ANEMIA PADA IBU HAMIL Kelompok 8 Ayuk Novalina Nandini Suharyati M R Roro Ratuningrum A DEFINISI Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang akan mengakibatkan terganggunya distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh (Kemenkes, 2018) Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11 gr% pada Trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr% pada Trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Saifudin, 2014) KLASIFIKASI Menurut WHO Normal : Kadar Hb dalam darah ≥ 11 gr% Menurut Manuaba (1998) Tidak Anemia : Hb 11 g r% Anemia Ringan:Kadar Hb dalam darah 8 - 10 gr% Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr % Anema berat : Kadar Hb dalam darah < 8 gr% Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr % Anemia berat : Hb < 7 gr % JENIS ANEMIA Anemia Defisiensi Besi Merupakan gejala kronis dengan keadaan hipokromik (konsentrasi hemoglobin kurang), mikrositik yang disebabkan suplai besi kurang dalam tubuh.Kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan hemoglobin sehingga konsentrasinya dalam sel darah merah berkurang. Anemia Megaloblastik Anemia yang disebabkan karena kerusakan DNA yang mengakibatkan tidak sempurnanya sel darah merah (SDM).Hal ini disebabkan karena defisiensi vit B12 (cobalamin) dan asam folat.Karakteristik SDMnya adalah megaloblas (besar, abnormal, premature SDM) dalam darah dan sumsum tulang Anemia Defisiensi Vitamin B12 (Pernicious Anemia) Merupakan gangguan autoimun karena adanya intrinsik faktor (IF) yang diproduksi di sel parietal lambung sehingga terjadi gangguan absorbs vitamin B12. JENIS ANEMIA Anemia Defisiensi Asam Folat Kebutuhan folat sangat kecil, biasanya terjadi pada orang yang kurang makan sayuran dan buah-buahan, gangguan pada pencernaan, alkoholik dapat meningkatkan kebutuhan folat, wanita hamil dan masa pertumbuhan. Defisiensi asam folat juga dapat mengakibatkan sindrom mal-absorbsi. Anemia Aplastic Terjadi akibat ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah.Kegagalan tersebut disebabkan kerusakan primer sistem sel mengakibatkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia (pensitopenia). Zat yang dapat merusak sumsum tulang disebut mielotoksin. ETIOLOGI (Prawirohardjo, 2002) 1. Kurang gizi (malnutrisi) 2. Kurang zat besi, B12, dan asam folat 3. Kelainan gastrointestinal 4. Riwayat keluarga 5. Mal absorpsi 6. Penyakit kronik : TBC paru, cacing usus, malaria STEV E JOBS Faktor – Faktor Anemia Pada Ibu Hamil Faktor dasar • Pengetahuan ibu hamil • Pendidikan • Faktor sosial – ekonomi Faktor langsung • Kepatuhan konsumsi tablet Fe • Status gizi ibu hamil • Penyakit infeksi • Perdarahan. Faktor tidak langsung • Frekuensi ANC • Paritas • Umur Ibu • Jarak kehamilan Diganosis Anamnesa • Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, Pemeriksaan fisik • Penderita terlihat lemah • Metode visual • Pada inspeksi muka, • Metode gasometrik sering pusing, mata berkunang conjungtiva, bibir, lidah, -kunang, dan keluhan sering selaput lendir dan dasar kuku mual muntah lebih hebat pada kelihatan pucat. hamil muda. Pemeriksaan Laboratorium • Pada pemeriksaan palpasi kemungkinan didapatkan splenomegali dan takhirkardi • Pada pemeriksaan auskultasi dapat terdengar bising jantung. • Metode spectrophotometric GEJALA Penderita anemia biasanya ditandai dengan mudah lemah,letih,lesu,nafas pendek,muka pucat,susah berkosentrasi serta fatique atau rasa lelah yang berlebihan.Gejala ini disebabkan karena otak dan jantung mengalami kekurangan distribusi oksigen dari dalam darah.Denyut jantung penderita anemia biasanya lebih cepat karena burusaha mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat. Akibatnya kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun PENATALAKSANAAN Tatalaksana Umum 1. Apabila diagnosis anemia telah ditegakan, lakukan pemeriksaan apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah. 2. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas adalah tablet tambah darah yang berisi 60mg besi elemental dan 250 µg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin. Apabila setelah 90 hari pemberia tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien ke pusat pelayanan yang lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia. 3. Berikut ini adalah tabel jumlah kandungan besi elemental yang terkandung dalam berbagai jenis sediaan suplemen besi yang beredar Jenis Sediaan Dosis Sediaan Kandungan Besi Elemental Sulfas Ferosus 325 65 Fero Fumarat 325 107 Fero Glukonat 325 39 Besi Polisakarida 150 150 PENATALAKSANAAN 1. