2014 MANAJEMEN PEMASARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA PROGRAM STUDI PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN 2014 UJIAN AKHIR SEMESTER RAVRI WAHYU ADE PUTRA 6/20/2014 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 ANALISIS PASAR BATUBARA TAHUN 2000-2012 Barang industrial adalah merupakan barang yang memiliki sifat yang berbeda dengan barang konsumsi. Barang industri dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen tidak untuk memenuhi kebutuhan sendiri, atau untuk konsumsi sendiri, akan tetapi barang tersebut dibeli untuk dipergunakan sebagai alat usaha bisnisnya. Adapun barang yang termasuk ke dalam jenis ini ada beberapa macam, antara lain barang oleh pembelinya akan digunakan sebagai: 1. Bahan baku 2. Bahan Pembantu Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkan kepada konsumen itu. Dalam hal ini dengan membuat produk tersebut sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat menarik perhatian konsumen. Misalnya dengan membuat produk warna-warni yang menarik atau mungkin dengan warna yang mencolok atau bungkus yang bagus serta lebih eksklusif. Setiap produk sebenarnya akan memiliki siklus perputaran terhadap kehidupannya. Adapun tahap-tahap perkembangan hidup suatu produk : MANAJEMEN PEMASARAN Page 1 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Dengan kata lain, harga yang terbentuk untuk suatu komoditas merupakan hasil interaksi antara permintaan dan penawarannya. Pada komoditas pertambangan, dalam hal ini batubara, harga secara langsung dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran di pasar global. Selain itu pergerakan harga energi lainnya, terutama minyak bumi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga batubara (Farida Zed, 2006). Tren pergerakan beserta analisis harga batubara disajikan sebagaimana dibawah ini: Harga Batubara US$/Mton 140 120 100 80 60 40 20 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun 2000 Pada periode 1996-1999, terjadi kelebihan pasokan batubara dunia yang tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan. Hal ini mengakibatkan harga batubara mengalami penurunan, bahkan pada tahun 1999, harga batubara sempat menyentuh angka US$19/Mton, meskipun kemudian naik kembali menjadi US$36,5 pada akhir tahun. Peningkatan itu dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia dari US$12,72/barel pada tahun 1998 menjadi US$17,97/barel. Pada tahun 2000, harga batubara kembali turun pada kisaran US$29,90/Mton, dikarenakan kelebihan pasokan batubara kembali terjadi termasuk pasokan dari Indonesia. Maraknya kegiatan-kegiatan tambang liar di Indonesia menyebabkan pasokan batubara melimpah dengan keterbatasan kemampuan mengelola batubara yang berkualitas sehingga tidak sesuai dengan permintaan pasar. MANAJEMEN PEMASARAN Page 2 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 2001 Pada akhir tahun 2000 sampai dengan sepanjang tahun 2001, harga batubara mengalami peningkatan. Harga batubara rata-rata naik menjadi US$50,15/Mton. Kenaikan tersebut terkait dengan musim dingin di Eropa dan kenaikan harga minyak sehingga meningkatkan permintaan atas batubara dunia. Selain itu, adanya peningkatan kapasitas PLTU batubara dan produksi baja di Asia dan Eropa turut andil dalam peningkatan permintaan batubara. Dari sisi penawaran, pasokan batubara menurun karena tutupnya beberapa perusahaan tambang batubara Australia dan pengumuman Polandia yang akan mengurangi produksinya. Dengan pasokan batubara yang menurun, sedangkan kondisi permintaannya justru meningkat, mendorong harga batubara naik. 2002 Harga batubara melemah pada tahun 2002 hingga level US$33,20/Mton. Tren kenaikan harga pada dua tahun sebelumnya, mendorong negara eksportir batubara dunia meningkatkan produksinya. Produksi Cina tahun 2002 adalah sebesar 1550,4 juta ton atau meningkat 6% dari tahun sebelumnya 1471,5 juta ton. Australia meningkatkan produksinya dari 340,8 juta ton menjadi 334,6 juta ton. Demikian halnya dengan Indonesia, produksi batubaranya meningkat sebesar 12% menjadi 103,3 juta ton. Hal ini menyebabkan pasokan batubara dunia meningkat sehingga memicu melemahnya harga batubara dunia. 2003 Pada tahun 2003, harga batubara menguat hingga US$38,52/Mton yang disebabkan kenaikan permintaan batubara, terutama pada negara-negara Asia Pasifik, serta kenaikan harga minyak dunia. Permintaan batubara thermal dunia pada tahun 2003 adalah 516,9 juta ton atau meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 461,3 juta ton. Sedangkan kenaikan harga minyak dunia pada tahun 2003, meningkat sebesar 14,5% dari US$25,02/barel menjadi US$28,83/barel. 2004 Peningkatan harga batubara pada tahun 2004 (rata-rata US$51,16/Mton) disebabkan karena kenaikan permintaan Cina dan India atas batubara yang menguasai kurang lebih 72% dari kenaikan konsumsi batubara dunia sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang mencapai ratarata 6,5% di Cina dan 5,7% di India. Disamping itu, adanya kebijakan Cina untuk menutup keran ekspor batubaranya dalam memenuhi pasokan batubara di kawasan Asia Pasifik mulai tahun 2004 juga berdampak pada kenaikan harga batubara dunia. Cina lebih memilih untuk memanfaatkan cadangan batubaranya MANAJEMEN PEMASARAN Page 3 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 guna kebutuhan domestik dalam merespon pertumbuhan ekonomi yang pesat. Produksi batubara Cina pada tahun ini 1,95 miliar ton, namun hanya mengekspor 86,63 juta ton saja dan mengimpor batubara sebanyak 18,36 juta ton atau meningkat 69% dari tahun sebelumnya. Penurunan pasokan batubara Indonesia turut memicu kenaikan signifikan harga batubara dunia. Harga tahun 2002-2003 hanya berkisar US$30/Mton sampai dengan US$38/Mton (harga FOB ekspor Indonesia US$25/Mton sampai US$29/Mton), sehingga produsen dalam negeri mengurangi produksi guna meminimalisir kerugian biaya produksi. Kegiatan ini menyebabkan banyak tambang yang seharusnya bisa melakukan penambangan namun tidak berani mengambil resiko merugi yang mengakibatkan produksi menurun. 