MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGAJARAN DI KELAS 1. Resolusi Konflik: (NCSS: 200: 12-22, National Council for the Council Studies – Amerika Serikat I Identifikasi - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Tanya jawab untuk menggali konsep yang telah dimiliki siswa - Memberi contoh konflik/isu/masalah - Pengecekan nilai-nilai personal pemeran masalah - Tanya jawab terhadap konflik yang disajikan - Penyajian pokok-pokok materi pembelajaran, identifikasi konflik yang disampaikan di bagian awal II Explorasi Pencarian sumber-sumber/pemberian bacaan untuk mendukung pemecahan masalah - Mendiskusikan kaitan berbagai pihak dalam konflik yang diajarkan. - Kaitan konsep yang telah mereka miliki dengan masalah sosial budaya yang dihadapi dalam pelajaran - Merumuskan hipotesis tentang konflik yang diajar, mencari pihak-pihak/lembaga-lembaga yang paling bertanggung jawab, berwenang untuk menangani konflik III Ekplanasi - Klarifikasi lagi konsep-konsep yang telah dimiliki siswa untuk penguatan unsur kognitif - Buat tim kerja untuk membahas hal-hal lebih lanjut - Tahap pengujian disampaikan 1 kebenaran hipotesis yang sudah IV - Guru mengawasi jalannya diskusi - Membimbing siswa untuk mencetuskan ide-ide - Membantu Negosiasi Konflik siswa mengumpulkan informasi yang dibutuhkan - Laporan oleh masing-masing tim kerja - Simpulan hasil diskusi - Menentukan sikap masing-masing terhadap konflik yang sudah dibahas, cek pemecahan mereka/pemahaman mereka V - Resolusi Konflik Cek perumusan mereka/keputusan yang mereka buat terhadap sebuah konflik yang sudah diberikan - Cek perumusan rekomendasi mereka, rekomendasi yang mereka buat, orang yang berperan, misalnya: kepala desa semestinya apa yang dilakukan kepala dusun, dsb. 2. Demonstrasi (Mudjiono, 1999: 3) - Rumuskan kecakapan/keterampilan yang akan dicapai - Tentukan alat yang dipakai atau orang yang akan disuruh I II mendemonstrasikan - Perhatikan waktu untuk demonstrasi - Rencanakan sistim pemikirannya - Mulai demonstrasi - Setelah selesai lanjut dengan tanya jawab - Diskusi - Percobaan oleh siswa untuk mendemonstrasikan hal tadi - Pemikiran oleh guru 2 3. STM (Sain Teknologi Masyarakat) (Cain, Sund, Sandra, 1998) - Didahului dengan ketidakseimbangan (disegnilibrium) - Mulai dengan aplikasi sain (IPA dan Teknologi) yang ada I di masyarakat. Ini sebagai motivasi siswa belajar - Penyiapan buku-buku teks - Penggalian isu/masalah yang mereka/siswa alami - Pengajaran dimulai dari konsep, prinsip dan dilanjutkan dengan contoh-contoh - Siswa membuat definisi tentang konsep-konsep tadi - Siswa mencari informasi-informasi yang berguna untuk memecahkan masalah yang ada II Konstruksi terus dilakukan, belajar berarti membentuk makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dialami. - Buat rekonstruksi/pengulangan kembali terhadap hasil konstruksi - Buat ringkasan/ulasan-ulasan tentang konsep yang benar sehingga siswa tidak salah konsep. 