Ringkasan Antropologi kelas XII AGAMA DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT 1. PENGERTIAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN Agama Berasal dari bahasa sansekerta artinya menunjukkan kepercayaan manusia berdasarkan wahyu dari Tuhan. Secara etimologis berasal dari suku kata A-Gam-A berarti tidak pergi atau tetap atau kekal jadi agama dapat diartikan pedoman hidup yang kekal. Menurut Kitab Sunarigama, berasal dari kata A-Ga-Ma berarti ajaran tentang hal-hal yang sifatnya misteri. Menurut KBBI agama adalah ajaran atau system yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan YME serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Kepercayaan atau Religi Berasal dari bahasa Latin Religere/religare artinya berhati-hati dan berpegang teguh pada aturan-aturan dasar. Jadi kepercayaan atau religi berarti kecenderungan batin (rohani) manusia yang terikat dengan hal-hal yang gaib, suci(kekuatan alam), dan tabu. 2. AGAMA BUMI DAN AGAMA WAHYU AGAMA BUMI Agama bumi = agama wad’i = agama budaya yaitu agama duniawi yang merupakan hasil ciptaan akal dan perilaku manusia. Misalnya berbagai kepercayaan masyarakat AGAMA WAHYU Agama Wahyu = agama Samawi yaitu agama yang bersumber dari wahyu Tuhan misalnya Islam, Kristen, katolik dan Yahudi. Perbedaan Agama Bumi dan agama Wahyu AGAMA WAHYU AGAMA BUMI Konsep Ketuhanan :Monotheis Konsep Ketuhanan : Atheis Disampaikan : rasul atau utusan Tuhan Disampaikan: manusia (hasil pikiran dan perilaku MAnusia) Mempunyai Kitab Suci Tidak memiliki Kitab Suci Tidak terpengaruh masyaraklat oleh perubahan Sangat terpengaruh oleh perkembangan dan perubahan masyarakat Kebenaran ajaran dasarnya tahan uji dan Kebenaran ajaran dasarnya tidak tahan kritik kritik terhadap akal manusia Sistem berpikirnya tidak sama dengan Sistem berpikirnya sama dengan system system berpikir masyarakat penganutnya berpikir masyarakat penganutnya Jenis Agama dan Kepercayaan 1. Animisme Berasal dari bahasa latin anima yang artinya roh. Adalah kepercayaan dimana disekeliling alam tempat tinggal manusia banyak terdapat roh gaib. Agar diperoleh hubungan harmonis dengan roh gaib, manusia mengadakan berbagai upacara keagamaan :pemujaan, sesajen, dll 2. Dinamisme dari bahasa Latin Dinamos artinya tenaga atau kekuatan yaitu kepercayaan bahwa disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang memiliki kekuatan gaib yang sakti, Kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala alam, misalnya matahari, bulan, air, api, angin. Kekuatan gaib juga berasal dari roh manusia atau binatang yang sudah mati, istilah lain dari kepercayaan ini adalah animalisme Kepercayaan ini juga menganggap segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengauhi keberhasilan dan kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup misalnya kepercayaan adanya kekuatan gaib pada benda tertentu seperti akik atau keris, kepercayaan ini disebut Fethisiisme 3. Politheisme Berasal dari bahasa latin poly artinya banyak dan theos artinya Tuhan. Jadi Politheisme adalah kepercayaan yang menganggap Tuhan atau dewa itu banyak 4. Sinkretisme Adalah perpaduan beberapa kegiatan, istilah keagamaan, tatacara upacara, atau perlengkapan upacara dari beberapapaham atau aliran yang berbeda. Misalnya: Islam Kejawen adalah perpaduan dari nilai keagamaan kejawen tradisisonal (hindu) dengan Islam. 5. Monotheisme Adalah agama atau kepercayaan kepada satu Tuhan (misalnya agama Wahyu). 3. AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA 1. Lima Agama Besar a. Hindu Agama yang paling tua di Indonesia. Berkembang sejak kerajaan Kutai, Kediri, Singasari, Majapahit, PAjang. Sekarang banyak terdpat di Bali, NTB, Empat upacara umat Hindu: 1) 2) 3) 4) Bhakti marga: upacara adat, merawat tempat suci, pasrah pada Tuhan Karma Marga : cara bertingkah laku, beragama dengan taat, giat bekerja Jnana Marga: cara bijak dan pandai; mempelajari KS, Yoga Marga ( mendisiplinkan diri secara rohani): pengendalian hawa nafsu, mengekang diri dari kenikmatan duniawi, mengucap mantra. Hari raya: Nyepi, Galungan b. Budha Tanda kebesaran agama Budha di Indonesia adalah Candi Borobudur di JAwa Tengah. Ajaran Budha mendorong ummatnya mengembangkan empat jiwa positif yaitu: 1) mengasihi semua makhluk yang mempunyai perasaaan dengan sepenuh hati (Metta) 2) bersuka cita dalam kebahagiaan makhluk lain dan tidak mendengkinya (mudita) 3) berbagi penderitaan dengan makhluk lain ( KAruna) 4) tetap damai dan bebas ( upekha) Hari raya Budha : Waisyak c. Islam Merupakan agama mayoritas di Indonesia, Islam di masyarakat Jawa oleh Clifford Geertz dibedakan menjadi 3 golongan: 1) Islam Santri : golongan islam taat 2) Islam abangan : Golongan Islam yang yang hanya menggunakan Islam sebagai kedok/topeng aslinya golongan ini tidak memahami Islam dengan baik. Mereka masih banyak yang memiliki kepercayaan lama 3) Islam Priyayi : Golongan islam yang terdiri dari kaum