Nama : Kusnul Rodhiyatul Sa’diyah NIM : 180210103011 Kelas : Pengembangan Bahan Ajar A TABEL PERBEDAAN 2 MODEL PENGEMBANGAN Model Pengembangan Model Pengembangan Borg dan Gall Dick and Carey 1) Mempelajari temuan penelitian 1) Pengembangan sebagai salah yang berkaitan dengan produk yang satu komponen sistem akan dikembangkan (Studying pengajaran yang terkait langsung research findings pertinent to the dengan komponen sistem product to be develop). pengajaran lainnya. 2) Mengembangkan basis produk 2) Model yang didesain dengan temuan tersebut (Developing the berorientasi sistem dan berskala product base on this findings). makro. Konsepnya dikembangkan dengan mengutamakan mutu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2) Bidang pengujian dalam 3) Pengimplementasian model pengaturan wilayah yang akhirnya dilakukan secara menyeluruh Karakteristik digunakan (Field testing it in the yang berarti seluruh langkah setting where it will be used berada dalam satu kesatuan eventually). sistem. Setiap langkah merupakan subsistem dari langkah lainnya, sehingga salah satu diantaranya yang kurang maksimal dikembangkan akan berpengaruh terhadap langkah lainnya 4) Merevisinya untuk memperbaiki 4) Uji efektifitas produk selalu kekurangan yang ditemukan dalam dilakukan atau diperlukan. tahap uji lapangan (Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage). 1) Penelitian dan pengumpulan 1) Menganalisis kebutuhan untuk informasi (research and mengidentifikasi tujuan umum Tahapan / information collecting), kegiatan pembelajaran (Intructional Langkah dalam tahap ini antara lain : studi goal), Tujuan umum Kategori literatur yang berkaitan dengan permaslaahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan merumuskan kerangka kerja penelitian. 2) 3) 4) 5) pembelajaran merupakan pernyataan yang jelas tentang perilaku yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil dari belajar. Tujuan ini disusun berdasarkan analisis kebutuhan dalam mencermati problem dan menentukan akar dari problem. Perencanaan (Planning), mencakup 2) Menganalisis pembelajaran, kegiatan pendefinisian produk yang tujuan utamanya adalah akan dikembangkan, perumusan mengidentifikasi keterampilan tujuan, perkiraan kebutuhan dana, dan pengetahuan yang akan tenaga dan perkiraan waktu, dan dilibatkan dalam pembelajaran prosedur kerja yang diperlukan selama penelitian. Pengembangan draf produk 3) Menganalisis siswa dan (Develop preliminary form of konteksnya, terdapat beberapa product), mencakup pengembangan hal yang harus dicermati bentuk produk awal prototype diantaranya adalah tingkat model yang dikembangkan, kemempuan membaca, termasuk menyiapkan instrumen jangkauan perhatian, penilaian, dan lain-lain yang pengalaman, tingkat motivasi, diperlukan untuk uji coba produk. sikap, dan hasil belajar dari situasi sebelumnya. Uji coba lapangan awal 4) Menuliskan tujuan pembelajaran (Preliminary field testing), khusus, dalam hal ini tujuan beberapa kegiatan dalam tahap ini pembelajaran khusus memiliki antara lain melakukan uji coba peran penting dalam lapangan awal dalam skala terbatas, meningkatkan hasil belajar. dengan melibatkan 1-3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subjek. Pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket. Merevisi hasil uji coba (Main 5) Mengembangkan evaluasi product revision), kegiatan dalam sumatif instrument penilaian. tahap ini antara lain : melakukan Assesment mencakup smua jenis perbaikan terhadap produk awal aktivitas yang ditunjukkan siswa yang dihasilkan berdasarkan hasil sebagai indicator telah mencapai uji coba awal. Perbaikan dapat tujuan. dilakukan lebih dari satu kali, disesuaikan dengan hasil uji coba. 6) Uji coba lapangan (Main field 6) Mengembangkan strategi testing), kegiatan dalam tahap ini pembelajaran. Strategi anatara lain : melakukan uji coba pembelajaran merujuk pada utama yang melibatkan khalayak berbagai variasi aktivitas lebih luas yaitu 5-15 sekolah, pembelajaran. Strategi dengan jumlah subjek 30-100 pembelajaran yang dimaksud orang. Pengumpulan data dilakukan adalah strategi mikro, strategi secara kuantitatif, terutama yang terkait dengan tujuan dilakukan terhadap kinerja sebelum khusus tertentu. dan sesudah penerapan uji coba. 7) Penyempurnaan produk hasil uji 7) Mengembangkan dan memilih lapangan (Operasional product bahan pembelajaran. Materi revision), kegiatan dalam tahap ini pembelajaran merujuk pada antara lain : melakukan perbaikan/ sejumlah materi awal yang sudah penyempurnaan terhadap hasil uji ada dan material yang akan coba lebih luas, sehingga produk dikembangkan untuk mencapai yang dikembangkan sudah tujuan. Semua material merupakan desain model pembelajaran harus dilengkapi operasiona yang siap divalidasi. dengan tes atau assessment kinerja untuk produk. 