Teknik Diagnostik USG pada Penyu Anggota Kelompok 2D : 01 Ida Bagus Ketut Indra.P 1809511108 02 I Komang Aswin Nurcahya 18095111109 03 Made Ade Pranatawan 1809511110 04 Sheren 1809511113 05 Braina Kirayna Ginting 18095111114 Lanjutan. . . 06 Maria Dolorosa Leta Bili 1809511115 07 Silvia Dwi Lestari 1809511116 08 I Made Nanda Wahyudi 11 Dwi Aprilia Putri 1809511122 12 Desak Gede Bintang Pradnya. D 18095111123 13 I Gusti Ngurah Putra Arimbhawa 1809511125 1809511117 Maria Regina Angeline. V. N 09 1809511120 10 I Gede Erick Sucahya 1809511121 14 Ketut Ari Andhita Badraresta. A 1809511122 15 Wafiq Annnisa 18095111127 Teknik USG pada Penyu Ultrasonografi adalah metode yang cepat dan tidak invasif untuk menilai organ internal. Alat medis ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk mengambil gambar organ internal. Gambaran USG terbentuk dari intensitas gelombang suara yang dipantulkan kembali oleh jaringan kepada probe (transducer) Struktur echogenic berwarna putih hingga abu-abu pada monitor Sedangkan yang tidak bersifat echoes (anechogenic) mentransmisikan gelombang sehingga tervisualisasikan sebagai warna hitam Dalam pengobatan hewan akuatik, USG merupakan alat penting dan mudah digunakan untuk investigasi dan diagnosis. Terdapat 2 teknik dalam pemeriksaan menggunakan USG, yaitu : Teknik Trans-kutan Teknik trans-kutan (sesuai regio) merupakan pencitran yang dilakukan dengan menempelkan probe transduser diatas kulit. Teknik Trans-rektal Teknik ini dilakukan dengan memasukkan probe kedalam rektum setelah feses dibersihkan secara manual, pencitraan dilakukan dengan menempelkan probe transduser diatas mukosa rektum. Langkah - langkah Pemeriksaan ultrasonografi, tubuh penyu ditahan secara manual dalam posisi berbaring di atas ban atau ember yang cukup tinggi untuk mencegah punggung penyu bersentuhan dengan meja, Tidak diperlukan obat penenang. Kepala, leher atau anggota badan direntangkan sesuai kebutuhan, permukaan tubuh penyu dibiarkan basah dengan menggunakan handuk basah. Pemeriksaan USG Acoustic windows yang digunakan untuk scanning ultrasound pada penyu tempayan (Caretta caretta) dan besar sudut kemiringan yang digunakan untuk meletakkan probe USG. Lanjutan . . . Gel USG (Polaris II; GE Medical Systems) dibalurkan di permukaan transduser, yang diorientasikan terutama pada bidang horizontal, yaitu sejajar dengan plastron dan karapas Pantau monitor untuk melihat gambaran organ internal dari penyu Gambar evaluasi ultrasound dari jendela akustik cervical dorsal (A). Pencitraan ultrasonografi diambil dengan sudut Transverse 90 ° (B) Pencitraan ultrasonografi diambil dengan Transverse 45 ° 6 titik spot (Acoustic windows) yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan USG pada penyu, yaitu : 1. Cervical-dorsal Yang dapat dilihat dari cervical-dorsal yaitu vertebra serviks keempat dan kelima, sumsum tulang belakang, dan sinus vena dari vena jugularis eksternal (juga disebut cervical-dorsal sinus) terlihat jelas secara transversal. 2. Cervical-ventra Pemeriksaan jantung secara (dorso-ventral) dan terletak diantara dua lobus hati. pada spot ini pemindai biasanya melewati aspek dorsal jantung, dimana arteri pulmonalis dan subklvia terlihat Bersama dengan lengkungan aorta. Pada spot ini juga dapat mengakses ujung distal esofagus. 3. Cervicobrachial kanan dan kiri Pada cervicalbrachial kanan memberikan askes parsial ke jantung dan Cervibrachial kiri memberikan visualisasi yang jelas dari lengkungan aorta serta arteri pulmonalis. Pada cervicobrachial kiri dapat melihat bagian distal dari esofagus dan juga lambung yang terletak pada bagian kiri 4. Axillary kiri dan kanan Pada spot ini kita dapat mengidentifikasi organ hati yang di tandai dengan adanya parengkin granular pada axillary kanan, Sedangkan axillary kiri dapat memeriksa lambung 5. Prefemoralis kiri dan kanan Dari spot ini kita dapat melihat Usus besar dan usus kecil. Lingkaran dari usus kecil lebih sering diidentifikasi di sebelah kanan prefemoralis sedangkan usus besar memiliki lapisan yang sulit dibedakan. Pada spot ini juga dapat kita identifikasi Ginjal dengan mudah melalui prefemoralis kanan dan kiri. kantung kemih juga sangat baik jika di identifikasi dari spot ini tetapi dalam penelitian ini tidak terlihat karena terhalang bayangan dari tulang pubis. Organ reproduksi, limfa, pancreas dan gland adrenalin tidak dapat di identifikasi pada spot ini Lanjutan . . . 