4. Problem Based Learning (Savoi, Andrew, 1994) - Penyajian masalah - Sampaikan bahwa masalah ini berhubungan dengan kegiatan mereka sehari-hari sehingga mereka merasa perlu mempelajarinya - Informasi-informasi untuk memecahkan masalah dicari siswa - Buat diskusi, buat agar mereka interaktif, presentasi - Tentukan hipotesis, alasan-alasannya, students actively grapping - Ambil kesimpulan dari grapping problem yang diajar 3 5. Problem Solving (John Dewey, Bruner) Berbasis Masalah - Masalah sudah ada, materi diberikan - Dikasi masalah sebagai pemecahan/diskusi, kerja kelompok - Masalah tidak dicari seperti (di problem based learning dari kehidupan mereka sehari-hari) - Murid ditugaskan mengevaluasi/evaluating dan bukan grapping seperti yang di problem based learning - Siswa memberikan kesimpulan dari jawaban yang diberikan sebagai hasil akhir 6. Model Pembelajaran Langsung/Model Pembelajaran Aktif/Mastery Teaching/ Explicit Instruction (Kardi dan Nur, 2000) Orientasi - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Presentasi - Mendemonstrasikan keterampilan, menyajikan materi tahap demi tahap, murid dituntut menguasai: Menguasai posedural → bagaimana cara melakukan sesuatu Deklaratif → tahap demi tahap Latihan terstruktur - Murid diberi tugas tertentu, guru membimbing diskusi, siswa aktif dengan tanya jawab diskusi, perhatian, dll. Latihan terbimbing - Melakukan pengecekan apa tugas diberikan telah dilakukan dengan baik Latihan bebas - Pemantapan apa yang telah dilakukan - Penilaian 4 yang 7. Model Pembelajaran Generatif (Tyler, 1996) 1) Fase tahap explorasi/pendahuluan Pra konsepsi, siswa sudah punya konsep, konsep yang belum ilmiah (miskonsepsi: penyampaian materi dan tujuan pembelajaran). 2) Fase pemusatan - Mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka pada siswa. - Siswa juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan. - Siswa/guru melakukan refleksi, presentasi, komunikasi, diskusi. 3) Fase tantangan - Penyajian bukti-bukti oleh guru untuk merubah miskonsepsi. - Memberi dukungan terhadap konsep yang benar. - Demontrasi bila diperlukan, siswa disuruh melakukan experimen. - Melakukan pengujian gagasan. - Guru membuat analogi, apabila konsep sulit dipahami (bandingkan dengan objek lain atau materi lain). 4) Fase aplikasi - Kasi soal-soal yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipecahkan dan siswa mulai lebih yakin. - Buat klasifikasi terhadap jawaban yang salah. - Pandangan ilmiah disajikan untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit. - Soal-soal berlanjut untuk evaluasi. 8. Model Expositori/Model yang Berpusat pada Guru/Model Konvensional (Romiszowski, 1990). - Penyampaian materi - Apresiasi terhadap materi yang diajar - Penjelasan fakta, konsep, prinsip, hukuman - Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dll - Latihan soal-soal - Rangkuman - Tindak lanjut, seperti: PR dan tugas lain. 5 9. Model Hipotesis Deduktif (Dahar, 1989) 1) Fase Explorasi - Aksi, reaksi, berikan mereka menyuarakan aspirasinya terhadap materi pelajaran, setelah materi itu diperkenalkan, membuat analisis, dll. 2) Fase Pengenalan Konsep - Tampilkan konsep-konsep yang tepat untuk mempelajari materi itu. - Konsep-konsep dibuat sederhana, dapat dipahami dan jelas. 3) Fase Aplikasi Konsep - Berikan waktu untuk menggunakan konsep-konsep tersebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan/tujuan pembelajaran yang disampaikan - Experimen - Test 10. Model Inquiri (Menyelidik Sendiri) (W. Natapura, 1993: 2002) - Penyajian materi/masalah - Tanya jawab (jawaban guru hanya pada ya dan tidak) guru tidak boleh menjelaskan lebih lanjut karena siswa harus menemukannya - Mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan - Penjelasan lanjut oleh guru - Analisis/evaluasi proses inquiri. 