Uploaded by User89801

01 Keep Strugle Mblo - Ebook Akademi Jofisah

advertisement
1|P age
Keep Struggle, Mblo!
nggak akan menyebabkan gangguan kesehatan apalagi
mengantarkan orang pada kematian.
Sobat, sadar atau nggak, manusia diciptakan dan
Istilah Jomblo, kalo dalam lagunya Bang Rhoma Irama
yang mendayu-dayu itu, jomblo sepadan artinya dengan
bujangan alias nggak punya gandengan (emangnya truk, pake
gandengan?) he...hee. Sorry, nggak ngerti juga darimana
istilah itu muncul, tapi yang jelas di kehidupan anak-anak
muda istilah jomblo udah biasa diomongin untuk menyebut
mereka yang udah lama atau emang nggak punya gebetan
atawa pacar. Nah, bagi kamu yang kalo sampe sekarang
masih aja nggak punya pacar, siap-siap aja dikasih stempel
JOMBLO. Jedok..!!!
cinta itu termasuk salah satu kebutuhan naluriah bukan
jasmani. Beda yang sangat kentara antara kebutuhan naluri
pada
masalah
pemenuhannya.
Dimana
kebutuhan jasmani seperti makan, minum, buang hajat
mengharuskan kita untuk memenuhinya, jika tidak dipenuhi
maka fisik atau jasad manusia bisa rusak bahkan mati.
Sementara kebutuhan naluri jika tidak sampai dipenuhi,
2|P age
dunia. Sebab banyak adik-adik bayi sebelum lahir sudah di
bunuh di kandungan. Masya Allah. Kita pun bisa ada
dikandungan ibu kita, karena adanya cinta antara bapak dan
ibu kita. Betul?
Demikian pula manusia bisa bertahan dengan tenang dan
damai di dunia ini karena cinta. Makanya Allah ngasih kita
cinta, bukan untuk disalahkan cinta itu, bukan pula untuk
liar, cinta tetap cinta, jelas yang akan disalah atau dibenarkan
Menurut Muhammad Ismail dalam bukunya Fikrul Islam,
jasmani
cinta, ibu kita nggak akan membiarkan kita lahir dan besar di
diumbar rasa cinta itu. Sebab kalo pun disalahin atau dibiarin
Kita Awali dengan Cinta
dan
dilahirkan karena adanya cinta. Coba aja, kalo bukan karena
adalah orang yang empunya cinta alias kita, manusia. Moga
aja kita masih manusia...ups, jahat banget ya kedengarannya?
Tapi nggak koq, sebab banyak diantara kita yang
kehilangan jati diri kita sebagai manusia. Buktinya? Manusia
khan dibedakan dengan hewan karena kita dikasih akal oleh
Allah. Nah, digunakan nggak akalnya untuk mengatur rasa
cinta itu. Kalo kamu punya rasa cinta, itu sih artinya kamu
memang normal. Cuma masalahnya, apakah kalo udah jatuh
cinta, langsung diekspresikan dengan pacaran? Nggak lha
yauw!
Padahal sobat, dapat predikat jomblo bukanlah dosa besar
yang musti disesali, seakan-akan urusannya antara surga-
Liat aja, pacaran biasanya menggunakan prinsip 3T alias
neraka atau hidup-mati. Karena naluri cinta itu nggak akan
ta’aruf (pengenalan), taqarrub (saling mendekat), dan tak
menyebabkan kematian, naluri itu cuman akan menyebabkan
tubruk, seperti itu adalah jalan tol menuju pergaulan bebas.
seseorang resah, gelisah, takut atau semacamnya sampe
Apalagi ditambah dengan mengamalkan prinsip manajemen;
dipenuhinya naluri tersebut. So, letak masalahnya ada pada
‘sedikit bicara banyak bekerja’. Walah, mulanya sih tangan aja
seberapa kuat kita menahan diri untuk “bercinta” via pacaran.
yang bekerja, tapi akhirnya yang laennya khan ikut kegatelan.
Kalo kita sering menstimulus alias menggoda naluri cinta itu
Kalo udah gitu siap-siap aja tutup mata, soalnya makin serem
dengan kebanyakan baca novel romantis, sering nonton film
aja. Adegan 17 tahun keatas bisa terjadi tuh, Hih...ati-ati deh.
atau sinetron yang bertema cinta, dan bergaul bebas dengan
Naudzubillahi min dzalik!
lawan jenis. Maka udah pasti, naluri itu akan berontak terus
Sobat, sekali lagi jangan salahkan cinta. Kalo sampai
untuk dipenuhi. Kondisi ini klop, jika ternyata model
terjadi perzinaan itu mah, bukan salah cintanya, tapi salah
pergaulan muda-mudi sekarang yang bebas nian, trus muda-
kamunya yang terlalu bebas mengumbar rasa cinta. Makanya
mudi Islam tidak punya banyak bekal tsaqofah Islam terutama
jauh-jauh, Islam udah mewanti-wanti kita, seperti firman
tentang pergaulan, ditambah ada semacam pembiaran dari
Allah : “Jangan kamu mendekati zina, karena sesungguhnya itu
orang-orang disekitar muda-mudi, atau bahkan legalisasi dari
merupakan perbuatan keji dan seburuk-buruknya jalan” (TQS. al-
institusi negara. Hem...menyedihkan memang.