2005 Di tahun 2005, tren kenaikan harga batubara (rata-rata US$62,96) masih dipacu oleh peningkatan permintaan batubara, serta konsistensi kenaikan harga minyak dunia. Permintaan batubara thermal pada tahun 2005 adalah 580 juta ton atau meningkat 5% dibandingkan permintaan batubara thermal tahun sebelumnya sebesar 554 juta ton. Sedangkan kenaikan harga minyak dunia pada tahun 2005, meningkat sebesar 42% dari US$54,52/barel menjadi US$38,27/barel. 2006 Peningkatan harga batubara pada triwulan pertama tahun 2006 (US$64,90/Mton), dikarenakan menurunnya pasokan batubara akibat curah hujan yang deras di kawasan Kalimantan Tengah, Indonesia. Hujan terus menerus menyebabkan banjir pada daerah aliran sungai Barito dan menghambat laju transportasi batubara sehingga puluhan ribu batubara untuk ekspor tidak terangkut. Mengingat Indonesia bersama dengan Australia dan Cina adalah pemasok kebutuhan batubara dunia untuk ekspor sebesar 56% dari total kebutuhan batubara dunia, hal ini berdampak pada kenaikan harga batubara dunia. Kecendrungan peningkatan harga batubara terus bertahan sepanjang tahun 2006 dipicu pertumbuhan ekonomi Cina yang membutuhkan batubara sebagai bahan baku utama pembangkit listrik (PLTU). Tingginya harga gas bumi turut menjadi pendorong peningkatan penggunaan batubara. 2007 Tren harga batubara dunia yang terus meningkat pada tahun 2007 masih dipicu oleh pesatnya penggunaan batubara sebagai sumber energi alternatif yang ditandai dengan permintaan yang cukup tinggi dari negara-negara utama importir batubara, terutama Cina, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan konsumsi batubara dunia. Selain Cina yang meningkatkan jumlah impor batubaranya mencapai 182 juta ton, peningkatan impor batubara MANAJEMEN PEMASARAN Page 4 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 secara signifikan juga dialami Korea Selatan dengan nilai 88 juta ton terkait dengan tingginya permintaan batubara seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri kedua negara tersebut. Pada tahun 2007, rata-rata harga batubara mencapai US$70,12/Mton jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$64,90/Mton. Peningkatan harga batubara sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia yang mencapai harga tertinggi pada Oktober-Desember sebesar US$83,47/barel dikarenakan turunnya pasokan dan cadangan minyak Amerika Serikat, pengurangan kuota OPEC, ketegangan Iran dan kekhawatiran pasar terhadap kondisi politik Nigeria. Kenaikan harga minyak dunia secara tidak langsung berdampak pada naiknya harga batubara. Tingginya harga minyak bumi mendorong negara-negara terutama negara industri Asia mencari bahan bakar alternatif sehingga mendorong peningkatan permintaan batubara yang pada akhirnya turut memicu kenaikan harga batubara dunia. 2008 Pada triwulan pertama tahun 2008, rata-rata harga batubara mencapai US$115,7/Mton, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya (US$70,12/Mton). Kenaikan harga tersebut didorong oleh tingginya harga minyak dan beberapa peristiwa yang terjadi di negara-negara produsen, antara lain: 1. Pada bulan Januari 2008, pemerintah Cina melakukan larangan sementara terhadap ekspor batubara thermal guna menyediakan pasokan batubara untuk pasar domestik. Hal ini telah meningkatkan ketegangan di pasar batubara dan terjadi pada saat bersamaan dengan badai salju yang melanda Cina bagian tengah dan selatan yang menyebabkan kerusakan dan kekacauan transportasi sehingga menganggu distribusi batubara; 2. Kelangkaan sumber energi di Afrika Selatan yang menyebabkan Anglo American Plc menutup tambangnya; 3. Bencana banjir di Queensland, Australia pada bulan Januari dan Februari yang mengakibatkan penundaan pengiriman batubara ke sejumlah perusahaan besar. Harga batubara meningkat pada triwulan kedua dengan nilai mencapai US$118,7/Mton. Tingginya harga batubara disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Permintaan yang tetap tinggi dari Cina, meskipun merupakan produsen batubara terbesar namun sebagian besar cadangannya terkonsentrasi di daerah yang infrastrukturnya buruk; 2. Mulai terbatasnya produksi batubara di Australia meskipun didukung infrastruktur yang memadai; 3. Terhambatnya pasokan batubara dari Afrika Selatan karena keterbatasan fasilitas pelabuhan. Harga batubara kembali naik pada triwulan ketiga tahun 2008 yang mencapai US$158,8/Mton. Besarnya permintaan batubara dari Cina guna memenuhi kebutuhan industri baja dan MANAJEMEN PEMASARAN Page 5 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 pembangkit listrik yang cupuk besar di negara tersebut, masih menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan harga batubara dunia. Kemudian, pelemahan permintaan batubara pada akhir tahun 2008, terutama Jepang sebagai importir terbesar dunia, mendorong harga batubara turun pada tingkat US$84,27/Mton. 2009 Pada periode Januari sampai dengan Maret 2013, harga batubara turun kembali pada posisi US$70. Jepang sebagai importir batubara terbesar di dunia mengalami penurunan impor batubara thermal setidaknya sebesar 3% dengan tingkat 130 juta ton yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kapasitas pembangkit listrik energi nuklir. Meningkatnya tingkat penggunaan pembangkit listrik energi nuklir di Jepang akan menyebabkan berkurangnya penggunaan jenis energi lain, termasuk batubara. Hal ini menjadi faktor penting yang menurunkan permintaan batubara dunia secara signifikan. Pertengahan tahun 2008, harga batubara kembali meningkat pada kisaran US$71.31. Pemulihan ekonomi dunia meningkatkan permintaan terhadap produk energi, termasuk batubara, sehingga mendorong harga naik. Kenaikan batubara ini juga sejalan dengan harga minyak bumi yang meningkat karena batubara merupakan komoditas energi alternatif selain minyak dan gas. Harga batubara pada Oktober sampai dengan Desember menguat hingga mencapai US$77,6/Mton. Meningkatnya harga komoditas ini ditengarai sebagai respon dari naiknya permintaan Cina memasuki musim dingin di akhir tahun guna pemenuhan kebutuhan bahan bakar listriknya. Cina merupakan konsumen batubara terbesar dibanding negara-negara pengimpor lainnya dan hampir 80% pembangkit listrik di negara tersebut menggunakan batubara sebagai sumber energi. 