11. KONSTRUKTIVISME Langkah-langkah : - Pemberian masukan terhadap prior knowledge siswa/miskonsepsi. - Proses masuk akal setelah miskonsepsi. - Interpretasi, asimilasi. - Instruksi. asistensi, tanya jawab - Akomodasi penerimaan/penolakan oleh siswa. - Pengalihan pengetahuan/keterampilan/sikap. 6 12. MEANINGFULL LEARNING Langkah-langkah: - Penjelasan tujuan pembelajaran. - Pengamalan objek. - Diskusi hasil pengamatan. - Sebab-sebab kesalahan. - Hasil. - Penutup. 13. C.T.L (Buku CTL DEpdiknas, 2002: 10) 1. Motivasi/Apresiasi : - Di awal paham trampil dan jelaskan bahwa belajar lebih bermakna denyan cara belajar sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri. 2. Masuk ke Inti : - Ceramah sebentar diperbolehkan. - Materi dipegang siswa, soal-soal dipegang/ditulis di papan. - Mulai dengan INQUIRI (siswa menemukan), menyuruh siswa merumuskan. Contoh: membuat sendiri bagan raja-raja Majapahit. Temukan prilaku baik atau buruk dari karakter ini! Mengamati/observasi : membaca sumber lain dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya prilaku karakter tersebut. Menyatakan: katakan apa yang siswa sudah tulis. Mengkomunikasikan: menyampaikan pada teman-temannya apa yang sudah dibuat, didiskusikan apakah baik atau jelek. - Gunakan macam pengajaran yang bervariasi, seperti : diskusi, tanya jawab, observasi, tugas, presentasi, kerja kelompok, dll. - Bila memungkinkan dalam suatu kesempatan, hadirkan 'model' sebagai contoh pembelajaran. 3. Lanjut ke Refleksi: - Berikan siswa merespon apa yang baru diajar/diam. - Apa bedanya dengan pelajaran sebelumnya. 7 - Suruh siswa berbicara/mengatakan atau menulis apa-apa yang merupakan respon terhadap bahan yang baru diajar. 4. Penilaian Penilaian Proses Lakukan penilaian yang sesungguhnya. - Pada pelajaran Bahasa Inggris, suruh siswa menggunakan/berbicara dengan bahasa Inggris bila bertemu dengan guru baik di dalam kelas dan di luar kelas, misalnya: di kantor, di perpustakaan, di halaman sekolah, dan sebagainya, agar mereka tidak merasa asing menggunakan bahasa Inggris. - Diupayakan penilaian proses Misalkan pada saat pelajaran Bahasa Inggris, pada saat pelajaran berlangsung mereka (siswa) berbicara dengan bahasa Inggris Berani berbicara berarti unsur afektif dan psikomotor muncul. 14. QUANTUM LEARNING Langkah-langkah ; - Penyampaian tujuan, manfaat. - Mulai belajar, boleh ada nyanyian-nyanyian. - Metode bervariasi. - Tanya jawab untuk evaluasi. 15. INTEGRATED LEARNING Langkah-langkah : - Tujuan. - Materi. - Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru (guru I mencatat semua jawaban). - Mendiskusikan jawaban-jawaban. - Evaluasi dilakukan bersamaan dengan diskusi dan tanya jawab. 8 16. PROJECT BASED LEARNING Langkah-langkah: - Penjelasan proyek kepada siswa. - Mctode boleh apa saja, motivasi yang dapat menyelesaikan proyek akan dapat hadiah. - Tunggu kreasi siswa. - Evaluasi. 17. VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) Langkah-langkah: - Lontarkan stimulus kepada siswa (berupa nilai yang menjadi pokok pembahasan). - Dialog siswa (meliputi seluruh potensi afiksi, logika, nalar) baik dialog intern pada diri siswa maupun dialog dengan siswa lain. - Mengumpulkan fakta/konsep (akomodasi). - Kesimpulan. 