Kelompok 1 1. Iqbal Kurniyanto C1B018110 2. Lu'lu Hayatulloh C1B018047 3. Yusuf Rozzaq C1B018052 4. Ikhwanussalma Esa R C1B018075 PT Garuda Indonesia Latar Belakang Pada era globalisasi kini perkembangan perusahaan baik itu industri produk maupun industri jasa sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bermunculan beragam perusahaan baru yang menciptakan persaingan antar kompetitor yang tinggi. Sebuah perusahaan dikatakan sukses apabila mampu bersaing dan diatas rata-rata jika dibandingkan dengan kompetitor. Kategori berhasil dapat diukur berdasarkan berbagai variabel misalnya pangsa pasar perusahaan, laba bersih perusahaan, brand yang dikenal dan sebagainya. Salah satu kunci ataupun aplikasi untuk keberhasilan suatu perusahaan yakni strategi perusahaan yang tepat dalam perencanaannya. Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan mengenai arah perusahaan dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai keadaan lingkungan. Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka sumber daya manusia dari internal perusahaan baik seperti pimpinan perusahaan dan manajer operasi perlu bekerja dalam sistem yang ada pada perencanaan strategis. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman. Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, namun sedapat mungkin untuk mengurangi kelemahan dengan berbagai cara. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kelompok penulis diberikan tugas mata kuliah Strategi Perusahaan yang mempunyai tujuan yakni membahas dan menganalisis strategi-strategi yang perlu diterapkan untuk sebuah perusahaan, tekhusus PT Garuda Indonesia sebagai contoh kasus maskapai penerbangan di Indonesia. 1. Analisis Environental Scanning PT Garuda Indonesia External: Opportunities 1. Menjalin kerja sama dengan banyak pihak baik didalam dan di luar negeri dari yang bersifat mulai dari Telkomsel, BCA, CocaCola, Bank Indonesia. Sehingga pendanaan dan keamanan finacial PT Garuda menjadi aman dan terpercaya dibanding pesaing. 2. Fasilitas Dan Kenyamanan yang ditawarkan PT Garuda Indonesia lebih baik dibandingkan dengan jasa penerbangan lainya, sehingga diharapkan konsumen lebih memilih PT Garuda 3. Inovasi teknologi. Dengan adanya berbagai peningkatan teknologi baru, seperti contohnya layanan kerjasama dengan Huawei Tech Investment dalam Icloude, big data, dan Artificical Intelligence (AI) sehingga dapat meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap kualitas dari jasa Garuda Indonesia 4. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh; 5. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%; 6. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance. 7. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik. Threats 1. Pasar global. Semakin meluasnya pasar global, maka dapat dipastikan semakin banyak pulalah perusahaan-perusahaan asing yang melakukan ekspansi bisnis mereka ke pasaran Indonesia, seperti contohnya perusahaan-perusahaan Penerbangan dari Malaysia dan Jepang sudah mempersiapkan memperluas pasaran barunya di tingkat Asia. 2. Promosi yang lebih gencar oleh perusahaan swasta. Ini dapat menyebabkan konsumen beralih dari menggunakan PT Garuda Indonesia ke perusahaan pesaing yang promosinya lebih menggiurkan. 3. Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan negara, membuat SDM menjadi kurang berjiwa kompetitif. Hal ini membuat PT. Garuda Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis. 4. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas; 5. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina. 6. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan; 7. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain; 8. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global. Internal Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan elemen penting untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka seluruh aktivitas perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, untuk mencapai tujuan dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya serta menegaskan hubungan antara satu sama lain. Identfikasi tingkatan Manajemen Manajemen Atas : Direktur Utama Tugas Direktur Utama yaitu seseorang yang mampu mengendalikan dan memimpin organisasi atau perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan. Manajmen Menengah : Direktur layanan, Direktur pemasaran dan penjualan, Direktur Tehnik dan pengelola Armada, Direktur Operasi, Direktur keuangan, Direktur SDM dan Umum, Direktur Strategis Pengembangan Bisnis. Tugas Direktur Menengah yaitu 1. Direktur layanan ialah Mengendalikan sarana dan prasarana pelayanan umum secara efisiensi dan efektif. 2. Direktur Pemasaran ialah Mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran dan penjualan produk-produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan perencanaan dan strategi perusahaan. 3. Direktur Tehnik Pengelola Armada yaitu bertanggung jawab dengan perihal pengolalaan Armada. 4. Direktur Operasi yaitu penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan operasi pesawat udara dan personel operasi pesawat udara, serta personel kesehatan penerbangan; 5. Direktur Keuangan yaitu Mampu menggeneralisasikan bidang keuangan dan Memimpin kinerja keuangan perusahaan. 