Uploaded by minibesse

07181023 Besse Salwaa Limbah B3

advertisement
Nama : Besse Salwaa Khofifah
NIM : 07181023
Mata Kuliah : Wawasan Teknologi Lingkungan
Rangkuman Materi “LIMBAH B3”
PENGERTIAN
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), limbah B3 adalah zat atau
bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup
manusia makhluk lain, dan atau lingkungan hidup pada umumnya. Karena sifatsifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan penanganan
yang khusus.
Sedangkan menurut PP 101/2014, limbah B3 ialah Zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dan dapat mencemarkan dan/atau mencemarkan lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk lainnya.
PERATURAN NASIONAL TERKAIT LIMBAH B3







Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 02 Tahun 2008
tentang Pemanfaatan Limbah B3
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 18 Tahun 2009
tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 30 Tahun 2009
tentang NSPK Pengelolaan Limbah B3
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 33 Tahun 2009
tentang Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 14 Tahun 2013
tentang Simbol dan Label Limbah B3
KARAKTERISTIK
1. Mudah Meledak
Pada suhu dan tekanan standar dapat meledak. Melalui reaksi kimia fisika dapat
menghasilkan gas. Contohnya : Hair Spray, Deodorant Spray.
2. Mudah Menyala
Cairan yang mengandung alkohol pada titik nyala tidak lebih dari 60oC /140oF
jika terjadi kontak dengan api. Mudah menyala melalui gesekan. Contohnya : Bahan
bakar, metanol.
3. Infeksius
Limbah yang terkontaminasi organisme patogen. Contohnya : Limbah jaringan
tubuh. Limbah dari peralatan medis.
4. Beracun
Limbah yang memiliki karakteristik beracun berdasarkan uji penentuan
karakteristik beracun melalui TCLP, Uji Toksikologi LD50, dan uji sub-kronis.
Contohnya : Klorofoam.
5. Reaktif
Limbah yang jika bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan.
Limbah sianida, sulfida yang pada kondisi pH 2 – 12.5 menghasilkan gas, uap, atau
asap beracun. Contohnya : H2S atau HCN.
TUJUAN KARAKTERISASI LIMBAH B3






Untuk menentukan metode pengolahan yang sesuai.
Untuk menentukan simbol dan label yang akan digunakan dalam pengemasan
dan penyimpanan.
Untuk menentukan kemasan yang sesuai.
Sebagai panduan dalam segregasi di gudang penyimpanan.
Untuk pengisian manifest limbah B3.
Untuk menentukan plackard di kendaraan pengangkut.
KATEGORI LIMBAH BAHAYA MENURUT PP 101/2014
Kategori Bahaya
Kategori 1 → Limbah B3 yang berdampak akut dan langsung terhadap manusia dan
dapat dipastikan akan berdampak negative terhadap lingkungan hidup.
Contoh → Residu dasar tangki pada industri kilang minyak, gas, dan panas bumi atau
lampu Hg pada industri elektronik.
Kategori 2 → Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek tunda (delayed effect),
dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki
toksisitas sub-kronis atau kronis.
Contoh → Debu dari fasilitas pengendalian pencemaran udara dari industri pulp and
paper atau slag nikel dari industri peleburan bijih nikel.
Kategori Sumber
Sumber spesifik umum → Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang
secara spesifik dapat ditentukan.
Contoh → Sludge IPAL dari kegiatan WWTP industri pupuk atau pengolahan limbah
di industri atau absorben di industri eksplorasi minyak dan gas
Sumber spesifik khusus → Limbah B3 yang memiliki efek tunda (delayed effect),
berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup, memiliki
karakteristik beracun tidak akut, dan dihasilkan dalam jumlah yang besar per satuan
waktu.
Contoh → Bottom Ash atau Fly Ash sisa boiler kegiatan pembangkit listrik atau limbah
tailing di industri pertambangan.
Sumber B3 kadaluarsa, bekas kemasan B3, tumpahan B3, dan B3 yang tidak termasuk
manapun.
Contoh → Aseton tumpah atau drum bekas limbah tailing atau obat kadaluarsa.
Sumber tidak spesifik →Limbah B3 yang pada umumnya bukan berasal dari proses
utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pendukung antara lain pemeliharaan alat,
pencucian, pencegahan korosi atau inhibitor korosi, pelarutan kerak, dan pengemasan.
Contoh → Limbah laboratorium yang mengandung B3 atau baterai bekas atau kain
majun bekas atau lampu TL bekas.
PENYIMPANAN LIMBAH B3







Harus merupakan daerah bebas banjir, atau daerah yang diupayakan melalui
pengurugan sehingga aman dari kemungkinan terkena banjir.
Jarak minimal antara lokasi dengan fasilitas umum adalah 50 meter.
Dilengkapi dengan sistem penangkal petir.
Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol).
Terlindung dari masuknya air hujan.
Dibuat tanpa plafon dan memiliki system ventilasi udara yang memadai.
Memiliki sistem penerangan (lampu/ cahaya matahari) yang memadai.
MANIFEST LIMBAH B3



Dilengkapi dengan manifest sebanyak 7 lembar untuk angkutan 1 moda dan 11
lembar untuk angkutan antar moda.
Penghasil akan menerima kembali Manifest dari pengumpul/ pengolah paling
lambat 120 hari sejak limbah diangkut.
Manifest limbah B3 diterbitkan oleh pengangkut yang memiliki izin
pengangkutan limbah B3.
JENIS PENGOLAHAN LIMBAH B3




Metode stabilisasi/ solidifikasi (S/S) → teknik yang menggabungkan proses
fisika dan kimia untuk mengurangi efek bahaya dari limbah ke lingkungan
melalui pencampuran limbah dengan bahan pengikat.
Bahan untuk S/S bisa berupa semen Portland, kapur, silica, dan fly ash maupun
bottom ash.
Tujuan S/S antara lain untuk mengurangi kelarutan dan mobilitas kontaminan,
menurunkan luas permukaan limbah, dan meningkatkan kemampuan
penanganan dan karakteristik fisik limbah.
Tahapan S/S yaitu:
1. Proses pencampuran bahan kimia dan limbah B3 disertai curing setiap hari
2. Uji TCLP (Toxicity. Characteristic Leaching Procedure)
3. Uji kuat tekan, minimal 10ton/m2
4. Uji paint filter test
Download