2010 Awal tahun 2010, harga batubara meningkat pada level US$95,2/Mton atau naik 22,6% dari periode sebelumnya sebesar US$77,6/Mton. Kenaikan harga batubara tersebut sejalan dengan menguatnya harga minyak dunia yang merupakan barometer pergerakan harga komoditas lainnya termasuk batubara. Pada pertengahan tahun 2010, harga batubara melemah pada tingkat US$93,6/Mton. Pelemahan tersebut mengikuti tren penurunan harga minyak bumi akibat ketidakpastian ekonomi global. Kemudian pada triwulan akhir tahun 2010, harga batubara meningkat kembali menjadi US$106,5/Mton. Kenaikan tersebut mengikuti tren kenaikan harga minyak bumi akibat permintaan melonjak memasuki musim dingin terutama di Eropa dan Amerika Serikat. MANAJEMEN PEMASARAN Page 6 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 2011 Harga batubara di pasar internasional pada awal tahun 2011 meningkat dari US$106,5/Mton menjadi US$112,4/Mton. Selain karena tren harga yang terus meningkat sejak akhir tahun 2010, gangguan pasokan batubara yang terjadi akibat banjir bandang yang melanda Australia sejak Desember 2010 sebagai negara penghasil batubara terbesar dunia menjadi faktor penyebab utama kenaikan harga batubara pada triwulan pertama. Pada periode Mei-Juni tahun 2011, terjadi pelemahan harga batubara dunia sebesar 7% menjadi US$104/Mton dari US$112,4/Mton pada triwulan sebelumnya. Penurunan harga batubara dipasar internasional diperkirakan akibat melemahnya permintaan batubara dunia dari Asia, antara lain karena belum pulihnya permintaan dari Jepang pasca tsunami. Selain Jepang, permintaan batubara dari Korea Selatan juga mengalami penurunan. Harga batubara bergerak stabil di sekitar US$104/Mton pada periode Juli sampai dengan September 2011. Pergerakan ini dipengaruhi oleh lesunya permintaan batubara dari Eropa terkait krisis hutang yang masih melanda kawasan tersebut. Harga batubara kembali melemah pada akhir tahun menjadi US$111,5/Mton. Penurunan tersebut disebabkan melemahnya permintaan batubara dari Asia, terutama India akibat perlambatan aktivitas industri baja, semen dan Direct Reduced Iron (DRI), serta Eropa akibat pelemahan ekonomi global. 2012 Pada awal tahun, harga batubara masih dalam tren penurunan dari tahun sebelumnya sebesar US$111,5/Mton menjadi US$102,04/Mton. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh melemahnya permintaan global dan tingginya pasokan dari negara-negara utama pengekspor batubara. Pertengahan tahun hingga tahun 2012 berakhir, harga kembali menyentuh level US$90/Mton. Harga turun dikarenakan kelebihan pasokan batubara dunia akibat penurunan permintaan. Kelebihan suplai batubara di pasar itu diawali dari kelebihan cadangan batubara di Cina yang juga sebenarnya hasil ekspor Indonesia. Cina mengurangi konsumsi batubara karena industri pembuatan barang jadi yang diproduksi dengan mesin-mesin elektrik yang dibangkitkan dengan pembakaran batubara tengah lesu. Cina mengerem laju konsumsinya menjadi hanya 7% per tahun hingga tiga tahun kedepan, setelah sebelumnya 9% per tahun. Cina juga mulai menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas produksi 750 juta ton per tahun. Selain Cina, Amerika Serikat juga mulai menjadi pemain ekspor batubara. Setelah menemukan gas serpih (shell gas) yang murah, dimana biaya produksinya hanya dua sen dollar per kaki kubik, Amerika Serikat mengganti bahan bakar sejumlah pembangkit listrik dengan gas tersebut. Pemakaian gas itu membuat Amerika Serikat menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun. Hal ini mengakibatkan pasokan batubara Amerika Serikat yang sudah terlanjur dieksploitasi MANAJEMEN PEMASARAN Page 7 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 menjadi tidak terpakai. Oleh karena itu, untung satu dollar saja per ton, Amerika Serikat sudah menjual batubaranya. Ekspor Amerika Serikat sudah mencapai 91 juta ton di bulan September terutama pada pasar Jepang dan Cina. Pasokan batubara dunia berlebih karena sejumlah pemain baru masuk ke dalam bisnis ini, termasuk di Indonesia, dimana banyak penambang baru dan pemain lama berlomba dalam menggenjot produksinya dikarenakan tertarik dengan tren kenaikan harga batubara tahun-tahun sebelumnya. Pada akhirnya pasokan batubara melimpah ruah, permintaan turun dan harga pun anjlok. Penurunan permintaan batubara hampir di semua negara tujuan ekspor sebagai dampak ikutan dari krisis ekonomi ekonomi yang melanda Eropa, kecuali India yang masih tumbuh sebesar 9,5% terkait dengan pemernuhan kebutuhan energi dalam negeri. Kelesuan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat membuat permintaan terhadap industri manufaktur di Cina dan India melemah dan akibatnya pembelian batubara berkurang. Penurunan permintaan batubara terbesar terjadi pada Cina (-38,3%) seiring dengan perlambatan ekonomi yang dialami Cina. Penurunan permintaan batubara juga terjadi ke mitra dagang utama lainnya, seperti Jepang (02,2%), Korea selatan (-7,7%) dan taiwan (-12,6%). MANAJEMEN PEMASARAN Page 8 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 ANALISIS SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. MANAJEMEN PEMASARAN Page 9 INTERNAL Ravri Wahyu Ade Putra 2014 STRENGHT KEBUTUHAN ENERGI DUNIA YANG TINGGI. WEAKNES ONGKOS PRODUKSI YANG CUKUP TINGGI DALAM KEGIATAN PERTAMBANGAN. EKSTERNAL OPPORTUNITY JUMLAH CADANGAN BATUBARA YANG MASIH MELIMPAH S-O THREAT PERUBAHAN REGULASI PEMERINTAH MANAJEMEN PEMASARAN