inventarisasi jenis–jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh

advertisement
INVENTARISASI JENIS–JENIS TUMBUHAN OBAT YANG
DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT SUKU BADUY LUAR
Widad Kuswardana 1), Triastinurmiatiningsih 2)dan Ismanto 3)
1),2),3)
Program Studi Biologi, FMIPA Universitas Pakuan,
Jl. Pakuan P.O. Box 452, Bogor
ABSTRAK
Masyarakat Suku Baduy memanfaatkan alam sekitar untuk kebutuhan pokok dan
kesehatannya, yaitu memanfaatkan tumbuhans ebagai alternative pengobatan. Potensi
tumbuhan obat menjadi rujukan yang baik untuk informasi dan pengetahuan bagi masyarakat
sebagai dokumentasi ilmiah tentang tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu
ijenis–jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya yang digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar. Berdasarkanhasilpenelitian, terdapat 36 jenis tumbuhan obat yang termasuk kedalam 25
famili yang digunakan oleh masyarakat suku Baduy luar. Terdapat 3 famili yang jenis
tumbuhannya banyak digunakan oleh masyarakat suku Baduy luar, yaitu Asteraceae,
Fabaceae, dan Zingiberaceae, serta terdapat 3 jenis tumbuhan yang menunjukkan angka
presentase penggunaan tertinggi sebesar 99,6% yaitu suraung (Ocimum basilicum), jahe
(Zingiber officinale), dan jambu batu(Psidium guajava).
PENDAHULUAN
Indonesia
merupakan
tempat
keanekaragaman hayati tumbuhan obat,
salah satu warisan nenek moyang bangsa
Indonesia yang sangat berharga dan perlu
dilestarikan adalah sistem pengobatan
tradisional. Obat tradisional Indonesia
yang sudah sejak lama berkembang sampai
sekarang diawali oleh pengetahuan dan
pemanfaatan tumbuhan yang berasal dari
sumberdaya alam asli Indonesia sendiri
yang digunakan sebagai obat secara turuntemurun oleh nenek moyang bangsa
Indonesia(Gunarto, 2014).
Wardiah dkk (2015), menyatakan
bahwa tumbuhan obata dalah tumbuhan
yang mengandung komponen senyawa
kimia. Umumnya tumbuhan yang memiliki
khasiat obat yang bias menyembuhkan
penyakit fisikmaupun penyakit dalam
mudah ditemukan, karena tumbuh di
pekarangan rumah, kebun, dan hutan,
selain itu juga dapat dikonsumsi sebagai
pelengkap nutrisi yaitu sayuran dan buah
maupun pelengkap masakan (Yuniati dan
Alwi, 2013).
Penggunaan tumbuhan obat sebagai
bahan obat oleh berbagai suku bangsa atau
sekelompok masyarakat yang tinggal
dipedalaman. Tradisi pengobatan suatu
masyarakat tidak terlepas dari kaitan
budaya setempat. Persepsi mengenai
konsep sakit, sehat, dan keragaman jenis
tumbuhan yang digunakan sebagai obat
tradisional terbentuk melalui proses
sosialisasi yang secara turun–temurun
dipercaya dan diyakini kebenarannya
(Rahayu dkk, 2014).
Berbagai penelitian etnobotani yang
dilakukan oleh
LIPI telah diketahui,
paling tidak ada 78 spesies tumbuhan obat
yang digunakan oleh 34 etnis untuk
mengobati penyakit malaria, 133 spesies
tumbuhan obat untuk mengobati penyakit
demam oleh 30 etnis dan 98 spesies
tumbuhan obat yang digunakan untuk
penyakit kulit oleh 27 etnis (Zuhud, 2008).
Salah satu suku/etnis yang masih
memanfaatkan
alam
sekitar
untuk
kebutuhan hidupnya adalah masyarakat
suku Baduy. Masyarakat suku Baduy
biasanya hidup dengan kesederhanaan dan
merekamemanfaatkan alam sekitar untuk
kebutuhan pokok dan kesehatannya, yaitu
memanfaatkan tumbuhan sebagai alternatif
pengobatan. Pengobatan tradisional ini
dimanfaatkan secara turun temurun dan
sampai sekarang ini banyak terbukti secara
ilmiah berkhasiat obat. Sayangnya banyak
kekayaan pengetahuan tentang tumbuhan
sebagai obat tradisional telah hilang,
sejalan dengan terkikisnya nilai–nilai
budaya kita, cara–cara pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat tradisional tidak
dicatat dengan baik karena teknik
pengobatannya diajarkan secara lisan
(Kurniawandkk, 2015).
