Uploaded by User92923

DIGITALISASI EKONOMI INDIHOME PADA ERA TEKNOLGI 5G

advertisement
DIGITALISASI EKONOMI INDIHOME PADA ERA TEKNOLGI 5G
[1]
Ikhsal Fadhillah (171011401049), [2] Muhammad Adnan Wibisono (171011401044), [3]
Tubagus Manix Hara (171011401992)
Abstrak
Indonesia saat ini tengah memasuki era teknologi 4G dimana secara global teknologi ini telah
dikomersilkan sejak tahun 2009. Melihat pengalaman implementasi teknologi seluler dari 1G
sampai dengan 4G di Indonesia yang selalu terlambat, maka kajian ini diharapkan dapat
menjadi awal persiapan Indonesia dalam menghadapi teknologi 5G dengan mengidentifikasi
teknologi seluler saat inidengan gambaran umum industri telekomunikasi di Indonesia saat
ini. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui
FGD dan wawancara mendalam kepada regulator, operator, vendor, serta akademisi. Dalam
kajian ini didapatkan bahwa Indonesia perlu memetakan key requirement 5G yang sesuai
dengan kondisi di Indonesia sehingga dapat disusun roadmap 5G Indonesia
Kata Kunci : 4G, 5G, teknologi
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi seluler di Indonesia saat ini telah memasuki era 4G dimana
jaringan pita lebar 4G LTE “tahap pertama” di Indonesia telah diterapkan di pita frekuensi
900 MHz di akhir tahun 2014 dan akan dilanjutkan pada “tahap kedua” pada pita frekuensi
1800 MHz di kuartal pertama tahun 2015 berdasarkan keterangan dari Menteri Komunikasi
dan Informatika, Rudiantara. Meskipun teknologi telekomunikasi berkembang dengan sangat
pesat, masih terdapat tantangan terhadap peningkatan permintaan kecepatan akses data
berikut dengan kehandalan dari layanan dimana teknologi 4G pun tidak dapat memenuhi dan
hal ini yang memacu adanya penelitian terhadap teknologi terkini untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Beberapa negara telah memulai mengkaji kemungkinan penerapan
teknologi 5G dengan membentuk konsorsium 6 ataupun working project seperti METIS,
5GNOW, dan lain-lain dimana working project tersebut merupakan gabungan dari beberapa
vendor telekomunikasi beserta akademisi dan regulator yang bersama-sama berusaha
menemukan teknologi yang dapat memenuhi persyaratan sebagai teknologi generasi ke 5.
Komunikasi data nirkabel adalah salah satu teknologi maju dan memiliki banyak aplikasinya,
salah satunya digunakan dalam aplikasi militer dan komersial. Di zaman modern, dimana
komunikasi seluler menggunakan gelombang millimeter, hal ini menawarkan transfer data
nirkabel berkecepatan tinggi. Masalah kemudian muncul karena sifat penerapannya. Aplikasi
5G yang menggunakan gelombang milimeter memiliki spektrum frekuensi yang sangat luas,
yaitu dari 30 GHz hingga 300 GHz. Oleh karena itu antenna tersebut harus dirancang cukup
baik untuk mengatasi masalah spektrum frekuensi yang luas.
Tren terbaru menunjukkan bahwa komunikasi nirkabel telah berkembang dengan sangat
cepat. Standar nirkabel 5G telah berevolusi menjadi teknologi paling mutakhir sekarang ini.
Berbagai bidang yang berbeda telah mengadopsi teknologi 5G seperti Internet of Things
(IoT), Smart Cities, dll . Semakin kecilnya dimensi ponsel juga menyebabkan evolusi struktur
antena yang semakin kompak. Antena konvensional diganti dengan struktur antena microstrip
yang digunakan dalam komunikasi bergerak. Antena Patch Microstrip menunjukkan
karakteristik multi-band dan memiliki struktur yang kompak dan karenanya telah muncul
sebagai kandidat yang menjanjikan untuk perangkat genggam. Dalam presentasi ini kami
akan mempresentasikan sebuah perkembangan teknologi 5G dan sebuah desain antena
mikrostrip untuk digunakan dalam aplikasi teknologi 5G.
