Uploaded by User88807

ASKEP ANTE NATAL

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE PADA NY.A DENGAN
G2 P0 A1 Hamil 32 minggu
Nama:Meryana kumala dewi
NIM :18200100067
PROGAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2020
FORMAT WOC
A.
Pengertian
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim(Manuaba, 2010).
B.
Anatomi Fisiologi
1) Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan hipertropi
oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya berwarna kebirubiruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang mengambil
alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis di bawah
kulit sehingga timbul strie gravidarum.
d. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya
membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3
minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam.
Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yangmembesar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan
segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah ,
keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut
ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang
mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi,
serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu
besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan
dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu
dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu
tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua
hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali
ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda
apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif
untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka
laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi
mereka(Marjati dkk, 2010)
C.
Etiologi
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan
antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa
selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang
dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya.
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi penyimpangan dari keadaan
normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil
diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya.
Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
d. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu dengan pemeriksaan
ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester I
b. Minimal satu kali pada trimester II
c. Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 2005 : 24)
Menurut Jumiarni (2004 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8 kali (7 – 9 kali) sehingga
pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal. Pemeriksaan kehamilan tersebut
dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai berikut :
a. Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
Pada kunjungan ini dilakukan:
 Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan ginekologi.
 Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, bunyi jantung, bunyi
pernafasan, reflek patella, edema dan lain-lain.
 Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri, DJJ (kehamilan lebih dari 12
minggu), pengukuran panggul luar.
 Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (Haemoglobin, leukosit, Diff, Golongan
darah, Rhesus, sitologi, dan gula darah).
 Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB).
 Penilaian resiko kehamilan.
 KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu hamil.
 Pemberian imunisasi TT 1.
b.
Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan janin, kelainan atau
cacat bawaan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
 Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh ibu.
 Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak perlu dilakukan lagi).
 Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia kehamilan), aktifitas janin, kelainan,
cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan plasenta.
 Penilaian resiko kehamilan.
 KIE tentang perawatan payudara.
 Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.
c. Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan laboratorium ulang.
Kegiatannya adalah
 Anamnese keluhan dan gerakan janin.
 Pengamatan gerak janin
 Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi kehamilan pertama)
 Penilaian resiko kehamilan.

Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
 Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.
d. Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu), Kunjungan VII (40 minggu) (2 minggu 1 kali)
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin dan pertumbuhan janin
secara klinis.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
 Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
 Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
 Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
 Penilaian resiko kehamilan.
 USG ulang pada kunjungan 4.
 KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan persalinan.
 Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi trimester III.
 Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.
e. Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu sekali)
Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta
persiapan persalinan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
 Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
 Pengamatan gerak janin.
 Pemeriksaan fisik dan obstetric.
 Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan jantung janin sehubungan
dengan timbulnya kontraksi.
 Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan dan rencana untuk
melahirkan.
 Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur kehamilan harus semakin
sering memeriksakan kehamilannya, resiko kehamilan semakin tinggi, semakin tinggi pula
kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya.
D.
Manifestasi klinik.
1)Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di
ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan
dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan
estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan
mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan
menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f.
Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan
muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.
i.
Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j.
Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi
: - Cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
 Perut
: - Striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payyudara
: - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.
Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar
genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan
serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat
dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang
dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel
selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat
dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (
misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG(Marjati dkk, 2010).
E.
Pathways
F.
Pemeriksaan Penunjang
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di
fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika
kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di
fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan
tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung
janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan
minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan
tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan
bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati
pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen
yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah,
divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
G.Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak
hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium
atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan
operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1)(Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat
badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah.
2)Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta
gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3)Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
4)Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5)Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen
TT 1
Interval
(selang
Lama
waktu minial)
Perlindungan
Pada
-
kujungan
antenatal pertama
%
-
TT 2
4 minggu setelah TT
3 tahun
80
5 tahun
95
1
TT 3
1-6 bulan setelah TT
2
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
95
TT 5
1 tahun setelah TT 4
25
99
tahun/seumur
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan
akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6)
(Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
7)
(Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami
serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI, 2001:23)
G.
Focus pengkajian keperawatan
1. Pengakjian
a. Anamnesa identitas istri dan suami
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan, tidur,
miksi, defekasi, perkawinan
c.
Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul. Adanya kesempitan atau
kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat
pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak
simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika
tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia
kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III)
masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12
kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko
untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan. Penanganan yang
kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat
berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
 Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
 Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan ada infeksi dalam
kehamilan.
 Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan
frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f.
Kepala dan Leher
 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna kuning/jaundice pada
sclera
 Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran
pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
g. Payudara
 Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak simetris, dan dapat
dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
 Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
 Retraksi akibat adanya lesi
 Masa atau pembesaran pembuluh limfe
h. Abdomen
 Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12 minggu, atau pita
ukuran bila usia kehamilan
> 22 minggu
 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin kalau
lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
 Konsistensi uterus
Leopold II :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk PAP
i.
Tangan dan kaki
 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper
j.
Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
 Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi,
jumlah, bau)
 Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya pembengkakan masa
atau cairan kista
2) Panggul : menggunakan speculum
 Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
 Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
 Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri
karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
 Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina untuk
palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a. Dari Janin :
 Djj pada bulan ke 4-5
 Bising tali pusat
 Gerakan dan tendangan janin
b. Dari ibu
:
 Bising rahim
 Bising aorta
 Peristaltik usus
5)
Pemeriksaan Dalam
a.
Vaginal Toucher (VT)
b.
Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
2. Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan keinginan untuk
makan akibat mual dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat penekanan
pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane mukosa oral
berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi kejaringanjaringan sekunder akibat dehidrasi

