oksigen
-
Mengaktifkan
1,25
dihidroksikolekalsiferol
(Vitamin
D)
dengan hormone paratiroid
-
Renin Angiotensin : mengatur zat zat
kimia dan mengontrol tekanan darah
renal (Sistem angiostensin renin)
•
Pengaturan keseimbangan asam basa
•
Glukoneogenesis : Sintesa glukosa dari
asam amino
•
Pengendalian tekanan arteri
•
Pengaturan ekskresi air dan elektrolit
Struktur dan fisiologi Ginjal
✓ Aliran darah ke ginjal lebih kurang 20% dari curah
Ginjal tersusun atas 800-1000.000 nefron. Setiap
nefron terdiri dari
✓ Memiliki dua kapiler yaitu kapiler glomerulus,
1. Kumpulan kapiler yang dinamakan Glomerulus
yang akan memfiltrasi sejumlah besar cairan
2. Tubulus yang panjang tempat cairan hasil
diubah
dan kapiler peritubulus (yang mengelilingi
tubulus).
✓ Nefron dominan berada pada daerah korteks ,
dari darah
filtrasi
jantung atau lebih kurang 1100 ml/mnt
menjadi
urin
perjalanannya menuju pelvis ginjal
dalam
Tubulus dominan berada pada medulla.
Urutan pembentukan urin
Darah dari jantung (yang sudah melakukan
metabolism ) masuk melalui arteriola afferent
kemudian terjadi proses Filtrasi (glomerulus,
kapsula bowman ) , hasilnya adalah urin primer
dimana darah dan protein Kembali ke aliran darah
(tidak disaring ) melalui efferent arteriole
kemudian Reabsorbsi kembali (Tubulus Kontortus
Proximal dan lengkung henle) dimana yang
dikembalikan ke tubuh masuk ke pembuluh
kapiler peritubular
, Augmentasi (Tubulus
Kontortus Distal), penambahan zat zat tidak
berguna dari tubuh seperti urobilin dan zat zat
toksin.
Filtrasi ginjal sangat di pengaruhi oleh tekanan ,
tekanan kedepan (ke kapsula bowman ) dinamakan
tekanan glomerular hidrostatis (50 mmHg) dan
tekanan balik dari kapsul bowman ke glomerular
dinamakan tekanan glomerular Osmotik Colloid
❖ Reabsorbsi : Sangat tidak tetap dan selektif
Sebagian besar elektrolit tidak tetap seperti ion
❖ Filtrasi : Agak berubah-ubah, tidak selektif (Kecuali
Natrium, ion Kalium dan ion Clorida da zat gizi yaitu
protein) rata rata 20% dari aliran plasma ginjal.
glukosa hampir benar benar di reabsorbsi, Sebagian
Filtrasi Glomerulus
besar produk limbah (missal urea) sedikit di
GFR = 125ml/menit=180 liter/hari
reasorbsi
Volume plasma disaring 60x per hari
❖ Sekresi : Sangat tidak tetap; penting untuk
Komposisi filtrat glomerulus hampir sama dengan
mengekskresikan beberapa produk sisa secara
plasma, kecuali untuk protein besar
cepat misalnya ion Hiddrogen dan zat zat asing
Fraksi Filtrasi (GFR/Aliran Plasma Ginjal) =0,2 (Yaitu
toksin
20% dari plasma filtrasi) .
Download