Sejauh ini, belum ada penelitian
mengenai jenis-jenis tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar. Disamping itu mengingat Potensi
tumbuhan obat tersebut menjadi rujukan
yang
baik
untuk
informasi
dan
pengetahuan bagi masyarakat sebagai
dokumentasi ilmiah tentang tumbuhan
obat. Maka perlu dilakukan penelitian
mengenai jenis–jenis tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar.
antara lain kantong plastik, kertas koran,
pisau, alat tulis, dan kamera.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini bertujuan untuk
menginventarisasi jenis–jenis tumbuhan
obat serta pemanfaatannya yang digunakan
oleh masyarakat suku Baduy luar. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan
serta informasi tentang jenis–jenis
tumbuhan obat khususnya yang digunakan
oleh masyarakat suku Baduy luar, kepada
masyarakat luas dan dapat dikembangkan
dalam ilmu pengobatan dan kesehatan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Januari-bulan Februari 2016 di wilayah
suku Baduy luar. Identifikasi tumbuhan
dilakukan di Laboratorium Biologi,
Program
Studi
Biologi
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Pakuan.
Inventarisasi tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar, berdasarkan hasil eksplorasi terdapat
36 jenis tumbuhan, yang termasuk kedalam
25 famili. Jenis–jenis tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar ditunjukkan pada Tabel 1.
Berdasarkan hasil penelitian pada
Tabel 1, terdapat 3 famili yang jenis
tumbuhannya banyak digunakan oleh
masyarakat suku Baduy luar, yaitu
Asteraceae, Fabaceae, dan Zingiberaceae.
Jenis–jenis tumbuhan yang terdapat pada
famili tersebut banyak digunakan oleh
masyarakat, karena sering ditemukan
disekitar tempat tinggal mereka dan mudah
didapatkan. Serta dari 36 jenis tumbuhan
ini semuanya digunakan sebagai obat
alami dan sampai sekarang ini masih
dikonsumsi untuk pengobatan.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam
penelitianini adalah jenis–jenis tumbuhan
obat yang digunakan oleh masyarakat suku
Baduy luar, yang ditemukan di wilayah
suku Baduy. Alat-alat yang digunakan
Metode Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan
beberapa tahapan, yaitu penentuan lokasi
penelitian yang meliputi 6 perkampungan
yaitu kampung Kaduketuk 1, Kaduketuk 2,
Kaduketuk 3, kampung Balimbing,
kampung Marengo, dan kampung Gajebo.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
penjelajahan
secara
bebas
dengan
menyelusuri wilayah suku Baduy luar dan
hutan
sekitar
kawasan
tersebut.
Identifikasi dilakukan pada tumbuhan yang
belum teridentifikasi pada saat sampling.
Wawancara dilakukan secara langsung
kepada
responden
terpilih
untuk
mendapatkan data dan dari hasil
wawancara dilakukan analisis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tumbuhan Obat yang digunakan Oleh
Masyarakat Suku Baduy Luar
Tabel 1. Hasil inventarisasi tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat suku Baduy luar.
No
Nama Famili
1
Acanthaceae
2
3
Annonaceae
Apiaceae
4
Arecaceae
5
6
7
8
Asteraceae
Campanulaceae
Caricaceae
Convolvulaceae
9
Compositae
10
11
Euphorbiaceae
Fabaceae
12
Lamiaceae
13
Liliaceae
14
15
Nama Ilmiah
Nama Lokal
Pengobatan
Strobilanthes crispus
Andrographis paniculata
Annona muriciata
Cantela asiatica
Pecah Beling
Samiloto
Nangka Walanda
Antanan
Areca catechu
Ageratum conyzoides
Blumea balsamifera
Chromolaena odorata
Isotoma longiflora
Carica papaya
Lepistemon
binectariferum
Mikunia cordata
Jebug
Babadotan
Capeu
Babanjaran
Kikorejat
Gedang Gandul
Areuy Palumpung
Diabetes dan ambeien
Tifus dan diare
Demam
Menghentikan pendarahan dan
demam