9 PENDEKATAN-PENPEKATAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGR1S 1. Natural Approach 2. Communicative Approach 3. Content Based Approach 4. Whole language Approach 5. Literature Based Approach 6. Basic Skill Approach PENPEKATAN-PENDEKATAN PALAM MATA PELAJARAN SEJARAH 1. Subject Melter Approach 2. Pendekatan Kritis, Logis, Anaiitis 3. Pendekatan Nilai 4. Pendekatan Kausal/Pendekatan Pemecahan Masalah 10 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF ATAU COOPERATIVE LEARNING BELAJAR DENGAN KKLOMPOK KECIL (DISKUSI KELOMPOK KECIL) ROBERT E. SLAVIN; SECOND EDITION; GREEN WOOD DALQUADH & HALL 1. STAD (STUDENT TEAMS ACHEIVEMEN DIVISIONS) Untuk semua bidang studi. 1. Penyajian bahan. 2. Bentuk tim dan belajar di tim mereka sendiri untuk menjawab kemungkinan-kemungkinan pertanyaan guru. 3. Kasi kuis / pertanyaan-pertanyaan (anggota tim tidak saling membantu). 4. Pertanyaan-pertanyaan di no 3 diulang bagi siswa yang tidak dapat menjawab untuk perbaikan skor. 5. Pengenalan tim. Guru menunjukkan pada seluruh kelas tim mana yang paling mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dan dikasi hadiah bila perlu. 2. TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) Untuk semua bidang studi. 1. Penyajian bahan. 2. Sama dengan yang di STAD. 3. Games. Yaitu model permainan. Salah satu wakil tim yang dianggap mampu ke depan kelas. Para wakil (boleh 3-4) diberi pertanyaan oleh guru. Pertanyaan guru boleh dijawab oleh wakil tim yang lain bila tidak menjawab. Permainan lain persiapan permainan. Selelah kartu diisi nomor lalu siswa yang ke depan mengambil nomor undian yang berisi pertanyaan-pertanyaan. Siswa duduk di meja yang dikasi warna berbeda, misalnya kuning, hijau, merah dan lain-lain. Pertanyaan bisa dibacakan oleh seorang murid yang lain, selanjutnya siswa yang menang maju dengan peserta lain dan seterusnya. 4. Pengenalan tim (sama dengan di STAD) 11 3. JIGSAW (YANG PALING UMUM BAGI GURU-GURU) Untuk semua bidang studi. 1. Penyajian bahan-bahan. 2. Bentuk tim dan siswa bekerja di tim mereka menjawab pertanyaan yang berbeda. 3. Bentuk tim ahli. Yang menjawab pertanyaan nomor 1 kumpul dengan yang menjawab pertanyaan nomor 1, begitu pula yang menjawab pertanyaan nomor 2 dan seterusnya. 4. Setelah selesai kembali ke tim mereka masing-masing. Masing-masing orang memberitahu jawaban. 5. Evaluasi. 4. CO-OP CO-OP ( COOPERATIVE - COOPERATIVE) Untuk sernua bidang studi. 1. Diskusikan dengan siswa minat, keinginan siswa untuk mempelajari topik, pengalaman yang mereka miliki. 2. Bentuk tim sesuai yang mereka inginkan. 3. Tim memiliki lopik yang diinginkan. 4. Tim membicarakan mini topik yang mana mau dibahas oleh masingmasing pribadi siswa dalam tim (pemilihan mini topik). 5. Persiapan mini topik. Di sini siswa bekerja secara individu untuk memutuskan semua pertanyaan yang akan muncul terhadap mini topik tersebut. 6. Presentasi mini topik. Masing-masing siswa berprestasi dihadapan anggota timnya terhadap hal-hal/bagian-bagian yang ditugaskan pada masingmasing siswa. 7. Persiapan presentasi tim. Tim disiapkan untuk ke depan kelas untuk dilakukan dalam diskusi kelompok besar / diskusi kelas. 8. Presentasi tim. Satu tim mengambil kontrol terhadap kelas. 12 9. Evaluasi. a. Tampilan tim dievaluasi oleh kelas. b. Kontribusi individu untuk usaha tim dievaluasi oleh anggota. c. Presentasi mini topik oleh masing-masing siswa dievaluasi oleh guru. 5. TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALINATION) ATAU (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) Untuk Matematika. 1. Bentuk tim (sama dengan di STAD, TGT) 2. Pre test. 3. Pemberian materi. 4. Tim belajar masing-masing mencri tim mereka dan membahas semua hal yang berhubungan dengan materi. i 5. Team scores and team recognation. 