MENGUSAHAKAN ENERGI TERBARUKAN MENGGUNAKAN BATUBARA. W-O S-T MENGATUR PRODUKSI DAN EKSPOR BATUBARA SESUAI UU NO. 4 2009, PASAL 5. MELARANG EKSPOR BATUBARA KALORI RENDAH NEGARA HARUS BISA MENGATUR HARGA BATUBARA SENDIRI TANPA HARUS MENGIKUTI EROPA. W-T MEMBUAT ORGANISASI NEGARA PRODUSEN BATUBARA. Page 10 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 MATRIKS SPACE Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation), digunakan untuk evaluasi posisi strategi. Analisa ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menentukan posisi strategi perusahaan dan individu bisnisnya. Ini merupakan pengembangan dari metode portofolio dua dimensi, seperti halnya portofolio produk BCG (Boston Consuling Group) atau metode Mc. Kinsey’s Attractiveness Industry / Company Strength Matrix. Pendekatan analisa SPACE berusaha untuk mengatasi keterbatasan metode metode lainnya, dengan menambahkan dua dimensi lagi pada matriks. Setiap dimensi dilihat sebagai gabungan dari beberapa faktor yang dievaluasi secara terpisah. Dengan memasukkan sejumlah faktor, manajer dapat melakukan evaluasi alternatif strategi tertentu dari beberapa perspektif, dalam posisi yang lebih baik untuk menentukan strategi yang dipilih. Analisa SPACE terdiri dari empat input variabel / dimensi yang digunakan, yaitu : Kekuatan Finansial (KF) Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan finansial yang dimiliki perusahaan, seperti : profitabilitas, likuiditas, aliran uang kas, skala ekonomi. Kekuatan Industri (KI) Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan industri / bisnis perusahaan, seperti : potensial pertumbuhan, kemampuan teknologi, produktivitas, intensitas kapital. Keunggulan Bersaing (KB) Mencakup ukuran-ukuran yang menggambarkan keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan, seperti : kualitas produk, loyalitas pelanggan, pangsa pasar, utilitas kapital. Kestabilan Lingkungan (KL) Mencakup ukuran-ukuran yang mencerminkan kestabilan lingkungan perusahaan, meliputi : perubahan teknologi, tingkat inflasi, hambatan masuk pasar. Kekuatan finansial dan keunggulan bersaing merupakan dua faktor yang menentukan dalam posisi strategi perusahaan, sedangkan kekuatan industri dan kestabilan lingkungan menunjukkan karakteristik posisi strategi industri secara menyeluruh. Pada diagram SPACE faktorfaktor diukur dengan skala -6 sampai +6 Ketika vektor arah perusahaan berlokasi di kuadran agresif (kuadran kanan atas) dari Matriks SPACE, organisasi berada pada posisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya guna (1) memanfaatkan peluang eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari ancaman eksternal. Dengan demikian, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, atau strategi kombinasi semuanya bisa layak digunakan, tergantung pada kondisi spesifik yang dihadapi perusahaan. MANAJEMEN PEMASARAN Page 11 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Vektor arah dapat muncul di kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari Matriks SPACE, yang mengimplikasikan untuk tetap berada dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil risiko yang berlebihan. Strategi konservatif sering kali memasukkan penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik. Vektor arah mungkin berlokasi di kiri bawah atau kuadran defensif dari Matriks SPACE, yang menyarankan bahwa perusahaan seharusnya berfokus pada memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensif mencakup retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi konsentrik. vektor arah dapat berlokasi di kanan bawah atau kuadran kompetitif dari Matriks SPACE, mengindikasikan strategi kompetitif. Strategi kompetitif mencakup integrasi ke belakang, ke depan, dan horizontal; penetrasi pasar; pengembangan pasar; pengembangan produk; dan joint venture. DIMENSI INTERNAL Kekuatan Finansial (KF) Profitabilitas Likuiditas Aliran uang kas Skala ekonomi RATA-RATA Keunggulan Bersaing (KB) Kualitas Produk Loyalitas Pelanggan Pangsa Pasar Utilitas Kapital RATA-RATA RATING 2 1 2 1 1,5 RATING 5 1 2 4 3 DIMENSI EKSTERNAL Kekuatan Industri (KI) Potensial Pertumbuhan Kemampuan Teknologi Produktivitas Kekuatan Modal RATA-RATA Kestabilan Lingkungan (KL) Perubahan Teknologi Tingkat Inflasi Hambatan Masuk Pasar Intensitas Persaingan RATA-RATA RATING -3 -5 -4 -3 -3,75 RATING -3 -3 -1 -1 -2 Dari Matriks diatas dapat diperoleh : Sumbu X : Rata-Rata KB + Rata-Rata KI : 3 +( -3,75) : -0,75 Sumbu Y : Rata-Rata KF + Rata-Rata KL : 1,5 +( -2) : -0,5 MANAJEMEN PEMASARAN Page 12 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 MATRIKS BCG Masing-masing kotak dalam Matriks pertumbuhan pangsa pasar menunjukkan tipe bisnis yang berbeda-beda : 1. Tanda Tanya (???/Question marks); Adalah bisnis perusahaan yang bergerak dalam pasarpasar yang memiliki pertumbuhan tinggi, tetapi pangsa pasarnya relatif rendah. Perusahaan mencoba masuk ke dalam pasar yang telah dikuasai oleh perusahan lain. Pada tipe ini, perusahaan memerlukan uang tunai yang besar karena perusahaan harus menyesuaikan dengan pasar yang pertumbuhannya sangat tinggi dan karena perusahaan tersebut ingin mengambil alih kepemimpinan pasar. Tipe ini disebut tanda tanya karena perusahaan yang bersangkutan harus berpikir keras apakah dia akan tetap menanamkan sahamnya dalam bisnis itu atau tidak. 2. Bintang (*/Stars); Bisnis bintang merupakan pemimpin pasar dalam sebuah pasar yang pertumbuhannya tinggi. Perusahaan harus mengaktifkan sejumlah besar uangnya untuk mempertahankan diri dalam kondisi laju pertumbuhan pasar dan mengatasi serangan para pesaingnya. 