IDENTIFIKASI MASALAH
1.1 Indentifikasi Masalah Penelitian.
Dari uraian pendahuluan masalah yang menjadi permasalahan pokok dalam
penelitian adalah bagaimana upaya atau strategi indihome dalam menyambut era teknologi
5G yang akan datang dan dalam kondisi pandemi COVID yang masih terjadi pada tahun ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang ada dapat dibuat
beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana strategi indihome untuk tetap menjadi pilihan pelanggan meski ada 5G?
2. Strategi indihome untuk digitalisasi ekonomi indonesia?
3. Dan bagaimana pelayanan indihome terhadap permintaan pelanggan dalam masa
pandemi ini?
METODOLOGI PENELITIAN
Metode
penelitian
menggunakan
pendekatan
kualitatif,
fokus
penelitian
dimaksudkan untuk membatasi tentang apa saja yang akan dibahas dalam penelitian.
Sehingga diharapkan peneliti mendapat kesimpulan yang lebih mendalam dan terfokus.
Umumnya penelitian deskriptif kualitatif biasanya di gunakan untuk menjawab masalah
penelitian. Penelitian dilakukan terhadap data yang didapat sebagai data penelitian berupa
pemberitaan upaya strategi inidihome untuk berperan dalam digitalisasi ekonomi indonesia
sekaligus persiapan terhadap era teknologi 5G
Dalam penulisan ini tidak terlepas dari data-data yang terdapat dari berbagai artikel yang
menjadi referensi seperti pedoman penulisan paper ini, berbagai macam berita atau artikel
web dan referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan penyusunan laporan dan sebagai
landasan teori untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan kita dapat ambil juga pada
case study IBBC
Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan tujuan untuk
menjelaskan kondisi sesungguhnya yang terjadi secara konkret dan nyata serta
mengklasifikasikan data dari hasil penelitian. Data yang telah di peroleh dalam penelitian
akan di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yang dilakukan dengan melihat data
jumlah pelanggan dalam Case Study IBCC.
Fokus utama penelitian adalah pada cara atau strategi indihome untuk berperan pada
digitalisasi ekonomi indonesia juga Selain itu, dapat memberi gambaran bagaimana
akademisi melakukan penelitian yang sesuai dengan case study IBBC sehingga hasil
penelitian dapat berkontribusi bagi kemajuan negeri.
ANALISIS
Dalam mempersiapkan hadirnya layanan 5G, Telkom melakukan modernisasi jaringan
telekomunikasi miliknya dengan menggunakan teknologi berbasis 100% fiber optik di kota
dan kabupaten seluruh Indonesia.
Modernisasi jaringan yang Telkom namakan Modern Broadband City ini menjadi landasan
penting dalam penyediaan layanan digital, baik digital platform maupun services, yang dapat
diakses melalui jaringan fixed broadband maupun seluler berkecepatan tinggi 3G/4G.
Adapun, upaya sekaligus menjadi langkah indihome merah ini dalam mempersiapkan
hadirnya layanan 5G di Indonesia di masa mendatang.
Dengan ketersediaannya infrastruktur digital yang berkualitas dan handal tersebut,
diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi lokal, regional, dan nasional guna
mendukung pembangunan ekonomi digital Indonesia. Hingga saat ini, telah terealisasi
215 Modern Broadband City dan 8 Modern Province.
Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin mengungkapkan, program
modernisasi jaringan ini merupakan salah bentuk komitmen Telkom untuk meningkatkan
kualitas layanan ICT bagi masyarakat serta mempercepat terwujudnya digitalisasi Indonesia.