6. Teaching Groups. Setiap hari guru ada di tim-tim yang berbeda untuk membantu kesulitan tim. Di sini dituntut keterampilan guru dalam membimbing kelompok kecil. 7. Test. Tes diberikan hampir 2 x seminggu, atau boleh disuruh belajar di rumah dengan LKS barn besoknya dites. 8. Whole Class Unit. Lebih kurang 3 minggu guru bisa menyetop program ini dan bisa belajar ke hal lain. 6. CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) Untuk bidang studi Bahasa. Siswa diupayakan belajar bergroup dalam aktivitas-aktivitis berikut, misalnya: kemampuan membaca dinilai oleh teamnya di group. 1. Oral Reading. - Reading out aloud 2. Reading comprehension skill. 3. Writing and language art. 4. Story - related activitis. 13 5. Story grammar and story related writing. 6. Words out loud. 7. Word meaning. 8. Spelling. 9. Kira-kira setelah 3 x pertemuan dikasi tes. 10. Direct instruction in reading comprehension. Guru selalu memberi instruksi yang tidak monoton, misal : disuruh identifying main ideas, atau understanding causal relations, atau making inferences, (menarik kesimpulan). 11. Integrated language arts and writing. 12. Independent reading and book reports. 7. STRUSTURED DYADIC METHOD Untuk bidang studi Bahasa. A paioff students teach each other, they practice the language, they check, evaluate each other. Praktek berbicara berdua dengan dikasi topik bahasan atau topik dibebaskan apa saja boleh dipilih oleh kedua siswa yang berlatih berbicara. 8. GROUP INVESTIGATION/SMALL GROUP TEACHING Untuk Ilmu Sosial. 1. Materi. 2. Bentuk team. 3. Group diskusi. 4. Group report. 5. Peresentasi di depan kelas. 6. Evaluasi. 14 9. LEARNING TOGETHER Untuk Matematika. 1. Materi. 2. Bentuk team 3. Lembar kerja/assignment sheet. 4. Presentasi. 5. Assesment. 10. COMPLEX INSTRUCTION Untuk Ilmu Sosial dan Bahasa. , 1. Pelaksanaan seperti pelaksanaan membuat proyek. 11. GROUP OF FOUR Untuk semua bidang studi. 1. Dibentuk kelompok masing-masing 4 orang. 2. Pembahasan muteri yang diberikan guru. 3. Penyimpulan. 4. Pelaporan. 12. STRUCTURED DYADIC MATHOD Untuk Bahasa. 1. Dua orang murid diberikan tugas bercakap-cakap tentang satu lopik bahasan. 2. Praktek berbicara. 15 PENGERTIAN METOPE, STRATEGI DAN TEKHNIK Metoda : - Menurut Kamus Bahasa Indonesia (529) : Metode adalah cara-cara sistematis untuk mencapai tujuan. Strategi: - Menurut Ahmad Rohani (2004: 32): Dalam konteks pengajaran, strategi dapat diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pembelajaran. - Menurut Nana Sudjana (1998): strategi mengajar (pengajaran) adalah "taktik" yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. - Menurut Pedoman RPS (Depdiknas: 2006 : 6): Strategi adalah langkahlangkah berisikan program inovatif. Tekhnik: - Tekhnik adalah cara yang digunakan guru melakukan tindakan inovatif. NO METODA 1. Ceramah STRATEGI TEKHNIK - Ceramah murni - Ceramah bervariasi (diselingi dengan tanya jawab atau demonstrasi) 2. Diskusi - Diskusi panel - Diskusi kelompok besar - Diskusi kelompok kecil 3. Tanya jawab - Satu arah - Dua arah - Tiga arah 4. Permainan - Role play (bermain peran) - Gambling (tebak terka) - Pacuan (ambil lotre untuk menjawab pertanyaan) 16 5. Penugasan - Tugas perorangan - Tugas kelompok 6. Presentasi - Bergroup - Perorangan 7. Drill - Bergroup/kelas - Perorangan 8. Demonstrasi - Kelompok - Perorangan 9. Tutorial - Kelompok - Perorangan 10. Unjuk kerja - Kerja kelompok - Kerja perorangan` 17