3. Penghasil Uang Tunai (Rp/Cash Cows); Bila laju pertumbuhan pasar tiap tahun menurun dibawah 10 %, maka bisnis yang tadinya bintang akan berubah menjadi sapi perah jika perusahaan memiliki pangsa pasar relatif besar. Disebut sapi perah, karena menghasilkan uang tunai bagi perusahaan tanpa harus melakukan ekspansi karena laju pertumbuhan pasarnya rendah. Dan karena menguasai pasar, usaha itu menikmati skala ekonomis dan MANAJEMEN PEMASARAN Page 13 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 marjin laba yang laba yang lebih tinggi. Pada kondisi ini perusahaan cenderung menggunakan uangnya untuk mendukung bisnis lainnya. 4. Tipe Yang Lemah (xxx/Dogs); Tipe bisnis semacam ini mempunyai pangsa pasar yang lemah dalam pertumbuhan pasar yang rendah. Pada tipe ini umumnya perusahaan mengalami kerugian, meskipun diberi uang tunai yang banyak. Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah perusahaan akan mempertahankannya atau ditutup dengan alasan yang kuat. Dari sisi penawaran, pasokan batubara menurun karena tutupnya beberapa perusahaan tambang batubara Australia dan pengumuman Polandia yang akan mengurangi produksinya. Dengan pasokan batubara yang menurun, sedangkan kondisi permintaannya justru meningkat, mendorong harga batubara naik. Harga batubara melemah pada tahun 2002 hingga level US$33,20/Mton. Tren kenaikan harga pada dua tahun sebelumnya, mendorong negara eksportir batubara dunia meningkatkan produksinya. Produksi Cina tahun 2002 adalah sebesar 1550,4 juta ton atau meningkat 6% dari tahun sebelumnya 1471,5 juta ton. Australia meningkatkan produksinya dari 340,8 juta ton menjadi 334,6 juta ton. Demikian halnya dengan Indonesia, produksi batubaranya meningkat sebesar 12% menjadi 103,3 juta ton. Hal ini menyebabkan pasokan batubara dunia meningkat sehingga memicu melemahnya harga batubara dunia. Pada tahun-tahun selanjutnya, harga batubara dunia cendrung meningkat. Hal ini disebabkan kenaikan permintaan batubara, terutama Cina dan India yang menguasai kurang lebih 72% dari kenaikan konsumsi batubara dunia sebagai akibat pertmbuhan ekonomi yang mencapai rata-rata 6,5% di Cina dan 5,7% di India. Disamping itu, peningkatan harga batubara sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia dikarenakan turunnya pasokan dan cadangan minyak Amerika Serikat, pengurangan kuota OPEC, ketegangan Iran dan kekhawatiran pasar terhadap kondisi politik Nigeria. Tingginya harga miyak bumi mendorong negara-negara terutama negara industri Asia mencari bahan bakar alternatif sehingga mendorong peningkatan permintaan batubara yang pada akhirnya turut memicu kenaikan harga batubara dunia. Tahun 2008, kenaikan harga batubara dunia meningkat tajam dikarenakan dorongan beberapa peristiwa yang terjadi di negara-negara produsen, antara lain: Pada bulan Januari 2008, pemerintah Cina melakukan larangan sementara terhadap ekspor batubara thermal guna menyediakan pasokan batubara untuk pasar domestik. Hal ini telah meningkatkan ketegangan di pasar batubara dan terjadi pada saat bersamaan dengan badai salju yang melanda Cina bagian tengah dan selatan yang menyebabkan kerusakan dan kekacauan transportasi sehingga menganggu distribusi batubara; Kelangkaan sumber energi dan keterbatsan fasilitas pelabuhan di Afrika Selatan yang menyebabkan Anglo American Plc menutup tambangnya; Bencana banjir di Queensland, Australia pada bulan Januari dan Februari yang mengakibatkan penundaan pengiriman batubara ke sejumlah perusahaan besar. MANAJEMEN PEMASARAN Page 14 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Pada periode Januari sampai dengan Maret 2009, harga batubara turun kembali pada posisi US$70. Jepang sebagai importir batubara terbesar di dunia mengalami penurunan impor batubara thermal setidaknya sebesar 3% dengan tingkat 130 juta ton yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kapasitas pembangkit listrik energi nuklir. Meningkatnya tingkat penggunaan pembangkit listrik energi nuklir di Jepang akan menyebabkan berkurangnya penggunaan jenis energi lain, termasuk batubara. Hal ini menjadi faktor penting yang menurunkan permintaan batubara dunia secara signifikan. Harga batubara dunia kemudian meningkat kembali pada tahun 2010 sampai dengan akhir tahun 2011 karena dipengaruhi harga minyak dunia sebagai barometer penggerak harga komoditas lainnya termasuk batubara. Selain itu, gangguan pasokan yang terjadi akibat banjir bandang melanda Australia sejak Desember 2010 serta belum pulihnya permintaan batubara dari Jepang pasca tsunami. Tahun 2012, harga kembali turun dikarenakan kelebihan pasokan batubara dunia akibat menurunnya permintaan. Kelebihan suplai batubara di pasar itu diawali dari kelebihan cadangan batubara di Cina yang juga sebenarnya hasil ekspor Indonesia. Cina mengurangi konsumsi batubara karena industri pembuatan barang jadi yang diproduksi dengan mesin-mesin elektrik yang dibangkitkan dengan pembakaran batubara tengah lesu. Cina mengerem laju konsumsinya menjadi hanya 7% per tahun hingga tiga tahun kedepan, setelah sebelumnya 9% per tahun. Cina juga mulai menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas produksi 750 juta ton pertahun. Selain Cina, Amerika Serikat juga mulai menjadi pemain ekspor batubara. Setelah menemukan gas serpih (shell gas) yang murah, dimana biaya produksinya hanya dua sen dollar per kaki kubik, Amerika Serikat mengganti bahan bakar sejumlah pembangkit listrik dengan gas tersebut. Pemakaian gas itu membuat Amerika Serikat menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun. Hal ini mengakibatkan pasokan batubara Amerika Serikat yang sudah terlanjur dieksploitasi menjadi tidak terpakai. Oleh karena itu, untung satu dollar saja per ton, Amerika Serikat sudah menjual batubaranya. Ekspor Amerika Serikat sudah mencapai 91 juta ton di bulan September terutama pada pasar Jepang dan Cina. Pasokan batubara dunia berlebih karena sejumlah pemain baru masuk ke dalam bisnis ini, termasuk di Indonesia, dimana banyak penambang baru dan pemain lama berlomba dalam menggenjot produksinya dikarenakan tertarik dengan tren kenaikan harga batubara tahuntahun sebelumnya. Pada akhirnya pasokan batubara melimpah ruah, permintaan turun dan