bangsawan, keluarga istana, pejabat pemerintah dan kaum terpelajar. Golongan ini menjadi Islam karena Politik, kedudukan atau jabatan d. Kristen Agama terbesar ke dua setelah Islam. e. Katholik : agama terbesar ketiga setelah Islam dan Kristen banyak dianut oleh masyarakat di Papua, NTT, maluku, dan kota-kota besar di Indonesia 2. Kepercayaan-kepercayaan Masyarakat Beberapa daerah di Indonesia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda antara lain: a. Kalimantan Tengah Kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah adalah Kaharingan, yang artinya kehidupan. Mereka percaya kepada Ranying Hatalla yaitu Tuhannya yang menciptakan kehidupan dan mengatur segala sesuatu menuju kesempurnaan kekal abadi. Dalam Kaharingan dipercaya bahwa alam semesta dibedakan menjadi 3 bagian yaitu alam bawah (pantai Danum Kalunen), Alam Atas, bagian langit ketujuh b. Nias (Sumatera Utara) Suku Nias memiliki kepercayaan yang disebut pelebegu, istilah yang diberikan oleh para pendatang yang berarti penyembah roh. Menurut kepercayaan ini manusia memiliki dua macam tubuh yaitu tubuh kasar (boto) dan tubuh halus. Tubuh Halus dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu moso (nafas) dan lumo-lumo (bayangan) c. Jawa Masyarakat jawa (jawa tengan dan JAtim) kejawen. banyak menganut tradisi kebatinan dan d. Mentawai Berada dipedalaman Siberut. Masyarakatnya percaya bahwa setiap benda, manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki jiwa. Kekuatan gaib yang ada di setiap benda disebut BAJOU. e. BATAK Masyarakat batak memiliki kepercayaan animisme. Mereka memiliki kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Mereka percaya terhadap Roh. Roh orang mati disebut sebagai Begu. Roh orang yang masih hidup adalah Tondi, Dan orang yang memiliki keistimewaan tertentu disebut sebagai Sahala. f. Baduy Orang Baduy percaya kepada Tuhan yang disebut Batara Tunggal. Segala kehidupan social dan kebiasaan mereka diuraikan dalam pikukuh yaitu seperangkat aturan perilaku yang diturunkan oleh leluhur. Pelanggar pikukuh harus mengikuti pembersihan dan kemudian dibuang dari baduy dalam (kampong tangtu) ke daerah luar (kampong dangka) g. Tengger Orang Tengger beragama Hindu yang lebih dekat ke Kejawen. h. Asmat Orang Asmat percaya terhadap roh leluhur. 4. PERILAKU KEAGAMAAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT 1. Perilaku keagamaan Positif: a. ketekunan dalam menjalankan ajaran agama sehingga sesorang selalu berperilaku baik, dan menciptakan kerukunan, persatuan dan kesatuan, integrasi nasional b. sikap fanatik yang bijak dan terkendali terhadap ajaran agama akan meningkatkan solidaritas dii antara pemeluknya. Akibatnya muncul persaudaraan, kesetiakawanan, gotong royong tanpa pandang kelas social, dan perbedaan bangsa 2. Perilaku Keagamaan Negatif a. Fanatisme berlebihan dapat menimbulkan perpecahan dan memicu timbulnya konflik destruktif. Perilaku ini menimbulkan intoleransi, tidak menghargai dan memberi kesempatan orang lain menjalankan ajaran agamanya b. Kesombongan religius berlebihan, sikap memandang agamanya yang paling benar serta meremehkan dan merendahkan agama lain. Perilaku ini dapat memicu pemaksaan kehendak/ajaran agama dengan cara kekerasan dan anarkis 5. FUNGSI AGAMA 1. Fungsi edukatif : agama bertugas mengajar dan membimbing masyarakat. Agama menyampaikan ajaran-ajaran melalui upacara keagamaan, dakwah dan kotbah, meditasi, pendalaman rohani dll. 2. Fungsi Penyelamatan : Agama memberikan anjuran dan perintah untuk selalu berbuat kebaikan agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan 3. Fungsi pengawasan Sosial : Agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada. Kaidah yang baik dikukuhkan sebagai norma dan kaidah yang buruk sebagai larangan atau tabu. Fungsi pengawasan diperkuat dengan adanya sanksi bagi manusia yang melanggar kaidah tersebut. 4. Memupuk persaudaraan : Setiap agama menganjurkan agar umat manusia saling mencintai dan menghindari permusuhan. Dengan adanya rasa saling memupuk persaudaraan, cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud. 6. FUNGSI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DALAM PROSES INTEGRASI BANGSA 1. mengatur perilaku manusia melalui anjuran dan larangan sehingga menusia senantiasa berperilaku benar 2. mengendalikan kehidupan masyarakat melalui konsep dosa(ganjaran terhadap perilaku salah dalam suatu ajaran agama) 3. memelihara solidaritas social baik intern maupun ekstern. Solidaritas intern : persatuan di antara sesame umat agama. Solidaritas ekstern : persatuan antar umat beragama yang berbeda. Solidaritas dapat dipupuk melalui penanaman sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling toleransi dan menghormati. 4. ajaran agama menenteramkan batin manusia. Akibatnya masyarakat dapat berpikir secara jernih dalam menghadapi berbagai persoalan hidup sehingga terhindar dari perilaku anarkis yang dapat mengancam integrasi bangsa.