6. Tugas Direktur SDM dan Umum yaitu Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan dan Menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian. 7. Direktur Strategis pengembangan bisnis yaitu Melakukan usaha-usaha untuk pengembangan produk-produk telekomunikasi baik produk sentral, terminal, transmisi, dan produk-produk lainnya secara efektif dan efisien dan Melakukan studi analisa mendalami tentang perkembangan sistem telekomunikasi dalam menentukan peluang bisnis. Manajemen Bawah : Ground Services, Network Management, Fleet Aqcuistion, Flight Operasition, Financial Analysis, Human Capital Management, Strategic Manajement Office. Tugas Direktur Bawah yaitu Semua Bidang menyangkut dengan pelayanan pesawat dsri mulai penerbangan sampai dengan strategis management. Kekuatan (Strengths): Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG; Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010; Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain; Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat; Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (eFficient & effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia; Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia); Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia; Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat; Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan; Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik; Kelemahan (Weakness): Adanya faktor teknis jumlah cockpit dan cabin dan flight crew sehingga operations seperti menyebabkan keterbatasan keterlambatan penerbangan; Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar; Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu; Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang akan datang; Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya; Culture Nilai Perusahaan SINCERITY SYNERGY We are determined to increase company growth by generating a joint effort among its entities and with other potential partners. INTEGRITY We highly value strong business ethics, accountability, and social responsibility to create a trustworthy culture. CUSTOMERFOCUS We continue enhancing customer experience to drive long-term commercial success. AGILITY We build strategic behavior through adaptive and creative actions for strengthening action resilience. SAFETY We provide high quality products by prioritizing safety and security. Resources Aset Garuda Indonesia Aset tahun 2019 mencapai USD4,46 miliar meningkat 7,22% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD4,16 miliar. Ekuitas tahun 2019 mencapai USD720,62 juta, meningkat 12,63% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD639,81 juta. 2. Analisis Strategy Formulation PT Garuda Indonesia Tbk Visi Perusahaan Value-Driven Aviation Group, Menghadirkan Keramah tamahan Indonesia ke Dunia (US $ 3,5 Miliar) Misi Perusahaan 1. Pemegang saham: Maksimalkan nilai grup untuk pengembalian pemegang saham yang lebih baik di antara maskapai regional, 2. Pelanggan: Memberikan keramahan Indonesia yang sangat baik dan pengalaman terbaik dunia kepada pelanggan, 3. Proses: Menerapkan kepemimpinan biaya & sinergi dalam kelompok, 4. Karyawan: Melibatkan karyawan yang bersemangat & bangga di salah satu perusahaan tempat bekerja paling dikagumi di Indonesia. Analisis Misi Pada misi yang pertama dapat dilihat bahwa garuda sangat memperhatikan para pemegang saham dengan ingin memaksimalkan nilai grup dan ingin menjadi yang terbaik diantara maskapai regional Pada misi yang kedua mencerminkan Garuda sangat memperhatikan konsumennya dengan memberikan kepuasan kepada pengguna jasa. Garuda sangat percaya diri dengan menunjukan keramahtamahan yang dimiliki Indonesia kepada pelanggan. Hal ini demi memuaskan para pelanggan Di misi yang ketiga dapat dilihat bahwa Garuda menerapkan Cost leadership strategy atau strategi kepemimpinan biaya yaitu strategi perusahaan yang mengedepankan pada struktur biaya yang lebih rendah daripada rata-rata industri. Perusahaan secara agresif mencari fasilitas yang efisien, memangkas biaya dan menggunakan kontrol biaya yang ketat untuk menjadi lebih efisien daripada pesaing. Dan di misi yang keempat, dengan kualitas dunia yang dimiliki Garuda, mereka sangat memperhatikan para karyawannya agar bisa bangga bekerja di perusahaan tersebut dan meningkatkan semangat kerja demi kemajuan perusahaan Dalam kenyataan, Garuda sudah menerapkan misinya dengan baik. Dapat dilihat bahwa Garuda mampu mempromosikan Indonesia pada dunia dan juga Garuda sangat memperhatikan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik serta terus meningkatkan kualitas pelayanan. Objective PT Garuda Indonesia mempunyai tujuan sebagai berikut: Tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam jangka waktu dua tahun, Garuda telah menghidupkan kembali kebudayaan perusahaan, yaitu higher Seat Load Factor, improve On Time Performance, menambah penghasilan dan profitabilitas dan mengembangkan kepuasan pelanggan. Anak perusahaan Garuda juga menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu kepuasan pelanggan Strategies Garuda memperkenalkan sebuah strategi besar yang dikemas dalam program QuantumLeap. Dengan program lompatan besar tersebut yang merupakan rencana jangka panjang Garuda selama 5 tahun, Garuda ingin menjadi maskapai dengan predikat bintang lima yang sejajar dengan maskapai pesaing-pesaingnya. Garuda Indonesia telah menetapkan tujuh pendorong pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Domestik. Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar fullservicescarrierdiIndonesia. Saat ini Garuda merupakan satu-satunya maskapai penerbangan kelas premium domestik. Segmen ini setiap tahun mengalami pertumbuhan sebesar 5-7%. 2. International. Perusahaan akan kembali memperkuat pasar internasional dengan merestrukturisasi rute. Restrukturisasi yang paling signifikan dilakukan dengan menerapkan penerbangan langsung Dalam waktu dekat garuda akan membuka rute Hongkong, Shanghai, dan Beijing serta beberapa kota di Eropa dan Amerika Serikat yang direncanakan dapat terealisasi pada tahun 2012-2014. Potensi ini diperkuat dengan bergabungnya Garuda ke aliansi global SkyTeam. 3. LCC. Perusahaan akan mengisi pasar Low CostCarrier melalui “Citilink”. Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan menguntungkan. 4. Fleet. Garuda akan melakukan pengembangan armada berdasarkan pertumbuhan dan potensi pasarnya, sekaligus meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat terbang yang digunakan serta modernisasi armada, dimana perusahaan akan mempercepat masuknya pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan tujuan peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan. 5. Brand. Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda Indonesia Experience”. Ditambah lagi dengan terobosan menjadi maspakai pertama dan merupakan satu-satunya layanan di dunia. Dengan pelayanan “immigrationonboard”. 6. CostDiscipline. Garuda akan fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus sehingga keseluruhan biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih kompetitif dibandingkan maskapai-maskapai lainnya. 7. Human Capital. Garuda akan terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi serta menghargai setiap karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan pengembangan “human capital” sebagai resources yang menentukan keberhasilan QuantumLeap Perusahaan ke depan. akan Policies Kegiatan dan kebijakan “Re-profiling” khususnya terhadap semua fasiitas pembiayaan komersial diimplementasi melalui langkah dan strategi memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit, relaksasi beberapa terms atau aturan serta meningkatkan positivecashflow perusahaan. Sebagai bagian dari strategi tersebut perusahaan telah melakukan kerjasama dengan National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank, senilai USD400 juta (2015), serta proses akhir dengan salah satu bank regional sebesar USD100 juta (2015), berupa pembiayaan talangan ("bridgefinancing") yang merupakan bagian dari rencana pembiayaan dan pengembangan perusahaan ke depan melalui penerbitan Obligasi Sukuk International ("Global Sukuk Bond") sebesar USD500 juta (2015). Disamping upaya-upaya tersebut, untuk mengantisipasi efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar (devaluasi), pada tahun ini Garuda Indonesia melakukan kerjasama lindung nilai melalui transaksi “CrossCurrency Swap” dengan beberapa bank, atas obligasi Rupiah ke mata uang US dollar senilai total Rp1 triliun. Melalui pelaksanaan transaksi "CrossCurrency Swap" tersebut Perseroan dapat menghindari atau mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional jika dibayar dalam mata uang Rupiah karena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dollar AS. Hal ini mengingat biaya operasional penerbangan seperti pembelian spareparts, maintenance serta sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang dollar AS. Perusahaan masih menganalisis dan mengamati perkembangan pasar dimana pada saat yang tepat akan melakukan kegiatan lindung nilai dan “CrossCurrency Swap” kembali terhadap leverage Rupiahnya. Hal ini berdasarkan prinsip kehati-hatian. Value Chain AKTIVITAS PRIMER 1. Procurement/ Pengadaan logistik dalam perusahaan a. Garuda Indonesia telah sampai pada fase “Procurement Excellence”, dimana Supply Chain Management secara menyeluruh melibatkan berbagai aspek seperti source quality & risk, supplier’s cost driver, serta customer focus. b. Perusahaan membangun sistem pengadaan yang sesuai dengan “world class best practice”. Ruang lingkup dari sistem pengadaannya sendiri adalah kebijakan/prosedur, organisasi, dan teknologi informasi c. Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem Back Office (ERP). Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem, peningkatan kualitas data dan proses bisnis agar proses pengadaan lebih cepat, akurat dan transparan d. Dalam hal organisasi pengadaan, Perusahaan menggunakan konsep desentralisasi (penyebaran) guna percepatan pemenuhan kebutuhan operasional di seluruh Indonesia dan luar negeri 2. Operasi a. Garuda senantiasa melakukan ekspansi rute jaringan, dan peningkatan frekuensi penerbangan, baik di sektor domestik maupun internasional. b. Aircraft Maintenance Management dibuat dengan tujuan pengelolaan perawatan pesawat yang dioperasikan demi menyediakan pesawat yang andal dan nyaman, juga pemenuhan pesawat, fungsional kabin dan penampilan interior. c. Penerapan strategi yang menyeluruh dimulai tahun 2012 demi adanya perbaikan dibeberapa indikator operasional seperti utilisasi pesawat, produktivitas awak kokpit serta efisiensi biaya. Secara umum, program efisiensi dilakukan adalah melalui penerapan Economical Tanking, optimalisasi penggunaan Ground Power Unit (GPU), Flight Fuel Conservation, Centralized Flight Planning, Crew Transport dan Zero Flight Time Training. 3. Pengadaan Logistik Luar Perusahaan Perusahaan memiliki fokus untuk menjadikan partnership sebagai strategi utama pengadaan. Karena dengan membangun lebih banyak partnership, proses transaksional dalam pengadaan dapat dikurangi dan Perusahaan dapat fokus pada core business. 4. Pelayanan a. Aspek pelayanan tercermin pada nilai perusahaan (corporate values) yaitu customer centricity, dengan menempatkan pelanggan sebagai fokus perhatian. b. Perusahaan menyusun perencanaan layanan secara menyeluruh dimulai dengan melakukan identifikasi interaksi yang mungkin terjadi antara Perusahaan dengan pelanggan, termasuk pre-journey, pre-flight, inflight, post flight dan post journey dan menyusun konsep layanan yang tepat demi memuaskan pelanggan. Kemudian mengadakan pengawasan pada implementasinya demi memastikan bahwa seluruh aspek layanan telah ditangani dengan baik. c. Pengembangan konsep Garuda Indonesia Experience, sebuah konsep layanan yang mengandalkan basis keramahtamahan Indonesia. d. Senantiasa mendorong inovasi untuk menghasilkan high value added products serta perampingan proses bisnis untuk mempercepat pelayanan. 5. Pemasaran dan Penjualan a. Perusahaan menyadari perlunya upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan brand awareness dari masyarakat internasional terhadap Garuda Indonesia. Untuk itu, kerja sama dengan Liverpool Football Club dilakukan di tahun 2012. b. Garuda Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas dari Internet Booking Engine-nya sehingga kontribusi penjualan tiket secara langsung (direct) kepada penumpang dapat ditingkatkan. c. Perusahaan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi pasar yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Perusahaan melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong penjualan dari berbagai segmen ini, termasuk penjualan dari segmen GFF (Garuda Frequent Flyer), corporate account, komunitas dan masyarakat umum. d. Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk mengembangkan segmen di masa datang. e. Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan kepda masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya media sosial. AKTIVITAS PENDUKUNG 1. Administrasi Umum a. Sektor transportasi dan komunikasi tumbuh sebesar 10% di tahun 2012. Garuda berpeluang menjadi bagian penting dari emerging economies yang akan menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ekonomi Amerika Serikat dan Uni Eropa masih terus dibayangi krisis. b. Dari sisi produk, perbaikan terutama terjadi untuk segmen penumpang premium dimana Perusahaan memperkenalkan premium check in, one stop services untuk kelas premium demi mempertahankan loyalitas penumpang premium. c. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan transformasi bisnis dan restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan restrukturisasi utang, termasuk hutang sewa pembiayaan dengan European Export Credit Agency (ECA). d. Melakukan optimalisasi pemanfaatan Integrated Operation Control System (IOCS) untuk meningkatkan operational excellence di operation management yang meliputi rotasi penerbangan dan pengelolaan penjadwalan awak pesawat. 2. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengelolaan talent yang akan memastikan tersedianya para pemimpin perusahaan di masa depan b. Budaya Perusahaan yang akan mendorong terciptanya ‘working environment’ yang kondusif yang pada akhirnya akan mendorong kinerja terbaik dan berkelanjutan c. Meningkatkan dan mengembangkan peran people manager yang mampu menjadi mentor dan coacher yang kompeten sehingga pegawai dapat mengembangkan kompetensinya serta terjaga produktivitas dan kinerjanya. d. Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan. e. Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per tahunnya.Padahal di tahun 2015 nanti Indonesia akan memasuki ASEAN Open Sky, tentunya hal ini harus diwaspadai jangan sampai pasar Garuda direbut oleh pasar negara lain 3. Pengembangan Teknologi a. Implementasi sistem aplikasi tarif penerbangan New Fare Management System (FMS) agar dapat lebih terintegrasi dengan Global Distribution System di seluruh dunia. b. Implementasi Knowledge Management System dan e-Learning Management System agar terjadi efisiensi biaya training pegawai terutama training untuk awak pesawat. c. Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem Back Office (ERP). Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem, peningkatan kualitas data dan business proses agar proses pengadaan lebih cepat, akurat dan transparan. d. Memulai pelaksanaan Implementasi sistem perawatan pesawat (Integrated Maintenance and Engineering IT) untuk peningkatan operational excellence di bidang pengelolaan dan perawatan teknis pesawat. e. Mempersiapkan Rekrutmen IT yang diperlukan untuk bergabung dengan SkyTeam, dan salah satunya adalah Information Security Policy. Karena anggota SkyTeam membutuhkan kepastian bahwa Perusahaan akan menjaga data anggota SkyTeam untuk tidak disalahgunakan. f. Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk perbaikan fitur di versi sebelumnya. New IBE akan semakin memudahkan customer untuk dapat terbang menggunakan Garuda Indonesia. g. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankanbisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaanakan terganggu. 4. Pembelian (Procurement) a. Pembelian 11 pesawat Airbus A330-300 dengan Airbus IndustrieKesebelas pesawat A330-300 tersebut secara bertahap akan bergabung dengan armada Garuda Indonesia mulai tahun 2013 hingga 2017. b. c. Pembelian Simulator Boeing 737-800, Airbus 320 dan CRJ1000 Pembelian 25 unit pesawat A320-200 sebagai kelanjutan dari Purchase Agreement antara Garuda Indonesia dan Airbus Industries d. Pembelian Pesawat type CRJ1000 Nextgen antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan Bombardier. Analisis IFE Matrix Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi faktor Strenght (S) dan Weakness (W) dalam area fungsional bisnis. S dan W didapatkan dari berbagai sumber informasi terkait dengan kekuatan dan kelemahan maskapai Garuda Indonesia. Pada kolom alasan, diberikan penjelasan mengenai pemilihan faktor S atau W. Kolom Weight menunjukkan bobot seberapa pentingnya faktor tersebut terhadap perusahaan dengan skala 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Dari sisi kekuatan, sebagian besar faktor-faktor yang ada memiliki bobot yang sama yakni 0.055 pada struktur organisasi yang kuat, strategi yang jelas, jumlah penumpang, pangsa pasar, brand kuat yang menunjukkan identitas, rute penerbangan yang banyak serta jumlah armada yang mumpuni. Namun secara keseluruhan dari faktor kekuatan, bobot terendah terdapat pada layanan ‘Immigration on Board” dan kegiatan kepedulian terhadap masyarakat dengan poin 0,033. Hal ini dikarenakan layanan tersebut hanya terbatas pada penerbangan internasional sementara penerbangan domestik dengan skala penerbangan lebih banyak tidak memerlukan layanan imigrasi dan kegiatan kepedulian masyarakat kurang terekspos kepada publik sehingga masyarakat kurang memperhatikannya sebagai nilai tambah perusahaan. Kemudian dari sisi kelemahan, bobot tertinggi terdapat pada faktor hutang dan biaya operasional yakni 0.055. Hutang menjadi faktor yang penting dikarenakan hutang yang di lakukan tersebut digunakan untuk pengembangan perusahaan tetapi jika terlalu banyak dan pelunasannya yang tidak terselesaikan akan menjadi kelemahan dari perusahaan, hutang yang dilakukan juga digunakan dalam operasional perusahaan dan biaya operasional yang mahal akan mengurangi alokasi dana ke bidang lain yang lebih membutuhkan. Kemudian faktor yang memiliki bobot terendah yaitu otomatisasi, tidak hanya dalam hal operasional perusahaan yang menggunakan komponen yang otomatis tetapi juga sistem pelayanan yang menjadi lebih mudah dengan adanya sistem online, namun untuk saat ini sistem yang ter-otomatisasi penggunaannya masih tidak umum dan terkadang sulit bagi masyarakat. Selanjutnya pada kolom ‘Fakta’ terdapat berbagai fakta yang menjadi bukti kekuatan atau kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ‘Rating’. Rating untuk kategori Strenght dimulai dari 3 (kekuatan yang biasa saja) dan 4 (kekuatan utama perusahaan), dan untuk kategori Weakness dimulai dari 1 (kelemahan utama perusahaan) dan 2 (kelemahan yang masih dapat ditoleransi). Kalkulasi akhir didapatkan total weight score untuk perusahaan Garuda Indonesia yakni sebesar 3,181 yang berarti perusahaan memiliki kekuatan secara internal yang cukup baik. Analisis SWOT (EFAS,IFAS,SFAS) Analisis EFAS Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot Peluang Telah dikeluarkannya Indonesia dari daftar Garuda 0.08 3 0.24 0.10 4 0.40 0.15 4 0.60 0.10 4 0.40 0.06 3 0.18 perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik Pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance Ancaman Adanya faktor fasilitas bandara 0.05 4 0.20 0.05 4 0.20 0.07 4 0.28 0.04 2 0.08 0.10 3 0.30 0.04 3 0.12 0.10 3 0.30 merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina. Adanya krisis global Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya Total 1 3.30 Analisis IFAS Management Strength Alasan Weight Struktur Struktur Organisa organisasi yang si kuat akan memperkuat Fakta Garuda 0.055 kualitas Rating Weight Score Indonesia memiliki susunan 4 0.220 3 0.165 4 0.176 Layanan "Immigration 3 0.099 organisasi yang terstruktur dan jelas perusahaan. Setiap perusahaan Strategi harus memiliki Garuda strategi yang melakukan strategi jelas dan dapat menjadi 0.055 Indonesia jangka pendek "Quick Wins" dan jangka kerangka dasar panjang untuk Leap" "Quantum perencanaan lainnya Bidang yang Garuda usaha memiliki beragam menunjang Usaha kebutuhan bidang utama, dan 4 bidang dan 0.044 pelayanan yang di berikan oleh perusahaan Layanan 8 usaha dapat Bidang Indonesia "Immigration on 0.033 usaha pendukung (Sumber: Annual Report Garuda Indonesia 2014) Board " Layanan ini on Board" dan "Garuda Indonesia dapat Expererience" memberikan mendapatkan kemudahan bagi penghargaan penumpang Internasional untuk "PATA Gold Award menyelesaikan 2014" proses imigrasi di dalam pesawat. Garuda Indonesia Experience: Merupakan konsep pelayanan baru keunikan Indonesia. Layanan ini didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain Marketing Garuda Segmentasi melakukan segmentasi yang baik akan bagi memberikan Segmenta kontribusi yang si signifikan Indoensia kalangan menengah keatas tentu 0.049 saja menjadi terhadap salah 4 0.198 0.220 satu bukti kekuatan pembentukan segmentasi pasar yang kuat dari perusahaan. Penumpang Garuda merupakan mengangkut sebanyak tujuan 11.555.319 juta dari bisnis penumpang (terdiri Jumlah penerbangan dari Penumpa sehingga jumlah 0.055 9.432.349 penumpang 4 ng penumpang domestik dan menjadi 2.122.979 penumpang satu utama salah indikator berhasil internasional) atau kekuatan suatu meningkat maskapai persen, Pangsa dapat Pada pasar mengalami seberapa Pasar permintaan customer terhadap produk/jasa perusahaan total internasional indikasi besar 2014, penumpang di rute menjadi Pangsa 15,3 peningkatan 0.055 sebesar 5,3% bila 4 dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa pasar mainbrand Garuda Indonesia selama 2014 0.220 mengalami peningkatan sebesar 11,4% dibandingkan 2013 seiring peningkatan kapasitas dan frekuensi Garuda Indonesia. Meskipun kekurangan dari perusahaan Garuda adalah Pelayanan yang tarif yang relatif diberikan berada diatas rata-rata haruslah jika dibandingkan mampu untuk dengan maskapai lain, memenuhi Kualitas ekspektasi dari Pelayana calon n penumpangn sehingga Indonesia Garuda Indonesia 0.038 perlu menjadi hal yang diperhatikan oleh perusahaan berhasil memastikan customer mendapatkan kualitas pelayanan yang sebanding dengan tarif yang dikeluarkan sehingga mampu mendapatkan loyalty dan kepercayaan masyarakat. dari 4 0.154 Brand maskapai Garuda Indonesia merupakan salah satu yang paling dikenal Merupakan aspek di Indonesia dan di penting ranah Internasional. dalam Penghargaan perusahaan Brand sebagai 0.055 identitas akan yang terbaru didapatkan Garuda Indonesia dari 4 0.220 4 0.132 SkyTrax di kategori melekat 'The pada masyarakat world's Top Airlines of 10 2015', Garuda Indonesia menduduki posisi 8 Salah satu cara Melalui untuk Indonesia Peduli”, memperluas Garuda awareness Kepeduli an Terhadap Masyarak at komitmen terhadap terhadap perusahaan pembangunan adalah dengan melakukan kegiatan 0.033 CSR (Corporate Social Responsibility) selain itu juga dapan membantu dalam Indonesia mewujudkan masyarakat Kegiatan “Garuda berkelanjutan dengan meningkatkan manfaat jangka panjang investasi sosial dan lingkungan terutama kepada masyarakat di sekitar wilayah Perseroan. operasi pemberdayaan masyarakat Beragamnya rute penerbangan Garuda akan Rute memperluas Penerban kekuatan gan maskapai untuk Terbang ke 60 Tujuan 0.055 Domestik Garuda 4 0.220 PT Garuda Indonesia 4 0.198 Indonesia Terbang ke 73 menjaring dan Tujuan Internasional menjangkau lebih Indonesia banyak penumpang Financial Pemasuk Jumlah 0.049 an pemasukkan (Persero) Tbk (IDX: yang besar dan GIAA) pada periode sebanding 1H2015 ini berhasil dengan membukukan pengeluaran bersih tahun berjalan dapat (net income year to menjadi laba indikasi date) sebesar USD kuatnya 29.3 juta, meningkat perusahaan baik sebesar 114,5 persen berupa dibanding produk periode barang yang sama tahun lalu maupun jasa yang mengalami kerugian sebesar USD 201.3 juta. Production/Opera Fasilitas tions Armada Fasilitas yang 0.049 Perusahaan Garuda 4 memadai akan Indonesia baru saja menjadi modal meresmikan besar terbesar di dunia yang dalam hangar meningkatkan dikelola langsung oleh kualitas bahkan anak perusahaan kuantitas Garuda pelayanan yaitu PT. Garuda maskapai Maintenance Facility. Seperti halnya 0.055 0.198 Indonesia Jumlah armada 4 fasilitas, dengan Garuda kualitas dan adalah kuantitas 133 dengan rata-rata armada pesawat usia armada 4.5 tahun 0.220 Indonesia yang baik akan memperkuat kemampuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang Research & Teknolog Dalam Development i untuk upaya 0.049 terus Garuda sendiri sejauh 3 ini telah melakukan mengembangkan dan pembenahan menerapkan dan berbagai pengembangan, berbasis teknologi teknologi tidak informasi dapat meningkatkan dikesampingka saing; mengingat diantaranya zaman di aplikasi untuk daya proses pengadaan secara 0.148 modern saat ini online teknologi sangat (e-Procurement) memudahkan melakukan manusia dalam lelang real-time online mengakses (e-Auction) kebutuhan-kebu Perusahaan pun sejak tuhan Mei 2006 telah mereka salah satunya dalam (mulai) dan menerapkan e-ticketing sesuai mendapatkan dengan layanan IATA bahwa semua penerbangan airlines yang menjadi ketentuan anggota IATA harus sudah menerapkan sistem e-ticketing secara menyeluruh pada akhir bulan Mei 2008 Manajemen Garuda Indonesia melakukan kegiatan e-business terkait dengan serangkaian bisnis perusahaan. Weakness Sebuah yang Management Otomatis asi bisnis terlalu Direktur Jenderal Perhubungan bergantung Suprasetyo pada mengungkapkan sistem 0.027 otomatisasi apabila terjadi kesalahan Udara 2 Garuda Indonesia sedikit mengalami gangguan yang 0.055 sistem, proses membuat sistem bisnis check in perusahaan penumpang akan terganggu terganggu. Garuda para "Sistem itu karena servernya dekat dengan lokasi kebakaran makanya off,") Harga tentu saja Range menjadi penerbangan Garuda Indonesia dikenal faktor utama Marketing Price yang dipertimbangka berada n oleh cutomer rata-rata khususnya 0.038 dalam harga di atas jika dibandingkan dengan maskapai lain 1 0.038 1 0.044 pemilihan maskapai penerbangan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan Berdasarkan pembagian tahunan tahun 2014, dividen yang transparan Kebijaka Financial n Deviden jelas disebutkan dan Garuda menjadi kekuatan yang dapat laporan masih 0.044 bahwa Indonesia belum dapat melakukan pembagian dividen kepada para menunjukkan pemengang saham, kualitas dikarenakan masih perusahaan diprioritaskannya yang pembayaran dapat memperkuat ke kreditur lama dan juga posisi pendanaan untuk perusahaan menyerap dalam pertumbuhan mendapatkan Hal kepercayaan merupakan kelemahan dari pemegang sebab hal tersebut pasar. menurut kami saham Garuda Indonesia terlalu berfokus pada pengembangan Jumlah hutang perusahaan dengan yang terlalu melakukan hutang. banyak dan Akibatnya pada tahun tidak sebanding Hutang dengan 2014 0.055 Garuda Indonesia 1 0.055 keuangan pada 2014 1 0.055 pelunasan dapat meneyebutkan bahwa menjadi sebuah mereka tidak dapat masalah melakukan pembagian bagi perusahaan dividen. hutang Tercatat pada tahun 2014 adalah USD64,6 juta Biaya Beban operasional Garuda yang Operations Operasio nal harga jual suatu produk/jasa terjadinya 0.055 dan pada turbulensi (berdasarkan report). pun meningkat akibatnya mahal berdampak menyebabkan (mahal) Indonesia yang semakin tinggi Biaya operasional Hal annual ini berdampak pada tarif penerbangan meningkat yang penumpang dapat beralih ke maskapai penerbangan lain Total 1.000 3.181 Analisis SFAS Faktor SFAS Bobot 1. Telah dikeluarkannya Garuda Rating Skor Keterangan Durasi Kebijakan 0,095 4 0.24 Jangka panjang 0,103 3 0,40 Jangka panjang 0,092 3 0,60 Jangka panjang 0,091 4 Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan jaringan pengembangan penerbangan internasional jarak jauh 2. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat 3. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik 4. Pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia Jangka menengah 0,40 tahun 2010 mencapai 22,39% 5. Bergabungnya Garuda sebagai Jangka panjang 0,093 4 0,18 anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance 6. Direktur Jenderal Perhubungan Udara 0,095 2 0,20 Suprasetyo mengungkapkan Indonesia Jangka pendek Garuda sedikit mengalami gangguan yang membuat sistem check in para penumpang terganggu. "Sistem Garuda itu karena servernya dekat dengan lokasi kebakaran makanya off,") 7. Range harga penerbangan Garuda Indonesia dikenal berada di atas rata-rata jika 0,094 1 Jangka menengah 0,25 dibandingkan dengan maskapai lain 8. Berdasarkan laporan tahunan tahun 2014, disebutkan bahwa 0,146 1 Jangka menengah 0,28 Garuda Indonesia masih belum dapat melakukan pembagian dividen kepada para pemengang saham, dikarenakan masih diprioritaskannya pembayaran ke kreditur lama dan juga pendanaan untuk menyerap pasar. Hal pertumbuhan menurut kami merupakan kelemahan sebab hal tersebut 9. Garuda berfokus Indonesia pada terlalu pengembangan perusahaan dengan melakukan hutang. Akibatnya pada tahun 0,095 1 Jangka menengah 0,28 2014 Garuda meneyebutkan tidak bahwa dapat pembagian Indonesia mereka melakukan dividen. Tercatat hutang pada tahun 2014 adalah USD64,6 juta 10. Beban 0,096 operasional 1 Jangka panjang 0,20 Garuda Indonesia yang mahal berdampak pada terjadinya turbulensi keuangan pada 2014 (berdasarkan annual report). Hal ini berdampak pada tarif penerbangan yang meningkat Total 1,0 3,13 MATRIKS SWOT Strengths a. Maskapai terbesar Garuda Weaknesses penerbangan a. di Indonesia operations seperti keterbatasan saat ini jumlah cockpit dan cabin mengoperasikan 89 crew sehingga menyebabkan pesawat yang terdiri dari keterlambatan penerbangan; 3 pesawat jenis Boeing b. Tingginya tingkat hutang lancar 747-400, 6 pesawat jenis yang Airbus 330-300, peningkatan pesawat jenis 5 Airbus diakibatkan kewajiban adanya dalam pada jumlah akun-akun 330-200 dan 33 pesawat lancar seperti hutang usaha dan jenis B737 Classic (seri biaya 300, 400, 500) dan 42 dibayar; pesawat B737-800 NG; b. Adanya faktor teknis dan flight masih harus Garuda sangat bergantung Garuda mempunyai 36 kepada sistem otomatisasi rute dalam penerbangan c. yang menjalankan bisnis c. domestik dan 26 rute sehingga internasional kesalahan sistem, proses bisnis hingga perusahaan akan terganggu; Konsep layanan yang d. Perseroan memiliki atau tetap selalu menempatkan memiliki defisit pada modal pelanggan sebagai fokus kerja pada masa yang akan utama yang didasarkan datang; keramahtamahan Biaya operasional yang tinggi dan e. keunikan Indonesia yang menyebabkan disebut dengan “Garuda pesawat Indonesia dibandingkan dengan maskapai Experience” senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain; Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat; e. terjadi tahun 2010; yang didasarkan pada 5 d. apabila Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu handal, yang profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI effective, (eFficient & Loyalty, harga lebih penerbangan lainnya; tiket tinggi customer centricitY, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia; f. Pangsa pasar Indonesia Garuda di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia); g. Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia; h. Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat; i. Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan; j. Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik; Opportunities a. b. c. SO Menjalin kerja sama dengan (Sa Sb Sc Sd Se Sg Sh (Wa Wc---Oa Oc) Dengan banyak pihak baik didalam dan Si menjalin di luar negeri dari yang bersifat dengan mulai dari Telkomsel, BCA, kerjasama CocaCola, Bank berbagai Sehingga pendanaan Indonesia. dan Sj---Oa besar Ob Oc) menjalin dengan perusahaan dan dibanding pesaing. menjadikan Fasilitas Dan Kenyamanan yang Indonesia ditawarkan PT Garuda Indonesia dapat lebih kenyamanan Garuda lebih memilih PT Garuda yang sulit dilupakan teknologi peningkatan Dengan Indonesia Og) pada kerjasama SkyTeam Global Airline dengan Huawei Tech Investment Alliace dan keluarnya dalam Icloude, big data, dan Indonesia dari blacklist Artificical maskapai area rasa percaya konsumen terhadap Indonesia kualitas memperluas dari jasa Garuda Indonesia Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan customer. tidak dengan tergabungnya menjadikan (Wb We--- Oa Ob Oc Og) wajar apabila harga tiket juga branding Of sehingga dapat meningkatkan delay. dan layanan (AI) sistem maka customer akan merasa seperti Intelligence terus pada baru, contohnya memperbaiki ditawarkan Garuda Indonesia menciptakan berbagai dapat memberikan sehingga diharapkan konsumen (Sf---Od setidaknya Dengan berbagai fasilitas yang customer Dengan rekan Maskapai dengan jasa penerbangan lainya, teknologi. dan dapat meminimalisisr error dan pesawat yang dimiliki Inovasi financial IT canggihnya menjadi aman dan terpercaya dibandingkan perusahaan dengan teknis pada Garuda sehingga dengan baik Kerjasama didukung keamanan finacial PT Garuda adanya d. WO Eropa Garuda bisa jangkauan ekonomis terbuktinya pertumbuhan penumpang udara yang pesat. penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh; e. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pesat. pertumbuhan Karena yang pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%; f. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance. g. Berkembangnya industri secara penerbangan cepat Asia Pasifik. Threats a. ST WT (Sa Sh Sj---Ta Tb Th) (Wa Wc---Ta Td Tf) dengan meluasnya pasar global, maka dengan branding yang berbagai variabel yang tidak dapat dipastikan semakin banyak melekat dapat dikontrol juga dengan pulalah masyarakat Pasar Semakin global. perusahaan-perusahaan pada Indonesia semakin meluasnya pasar asing yang melakukan ekspansi akan membuat customer global dan pesaing hendaknya bisnis enggan untuk mencoba Garuda maskapai berinovasi mereka Indonesia, seperti ke pasaran contohnya lain karena Indonesia terus dalam perusahaan-perusahaan kenyamanan dan mengantisipasi dan melakukan Penerbangan dari Malaysia dan fasilitas yang diberikan benchmark kepada perusahaan b. c. d. e. Jepang sudah mempersiapkan Garuda Indonesia memperluas pasaran barunya di (Sg---Tb) tingkat Asia. yang Promosi yang lebih gencar oleh Indonesia perusahaan swasta. Ini dapat mengantisipasi promosi cenderung menyebabkan konsumen beralih pesaing agar customer juga dari menggunakan PT Garuda tidak tergiur. manajmen guna menghadapi Indonesia ke perusahaan pesaing (Si---Td Te Tf Tg Th) pesaing. yang dengan promosinya lebih dengan maju IT Garuda dapat kategori baik menggiurkan. dalam hal tata kelola Status BUMN. Persepsi sebagai perusahaan perusahaan Indonesia negara, membuat Garuda dapat SDM menjadi kurang berjiwa mengantisipasi kompetitif. Hal ini membuat PT. permasalahan tersebut. Garuda Indonesia menjadi tidak (Se---Sc) dengan Tenaga aware dan kurang sigap dalam Kerja mengantisipasi profesional, perkembangan yang handal, kompeten, dan persaingan di bisnis sejenis. berdaya Adanya faktor fasilitas bandara dan helpful serta merupakan faktor yang tidak dilandasi atas nilai-nilai dapat FLY-HI dikontrol yang saing tinggi (eFficient & menghambat ketepatan waktu effective, Loyalty, penerbangan customer centricitY, (On Time Performance/OTP), seperti Honesty & openness, landasan and pacu/runway yang Integrity) dapat terbatas; bertanggung Sumber utama pasokan bahan meskipun bakar pesawat Garuda Indonesia perusahaan BUMN. berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina. f. yang Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb mengakibatkan yang dapat penurunan jawab merupakan lebih berpengalaman dalam penyelasaian masalah tersebut. (We---Tg Th) harga Tiket yang tinggi menjadi sebaiknya pertimbangan permintaan; g. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket semakin banyaknya dan rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain; h. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global. KEUNGGULAN KOMPETITIF GARUDA INDONESIA Diantara maskapai penerbangan, Garuda menjadi salah satu maskapai penerbangan terbaik di Indonesia. Bahkan, Garuda merupakan maskapai domestik yang memiliki kemampuan daya saing internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Garuda Indonesia pun memiliki keunggulan kompetitif dalam segi pengalaman, infrastruktur, SDM dan lainnya. Namun begitu persaingan industri ini kian hari semakin ketat, oleh karena itu usaha pengembangan keunggulan bersaing senantiasa Garuda laksanakan. Garuda melakukan berbagai upaya dalam trangka mempertahankan dan mengembangkan keunggulan kompetitif sumber daya dan kapabilitasnya, dengan cara : 1. Menerapkan TI untuk meningkatkan daya saing Seperti yang kita ketahui bahwa karakteristik industri penerbangan salah satunya adalah padat teknologi, selain itu industri ini pun penuh dengan tuntutan akan inovasi. Didorong hal tersebut, maka Garuda menerapkan IT dan internet untuk meningkatkan daya saing perusahaannya, yang mana pada akhirnya telah terbukti menciptakan keunggulan kompetitifnya. Beberapa aplikasi IT yang telah diterapkan dalam rangka menciptakan keunggulan bersaing, seperti ERP (Enterprise Resource Planning), untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan, aplikasi proses pengadaan secara online (e-Procurement), IT Service Management, penerapan e-ticketing secara menyeluruh sesuai dengan ketentuan IATA dan juga melakukan lelang real-time online (e-Auction). 2. Secara terus menerus berusaha tumbuh dan mendominasi pasar full services carrier di Indonesia. Garuda selalu berusaha meningkatkan posisinya sebagai maskapai penerbangan kelas premium di Indonesia, melalui peningkatan kualitas layanan. Di sisi lain, mengingat pasar domestik saat ini sangat dikuasai oleh pesaing Low Cost Carrier (LCC), maka hal tersebut mengharuskan Garuda Indonesia juga memperbesar market. Dalam hal ini, strategi yang diambil adalah melalui pengembangan Penerbangan Sub-100 Seater yang khusus menggunakan pesawat regional jet. Dengan demikian, diharapkan kedua strategi tersebut akan semakin meningkatkan posisi pangsa pasar serta posisi kompetitif Garuda Indonesia di pasar domestik. 3. Meningkatkan potensi perusahaan di pasar internasional Untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing regional di Asia Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu peningkatan product feature, serta bergabung dengan Global Alliance SkyTeam. 4. Mengisis pasar Low Cost Carrier melalui Citilink Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan menguntungkan. Dalam hal ini, strategi yang dijalankan untuk pengembangan Citilink pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut: a) Memisahkan manajemen perusahaan dari Garuda Indonesia (Spin Off), dengan Corporate Culture: Simplicity, Professional, Passion, dan Resourceful. b) Menetapkan pusat operasi yang berbeda dengan Garuda Indonesia, yaitu di Surabaya. c) Melakukan ekspansi penambahan armada dengan prinsip Simple Fleet (jenis yang sama dan sesuai digunakan untuk market LCC). d) Memaksimalkan perawatan pesawat, serta jaminan keselamatan penerbangan. e) Berfokus pada rute jarak pendek, dengan radius penerbangan 2 jam baik domestik dan internasional. f) Memaksimalkan utilisasi pesawat agar mencapai level jam yang tinggi. 5. Mengembangkan armada berdasarkan pertumbuhan dan potensi pasar juga meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat terbang yang digunakan. Strategi Garuda Indonesia dalam pengembangan armada adalah menyeimbangkan antara jumlah armada dengan kebutuhan armada yang beragam, sehingga dapat mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. Dengan demikian, akan tercapai ketersediaan armada yang dapat dioperasikan secara efisien dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan jaringan rute Garuda Indonesia yang beragam. Dalam hal ini, strategi pengembangan armada tersebut berjalan sinergis antara pesawat yang akan digunakan oleh penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink. Hingga Tahun 2012 strategi pengembangan armada telah berjalan dengan baik, dimana rata-rata umur pesawat berhasil diturunkan menjadi 5,8 tahun, paling rendah dibandingkan beberapa maskapai regional lainnya. 6. Memperkuat Branding Garuda Indonesia di pasaran Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan melalui konsep Garuda Indonesia Experience “Strategi Tahun 2012 Garuda Indonesia pada aspek pengembangan brand adalah melalui Pengembangan lanjutan dari konsep The Garuda Experience, atau dikenal sebagai The Garuda Experience V.2͟. “Strategi ini berupaya memberikan proposisi premium untuk produk Garuda Indonesia, yang dicapai melalui pengembangan 4 komponen utama, yaitu: a. Keramahan Khas Indonesia b. Kualitas Customer Service yang prima c. Interior kabin yang modern d. Armada baru 7. Fokus pada efisiensi biaya agar lebih kompetitif Garuda selalu berfokus pada penekanan biaya secara terus menerus, namun tetap berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini akan menghasilkan posisi median dibandingkan dengan maskapai regional lainnya. Strategi ini diterapkan melalui dua inisiatif, yaitu: a. Peralihan dari Indirect sales model (c/o: agen) menjadi direct sales model (c/o: internet, call center), sehingga dapat menekan biaya penjualan. b. Pengoperasian armada baru yang dapat mengurangi biaya perawatan dan biaya bahan bakar. 8. Human Capital Perusahaan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, agar semakin memahami budaya Fly-Hi. Strategi Perusahaan di bidang human capital di tahun 2012 adalah berfokus pada internalisasi Fly-Hi yang diterapkan melalui berbagai inisiatif sebagai berikut: a. Pengembangan Organisasi b. Meningkatkan Performance Management System c. Membangun kapabilitas kepemimpinan d. Strategi Sumber Daya Manusia yang sejalan dengan strategi Garuda e. Membangun budaya, penjualan, pelayanan, operasional berkinerja tinggi, serta learning culture. 9. Peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan Perusahaan senantiasa meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan dan perlindungan yang optimal bagi para pelanggan. Peningkatan kualitas layanan dilakukan pada semua rantai perjalanan mulai dari tahap sebelum perjalanan (pre journey), selama perjalanan (in journey) dan setelah perjalanan. Perusahaan telah menngenalkan 28 titik (28 touch points) penting yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan secara signifikan. Pada titik-titik inilah sumber daya Perusahaan dikerahkan untuk ditingkatkan kapabilitasnya, terutama melalui intervensi teknologi informasi dan komunikasi