harga pun anjlok. Penurunan permintaan batubara hampir di semua negara tujuan ekspor sebagai dampak ikutan dari krisis ekonomi ekonomi yang melanda Eropa, kecuali India yang masih tumbuh sebesar 9,5% terkait dengan pemernuhan kebutuhan energi dalam negeri. Kelesuan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat membuat permintaan terhadap industri manufaktur di Cina dan India melemah dan akibatnya pembelian batubara berkurang. Penurunan permintaan batubara terbesar terjadi pada Cina (-38,3%) seiring dengan perlambatan ekonomi yang dialami Cina. Penurunan permintaan batubara juga terjadi ke mitra dagang utama lainnya, seperti Jepang (02,2%), Korea selatan (-7,7%) dan taiwan (-12,6%). MANAJEMEN PEMASARAN Page 15 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Pergerakan harga batubara dunia sebagaimana dimaksud diatas menjadi pemicu pergerakan harga batubara Indonesia. Meski pemerintah menetapkan kebijakan harga acuan guna melindungi kepentingan dalam negeri, namun tetap menjadikan harga batubara global menjadi salah satu pertimbangannya. Kuadran pertama yaitu tanda tanya, hal ini menunjukkan posisi berada pada pangsa pasar yang rendah, namun bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan tinggi (5-10%). Pada kuadran tanda tanya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu memperkuat bisnis dengan strategi intensif atau menjualnya. Pilihan yang akan diambil adalah melakukan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar atau pengembangan produk), Keinginan kuat untuk terus memajukan bisnis ini melalui strategi intensif sangat cocok diterapkan. MANAJEMEN PEMASARAN Page 16 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Referensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. http://www.metrotvnews.com/metronews/news/2012/10/03/108372/Harga-Batu-BaraTurun-Karena-Suplai-Berlebih/2 (diakses pada 17 Juni 2014 20:58); http://finance.detik.com/read/2012/09/20/165107/2028265/1034/harga-batubara-masihakan-turun-hingga-akhir-tahun (diakses pada 22 Agustus 2013 20:58); http://hazibullahtambang-pertambangan.blogspot.com/2012/01/vbehaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada 17 Juni 2014 20:32); http://ptdspmasamba.blogspot.com/2010/09/investasi-dunia-tambang-batubara.html (diakses pada 20 Agustus 2013 20:32); http://groups.yahoo.com/group/InaMinE/message/993 (diakses pada 17 Juni 2014 21:08); http://202.59.162.82/cetak.php?cid=1&id=4614&url=http%3A%2F%2F202.59.162.82%2Fs wamajalah%2Ftren%2Fdetails.php%3Fcid%3D1%26id%3D4614 (diakses pada 17 Juni 2014 18:08); Laporan Neraca Pembayaran Indonesia 2006-2012. Bank Indonesia. MANAJEMEN PEMASARAN Page 17 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 JAWABAN PERTANYAAN MODUL Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis. Metode-Metode Penetapan Harga Metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasisi biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan Merupakan metode yang menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan preferansi pelanggan daripada faktor-faktor seperti biaya, laba, dan persaingan. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya Pada metode ini Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan laba. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba Metode ini bertujuan menyeimbangkan antara pendapatan dan biaya dalam penetapan harga. Hal ini dilakukan atas dasar target volumelaba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan Metode Penentuan Harga Jual Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Untuk menentukan harga jual per unit produk perlu menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method) Penetapan Harga Break-even (Break-Even Pricing) Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya. penetapan harga dikatakan break-even apabila penghasilan yang terima sama dengan ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah anda tentukan. MANAJEMEN PEMASARAN Page 18 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar Dalam metode ini, penetapan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru sebaliknya. Harga yang menentukan biaya . Multi-level marketing (MLM) bisnis adalah model penjualan yang sangat sukses. Hal ini menjadi sangat populer selama tahun 90-an dan terlibat dalam segala bentuk bisnis saat ini. Cara mempromosikan produk melalui berbagai jaringan MLM adalah legal tetapi sangat kontroversial dengan beberapa pertanyaan moralitas model. Ada model bisnis lain yang serupa dengan MLM dibingungkan dengan beberapa pertanyaan moralitas model. Struktur pembayaran untuk pemasar memberikan insentif untuk mendorong keluar penjualan, membuat sebuah jalan besar untuk memindahkan produk dari produksi kepada publik. Fakta Multi-level marketing (MLM) adalah sebuah metode pemasaran produk dan jasa melalui perwakilan independen yang merujuk pelanggan ke perusahaan multi-level yang mereka wakili. MLM adalah bisnis pemasaran ketat dan pendapatan bergantung pada penjualan dari tenaga penjualan mereka. Sistem berjenjang menciptakan pendapatan yang lebih tinggi bagi mereka di posisi yang lebih tinggi dan telah digunakan oleh perusahaan dalam tahap awal. Bergabung pada kesempatan akhir menurunkan kesempatan seseorang untuk berhasil. Sembilan puluh sembilan persen orang yang terlibat di MLM menemukan bahwa mereka kehilangan uang setelah mereka mengurangi pengeluaran. Itu terjadi jika mereka tidak fokus dan manja. Manfaat Model bisnis ini sangat bagus untuk perusahaan yang ingin memindahkan produk dengan cepat ke pasar. Wakil independen yang bekerja berdasarkan komisi memiliki insentif besar untuk agresif menjual produk. Perusahaan dapat menjadi mainstream jika mereka menggunakan kampanye MLM kreatif menggabungkan kekuatan penjualan yang sukses. Model MLM dapat memperluas tenaga penjualan secara eksponensial dan memberikan eksposur yang lebih besar untuk produk mereka