Isra 32)
Nah, bicara masalah jomblo, nggak bisa dilepaskaitkan
Jomblo itu pedih?
dengan masalah cinta. Kaum muda-mudi, ngerasa harus
Sobat, berhentilah menyesal menjadi jomblo, karena
memenuhi rasa cinta, dan rasa cinta itu musti diekspresikan
ngejomblo itu bukan aib. Malahan ada sebagian orang enjoy
dengan pacaran, maka dari itu dia akan ngerasa resah kalo
aja ngejomblo, mereka bilang “ its oke to be jomblo ”. Predikat
sampai detik ini masih menyandang predikat jomblo.
itu bukan masalah bagi mereka. Justru mereka menikmati
3|P age
hidup tanpa pasangan. Mereka pun bikin gank para jomblo,
bermaksud membela mereka, tapi tuduhan itu lebih sering
diantaranya PJI alias Partai Jomblo Indonesia, Jojoba alias Jomblo-
dilontarkan karena negative thinking aja. Karena ada para
jomblo Bahagia. Atau komunitas Kelompok Jomblo Ceria yang
jombloman dan jomblowati yang nggak buruk seperti yang
disingkat Kejora atau Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut).
dituduhkan itu. Apalagi bagi mereka yang bisa mengisi masa
Terlepas apa itu semacam untuk menghibur diri, tapi
ngejomblonya dengan aktivitas yang sangat mulia, seperti
yang jelas mereka punya alasan, mereka ngerasa keberadaan
mengkaji
Islam,
bergiat
dalam
dakwah,
nimbrung di
pasangan malah bikin ribet, bayangin aja kalo punya gebetan
organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat, dsb.
khan musti jadi semacam pengawal pribadi gitu. Harus siap
Hemm…sobat kalo ada yang bilang jadi jomblo itu pedih,
antar jemput kemana pacar mau pergi, musti ada saat
berarti itu sebuah kesalahan yang jangan pernah diulangi lagi.
dibutuhkan, kudu siaga kalo diperlukan, hihi.hi..hi jadi mirip
Ngejomblo itu bukan kutukan, kalo pun ada sebagian dari kita
“suami” siaga.
ngejomblo itu pun karena kita masih punya keyakinan, kalo
Mereka yang ngerasa enjoy to be jomblo, biasanya punya
banyak teman sesama jenis, yang bisa mengeskpresikan
jodoh pasti di tangan Allah, bukan di tangan pak Hansip
(he..hee..hee).
kebebasan dan kreatifitasnya. Mereka pikir keberadaan pacar
Bukan berarti kita nggak berusaha untuk ngedapatin
itu nggak harus, bahkan kalo ada kesempatan langsung
jodoh. Pasangan hidup itu akan kita cari. Tapi, yakin aja
married, mereka akan lakukan itu. Pacaran menurut mereka
bahwa hidup ini adalah pilihan, termasuk dalam urusan
cuman buang waktu, dan yang pasti juga buang uang.
mencari jodoh pun bisa kita pilih. Nah, sebaiknya jangan gara-
Gimana nggak? Lha wong musti punya anggaran khusus biar
gara kita takut dicap jomblo, kita akhirnya cari pasangan
pacar mereka lengket kayak prangko. Kalo nggak? Ya, siap-
hidup sekenanya, apalagi lewat aktivitas maksiat bernama
siap aja diledekin “ke pasar beli trasi, punya pacar kok pelit amir
pacaran. No, way- lah !
sih”….huahaha.
Itu artinya, kita memilih untuk ngejomblo, karena kita
Tapi kadang ada tuduhan miring juga bagi komunitas
berani memilih untuk tidak bermaksiat kepada Allah dalam
jomblo, seperti hombreng-lah atau lesblong-lah. Ya, tanpa
urusan jodoh. Bukan karena terpaksa jadi jomblo, gara-gara
4|P age
sakit hati sering diputusin gebetannya, atau karena kena rolek
alias resiko orang jelek (he…hee..maaf bukan nyindir lho…).
Jalan terjal kaum jomblo
Dengan begitu niatan kita ngejomblo benar-benar tulus,
Sobat, meski ngejomblo, jangan sampe kamu ada pikiran
karena pengin Allah ridhlo terhadap ke-jomblo-an kita. Dan
untuk bertahan dengan predikat itu. Kalo emang kamu udah
ada semacam “hiburan” dari Allah, bagi kamu yang sekarang
mampu, udah nggak tahan, atau udah waktunya mengakhiri
masih ngejomblo, dan ngejomblo mu karena Allah, perhatikan
masa jomblo, maka ya udah, married adalah langkah yang
firman Allah:
terbaik. Gimanapun juga, Rasul mensunnahkan kita yang
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-
sudah mampu untuk mengakhiri masa jomblo. Rasulullah
laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
Saw bersabda:
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu untuk
laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. [TQS
menikah, maka menikahlah, karena sesungguhnya menikah itu dapat
an-Nur 26]
menahan
pandangan
mata
dan
menjaga
kemaluan.
Tetapi
Maaf, bukannya kita mau melestarikan status jomblo.
barangsiapa yang tidak mampu untuk menikah, hendaknya dia
Bukannya mau ngelarang temen-temen jomblo untuk nyari
berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu menjadi peredam hasrat
pasangan. Bukan juga mengajak para jomblo untuk tabbatul
seksual baginya”
(membujang). Tapi kalo upaya pelepasan predikat jomblo
Makanya kudu tetep semangat. Meski usia sudah masuk
selalu berujung pada aktivitas pacaran, mendingan tetep
kepala tiga atau masih berstatus mahasiswa. Percaya deh,
istiqomah menyandang status jomblo. Seperti pepatah bilang,
Allah pasti akan menunjukkan jalan bagi hambaNya yang
biar jomblo asal selamat dari aktivitas maksiat. Allah SWT
hendak menikah demi menjaga kehormatannya. Kuncinya
berfirman:
sabar dan tawakkal.
“Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah
Mengakhiri masa jomblo memang nggak gampang.
menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan dengan
Barangkali ada yang udah menemukan pasangan, tapi
rizki-Nya” (TQS. an-Nur 33)
ternyata banyak hambatan untuk sampai ke pernikahan.
5|P age
Adakalanya juga yang dari segi materi udah siap, sarana juga
Bahkan dalam riwayat mahsyur Imam Bukhari dan
udah mapan, tapi sang pujaan hati tak kunjung datang. Nggak
Muslim dalam kitab sahih mereka berdua, bahwa ada
sedikit
untuk
seseorang laki-laki yang meminta kepada Rasulullah Saw
mengakhiri masa jomblo, baik itu muncul dari dirinya sendiri
untuk menikahkannya dengan seorang wanita, Nabi Saw
maupun dari pihak lain. Berikut ini, akan sedikit kita
bertanya “Apakah kamu memiliki sesuatu (untuk mahar)?” Laki-
paparkan beberapa kesulitan kaum jomblo mengakhiri masa
laki tersebut menjawab “Demi Allah, aku tidak memiliki
kejomblo-annya
sesuatupun, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda “Pergilah ke
1.