8) Uji pelaksanaan lapangan 8) Merancang dan melaksanakan (Operasional field testing), evaluasi formatif. Pada tahap ini merupakan kegiatan uji coba dilakukan penelitian di lapangan lapangan operasional atau dikenal yang terdiri dari 3 tahapan juga dengan istilah uji empiris. evaluasi formatif : Kegiatan ini dilakukan untuk Uji coba perorangan (one to menguji validitas produk. Hasilnya one trying out), terdiri dari 1 dievaluasi dan dibandingkan untuk sampai 3 subjek atau lebih melihat kelebihan dan Uji coba kelompok kecil kelemahannya serta untuk mengkaji (small group tryout), terdiri apakah produk atau model yang dari 6-8 subjek dikembangkan cukup efektif.. Uji coba lapangan (field tryout), terdiri dari 15-30 subjek/kelas. 9) Penyempurnaan produk akhir 9) Merevisi produk pembelajaran (Final product revision), kegiatan dalam tahap ini antara lain : melakukan perbaikan akhir Kelebihan Kelemahan terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final). 10) Diseminasi dan implementasi 10) Merancang dan melaksanakan (Dissemination and evaluasi sumatif. Evaluasi implementation), kegiatan dalam sumatif dilakukan setelah tahap ini antara lain : produk yang dikembangkan menyebarluaskan produk/model selesai dievaluasi secara yang dikembangkan kepada formatif. Evaluasi sumatif tidak khalayak/ masyarakat luas, melibatkan peneliti melainkan terutama dalam ranah pendidikan. penilaian independen, yaitu praktisi pendidikan yang menentukan apakah produk yang dikembangkan ini akan digunakan atau tidak dalam setiap proses pembelajaran dengan instrument yang telah standar. a) Model ini tergolong model a) Adanya identifikasi perilaku dan procedural yang posiyivistie dan karakteristik siswa di awal langkah-langkahnya terperinci dan model menunjukkan kepedulian berurutan. model terhadap analisis kebutuhan sebelum merumuskan tujuan. b) Terdapat tahap desain b) Terdapat uji yang berulang kali pengembangan produk yang sehingga hasil yang diperoleh disesuaikan dengan kebutuhan dapat diandalkan karena melalui analisis secra factual dan konseptual. c) Terdapat langkah uji ahli shingga c) Analisis tugas yang tersusun memberikan jaminan bahwa produk secara terperinci yang dikembangkan sudah valid. d) Terdapat ketentuan jumlah lembaga d) Dapat meningkatkan mutu dan subjek dengan jelas, yaitu pembelajaran lembaga 5-15 sekolah dan subjeknya 30-100 orang. a) Terkesan limit dan linier-kaku a) Bersifat umum sehingga sulit dijadikan sebagai acuan untuk menyelesaikan masalah-masalah DAFTAR PUSTAKA pembelajaran yang bersifat khusus b) Pengemabangan hanya melibatkan b) Terlalu luas sampai pada desain pengembang, calon pengguna sama evaluasi sumatif sekali tidak diperankan dan dilibatkan. c) Penyebarluasan produk dilakukan c) Bagi peneliti pemula lebih sulit pada skala besar, biasanya diaplikasikan secara utuh karena dilakukan dalam industri. bersifat umum dan terlalu luas. d) Memerlukan waktu yang relative d) Waktu yang digunakan pada panjang, karena prosedur yang tahap evaluasi formatif relative harus ditempuh secara kompleks lama karena harus melalui beberapa tahapan instruksional secara berurutan e) Memerlukan sumber dana dan e) Tidak adanya kejelasan tentang sumber daya yang cukup besar. pelaksanaan uji coba dan penilaian pakar (validasi) dalam rangakaian pengembangan. Agustina, W. 2020. Media Pembelajaran Jumping Frog. Tasikmalaya : Edu Publisher. Fachrozi, I., M.J. Boru., N.K. Masgumelar., N.D. Lestariningsih., P.S.Mustafa., S.Romadhana., T.B. Prasetyo., A.Victoria., D. Ardiyanto., E.I.S. Rodriquez., H. Gusdiyanto., H. Maslacha., H.A. Hutama. 2020. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Olahraga. Malang : UM press. Hidayat, A.S., F. Dlis. S. Hanief. 2021. Pengembangan Model Pembelajaran Atletik Nomor Lari Berbasis Permainan pada siswa Sekolah Dasar. Ikawati, H.D., dan Z. Anwar. 2020. Model-model pengembangan. 1(4) : 415427. Purwodadi : CV Sarnu Untung. Muga, W., dan B. Suryono. 2017. Pengembangan bahan ajar elektronik berbasis model Problem Based Learning dengan menggunakan model Dick and Carey. 1(4):260-264.