tanpa membayar gaji atau manfaat. Apa yang memikat orang untuk bisnis MLM adalah sebutan menjadi seorang kontraktor independen, yang pada dasarnya membuat mereka menjadi bos dari diri mereka sendiri. Fungsi Alasan utama untuk MLM adalah untuk memasarkan produk lebih cepat dengan metode pemasaran tradisional. Sebuah bisnis MLM dimulai dengan seorang manajer penjualan yang menarik pelanggan, sementara melatih atau merekrut manajer penjualan lain. Manajer penjualan baru menarik pelanggan, sementara melatih manajer penjualan lain. Proses ini berulang sampai pasar sudah jenuh dengan produk, yaituketika penjualan dan perekrutan menyusut. MANAJEMEN PEMASARAN Page 19 Kesalahpahaman Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Meskipun mirip dengan Ponzi dan skema piramida, MLM adalah model bisnis yang legal. Ponzi dan skema piramida adalah ilegal karena mereka curang membangun merek dan mengambil uang. Pada akhirnya, skema tersebut terkena ketika mereka kehabisan pelanggan dan tidak dapat melanjutkan untuk menghasilkan uang. MLM digunakan untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Ketika penjualan atau perekrutan menjadi langka, ada kemungkinan bahwa pasar sudah jenuh. Peringatan MLM adalah sangat kontroversial. Meskipun sangat sukses bila dilakukan dengan benar, itu bisa sangat merusak jika bisnis tidak dimulai dengan baik. Bergabung terlambat untuk sebuah bisnis MLM secara drastis menebang peluang seseorang untuk membangun basis pelanggan dan menghasilkan uang. Pastikan bahwa bisnis dimana Anda bekerja adalah MLM yang sejati. Sangat mudah untuk tertipu oleh semua janji-janji kekayaan yang dibuat oleh karyawan yang lebih tinggi jenjangnya. ESENSI KOMPETISI serta PERSAINGAN BISNIS secara BAIK dan SEHAT Tidak mungkin ada Juara Pertama dalam suatu Kompetisi, jika hanya sendirian sebagai petarung. Seorang Juara sekaligus Petarung Sejati akan sangat membutuhkan kehadiran rival yang tangguh.Begitu pula ketika seorang pebisnis menginginkan produknya menjadi yang paling handal dan berkualitas, maka perlu ada komparasi atau pembanding dari produk lain yang sepadan. Kompetisi secara sehat akan membuat para produsen menghasilkan produk yang terbaik untuk dapat memberikan kepuasan serta loyalitas kepada para konsumen baik secara emosional maupun rasional. Sehingga yang terbaik tentu akan mendapatkan tawaran serta harga yang terbaik pula, dari para pelanggan setianya yang puas dan loyal terhadap produk tersebut. Produk tersebut pun dapat berupa barang ataupun jasa. Membangun Merk atau Brand sejatinya dimulai dengan pemahaman serta filosofi yang baik dan benar akan hal - hal penting tersebut, sehingga arti serta nilai suatu merk akan berbanding lurus dengan fakta serta realitas dari kualitas dan kepuasan para konsumen serta customer setia dari produk bermerk atau brand tersebut. Sehingga pada akhirnya terjaganya ketenaran serta pencitraan suatu merk atau brand pada suatu produk, sejatinya akan akan berbanding lurus dengan terjaganya kualitas suatu produk bersamaan dengan kepuasan para konsumen serta customer setia dari produk bermerk atau brand tersebut, yang dengan sendirinya itu semua berjalan secara otomatis, dengan biaya yang jauh lebih murah daripada beriklan secara terus - menerus di berbagai media publik, baik media cetak ataupun elektronik. Dengan Pemahaman serta Penghayatan secara baik dan benar terhadap nilai - nilai tersebutlah maka Pebisnis Tangguh tidak akan pernah takut serta gentar menghadapi segala kompetisi yang sedang serta akan dihadapi dalam realitas dunia bisnis. Sebab dengan Pemahaman tersebut maka seorang Pebisnis Tangguh akan sadar bahwa musuh terberat yang ada, sejatinya bukanlah rivalnya bisnisnya tapi dirinya sendiri, yang tidak mau dan malas untuk selalu dapat MANAJEMEN PEMASARAN Page 20 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 menghasilkan karya serta produk dan jasa yang terbaik untuk para calon konsumen serta customer maupun pelanggan yang telah ada selama ini. Seorang Pebisnis Tangguh tidak akan galau serta panik dengan adanya rival bisnis, yang berakibat pada kompetisi harga serta tarif yang tidak sehat dalam berbisnis. Sebab Nilai serta Harga suatu Produk akan senantiasa berbanding Lurus dengan Kualitas Produk serta Kepuasan dari para Konsumen atau Customer. Kemudian dengan pemahaman itu semua maka Pebisnis Tangguh Tidak akan terjebak pada strategi Bisnis Tidak Sehat dengan melakukan Kompetisi Harga atau dengan menurunkan nilai serta harga suatu produk yang telah dibuatnya, yang kemudian berimbas pada pengurangan profit atau margin terhadap produk yang dijualnya, yang pada akhirnya membuat roda bisnisnya menjadi terpuruk dan merugi. Sehingga jika Bisnis yang telah dibangun dan dibesarkannya tersebut ternyata bukan hanya miliknya sendiri, tapi milik bersama sama, maka hal tersebut akan membuat semua pihak yang telah bekerja-sama dengannya akan merugi. Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. (Abdul Moin, 2004) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas mendefinisikan akuisisi sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar, yaitu: 1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang masih dalam bisnis yang sama. 2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli. 3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan badan usaha pembeli. Klasifikasi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas akuisisi saham dan akuisisi asset, yaitu: 1. Akuisisi saham Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual beli perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli. Akuisisi saham merupakan salah satu bentuk akisisi yang paling umum ditemui dalam hampir setiap kegiatan akuisisi. 