PRAKTIKUM PERBANYAKAN TANAMAN PERBANYAKAN TANAMAN SECARA ASEKSUAL DIAN PEBRI ANGREANI BR. SIMAMORA 190301162/AET 3 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari laporan ini adalah “Perbanyakan Tanaman Secara Aseksual” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian pada Labaoratorium Perbanyakan Tanaman Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Irsal, MP selaku dosen mata kuliah Perbanyakan Tanaman yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya masukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga penulisan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Medan, Maret 2021 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 Tujuan Praktikum....................................................................................... 3 Kegunaan Penulisan .................................................................................... 3 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4 BAHAN DAN METODE ...................................................................................... 6 Tempat dan Waktu Praktikum.................................................................. 6 Alat dan Bahan ............................................................................................ 6 Prosedur Praktikum ................................................................................... 6 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 8 Hasil .............................................................................................................. 8 Pembahasan ................................................................................................. 9 KESIMPULAN .................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ubi kayu memerlukan syarat tumbuh yang sesuai agar produksi optimal, yaitu curah hujan 150-200 mm pada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100-150 mm pada fase menjelang dan saat panen. Berdasarkan karakteristik tersebut, iklim di Indonesia dan kebutuhan air ubi kayu dapat dikembangkan di hampir semua kawasan, baik di daerah beriklim basah maupun beriklim kering sepanjang air tersedia sesuai dengan kebutuhan tanaman tiap fase pertumbuhan. Pada umumnya daerah sentra produksi ubi kayu memiliki tipe iklim C, D, dan E, serta jenis lahan yang didominasi oleh tanah alkalin dan tanah masam, kurang subur, dan peka terhadap erosi. Hingga kini sentra penanaman ubi kayu masih berada di daerah Jawa, dimana daerah ini lebih banyak memiliki jenis tanah Alfisol, Ultisol, Inseptisol, yang pada umumnya memiliki tingkat kesuburan yang rendah (Suryana, 2006). Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan secara alamiah yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi, rizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga dapat dilakukan secara buatan yaitu perbanykan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara buatan dengan bantuan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Tanaman 2 yang tidak memiliki kambium atau bijinya berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat diperbanyak dengan cara vegetatif buatan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (layering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara okulasi dan sambung (grafting) (Rahman dkk, 2012). Pada stek batang, bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, antara lain berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous. Bahan tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang berkayu keras, antara lain apel, pir, cemara, dll.Untuk stek batang berkulit lunak, contohnya terdapat pada tanaman Magnolia sp. Pada stek batang berkayu lunak, umumnya akar relatif cepat keluar (2-5 minggu) (Jumin, H.B. 2002). Faktor yang mempengaruhi perakaran stek ialah media perakaran, kelembaban, hormon tanaman, luas daun, cahaya dan teperatur dan sanitasi tanaman. Selanjutnya terbentuknya perakaran pada stek dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya yaitu jenis zpt, dosis zpt, dan jenis media yang digunakan (Rochimi,2008). Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam memproduksi bibit dengan cara perbanyakan vegetatif yaitu (1) faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh, panjang entris), (2) faktor lingkungan (ketajaman, kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan), dan (3) faktor keterampilan orang yang melakukanya (Naipospos, 2015). 3 Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum adalah untuk mengetahui proses perbanyakan tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) secara aseksual. Kegunaan Penulisan Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Perbanyakan Tanaman Program Studi Agroteknologi,Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. 4 TINJAUAN PUSTAKA Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya. Perbanyakan ini dilakukan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji dari induknya. Pada prinsipnya adalah merangsang tunas adventif untuk menghasilkan tanaman yang sempurna memiliki batang, daun dan akar. Perbanyakan tanamana secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu perbanyakan tanaman secara vegetatif alami dan vegetatif buatan (Rahman dkk , 2012). Perbanyakan tumbuhan secara vegetatif bertujuan untuk memperbaiki tumbuhan pangan, buah, dan bunga hias. Sebagian besar metode ini didasarkan pada kemampuan tumbuhan untuk membentuk akar atau tunas adventif. Sedangkan perbanyakan vegetatif buatan secara bioteknologi dilakukan dengan cara teknik kultur jaringan atau sering disebut teknik in vitro (Campbell , 2003). Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman buah- buahan. Dengan kata lain setek atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru (Yustina, 1994). Perbanyakan tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih 5 dengan menggunakan pisau yang tajam untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus. Pemotongan stek bagian ujung sebaiknya berada beberapa milliliter dari mata tunas. Sedangkan pemotongan stek bagian pangkal harus meruncing. Ketika membuat potongan meruncing. Hendaknya kita usahakan potongan itu sedikit menyentuh again mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang diharapkan akan berhasil ( Aak, 1991 ). Hal semacam ini biasanya banyak dilakukan oleh orang perkebunan buahbuahan dan tanaman hias. Alasannya, karena bahan untuk membuat setek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari setek biasanya mempunyai dalam ukur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu juga diperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang telah mampunyai akar, batang , dan daun dalam waktu yang relatif singkat. Setek sangat sederhana, tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja (Erry, 2006). 6 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Praktikum Adapun penelitian ini dilaksanakan secara mandiri di rumah penulis di Desa Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara pada hari Senin, 1 Maret 2021. Alat dan Bahan Praktikum Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul untuk mencangkul tanah, ember untuk menampung top soil, pisau untuk memotong batang ubi kayu, kamera handphone untuk mendokumentasikan hasil kegiatan, laptop untuk membuat laporan. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah batang tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.)sebagai objek perbanyakan tanaman, top soil, sebagai media tanam, polybag 5kg sebagai wadah untuk menanam, air untuk menyiram tanaman. Prosedur Praktikum - Disiapkan alat dan bahan praktikum. - Dipotong batang tanaman ubi kayu. - Dimasukkan media tanam yang telah dicampur ke polybag 5 kg. - Ditanam batang ubi kayu kedalam polybag yang berisi media tanam lalu ditutup kembali. - Disiram dengan menggunakan air secukupnya. 7 - Difoto dan divideo setiap kegiatan yang dilakukan. 8 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dimasukkan media tanam kedalam polybag 5kg Ditanam batang ubi kayu yang telah di potong kedalam polybag yang berisi media tanam lalu ditutup kembali. . Disiram dengan menggunakan air secukupnya 9 Pembahasan Secara vegetatif perbanyakan tanaman menggunakan bagian seperti batang,caban,ranting,pucuk,umbi,dan akar. Hal ini sesuai dengan literature Rahman dkk (2012) yang menyatakan bahwa Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya. Tujuan perbanyakan tanaman secara vegetative untuk memperbaiki tumbuhan pangan,buah,dan bunga hias. Hal ini sesuai dengan literatur Campbell (2003) yang menyatakan bahwa Perbanyakan tumbuhan secara vegetatif bertujuan untuk memperbaiki tumbuhan pangan, buah, dan bunga hias. Sebagian besar metode ini didasarkan pada kemampuan tumbuhan untuk membentuk akar atau tunas adventif. Secara stek tanaman dapat tumbuh pada bagian akar batang dan pucuk. Hal ini sesuai dengan literatur Yustina (1994) yang menyatakan bahwa Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Proses stek sangat mudah,kita hanya memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus. Hal ini sesuai dengan literatur Aak (1991) yang menyatakan Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau yang tajam untuk menghasilkan potongan permukaan 10 yang halus. Pemotongan stek bagian ujung sebaiknya berada beberapa milliliter dari mata tunas. Sedangkan pemotongan stek bagian pangkal harus meruncing. Ketika membuat potongan meruncing. Hal ini banyak dilakukan orang pada perkebunan buah-buahan dan tanaman hias. Hal ini sesuai dengan literatur Erry (2006) yang menyatakan bahwa Hal ini biasanya banyak dilakukan oleh orang perkebunan buah- buahan dan tanaman hias. Alasannya, karena bahan untuk membuat setek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari setek biasanya mempunyai dalam ukur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. 11 KESIMPULAN 1. Secara vegetatif perbanyakan tanaman menggunakan bagian seperti batang,caban,ranting,pucuk,umbi,dan akar. 2. Tujuan perbanyakan tanaman secara vegetative untuk memperbaiki tumbuhan pangan,buah,dan bunga hias. 3. Secara stek tanaman dapat tumbuh pada bagian akar batang dan pucuk. 4. Proses stek sangat mudah,kita hanya memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus. 5. Perbanyakan tanaman secara vegetati/aseksual biasanya banyak dilakukan oleh orang perkebunan buah- buahan dan tanaman hias. 12 DAFTAR PUSTAKA Aak. 1991. Budidaya Tanaman Ubi Kayu. Yogyakarta. Kanisius, hal: 43 Campbell, N.A. 2003. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga. Erry, 2006. Mencangkon, Menyetek, dan Mengokulasi Tanaman. Jakarta Bhratara Karya Aksara Jumin, H. B. 2002. Agronomi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Naipospos, N. 2015. Teknik Grafting untuk Perbanyakan Tanaman Penyuluhan PKK desa Karang Kedawung, Sokaraja, Banyumas. Rahman, E., Maria, L. dan Yomi T. 2012. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif. Makalah Dasar-Dasar Agronomi. Program Studi Agribisnis. Universitas Jambi. Jambi. Rochimi. 2008. Stek Pucuk dan Batang Biti Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Suryana A. 2006. Kebijakan penelitian dan pengembangan ubikayu untuk agroindustri dan ketahanan pangan. Lokarya “Pengembangan Ubikayu” di Balitkabi, Malang, 7-8 September 2006. Yustina, E. W.1994. Jenis dan Budidaya. Depok : Penebar Swadayana.