"Pada era digital saat ini, tergelarnya infrastruktur 100% fiber optik tersebut, diharapkan
dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan broadband berkualitas, sehingga
masyarakat dapat menikmati layanan digital yang jauh lebih baik," ungkap Zulhelfi dalam
dikutip dari siaran persnya,
Langkah Telkom dalam memodernisasi jaringan telekomunikasinya diapresiasi oleh para
kepala daerah, seperti Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Walikota Mataram
Ahyar Abduh, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Meraka
mengharapkan konektivitas fiber optik ini dapat mendukung perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat
Telkom menyebutkan modernisasi jaringan dapat mendukung penerapan ICT yang
terintegrasi di lingkungan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kota dan kabupaten,
sehingga diklaim semakin efektif dan efisien dalam melayani masyarakat, serta merangsang
pertumbuhan pengguna layanan ICT, khususnya internet berkecepatan tinggi guna
mendorong geliat ekonomi lokal berbasis digital termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM)
IndiHome sebagai layanan triple play dengan infrastruktur terdepan milik PT Telkom
Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berkiprah turut serta membangun masyarakat digital
Indonesia.
Sebagai wujud dari komitmen tersebut, IndiHome telah melakukan ekspansi secara masif dan
telah tersedia di 486 dari 514 kota dan kabupaten di Indonesia. IndiHome menyediakan
jaringan 100% fiber optik melalui program Modern Broadband Province.
Modern Broadband Province adalah program modernisasi jaringan tembaga ke jaringan fiber
optik yang bertujuan agar pelanggan dapat menikmati layanan yang lebih baik karena melalui
kualitas layanan berbasis fiber optik dapat menghadirkan performa yang jauh lebih mumpuni,
bahkan hingga ke tahapan internet of things seperti home security dan lainnya.
Saat ini Modern Broadband Province telah dilakukan di Sulawesi Tenggara, Bukit tinggi,
Sumatera Selatan, Kalimantan, dan provinsi lainnya. Melalui program ini dapat dilihat bukti
nyata IndiHome dalam membangun masyarakat digital Indonesia.
Pemerataan 100% fiber optik juga dilakukan oleh IndiHome untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan akan kecepatan internet yang tinggi. Saat ini, seluruh pelanggan dapat menikmati
kecepatan internet hingga 300 Mbps, yang sebelumnya telah diluncurkan oleh IndiHome di
Sibolga. Bahkan, IndiHome akan terus mempersiapkan kecepatan internet yang lebih tinggi
lagi.
Fokus utama IndiHome dalam membangun masyarakat digital tidak henti hanya sampai pada
kecepatan internet, namun juga dalam menciptakan produk-produk digital. Dalam layanan
TV interaktifnya IndiHome memiliki 231 channel (157 SD, 69 HD, dan lima Dolby) dan 19
minipack.
IndiHome terus melakukan inovasi dengan menyediakan berbagai channel yang berkualitas
dan juga fitur digital dalam TV interaktif IndiHome, seperti Playback, Pause and Rewind, dan
TV on Demand. Melalui kedua fitur ini, pelanggan dapat memutar dan menonton kembali
tayangan kesukaan hingga tujuh hari sekaligus.
Pengalaman digital pelanggan melalui TV interaktif IndiHome juga dapat dinikmati dengan
menarik melalui fitur TV Storage yang dapat menyimpan rekaman tayangan film favorit
dengan durasi setara kurang lebih 600 menit untuk kualitas SD dan 240 menit untuk HD.
IndiHome dalam TV interaktifnya juga menyediakan fitur khusus untuk para pecinta film
dalam video on demand, yaitu CATCHPLAY+, Iflix, HOOQ. Melalui beragam fitur menarik
ini, TV interaktif IndiHome telah berhasil memiliki 172 juta viewers.
IndiHome menggunakan big data yang dimiliki oleh Telkom secara efektif untuk
membangun sumber daya masyarakat Indonesia melalui digital experience. Dalam mencapai
hal tersebut, IndiHome menyediakan fitur Cloud Storage & IndiHome Storage dengan pilihan
kapasitas 1 Gb hingga 128 Gb sehingga pelanggan IndiHome tidak perlu lagi khawatir dalam
menyimpan data pribadi secara aman.
IndiHome juga menciptakan IndiHome Smart yang berupa perangkat pengawasan secara
otomatis dengan teknologi modern di rumah, apartemen, atau premium cluster yang dapat
dimonitor jarak jauh melalui smartphone pelanggan.