Tarif tinggi untuk mahar.
keluargamu, barangkali mereka memiliki sesuatu untuk diberikan”
Nggak sedikit para orang tua di jaman materialistik ini,
Laki-laki itu pun pergi, dan selang beberapa waktu dia
memasang tarif yang tinggi untuk mahar. Sehingga nggak
kembali lagi, “Demi Allah, aku tidak menemukan sesuatupun”
terjangkau oleh si calon mantu. Padahal mungkin kalo melihat
Rasulullah Saw bersabda “Carilah meski hanya sekedar cincin
dari segi “kecocokan”, antara anak-anak mereka sudah saling
dari besi”. Lalu lelaki itu pergi dan tak beberapa lama dia
cocok, tinggal selangkah aja ke jenjang yang serius, tiba-tiba
kembali, dan berkata “Wahai Rasulullah, Demi Allah aku tidak
harus mundur karena nggak mampu membayar mahar.
menemukan sesuatu meski hanya cincin dari besi. Tapi aku hanya
Langkah yang bisa kita tempuh, baik dari pihak si cowok
memiliki sepotong kain ini, barangkali separohnya bisa diberikan
maupun si cewek jika memang mereka udah ngerasa saling
kepada wanita itu”. Nabi Saw bersabda “Apa yang hendak kamu
cocok dan pengin menggapai ridhlo Allah melalui pernikahan,
perbuat dengan sepotong kainmu itu? Bila kamu memakainya, maka
adalah melakukan upaya persuasif. PDKT ke ortu, agar
dia (pinanganmu) tidak akan memakai sesuatu pun, dan ketika dia
mereka memikirkan “faktor lain” jikalau lamaran itu ditolak
memakainya, kamu tidak memakai sesuatu pun”. Lalu laki-laki itu
hanya karena gara-gara mahar. Emang sih, mahar itu jadi
duduk lama, lalu dia berdiri dan hendak beranjak pergi. Saat
salah satu syarat syah pernikahan, disamping ijab Kabul dan
itu Rasulullah Saw memanggil laki-laki tersebut, Rasulullah
Wali. Tapi khan nggak ada ketentuan mahar harus mahal dan
bersabda “Berapa surah yang ada pada dirimu?” Laki-laki itu
nggak terjangkau.
menjawab: “Dalam diriku terdapat surah ini dan surah itu” seraya
hambatan
6|P age
yang
menghalangi
seseorang
menyebutkan satu per satu surah itu. Rasulullah bertanya
kamu tidak melakukan demikian, maka akan terjadi fitnah di bumi
“Mampukah kamu membaca surah-surah itu dengan hafalan?”.
dan kerusakan yang besar” (HR. Tirmidzi)
Laki-laki itu menjawab “Ya”. Nabi bersabda “Pulanglah,
Tapi ingat Sob, di hadits tersebut disebutkan laki-laki
sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dengan
“yang kamu ridhoi agama dan akhlaknya”. Nah, kamu masuk
maskawin surah-surah Al Quran yang ada pada dirimu itu”.
kriteria itu nggak?
Ibnu Hibban telah meriwayatkan dalam Kitab Shahihnya
2.
Dana resepsi yang nggak terjangkau.
dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata, Rasulullah Saw bersabda :
Biasanya kalo di adat Jawa, penyelenggara pernikahan
“Sesungguhnya di antara wanita yang terbaik adalah wanita yang
adalah pihak cewek, tapi nggak menutup kemungkinan pihak
paling mudah (ringan) maskawinnya”
cowok juga mengajukan seabreg dana agar resepsi nikah
Imam Ahmad dan Baihaqi telah meriwayatkan hadits:
kelihatan “wah”. Barangkali mereka pikir keluarga mereka
“Wanita yang memiliki keberkahan paling besar adalah wanita yang
berasal dari kalangan terpandang, kalo ngerayain pernikahan
paling mudah (ringan) maskawinnya”
cuman sederhana aja, kesannya gimana gitu. Untuk itu salah
Dalam kitab tafsirnya, Al-Alusi telah menyebutkan sebuah
satunya mensyaratkan musti menghadirkan sebuah resepsi
hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah, dari
yang cukup meriah, mulai dari pakaian pengantin dan
Rasulullah Saw, bahwa beliau Saw bersabda:
keluarga, makanan yang dihidangkan, tempat resepsi yang
“Keberuntungan seorang wanita terletak pada upaya untuk
nyaman, sampe masalah tamu yang diundang pun juga harus
memperingan maharnya”
dari golongan menengah ke atas.
Jika para orang tua masih juga menghalangi si anak untuk
Hemm…kalo udah seperti itu, kayaknya kamu yang dari
menikah dengan alasan mahar yang nggak bisa ditawar-
golongan Elit alias ekonomi sulit, kudu mundur teratur,
tawar, maka coba para orang tua renungkan sabda Rasulullah
meskipun kamu sangat mengidam-idamkan gadis pujaanmu
Saw berikut ini:
itu. Ironi memang, tapi mau gimana lagi kondisi sekitar
“Apabila datang kepadamu seorang laki-laki yang kamu ridhoi
“memaksa” para orang tua berlaku seperti itu. Apalagi ada
agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan putrimu). Jika
7|P age
conto para selebriti kita yang sering ditayangkan di teve,
yang beliau lakukan dalam walimah perkawinannya dengan Zainab,
menggelar pesta pernikahan yang mewah. Kian parah aja ya?
yaitu beliau menyembelih seekor kambing kibasy” (HR. Ibnu
Yang lebih mengenaskan lagi, kalo sampe ada syarat
Majah)
seperti itu, baik dari pihak yang dituntut maupun pihak
“Dari Anas bin Malik, sesungguhnya ketika kawin dengan Shafiyah,
penyelenggara sendiri untuk bisa menyelenggarakan model
Nabi Saw mengadakan walimah dengan makan gandum dan kurma”
pernikahan mewah, mereka harus berhutang alias diluar
(HR. Ibnu Majah)
Sob, dengan menyimak hadits-hadits diatas kita bisa tahu
kemampuan finansial mereka.