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus darah tepi. 2. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan : Defisiensi besi : lakukan pemeriksaan feritinin. Apabila ditemukan kadar feritinin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari. Apabila kadar feritinin normal, lakukan pemeriksaan SI dan TIBC. Thalassemia : pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan yang lebih spesifik. 3. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan : Perdarahan : tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan. infeksi kronik PENATALAKSANAAN 1. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus darah tepi. 2. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan : • Defisiensi besi : lakukan pemeriksaan feritinin. Apabila ditemukan kadar feritinin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari. Apabila kadar feritinin normal, lakukan pemeriksaan SI dan TIBC. • Thalassemia : pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan yang lebih spesifik. 3. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan : • Perdarahan : tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan. infeksi kronik 4. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan : • Defisiensi asam folat dan vitamin B12 : berikan asam folat 1 x 2 mg dan vitamin B12 1 x 250-1000 µg 5. Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut : • Kadar Hb < 7 g/dl atau kadar hematokrit < 20% • Kadar Hb > 7 g/dl dengan gejala klinis : pusing, pandangan berkunang-kunang, atau takikardia (frekuensi nadi > 100x per menit) 6. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan memantau pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG, dan memeriksa denyut jantung janin secara berkala. KEBARUAN Biscuits Supplementary Feeding Effect On The Concentration Of Feritin In Pregnant Women At Parepare Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian makanan tambahan biskuit terhadap konsentrasi feritin dan ada pengaruh usia terhadap konsentrasi ferritin ibu hamil. Upaya pemberian makanan tambahan biskuit dapat diberikan pada wanita sejak diindikasi hamil positif dan memiliki status gizi yang buruk, melalui edukasi tentang asupan gizi yang baik dapat diberikan pada wanita hamil untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pentingkan asupan gizi yang baik selama kehamilan. Consumption of Seaweed can Overcome Anemia in Pregnancy Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian rumput laut dapat meningkatkan kadar hemoglobin, sehingga mengatasi anemia kehamilan yang terjadi pada responden. Untuk itu, rumput laut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pencegah terjadinya anemia kehamilan, sehingga perlu pengembangan pembuatan jenis makanan dengan menggunakan bahan dasar rumput laut KEBARUAN Safety and efficacy of rapid (1,000 mg in 1 hr) intravenous iron dextran for treatment of maternal iron deficient anemia of pregnancy Formulasi IV yang tersedia untuk digunakan pada kehamilan termasuk sukrosa besi, glukonat besi, dekstran besi LMW, dan karboksimaltosa besi (FCM). Formulasi baru ini telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk pengobatan anemia defisiensi besi pada ibu hamil yang intoleran zat besi oral. Hasil penelitian, serta sejumlah bukti yang dipublikasikan, menguatkan data ini, dan mendukung profil efek samping zat besi IV yang menguntungkan Intravenous iron sucrose therapy for moderate to severe anaemia in pregnancy Terapi besi parentral efektif dalam meningkatkan hemoglobin, serum feritin dan parameter hematologis lainnya pada wanita hamil dengan anemia sedang. Sukrosa besi intravena dapat digunakan di rumah sakit dan rumah sakit perkotaan tersier di mana dapat menggantikan terapi intramuskular karena sisi terkait injeksi efek. Lebih lanjut, studi komparatif jangka panjang diperlukan untuk merekomendasikan penggunaannya di tingkat perifer. TERIMAKASIH