Hasil Diskusi kelompok 9 Tengtang “MACAM MACAM DAN SYARAT SAHNYA PERJANJIAN Anggota kelompok: SONIA EUNIKE LODO YUNI HARTATI GULTOM AMRINA LOPES BEKA 1. Nama: Mars Triwilia Ludji (1910030076) Pertanyaan untuk kelompok 9. Apakah Perjanjian Yang Dibuat Dalam Keadaan Tidak Seimbang atau karna tertekan oleh pihak lain dapat dibilang sah??? JAWAB: Apabila suatu perjanjian dibuat dikarenakan tertekan atau tidak seimbang Otomatis perjanjian itu dikatakan tidak sah. Karena sudah tidak memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian. Dimana syaratnya itu ada 4 yaitu: 1) Adanya Kata Sepakat Bagi Mereka Yang Mengikatkan Dirinya; Kata sepakat didalam perjanjian pada dasarnya adalah para pihak yang membuat perjanjian harus sepakat atau setuju mengenai hal-hal pokok atau materi yang diperjanjikan, dimana kesepakatan itu harus dicapai dengan tanpa ada paksaan, penipuan atau kekhilafan. 2) Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan; 3) Suatu perjanjian harus memiliki suatu pokok persoalan. 4) Suatu Sebab (Causa) Yang Halal. Sehingga apabila adanya tekanan maka perjanjian itu tidak memenuhi syarat pertama. Dan itu di atur dalam pasal 1324 KUHPerdata bahwa asas kebebasan berkontrak dalam membuat perjanjian harus betulbetul memperhatikan kedudukan para pihak yang membuat perjanjian berada dalam keadaan seimbang, sehingga kedua belah pihak dapat bebas menyatakan keheranannya. 2. Nama : Indah Permata Suci Kelana Nim : 1910030052 Pertanyaan untuk klompk 9 Bagaimana kekuatan dan dasar hukum dari sebuah perjanjian sepihak? Dalam hal ini perjanjian sepihak adalah perjanjian yang berkaitan dengan dua buah pihak. Namun yang bertandatangan hanyalah satu pihak didampingi oleh saksi-saksi dan materai? JAWAB: Perjanjian hakikatnya adalah perbuatan satu atau lebih pihak untuk mengikatkan diri pada satu atau lebih pihak lain (Psl. 1313 KUPerdata). Karenanya istilah perjanjian sepihak bertentangan dengan hakikat perjanjian itu sendiri (lih. Psl 1315 KUHPerdata). Namun, KUHPerdata memuat pengecualian. Satu pihak bisa saja mengikatkan diri untuk menanggung/menjamin (kepada pihak kedua) bahwa seorang pihak ketiga akan berbuat sesuatu (lih. Psl. 1316 KUHPerdata). Pakar hukum melihat pengecualian ini bersifat limitatif dan hanya dapat digunakan untuk keperluan penanggungan/pejaminan saja. Karenanya perjanjian sepihak' tidak memiliki kekuatan hukum maupun dasar hukum. Salah satu syarat sahnya perjanjian adlah kesepakatan antar pihak (lih. Psl 1320 KUHPerdata). Tentunya tanpa adanya kesepakatan, perjanjian menjadi tidak sah. Namun, perjanjian tidak harus dituangkan secara tertulis; lisan punya dapat dan sah serta mengikat. Namun, pembuktian perjanjian lisan lebih sulit dibandingkan tertulis. Karenanya, walaupun perjanjian tertulis yang anda masuk tidak sah, namun sebetulnya ada kesepakatan lisan, maka tetap dapat dianggap telah terjadi perjanjian di antara para pihak. 3. Nama: salva kemala putri Nim:1910030009 Pertanyaan untuk kelompok 9 Kiat-kiat apa sajakah yang diperlukan di dalam membuat suatu perjanjian (kontrak) agar menghindari konflik atau perselishan? Jawaban dari kelompok: Kiat-kiatnya yaitu 1) Menyelidiki informasi tentang (calon) rekan bisnis 2) Jangan memulai kegiatan apa pun tanpa kontrak 3) Memahami bahasa kontrak 4) Bertanya kepada calon rekan bisnis dengan mendetail 5) Menyantumkan panduan sejelas mungkin 6) Mencari saksi 7) Bila ada pihak yang tak bersedia menandatangani perjanjian sebaiknya jangan lanjutkan kerjasama