So,
gimana
cara
pandang
Islam
tentang
resepsi
bahwa ternyata nggak ada tuntutan untuk memewahkan
pernikahan? Di buku saya “Risalah Walimah” udah saya
resepsi
pernikahan,
disebutkan
disitu
“meski
hanya
sebutkan detail disana, tapi ada baiknya saya sebutkan
(menyembelih) seekor kambing”, itu artinya bisa sesederhana
seperlunya disini. Secara hukum walimah itu sunnah, dasar
mungkin. Apalagi dari segi hukum, resepsi nikah hanya
hukum dari walimah, diantaranya beberapa hadits Rasulullah
Sunnah, yang wajib malah Akad Nikah. Catet itu!
Gimana para jombloman? Masih minder ngelamar si dia
Saw, berikut ini:
“Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Nabi Saw, melihat pada
hanya gara-gara kamu disodori proposal dana resepsi
‘Abdurahman bin ‘Auf bekas minyak wanginya, lalu beliau
pernikahan yang serba wah? Ayo dong, maju terus pantang
bertanya: “Apa gerangan ini? Kenapa kamu melakukan ini?” Ia
mundur, kamu hanya perlu meloby calon mertua kamu,
menjawab: “Wahai Rasulullah, saya telah kawin dengan seorang
selebihnya pasrah aja deh sama Allah, kalo dia yang terbaik
perempuan dengan mas kawin sekeping emas” Rasulullah Saw lalu
untuk kamu pasti akan dikasih oleh Allah. Ya nggak?
menyahut: “Semoga Allah memberikan berkah kepadamu, dan
3.
adakan walimah walau dengan (menyembelih) seekor kambing
Musti lulus kuliah dulu.
Sebagian orang berpikir pendidikan cukup ngaruh bagi
kibasy” (HR. Ibnu Majah)
masa depan keluarga, sehingga ketika ditawari menikah ada
“Dari Anas bin Malik, ujarnya: “Aku tidak pernah melihat
yang masih berpikir panjang untuk menyelesaikan kuliah
Rasulullah Saw, melakukan walimah untuk istri-istrinya seperti
dulu. Ya boleh-boleh aja sih beralasan demikian, tapi alasan
8|P age
itu kalo bisa nggak permanen. Artinya suatu saat bisa berlaku,
eh malah masih nganggur nggak punya penghasilan. Atau
bisa nggak. Soalnya kalo musti nunggu kelar kuliah, ada
yang sarjana, penghasilannya berlebih juga ada, tapi bukan
beberapa kemungkinan. Satu sisi mungkin ada pihak yang
karena gelar sarjananya, karena mungkin dia seorang penjual
nggak sabar menunggu, sehingga bisa pindah ke lain hati,
sate yang sukses. Begitu seterusnya, sampe mungkin ada juga
atau kalo nggak kuat-kuat amat, entar malah MBA lagi.
yang lulusan SD, ternyata jadi pengusaha yang sukses. Itulah
Sementara di sisi yang lain, kesibukan kuliah bisa jadi
rahasia rizki, sama dengan rahasia jodoh dan mati.
menyebabkan seseorang nggak bisa memprediksi kapan
Jadi yang dibutuhkan dari kita cuman kemauan kita
berakhirnya masa kuliahnya, apalagi kalo sampe bergelar MA
untuk berusaha mendapatkan penghasilan, nggak peduli
alias mahasiswa abadi, khan berabe?
masih kuliah atau udah kelar kuliah, kalo ternyata punya
Nah, ada baiknya kalo didiskusikan dulu, ada nggak
dana cukup untuk menghidupi keluarganya kelak, why not?
kemungkinan menikah sambil kuliah. Tentunya dengan
Untuk segera menikah. Betul nggak, Sob?
pertimbangan finansial yang cukup, karena paling nggak
4.
Rendahnya penghasilan.
harus memikirkan biaya kuliah dan biaya hidup sehari-hari,
Barangkali diantara kaum jomblo ada yang keinginan
belum lagi kalo di tengah perjalanan dikaruniai momongan,
menikahnya baru sebatas mimpi, sebab sampe detik ini kalo
tambah
dihitung-hitung
lagi
khan
bebannya?
Itu
artinya
musti
ada
penghasilannya
nggak
cukup
untuk
penghasilan, dan penghasilan didapatkan kalo kamu bekerja.
menghidupi keluarganya kelak. Dia sudah memutar otak,
Kalo pinjam istilah teman, yang seperti ini disebut KKN alias
memeras keringat, membanting tulang, toh hasilnya segitu-
Kuliah, Kerja, Nikah. Nggak gampang memang, tapi bukan
gitu aja. Trus apa salah hamba. hikk.hiiik? Waduh.. nggak
berarti mustahil. Sebagian orang sudah mempraktekan itu dan
segitunya kale…
Ya,
berhasil.
Juga yang perlu jadi catatan, bahwa rizki dari Allah nggak
ada
beberapa
alternatif
permasalahan
dan
pemecahannya. Coba kita amati, bisa jadi kita punya
tinggi-
penghasilan rendah, karena mungkin kita nggak punya
rendahnya pendidikan seseorang. Adakalanya yang sarjana,
pekerjaan tetap-lah, skill kita terbatas-lah, hanya lulusan SD-
ada
sangkutpautnya
9|P age
secara
langsung
dengan
lah, nggak punya modal usaha-lah, dan seterusnya. Kalo ini
sampah, bajunya pun kotor dan kumel. Sungguh sebuah
masalahnya, bisa disiasati dengan kecerdasan akal, kekerasan
fenomena keterbalikan bukan?
kita berusaha, dan keikhlasan kita menerimanya.