Tidak hanya dari sisi bisnis, namun IndiHome juga tetap memperhatikan aspek dalam
membangun
digitalisasi
di
Indonesia.
IndiHome
memanfaatkan big
data dalam
membangun digital learning anak didik di Indonesia. Melalui big data yang dimiliki oleh
Telkom, IndiHome membuat konten-konten yang membangun digitalisasi terutama di bidang
pendidikan, baik formal maupun non-formal.
IndiHome menyediakan layanan pendidikan formal melalui aplikasi IndiHome Study
atau website www.indihomestudy.com. Di dalam IndiHome Study ini kaya akan video
pembelajaran, latihan soal dan materi lengkap dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK serta
dilengkapi buku digital untuk guru dan murid. Tidak hanya itu, IndiHome Study juga
menyediakan ulasan jawaban sehingga anak didik di Indonesia dapat belajar dengan mudah
dan efektif berbasis digital. IndiHome Study dapat diakses oleh seluruh anak Indonesia,
termasuk wilayah pelosok seperti Papua, Suku Baduy Luar, Pulau Rote, Manokwari Selatan,
dan lain sebagainya.
Sementara itu, sebagai dukungan IndiHome kepada pendidikan non-formal dilakukan melalui
berbagai channel edukasi, salah satunya adalah Ruang Trampil yang dapat diperoleh dari
IndiHome TV. Di dalam channel Ruang Trampil, terdapat beragam program di antaranya
Ruang Musik, Ruang Fashion, Ruang Kreatif, dan Belajar Yuk. Melalui channel ini, seluruh
masyarakat di Indonesia bukan hanya anak muda namun juga ibu rumah tangga dapat belajar
membuat kerajinan tangan kreatif yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga
KESIMPULAN DAN SARAN
PT Telkom Indonesia masih gencar melakukan pembenahan modernisasi jaringan
telekomunikasi untuk mempersiapkan era layanan 5G. Ini termasuk menggunakan 100 persen
teknologi berbasis serat optik di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Program modernisasi yang menggunakan slogan Modern Broadband City merupakan wujud
komitmen Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan Teknologi Informasi & Komunikasi
(TIK) bagi masyarakat dan mempercepat realisasi digitalisasi Indonesia. Infrastruktur digital
yang berkualitas dan andal akan membantu meningkatkan potensi ekonomi lokal, regional
dan nasional.
Cara meningkatkan penetrasi pada indihome adalah dapat meningkatkan brand equity. Brand
equity ini menggambarkan tingkat pengaruh nama merek dalam benak konsumen, dan nilai
memiliki merek yang dapat diidentifikasi dan dipikirkan dengan baik.
Telkom Indonesia berkomitmen untuk terus membangun masyarakat digital Indonesia dan
mendukung kemajuan ekonomi digital nasional melalui penyediaan infrastruktur dan
konektivitas yang berkeadilan tidak hanya di kota, tetapi juga di daerah terdepan, terluar dan
tertinggal.
Dengan infrastruktur yang terintegrasi, Telkom siap mendukung perwujudan visi Indonesia
sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara tahun 2020 sekaligus
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia di era digital. Telkom akan
terus melangkah bersama masyarakat mewujudkan inovasi dan membangun kesejahteraan
masyarakat saat ini dan di masa depan.
Cara IndiHome merespon permintaan yang terus meningkat adalah dengan terus adanya terus
membangun masyarakat digital Indonesia dan mendukung kemajuan ekonomi digital
nasional melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang merata bukan hanya di
wilayah perkotaan, tetapi juga di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran sebagai berikut :
1. Fokus dalam permasalahan untuk kestabilan dan kecepatan jaringan internet pada seluruh
kota di indonesia dengan merata tidak hanya pada kota-kota besar saja agar pada saat
menggunakan wifi generasi terbaru untuk 5G tidak hanya kota besar yang dapat
menggunakannya.
2. Membuat tagihan indihome lebih terjangkau dalam masa pendemi ini agar pelanggan tetap
merasa nyaman menggunakan indihome
Download