Menguatkan gigi dan cacingan
Masuk angin dan meriang
Penambah nafsu makan
Penyembuh luka
Mata rabun dan sakit kepala
Rematik dan Encok
Diare,sakit perut,dan demam
Areuy Caputuher
Luka, sakit perut dan lever
Tinospora crispa
Cassia alata
Erythrina lithosperma
Martawali
Ketepeng
Dadap
Lever
Gatal dan penyakit kulit
Demam dan sakit perut
Abrus precatorius
Orthosiphon stamineus
Ocimum basilicum
Cordiline frusticosa
Saga
Kumis Kucing
Suraung
Hanjuang
Sariawan dan batuk
Masuk angin
Pegalinu dan sakit kepala
Wasir dan batuk
Malvaceae
Meliaceae
Ceiba pentandra
Swietenia mahagoni
Sandoricum koetjape
Randu
Mahoni
Kecapi
Demam tinggi
Diabetes
Demam dan diare
16
17
18
19
20
21
22
Menispermaceae
Moraceae
Myrtaceae
Palmae
Piperaceae
Poaceae
Rubiaceae
23
24
Solanaceae
Verbenaceae
Arcangelisia flava
Ficus hispida
Psidium guajava
Arenga pinnata
Piper betle
Imperata cylindrica
Gardenia augusta
Morinda citrifolia
Physalis minima
Clerodendrum serratum
Peronema canescens
Areuy Kikoneng
Bisoro
Jambu Batu
Kaung
Sereh
Eurih
Kaca Piring
Mengkudu
Cecenet
Singugu
Kisaberang
25
Zingiberaceae
Alpinia purpurata
Zingiber officinale
Laja Goah
Jahe
Zingiber zerumbet
Lempuyang
Diare, diabetes dan rematik
Diare
Diabetes dan diare
Sembelit dan batu ginjal
Menguatkan gigi dan sariawan
Panas dalam
Diabetes dan demam
Lever, tumor, dan kangker
Demem dan cacingan
Asma, batuk dan cacingan
Menambah kesuburan pada
wanita
Panu dan kurap
Pereda demam dan masuk
angin
Penambah nafsu makan dan
diare
Pengobatan menggunakan obat
alami ini diajarkan secara turun–temurun
oleh para leluhurnya, kepada anak, dan
cucu–cucunya yang perlu dilestarikan
sebagai budaya yang sangat bermanfaat
karena sudah banyak bukti khasiatnya
hingga sekarang ini.
Hasil Wawancara Kepada Masyarakat
Suku Baduy Luar
Berdasarkan
hasil
wawancara
diperoleh hasil tentang pemanfaatan,
bagian yang digunakan dan cara
penggunaan
tumbuhan
obat
oleh
masyarakat suku Baduy luar. Jenis-jenis
tumbuhan
obat
berdasarkan
Bagian yang
digunakan
Daun
Daun
Daun
Daun
Akar
Daun
Daun
Daun & Batang
Bunga
Akar & Bunga
Daun & Getah
Daun, Batang, &
Akar
Daun & Batang
Daun
Daun & Kulit
Kayu
Daun & Akar
Daun
Daun
Rimpang &
Daun
Daun
Biji
Daun & Kulit
Kayu
Akar
Daun
Daun & Buah
Akar
Daun
Akar
Daun
Buah
Akar
Daun
Daun
Rimpang
Rimpang
Rimpang
pemanfaatannya,
terdapat
9
jenis
tumbuhan untuk mengobati demam. Dalam
pemanfaatannya tumbuhan yang paling
banyak digunakan untuk mengobati
demam ini, mempunyai kandungan bahan
aktif yang sebagaian besar sama.
Berdasarkan bagian tumbuhan yang
digunakan terdapat 24 jenis tumbuhan
digunakan bagian daunnya. Dalam bagian
tumbuhan yang paling banyak digunakan
ini, merupakan bagian tumbuhan yang
paling mudah diperoleh dan mudah dalam
proses pengolahannya.
Menurut
cara
penggunaannya,
terdapat 26 jenis tumbuhan dengan cara
diminumkan. Penggunaan dengan cara
diminum adalah cara yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat Suku Baduy
luar dan sudah secara umum dilakukan
dalam proses pengobatan.
Dari 36 jenis tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar, terdapat 25 jenis tumbuhan sebagai
jamu, dan masyarakat suku Baduy luar
menyebutnya sebagai jamu godogan.
Menurut masyarakat suku Baduy, jamu ini
berisi banyak macam jenis tumbuhan yang
digunakan setiap hari untuk menambah
stamina, dengan cara tumbuhan dijemur
sampai kering kemudian direbus dengan
air sampai mendidih dan selanjutnya
diminum. Kebiasaan ini sudah sekian lama
dipergunakan dan dibudayakan oleh
masyarakat disana, sebagai pengetahuan
dalam bidang pengobatan dan sudah turun
temurun diajarkan. Jenis-jenis tumbuhan
yang digunakan sebagai.