So, kaum jomblo, kita bukan mau manas-manasin kamu,
Tapi bisa jadi kita punya penghasilan rendah karena
tapi keinginan nikah kamu bisa terhalang karena kamu nggak
mungkin kita termasuk salah satu korban dari kemiskinan
punya penghasilan yang layak dan itu terjadi karena sistem.
struktural. Gimana kita bisa buka usaha, sementara kita
Makanya, udah saatnya kita tidak berdiam diri, kita harus ikut
berasal dari ekonomi lemah? Gimana bisa, kita punya skill
memperjuangkan
yang mumpuni atau bisa sekolah tinggi, kalo nenek moyang
Sementara kaum jomblo bisa nikah, salah satunya kalo punya
tujuh turunan kita dari keluarga fakir wal miskin? Nah,
pekerjaan yang layak, dan pekerjaan yang layak itu salah
bukannya mau nyari-nyari kesalahan diluar diri kita, atau
satunya harus disediakan oleh Negara, sebagai pelayan
berusaha ngeles dari kelemahan kita. Tapi ini fakta, riil terjadi
rakyat. Betul tidak?
di tengah masyarakat kita ada sebagian orang dengan
5.
hak
kaum
jomblo
untuk
menikah.
Ngerasa nggak layak nikah.
kekayaannya, mereka bisa membeli apa aja yang mereka
Kenapa ngerasa nggak layak nikah? Banyak alasan,
inginkan, tapi ternyata di sisi lain nggak sedikit masyarakat
diantaranya ada yang karena minder dengan calon pasangan,
untuk memenuhi kebutuhan pokok aja sudah harus menguras
merasa nggak sekufu dengan keluarganya, ngerasa nggak
tenaga dan pikirannya. Itulah yang disebut kemiskinan
selevel, de es te. Mungkin diantara kamu yang cewek ngimpi
struktural, alias orang memang dibikin miskin oleh sistem.
pengin jadi isteri para ustad atau yang cowok paling nggak
Apalagi sistem yang diterapkan di negeri kita adalah sistem
pengin beristri yang sholihah. Ya, sah-sah aja punya impian
kapitalistik-sekularistik,
kayak gitu, nggak ada yang ngelarang.
yang
berpeluang
tidak
memanusiawikan manusia. Saat ada sebagian selebriti atau
Kamu nggak perlu inferior, kalo kamu ngerasa nggak bisa
politisi kita sibuk belanja mewah di Singapura, tapi coba
mengimbangi calon pendamping impianmu itu. Nah, saya
perhatikan ada juga saudara kita yang masih tidur di rumah
punya beberapa tips yang harus kamu coba kalo emang kamu
kardus, makannya dari mengais sisa makanan di tong
ngebet dengan impianmu itu, dan biar nggak diledekin
10 | P a g e
“mimpi, kali ye?!”. Yup, pertama: kalo kamu pengin punya
kita kudu tahu juga khan masalah-masalah terkait dengan
pendamping yang sholih-sholihah kamu juga harus sholih
kerumahtanggaan. Buat yang cowok, gimana hak dan
dong. Pertanyaan yang muncul mungkin, “apa bisa?”. Siapa
kewajibannya nanti ketika jadi suami ataupun ayah. Demikian
bilang nggak bisa, nggak ada yang nggak bisa asal kita mau
pula yang cewek, musti tahu juga apa yang dilakuin dan yang
berusaha kesana. Ingat, Allah nggak akan merubah nasib
nggak boleh dilakuin sebagai ibu maupun isteri.
suatu kaum kalo bukan kaum itu sendiri yang ngerubah
So, kamu nggak perlu ngerasa kotor. Nggak ada manusia
nasibnya (lihat QS Ar-Radu 11). Jadi kamu pasti bisa, tinggal
yang luput dari salah dan dosa, tapi sebaik-baik manusia kalo
kamu mau atau kagak, itu aja. Kedua: biar kamu kuat bin
dia berbuat salah dan dosa, segera untuk minta maaf, mohon
betah bin istiqomah jadi orang sholih, kamu musti berteman
ampun dan segera memperbaikinya. Ayo, kamu pasti bisa !
dengan orang sholih. Akan jadi percuma kalo kamu pengin
6.
Terlalu “menikmati” dunia.
jadi sholih, tapi kamu masih aja gaul dengan teman-teman
Ada mungkin sebagian dari para kaum muda yang
jahiliyah kamu. Ketiga: mulai sekarang juga, jangan ditunda
mabuk dengan urusan dunia, sehingga mengumbar hawa
esok. Iya, kebanyakan orang ketika punya keinginan atau
nafsu seenak perutnya, terutama nafsu terhadap lawan jenis.
harapan,
menghancurkan
Karena mereka ngerasa enjoy di dunia nafsu binatang itu,
harapannya itu. Nah, salah satu kata penghancur adalah kata
mereka akhirnya emoh untuk meninggalkannya. Di sisi lain,
“besok” bagi orang yang ingin memulai kebaikan. Keempat:
ada yang berpikiran kalo nikah justru akan mengekang
pelajari Islam lebih dalam lagi. Jangan dipikir Islam itu cuman
kebebasan mereka, “ya gini aja, lebih bebas nggak ada yang
ibadah macam sholat, puasa, zakat aja, masih banyak yang
mengikat” itu mungkin kilah mereka. Bahkan ada sebagian
belum kita ketahui pelajari, dan sampaikan dari Islam. Dengan
mungkin terjerumus lebih dalam dengan hidup sesama jenis
belajar Islam lebih dalam, maka setiap aktivitas kita akan kita
alias homo…hiih.. naudzubillah min dzalik.