2. Akuisisi Asset Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau asset perusahaan lain tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi asset secara sederhana dapat dikatakan merupakan Jual beli (asset) antara pihak yang melakukan akuisisi asset ( sebagai pihak pembeli ) dengan pihak yang diakuisisi assetnya MANAJEMEN PEMASARAN Page 21 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 (sebagai pihak penjual), Jika akuisisi dilakukan dengan pembayaran uang tunai. Atau Perjanjian tukar menukar antara asset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan lain milik dan pihak yang melakukan akuisisi, jika akuisisi tidak dilakukan dengan cara tunai. Pengertian pasar global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain: Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik, tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain: Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih murah Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial Namun, setara dengan kesempatan yang ditawarkan, di pasar global juga ada berbagai macam masalah dan kendala yang harus siap dihadapi oleh seluruh pelaku pasar. Seorang pebisnis yang hebat, tentunya akan dapat menemukan solusi yang kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Berikut adalah beberapa macam kendala yang menantang para pelaku bisnis pasar global: Perbedaan Budaya dan Selera Produk yang laku keras di suatu negara, bisa jadi tidak menarik sama sekali bagi masyarakat di negara lain. Misalnya, sepeda motor Honda laku keras di Indonesia, sementara di Eropa, produk ini tidak ada peminatnya. Perbedaan Daya Beli Masyarakat Jika produk yang dijual melalui pasar bebas memiliki harga yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah di negara targetnya, maka kemungkinan produk tersebut tidak akan memperoleh banyak pembeli. Misalnya, kaos – kaos murah buatan China tidak akan laku di Prancis karena daya beli masyarakatnya yang sangat tinggi. Peraturan Nasional Produk yang banyak diminati masyarakat di suatu negara, bisa jadi tidak bisa jual ke negara tersebut jika negara tersebut memiliki peraturan khusus yang membatasinya. Misalnya, di MANAJEMEN PEMASARAN Page 22 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 Indonesia, mobil yang terlalu mewah seperti limousine tidak boleh masuk ke Indonesia. Jadi, perusahaan limousine di negara manapun tidak ada gunanya jika mereka bermaksud menjual produknya ke Indonesia. DEFINISI PEMASARAN INTERNASIONAL Pemasaran internasional adalah Pemasaran yang kegiatannya melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran Internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktifitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai negara. Dan jenis pemasaran ini merupakn jenis pemasaran yang cocok untuk Indonesia. Dari kedua definisi Pemasaran di atas yang cocok untuk Indonesia adalah Pemasaran Internasional karena Indonesia termasuk Negara yang masih berkembang. Melihat kemampuan produksi Indonesia yang masih kalah bersaing dengan Negara maju lainnya didunia, untuk saat ini Indonesia baru dapat bersaing dalam pemasaran internasional. Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara di mana ia melakukan bisnis. Etika pemasaran adalah standar etika yang berkaitan dengan pemasaran. Pemasaran adalah bidang yang sering dipandang sebagai inheren tidak etis, tetapi sebenarnya diatur oleh hukum dan standar perilaku sama seperti bidang lainnya. Orang-orang yang aktif bekerja di bidang pemasaran diharapkan untuk mempelajari dan mematuhi standar etika industri, dan akademisi tertarik dalam studi pemasaran juga melihat bagaimana etika diterapkan. Kesadaran standar etika yang sangat dipromosikan di banyak perguruan tinggi dan universitas yang mengajarkan praktik pemasaran, dan beberapa lembaga bahkan memiliki asosiasi mahasiswa yang didedikasikan untuk pengembangan dan promosi praktek etis dalam bisnis, termasuk bidang pemasaran. Ada sejumlah bidang yang menjadi perhatian etis dalam pemasaran. Tujuan pemasaran adalah untuk menjual produk, jasa, dan ide kepada orang-orang, dan ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, tidak semua yang etis. Pemasar harus berhati-hati tentang bagaimana mereka menjalankan kampanye untuk menghindari berbenturan dengan hukum, dan untuk menangani wilayah abuabu etika yang tidak dapat dilindungi oleh hukum. Misalnya, ada hukum yang ketat di tempat tentang pemasaran untuk anak-anak di banyak daerah di dunia. undang-undang tersebut tidak pada tempatnya untuk menutupi pemasaran untuk minoritas, beberapa di antaranya bisa sangat rentan terhadap beberapa jenis kampanye pemasaran. pemasar Etika mempertimbangkan isu-isu spesifik untuk populasi mereka pemasaran untuk menghindari orang-orang menyesatkan. Organisasi profesional mengingatkan anggota bahwa mereka harus memasukkan konsep-konsep seperti transparansi, menghormati, keadilan, dan tanggung jawab dalam kampanye mereka. Banyak konsumen menyadari bahwa etika pemasaran telah bergeser secara radikal. Pada pertengahan abad ke-20, misalnya, pengiklan hanya membuat klaim yang tidak benar tentang produk mereka menjual. etika Pemasaran mengernyit hari ini atas praktek ini, seperti halnya MANAJEMEN PEMASARAN Page 23 Ravri Wahyu Ade Putra 2014 hukum. Pemasar didorong untuk mencari cara untuk mempromosikan produk dan jasa dengan cara yang membuat mereka banding tanpa menipu atau pemaksaan, dan etika pemasaran juga mencakup hubungan profesional seperti yang antara pemasar dan klien mereka. Etika pemasaran memainkan ke etika perusahaan dan etika media, baik yang terhubung dengan pemasaran pada berbagai tingkatan. praktik bisnis yang etis merupakan penyebab meningkatnya keprihatinan di banyak daerah di dunia sebagai konsumen menjadi lebih aktif tentang mengidentifikasi dan mendorong kembali terhadap praktek-praktek yang mereka merasa garis etika lintas. Akibatnya, etika pemasaran mulai menjadi lebih jelas pada akhir abad ke-20, dan pemasar mulai menyusun standar etika yang mereka bisa memanfaatkan sebagai pedoman industri. MANAJEMEN PEMASARAN Page 24