Frekuensi Sitasi Jenis–Jenis Tumbuhan
Obat
Hasil presentase frekuensi sitasi ini
didapatkan dari hasil wawancara kepada
masyarakat suku Baduy luar yang
ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Presentase Frekuensi Sitasi Jenis – Jenis Tumbuhan Obat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jenis Tumbuhan Obat
Pecah Beling
(Strobilanthes crispus)
Samiloto
(Andrographis paniculata)
Nangka Walanda
(Annona muriciata)
Antanan
(Cantela asiatica)
Jebug
(Areca catechu)
Babadotan
(Ageratum conyzoides)
Capeu
(Blumea balsamifera)
Babanjaran
(Chromolaena odorata)
Kikorejat
(Isotoma longiflora)
Gedang Gandul
(Carica papaya)
Areuy Palumpung
(Lepistemon binectariferum)
Areuy Caputuher
(Mikunia cordata)
Martawali
(Tinospora crispa)
Ketepeng
(cassia alata)
Dadap
(Erythrina lithosperma)
Saga
(Abrus precatorius)
Kumis Kucing
(Orthosipon stamineus)
Suraung
(Ocimum basilicum)
Hanjuang
(Cordiline frusticosa)
Randu
(Ceiba pentandra)
Kampung Lokasi Penelitian
KaduBalimbing
Marengo
ketuk 3
11,6
11,6
13,3
Kaduketuk 1
11,6
Kaduketuk 2
13,3
13,3
11,6
15
13,3
11,6
13,3
13,3
13,3
13,3
11,6
Total
Gajebo
13,3
74,7
15
15
83,2
13,3
15
15
81,5
15
13,3
15
15
84,9
13,3
13,3
13,3
13,3
13,3
78,1
13,3
11,6
11,6
13,3
13,3
15
78,1
11,6
11,6
11,6
11,6
13,3
13,3
73
13,3
15
15
15
15
16,6
89,9
13,3
13,3
13,3
15
13,3
15
83,2
11,6
13,3
13,3
13,3
15
13,3
79,8
13,3
15
15
15
13,3
15
86,6
13,3
15
15
15
15
15
88,3
13,3
13,3
13,3
15
13,3
15
83,2
13,3
13,3
15
13,3
13,3
15
83,2
11,6
13,3
11,6
11,6
11,6
13,3
73
11,6
13,3
11,6
11,6
11,6
15
74,7
11,6
13,3
15
13,3
15
13,3
81,5
16,6
16,6
16,6
16,6
16,6
16,6
99,6
11,6
11,6
13,3
11,6
11,6
13,3
73
13,3
11,6
13,3
13,3
11,6
13,3
76,4
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Mahoni
(Swietenia mahagoni)
Kecapi
(Sandoricum koetjape)
Areuy Kikoneng
(Arcangelisia flava)
Bisoro
(Ficus hispida)
Jambu Batu
(Psidium guajava)
Kaung
(Arenga pinnata)
Sereh
(Piper betle)
Eurih
(Imperata cylindrica)
Kaca Piring
(Gardenia augusta)
Mengkudu
(Morinda citrifolia)
Cecenet
(Physalis minima)
Singugu
(Clerodendrum serratum)
Kisaberang
(Peronema canescens)
Laja Goah
(Alpinia purpurata)
Jahe
(Zingiber officinale)
Lempuyang
(Zingiber zerumbet)
11,6
13,3
15
13,3
13,3
13,3
79,8
11,6
13,3
11,6
13,3
11,6
11,6
73
13,3
15
15
15
13,3
15
86,6
11,6
11,6
13,3
11,6
11,6
13,3
73
16,6
16,6
16,6
16,6
16,6
16,6
99,6
11,6
13,3
13,3
13,3
13,3
15
79,8
11,6
13,3
13,3
13,3
13,3
15
79,8
11,6
11,6
11,6
13,3
13,3
13,3
74,7
11,6
13,3
13,3
11,6
13,3
13,3
76,4
13,3
11,6
15
15
13,3
15
83,2
10
11,6
11,6
11,6
11,6
13,3
69,7
13,3
15
15
13,3
13,3
15
84,9
11,6
13,3
13,3
13,3
13,3
15
79,8
13.3
13,3
15
16,6
16,6
16,6
91,4
16,6
16,6
16,6
16,6
16,6
16,6
99,6
11,6
11,6
13,3
11,6
15
15
78,1
Hasil presentase frekuensi sitasi,
menunjukkan bahwa masyarakat suku
Baduy luar sangat dominan menggunakan
36 jenis tumbuhan sebagai alternatif
pengobatan, karena dilihat dari nilai
frekuensinya lebih dari 50 % untuk setiap
jenisnya. Terdapat 3 jenis tumbuhan yang
menunjukkan angka presentase tertinggi,
sebesar 99,6% yaitu suraung (Ocimum
basilicum), jahe (Zingiber officinale), dan
jambu batu (Psidium guajava), yang mana
tumbuh–tumbuhan ini tentunya yang
paling banyak digunakan sebagai obat
alami oleh masyarakat suku Baduy luar.