kadang
dia
sendiri
yang
ketahui, ternyata banyak yang belum sesuai dengan syariat
Tapi anehnya Non, yang seperti itu dibiarkan bahkan
Islam atau bahkan bertentangan dengan syariat Islam. Apalagi
diamini oleh Negara dengan alasan HAM. Tentu yang kayak
kalo kita berpikiran untuk mengakhiri masa jomblo kita, maka
gini nggak bisa dibiarkan aja, kita harus cepat bertindak,
11 | P a g e
sebelum teman-teman kita atau anak cucu kita nanti
mengatur perzinaan, tegas nggak? adil nggak? menyelesaikan
ketularan. Eits.. tapi tunggu dulu, kita nggak boleh gegabah,
nggak? Gimana bisa dikatakan tegas bin adil kalo yang selalu
main hakim sendiri karena kita bukan hakim, main pukul aja
kena razia hanya para WTS di pinggir jalan, sementara yang
karena kita bukan tukang pukul atau pak polisi, kita nggak
kelas kakap yang dapat ijin di kompleks lokalisasi, malah
bisa main bakar atau bom, karena emang seperti itu nggak
dilestarikan? Gimana bisa dikatakan menyelesaikan masalah
boleh dan nggak dicontohkan. Trus apa yang bisa kita
perzinaan, kalo kondom di jual bebas, bahkan muda-mudi-
lakukan? Nah, bagus dech kalo ada yang tanya gitu.
muda-mudi disediakan ATM kondom?
Gini Sob, kita perlu cari akar masalahnya dulu, biar kita
Bagi orang yang berpikiran waras, pasti bisa berpikir
bisa kasih solusi. Secara sederhana mungkin bisa kita awali
jernih kalo masalah sosial yang bisa ngasih deregulasinya
pembahasan pada masalah pribadi dan sosial. Misalnya
adalah negara melalui seperangkat undang-undang. Ya udah,
begini, Sholat adalah masalah pribadi seseorang dengan Allah,
berarti negara melalui para penyelenggaranya kita musti
sementara masalah seperti perzinaan, perkosaan, homo, lesbi,
ingatkan, kalo aturan yang selama ini mereka bikin dan
dan sejenisnya adalah masalah sosial. Kalo orang nggak
diterapkan untuk kita, nggak pernah bisa menyelesaikan
sholat, siapa yang rusak? Orang itu sendiri khan? Tapi coba
masalah, malahan muncul masalah-masalah baru. Kalo
kalo orang berzina atau perkosaan, siapa yang “dirugikan”?
mereka mau contoh undang-undang sekaligus pemerintahan
Pasti ada orang lain yang ikut merugi khan? Nah, bayangin
yang bisa menyelesaikan problematika umat, maka contolah
kalo “proses” merugikan (kalo nggak bisa dikatakan,
apa yang pernah Rasulullah Saw dan para khalifah-nya
merusak) orang lain, itu berlangsung terus menerus dan
terapkan.
terjadi pembiaran, mungkin awalnya yang rusak 1 keluarga,
“Siapa yang bekerja untukku dalam keadaan tidak beristri,
akhirnya 1 kampung, lama-lama se-kota bahkan satu negara
hendaklah menikah; atau tidak memiliki pelayan, hendaklah
bisa hancur gara-gara dibiarkan tadi.
mengambil pelayan; atau tidak mempunyai rumah, hendaklah
Okelah, kalo nggak boleh dibilang “dibiarkan”, coba
sekarang aturan atau regulasi yang ada misalnya yang
12 | P a g e
mengambil rumah; atau tidak mempunyai tunggangan (kendaraan),
hendaknya mengambil kendaraan.” (HR Abu Dawud).
Hem…terlalu panjang, kalo musti dijelaskan satu per satu
berpacaran. Makanya kita perlu siapin diri kita biar kita benar-
tentang masalah itu di buku ini, tapi sebagai peringatan
benar jadi jomblo sehat. Nah, berikut ini ada catatan penting,
hendaknya kita renungkan firman Allah :
yang musti banyak dilakuin para jombler, agar kamu tetap
“Dan hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah, bagi
selamat jadi jomblo.
orang-orang yang yakin?” (TQS. al Maidah 50).
Pertama: Kamu kudu punya prinsip. Prinsip seperti apa
Ok guys, kamu jadi ngeh khan kalo masalah jomblo
maksudnya? Yah, prinsip mulai dari yang cukup gampang
ternyata jadi urusan negara juga? Makanya, nggak usah nekad
sampe masalah prinsip hidup (baca: idealisme). Misalnya
berzina, atau kepikiran berzina meskipun statusmu jomblo.
kamu kudu punya prinsip, bahwa jadi jomblo itu “nggak
Kalo emang harus jaga status, tapi tetep juga jaga iman dan
perlu minder”, ngejomblo itu “nggak pedih”, berstatus jomblo
Islam kita. Biar kita bisa jadi jomblo yang selamat.
itu “bukan kutukan”, dan semacamnya. Nah, kalo udah
punya prinsip-prinsip yang mudah seperti itu, tips dari saya,
Jomblo Sehat, Nikah Sempurna
jadikan prinsip-prinsip itu semacam sugesti yang bisa
Sobat muda-mudi, udah saatnya berhenti meratapi diri
mempengaruhi hidup kamu. Kalo perlu, biar bisa tertanam
menjadi jomblo. Yakinlah, bahwa kamu bisa jadi jomblo yang
sugesti itu dalam benak kamu, maka kamu bisa bikin prinsip-
sehat. Apapun pekerjaanmu, berapapun usiamu, kamu pasti
prinsip itu menjadi poster yang dibingkai rapi, trus
bisa jadi jomblo sehat, asal kamu mau, karena sekali lagi,
ditempelkan di kamar kamu, sehingga setiap kamu hendak
ngejomblo itu pilihan.
berangkat tidur atau bangun tidur, selalu melihat tulisan-
Kalo ngejomblo itu udah jadi pilihan kamu, terutama buat
teman muda-mudi, maka kamu kudu pinter-pinter menyiasati
tulisan itu.
Kedua:
Dorongan
spiritual.