6. Cervicobrachial kanan dan kiri Pada cervicalbrachial kanan memberikan askes parsial ke jantung dan Cervibrachial kiri memberikan visualisasi yang jelas dari lengkungan aorta serta arteri pulmonalis. Pada cervicobrachial kiri dapat melihat bagian distal dari esofagus dan juga lambung yang terletak pada bagian kiri Teknik U S G USG menyediakan metode yang mudah dilakukan dan cepat Bersifat non-invasive / screening di bagian luar tubuh saja tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh, tanpa menyebabkan kerusakan kulit / rongga tubuh USG memiliki mekanisme yang relatif sederhana dan murah untuk mencegah spesies kurakura besar dengan aman untuk berbagai tindakan termasuk laparoskop dan ultrasonografi dengan menghentikan penggunaan anestesi umum dan tanpa mempengaruhi kesuburan reproduksi Dapat menunjukkan beberapa gambaran gambaran patologis Dapat membantu dalam membuat diagnosis Ultrasonografi dapat digunakan sebagai pengganti operasi laparoskopi USG dapat diterapkan untuk mempelajari peristiwa reproduksi pada spesies chelonian langka atau spesies langka lainnya dalam upaya untuk membiakkan spesies ini dengan sukses Kekurangan Teknik USG pada Penyu Alat ultraonography memiliki masalah dalam menembus tulang Performansi ultasonography kurang baik bila terdapat gas diantara transducer dan organ tubuh yang diamati, keduanya mempunyai perbedaan akustik impedansi yang ekstrim Tanpa adanya tulang atau udara, kedalaman penetrasi ultrasonography terbatas, sehingga kesulitan membuat gambar kedalaman susunan tubuh, khususnya pasien yang gemuk. Metoda yang digunakan operator dependent. Diperlukan ketrampilan dan pengalaman untuk memperoleh gambar berkualitas dan membuat diagnosa akurat. tidak mungkin untuk mendeteksi penyebab penebalan dinding usus. Dalam literatur, pola usus USG tidak pernah dijelaskan pada penyu. Tidak ada panduan penggambaran seperti halnya pada CT scan dan MRI. Interpretasi Hasil U S G Dalam menginterpretasikan hasil USG, perlu diketahui beberapa makna dan istilah yang sering digunakan dalam pemeriksaaan USG • Echogenicity atau ekogenisitas mengacu pada kemampuan untuk memantulkan atau mengirimkan gelombang ultrasonik dalam konteks jaringan sekitarnya. Terbagi menjadi a. Hyperechoic Hyperechoic akan tampak berwarna putih pada layar, hal ini dikarenakan sebagian besar gelombang ultrasound terpantulkan. Contoh: tulang, lemak b. Hypoechoic tampak berwarna abu-abu pada layar karena sebgaian besar gelombangnya melewati jaringan. Contoh: kartilago, otot. c. Anechoic terlihat berwarna hitam pada layar karena tidak ada gelombang yang dipantulkan. Contoh: cairan ataupun struktur lain yang berisi cairan • Echotexture merupakan pola karakteristikatau struktur dari lapisan aringan yang terlihat dari penggambaran ultrasonic. gambar transverse scan sebelum interpretasi (a) dan sesudah (b) Keterangan Gambar : A = vena vertebralis B & C = Cervical-dorsal sinuses D = vertebral body E = corda spinalis Jaringan tulang mempermudah identifikasi vertebrae karena refleksinya menghasilkan batasan echogenic dengan bayangan akustik yang memperjelas garis ultrasonografik. Sinus-sinus dari vena jugularis externa hanya tampak seperti satu bulatan hypoechogenic menggembung pada bagian luar yang menyatu dengan pembuluh vena Gambar USG Ultrasound jantung sebelum interpretasi (b) dan sesudah (d) Keterangan Gambar : A = atrium sinister E = arteri pulmonary dexter B = atrium dexter E = corda spinalis D = arteri subclavia sinister F = aorta C = ventrikel Penampilan homogenus echogenic dari ventrikel disebabkan karena dinding tebal dengan lapisan trabekukar. Diantara atria dan ventrikel dapat sekejap terlihat jelas katup atrioventricular sebagai garis echogenic. USG gambar Ultrasound perut diamati dari bagian axilaris akustik kiri sebelum interpretasi (b) dan sesudah (c) Muskulus subscapularis terlihat sebagai bayangan hypoechogenic berbentukan bulat dengan garis echogenic tipis di sekitarnya, membrana coelomic. Posisi perut yang melipat dan memiliki dinding yang tipis memperlihatkan garis hypoechogenic tipis, tetapi kurang jelas karena adanya isi perut seperti gas dan lainnya. Keterangan Gambar : A = lumen usus B = muskulur subscapularis C =membrane coelomic Parenkim Hepar Hati terlihat memiliki profil halus dengan ujung meruncing, parenkim hoomogen, echotexture yang sedikit lebih kasar, dan echogenicity yang sedikit berkuran dibandingkan pada parenkim limpa Hasil USG Hati Melalui Axillary Dexter Keterangan Gambar 1, 2, dan 3 : Hepar dan Jantung A = vena hepatikadexter E = atrium dexter jantung B = parenkimhepar F = sinus vena jugularis C = musculus subscapular G = Hepar D = kantungempedu Gambar Hasil USG Ginjal melalui Preformal Dexter Keterangan Gambar : A = Renal E = atrium dexter jantung B = usus halus F = sinus vena jularis D = pembuluh darah pada renal G = hepar C = ususbesar Organ ini dapat dengan mudah diidentifikasi oleh karena adanya pembuluh darah yang jelas terlihat dan dapat digunakan sebagai penanda. Memiliki batas yang sedikit tidak beraturan. Echotexture kasar dan echogenicity tinggi dan seragam dibadingkan dengan limpa. Gambar Interpretasi Hasil USG gambar Interpretasi Hasil USG dari Kantung Kemih dan Sebagian Ginjal Pada USG secara longitudinal, kantung kemih terlihat seperti buah pir dan berdinding tipis. Kantung kemih hanya dapat dilihat apabila penuh dengan struktur anechoic globular. Keterangan Gambar : A = kantung kemih B = Renal SEKIAN dan Terima Kasih