Suraung digunakan sebagai obat pegalinu
dan hidangan lalaban untuk makan sehariharinya. Jahe sering digunakan sebagai
obat masuk angin oleh masyarakat suku
Baduy luar, selain itu juga sebagai bahan
pangan untuk dikonsumsi dalam minuman
atau makanan sehari-hari. Sedangkan
jambu batu dikonsumsi pucuk daunnya
untuk mengobati diare, dan pohonnya
banyak ditanam di sekitar rumah dan
wilayah sekitar masyarakat suku Baduy
luar. Tumbuhan yang menunjukkan
presentase terendah, sebesar 69,7 % yaitu
cecenet (Physalis minima), karena cecenet
hanya digunakan untuk mengobati
cacingan pada anak – anak kecil
saja.Menurut Nulfitriani dkk 2013,
berbagai
jenis
tumbuhan
yang
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari–
hari, baik sebagai bahan pangan, ramuan ,
serta bahan industri, juga sudah sejak lama
digunakan sebagai tumbuhan obat dalam
menyembuhkan berbagai penyakit.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Terdapat 36 jenis tumbuhan obat yang
termasu kedalam 25 famili yang digunakan
oleh masyarakat suku Baduy luar. Terdapat
3 jenis tumbuhan obat yang digunakan
dengan presentase tertinggi, sebesar 99,6%
yaitu suraung (Ocimum basilicum), jahe
(Zingibe rofficinale), dan jambu batu
(Psidium guajava).
Masyarakat
suku
Baduy
luar
memanfaatkan tumbuhan untuk mengobati
demam, diare, diabetes, masuk angin,
batuk, cacingan, rematik, lever, sariawan,
sakit perut, penyakit kulit, menguatkan
gigi, penambah nafsu makan, ambeien,
sembelit, encok, tifus, rabun mata,
pegalinu, pendarahan, meriang, tumor dan
kesuburan wanita. Sedangkan bagian
tumbuhan yang digunakan adalah daun,
akar, rimpang, batang, buah, bunga, dan
bijinya. Serta cara penggunaannya dengan
diminum, dibalur, dimakan, ditempel,
ditetes, dikunyah dan disatukan kedalam
bahan masakan.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut secara klinis tentang pemanfaatan
dan pengembangan tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat suku Baduy
luar, agar bisa dikembangkan lebih lanjut
terutama dalam bidang Pengobatan dan
Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarto, Anton. 2014. Perencanaan
Lanskap Kebun Agromedika
Hambaro
(Kamaro)
Sebagai
Objek Wisata Tanaman Obat.
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 3.
No. 1.
Kurniawan, Erwin danNurul, Jadid.
2015.
NilaiGunaTanamanSebagaiObatT
radisionalOlehMasyarakatTengge
r di DesaNgadisariKecamatanITS.
Vol. 4.No. 1.
Nulfitriani, Ramadanil. Pitopang, Eny.
Yuniati.
2013.
Pemanfaatan
Tumbuhan
Sebagai
Obat
Tradisional Pada Suku Tolitoli Di
Desa Pinjan Sulawesi Tengah.
Jurnal Biocelebes Vol. 7. No. 2.
Rahayu. Mulyati, Siti. Sunarti, Diah.
Sulistiarini,
Suhardjono.
Prawiroatmodjo.
2014.
Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Secara
Tradisional
Oleh
Masyarakat Lokal Di Pulau
Wawoni, Sulawesi Tenggara.
Jurnal Biodiversitas Vol. 7. N0. 3.
Wardiah,
Hasanuddin,
dan
Mutmainnah. 2015. Etnobotani
Medis Kemukiman Pulo Bereuh
Selatan Kecamatan Pulo Aceh
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Edubio Tropika Vol. 3. No. 1.
Yuniati, Eny dan Alwi, Muhammad.
2013.
Etnobotani
Keanekaragaman
Jenis
Tumbuhan Obat Tradisional Dari
Hutan Di Desa Pakuli Kecamatan
Gumbasa Kabupaten Dunggala
Sulawesi
Tengah.
Jurnal
Biocelebes Vol. 4. No. 1.
Zuhud, E . AM. 2008. Potensi Hutan
Tropika
Indonesia
Sebagai
Penyangga Bahan Obat Alam
Untuk
Kesehatan
Bangsa.
Fakultas
Kehutanan
Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Download