Hemm...
apalagi
nih?
jadi pejomblo. Emang kenapa? Yup, karena godaan untuk
Maksudnya dalam diri kamu musti punya dorongan untuk
selalu bermaksiat via pacaran itu selalu merorong begitu
meninggalkan
kencengnya. Sampe-sampe kalo kita nggak punya benteng
kewajiban yang telah diperintahkan oleh Islam. Artinya,
yang kuat, ya akhirnya kita luluh juga diajak untuk
kewajiban seperti sholat, puasa, dakwah, de es be nggak boleh
13 | P a g e
kemaksiatan
dan
melaksanakan
segala
ditinggalkan, bahkan musti ditambahi amalan nafilah (sunnah)
Sudah banyak lho conto beberapa orang yang sukses berawal
seperti sholat malam, puasa senin-kamis, baca qur’an, de el el.
dari menganggur yang akhirnya mengisi waktu nganggurnya
Dengan ngelakuin akitivitas diatas bisa menjadi benteng atau
dengan kreatifitasnya.
penguat iman kita. Khan karakter iman bisa naik bisa turun,
Keempat: Percayai qadha. Jika kamu termasuk jomblo
nah pas lagi down, kamu tetap ngerasa dekat dengan Allah,
yang pernah beberapa kali ditolak oleh orang yang kamu
melalui amalan-amalan aktivitas tadi. “Wahai para pemuda,
incar, atau incaran kamu selalu disambar orang lain, maka
barangsiapa di antara kalian mampu untuk menikah, maka
percaya aja bahwa itu sudah qadha (ketetapan) dari Allah.
menikahlah, karena sesungguhnya menikah itu dapat menahan
Berpikirlah positif terhadap qadha Allah, selalu ada hikmah
pandangan mata dan menjaga kemaluan. Tetapi barangsiapa yang
dibalik itu semua. Siapa tahu cowok yang selama ini kamu
tidak mampu untuk menikah, hendaknya dia berpuasa, karena
incar, jika benar menjadi pasangan hidup kamu, ternyata
sesungguhnya puasa itu menjadi peredam hasrat seksual baginya”
malah kamu nggak bahagia dengan dia. Atau cewek yang
(al hadits)
kamu idam-idamkan bisa jadi pendamping hidupmu, ternyata
Ketiga: Jangan banyak ngelamun. Iya betul, kesendirian
punya banyak kelemahan, yang jikalau kamu bersamanya
kamu nggak perlu diisi jadwal ngelamun. Sebab ketika
kelak, pasti kamu akan merasa kurang nyaman. Begitulah, kita
melamun pasti berseliweran pikiran yang nggak-nggak. Kalo
butuh melegakan hati dan menghibur diri terhadap qadha,
kamu ngerasa sendiri, cobalah untuk mencari teman untuk
yakin bahwa Allah telah menyiapkan jodoh yang terbaik buat
ngobrol, atau lakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.
kita kelak. Kata sebagian teman: tak akan lari gunung dikejar,
Apalagi kalo kamu seorang pengangguran, pasti banyak dong
asam di gunung garam di laut, toh bisa ketemu juga. Maka
waktu kosong kamu. Nah, daripada mikirin hal yang negatif
kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada kita.
mending lakukan hal yang positif. Cobalah memanfaatkan
Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah
potensi yang ada di sekitar kamu. Misalnya cobalah baca
penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik
koran atau majalah, yang disitu isinya memanfaatkan waktu
padaNya. Jangan terus menanamkan prasangka buruk
kosong dengan berkreasi memanfaatkan benda-benda bekas.
padaNya. Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah .
14 | P a g e
Kelima: Jangan mengundang godaan. Ngejomblo bisa
sampe kamu berikrar nggak pengin nikah. Nggak, nggak
dibilang gamsus alias gampang-gampang susah. Gampangnya
boleh kayak gitu. Walaupun kita jomblo kita tetap berusaha
kalo ternyata kita bisa langsung menemukan teman sesama
ikhtiar mencari pasangan hidup kita. Bagi yang cewek, kalo
jomblo dan atau nggak terlalu lama ngejomblo. Susahnya atau
ada teman, saudara atau tetangga, yang nawarin seorang
lebih tepat resikonya ngejomblo harus tahan godaan. Nah,
ikhwan, ya cobalah dilihat dulu curiculum vitae-nya, kalo
kalo kamu musti tahan godaan, makanya godaan jangan
ternyata cocok, bisa diteruskan, kalo nggak cocok, bilang aja
malah diundang untuk datang. Misalnya di waktu luang
terus terang. Buat yang cowok pun bisa juga kayak gitu. Yakin
kamu yang banyak, kamu malah sering nonton film romantis,
aja ama keputusan Allah. Sambil terus berusaha tentunya.
hobi ngobrol dengan lawan jenis, suka ngasih perhatian lebih
Kalo memang udah ngebet pengen nikah, tapi masih mentok
ke lawan jenis, dan sebagainya. Padahal tadi udah kita bahas
dengan calon pendamping, jangan putus asa. Lagian, buat
bahwa yang namanya cinta itu naluriah, dia bisa muncul kalo
kamu yang masih sekolah, nggak perlu en nggak layak kalo
terus distimulus (di iming-iming). Boleh aja kamu berstatus
udah mikirin gendengan or gebetan. Prioritasnya belajar dulu
jomblo, tapi gaul dengan lawan jenis musti dijaga dong, itu
dong.
namannya memancing kesempatan dalam kesempitan. Nggak
Ketujuh: Siap bahagia, siap kecewa. Siapapun berhak
usah tergoda juga untuk ikutan acara-acara teve yang
kecewa manakala keinginan dan cita-citanya nggak tercapai.
menyatakan cinta ke lawan jenisnya yang akhirnya pacaran,
Perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa' (naluri
nggak serius untuk married. Pepatah kuno perlu kamu ingat
mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia.
juga, witing tresno jalaran soko kulino (orang suka karena
Sehingga manusia bisa gembira tapi juga bisa kecewa.
keseringan), makanya jangan sering-sering ngobrol dengan
Barangkali, yang ada di benak kaum jomblo adalah gimana
lawan jenis, baik SMS, chating atau yang sejenisnya, itu bisa
bisa mendapat jodoh yang ideal, yang sesuai dengan kriteria
memancing naluri kamu, hati-hati aja.
yang selama ini diidam-idamkan. Hemm...betapa bahagianya
Keenam: Tetap ikhtiar dan tawakal. Meskipun kamu
jika kita mendapat rejeki yang seperti itu, mendapat suami
berpredikat jomblo jangan sampe predikat itu keterusan,
atau isteri yang ideal. Tapi, adakalanya yang ideal itu sulit
15 | P a g e
didapat dan tak kunjung nyampe ke kita. Malahan ketika
punya kriteria seperti itu.
banyak tawaran ikhwan atau akhwat yang masuk, eh..nggak
seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka
masuk kriteria sama sekali, ampun...deh. Ketika sang ‘bunga’
yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan melainkan kitab-
yang kita impikan ada di depan mata dan kita mencoba untuk
kitab pembinaan. Ada benarnya juga apa yang dibilang oleh
menggapainya, ternyata harus pupus di tengah jalan, gara-
teman saya tadi, karena pada faktanya manusia itu no perfect
gara khitbah kita ditolaknya…uhh pedih.. banget. Nah,
alias nggak sempurna, ada ikhwan yang ganteng, pinter,
alangkah bijaknya kalo kita tanamkan dalam diri kita, Allah
sholeh, tapi kurang mapan, ada mungkin akhwat yang giat
Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Jangan
dakwah, tajir tapi punya masalah komunikasi dengan
biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya.
keluarganya, dsb. Disinilah, sekali lagi sikap tawazun
Kedelapan: Sempurna itu bagus, tapi realistislah. Insya
(seimbang) tadi benar-benar dibutuhkan. Oya, nggak berarti
Allah segala perkara kalo seimbang pasti nyaman. Dalam
juga kalo kriteria kita nggak terpenuhi, lantas bikin kita putus
urusan jomblo dan jodoh pun kita kudu seimbang, artinya kita
asa sekaligus minder, berpikiran bahwa kamu nggak layak
boleh punya harapan, tapi harapan itu kudu diimbangi
punya kriteria itu. Trus, akhirnya kamu berpikir wis pokoke sak
dengan sikap yang realistis. Jangan biarkan angan-angan
ketemunya alias asal-asalan aja. Apalagi kalo ada alasan
membuai kita dan membuat diri menjadi thulul amal, panjang
kepepet, mendesak, udah out to date, dst. Janganlah, nggak
angan-angan. Sadarilah semakin tinggi angan membuai kita,
perlu punya pikiran kayak gitu. Kita hanya butuh realistis di
semakin sakit manakala tak tergapai dan terjatuh. Jangan
saat kita punya harapan, tentu sambil menengadahkan doa
karena ngarep yang sempurna itu selalu pasti akan datang,
kepada Allah untuk diberi yang terbaik. Saya kasih catatan
trus setiap ada ikhwan yang punya cela sedikit aja, ditolaknya.
penting ya, tolong diingat bahwa menikah itu berani
Mungkin ada diantara jomblowati, yang kepikiran “calon
menerima kekurangan pasangannya, bukan mencari yang
suami saya harus bertanggungjawab, giat berdakwah dan
sempurna. Jikalau kesempurnaan yang dicari, maka setelah
rajin beribadah, cerdas, pengertian, penyayang, humoris,
menikah nanti, kamu akan merasakan ada yang kurang dari
mapan dan juga tampan” Iya…ya..yaa boleh aja nggak dosa
pasangan kita. Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti itu.
16 | P a g e
Tapi kata teman saya, kalo
Kesembilan: Banyak berdoa dan bersabar. Banyakin
Ok, sob itu tadi sedikit tombo ati buat para jomblo,
berdoa pada Allah supaya dijauhkan dari perbuatan maksiat.
mungkin masih banyak nasehat, petuah, tips yang lain, dari
Selain juga minta padaNya agar suatu saat dijodohkan dengan
sumber yang lain. Tapi apalah artinya nasehat yang sedikit
orang yang baik agamanya dan dunianya. Perjodohan adalah
itu, jikalau hati kita tidak tergerak sama sekali untuk mencoba
rahasia Allah. Nggak ada seorang pun yang tahu kapan dan
melakukannya. Yup, yang dibutuhkan dari kita adalah
dengan siapa kita akan berjodoh. Bisa jadi kita yang kaya,
kemauan untuk mencoba dan keberanian untuk memilih yang
tampan, ternyata berjodoh dengan yang biasa-biasa aja. Atau
terbaik untuk hidup kita. Semoga apa yang saya sampaikan
yang sholihah, baik ternyata harus berjodoh dengan lelaki
kali ini, bisa menjadi sedikit “hiburan”, atau obat penenang
yang luar biasa jahatnya. Cinta dan berjodohan tidak
dikala kegalauan jiwa tak kunjung padam, karena sang
mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan karena cantik
dambaan tak jua datang. Yakinlah, bahwa Allah pasti
maka para ikhwan menyukainya. Juga bukan karena seorang
menolong hambanya yang membutuhkan dan selalu merasa
hamalatud da'wah lalu setiap orang mendambakannya. Doa
butuh dengan Allah. Iyya ka na’budu wa iyya ka nasta’iin…
yang senantiasa kita panjatkan, bisa jadi memang tidak
hanya Engkaulah (Allah) yang kami sembah dan hanya
dikabulkan
kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. []
olehNya,
karena
memang
doa
tidak
bisa
mengubah takdir. Jika demikian keadaannya, maka kita masih
punya senjata melawan ‘rasa kecewa’ itu, yakni sabar.
Sebaiknya
kita
simak
pesan
Rasulullah
berikut
ini:
“Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya
seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali
bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal
itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal
itu lebih baik baginya”. (HR. Muslim).
17 | P a g e
18 | P a g e
Download