1) Fokus Intervensi Keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
 Meningkatkan masukan oral
 Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
 Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
 Timbang BB setiap hari
 Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
 Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2)
Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
 Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang terbukti dengan turgor
kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas
normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas
normal
 Klien tidak akan muntah lagi
 Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
 Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
 Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya\
Ulkus
 Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan
 berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
 Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan
jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
 Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral misalnya siano
kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam askorbat (vitamin C).
3)
Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
 Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
 Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
 Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
 Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
 Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
 Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut

4)
Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat penekanan
pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
Kriteria hasil :
 Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas

Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi :
 Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan kehamilan
dan masa akhir kehamilan
 Perubahan pada pusat gravitasi
 Peningkatan berat badan
 Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
 Ajarkan metode penghematan energy
5)
Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane mukosa oral
berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil :
 Memperlihatkan integritas rongga mulut
 Bebeas dan rasa tidak nyaman saat makan dan minum
Intervensi :
 Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan gigi
secara periodic
 Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
 Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal pada
kehamilan.
6)
Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi kejaringanjaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil :
 Mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
 Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
 Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
 Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
 Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk mempertahankan aktivitas.
 Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
7)
Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan
keterbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang normal dan tanda-tanda
bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
 Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal berkaitan
dengan kehamilan trimester pertama.
 Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan
kesehatan.
 Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
 Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
 Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
A. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
B. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan
C. perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
D. keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
E. Klarifikasi kesalahpahaman.
F. Tentukan derajad motivasi untuk belajar
G. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
H. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
I.
Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
J.
abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit
K. kepala dan tekanan pelvis.
H.
I.
Daftar Pustaka
2. Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta: EGC
3. Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan NOC di terjemahkan
oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
RESUME KEPERAWATAN ANTENATAL CARE PADA Ny. A DENGAN G2 P0
A1
HAMIL KE 2 DI RSAL Dr.Mintohardjo
Tanggal masuk
Jam Masuk
Ruang / kelas
No. Kamar
Tgl/ Pengkajian
Jam
: 4 februari 2021
: 15.00 wib
: P.Bunyu
: 6B
: 4 februari 2021
: 15.30 wib
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat/Telp.
:Ny.Anita
: 30 thn
: Jawa
: Islam
: Akademi
: Karyawati
: Tanah
Abang/081314638322
Nama Suami
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat/Telp
: Tn.M .........................
: .35 thn
: Jawa........
:islam ....................
Akademi: ............
: Karyawan.......................
;081319202144 ............
Status Perkawinan
: Kawin
DX Medis
: ANC
B. PENGKAJIAN
1.Keluhan utama
Kedua kaki bengkak G2 P0 A1
2. Riwayat Obstetri
Anak
ke
-
Kehamilan
Umur
Tempat
kehamilan
Partus
32
minggu
-
Jenis
-
:P0A1
Anak hidup:-
Persalinan
Penolong Penyulit
-
-
Komplikasi
nifas
-
Jenis
Kela
min
-
BB
-
Anak
PB
-
Keadaan
Anak
sekarang
-
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Haid Terakhir:lupa
G2 P0 .A 1 Hamil: 32 minggu
Taksiran Partus: 11 januari 2021
Periksa ANC:
BB sekarang :63kg
BB sebelum hamil:55kg
TB
:155cm
Riwayat Haid:
Teratur/Tidak Teratur
Riwayat Imunisasi
Siklus Haid :
Status Imunisasi
:-
Usia Pertama Kali:
Pemberian Imunisasi :
Cara Kontrasepsi:
TT1 (
)
TT2 (
)
4. Riwayat Penyakit
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Riwayat Penyakit
Kelainan Jantung
Kelainan Ginjal
Kencing Manis
Kelainan Darah
TBC
Asma
Ya
Tidak No Riwayat Penyakit
7. Riw.Operasi
v
Tahun:
v
8. Alergi
v
9. Kelainan Mata
v
10. Hipertensi
v
11. Tiroid
v
12. Lain-lain..................
Ya
Tidak
v
v
v
v
v
5. Riwayat Psikososial-Kultural (kondisi mental)
( v ) Normal
( ) Tertekan
( ) Depresi
( ) Sulit Tidur
( ) Tidak Semangat
( ) Lain-lain, sebutkan ........................
( ) Cemas
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
( ) Diabetes mellitus
( ) Penyakit Ginjal
( ) Jantung
( ) TBC
( ) Hipertensi
( ) Alergi
( ) Penyakit Hati
( ) Kelainan Bawaan
( ) Hamil Kembar
( ) Lain-lain, sebutkan ........................
( ) Epilepsi
7. Riwayat Imunisasi TT :
ya/tidak,Bila ya :tidak
Berapa kali diberikan
:............................................................................
Usia kehamilan pemberian imunisasi :................................................................
8. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Baik,kesadaran Composmentis,BB/TB 63kg/155cm,nafsu makan baik tidak
ada mual muntah dan tidak ada riwayat alergi
2) Tanda-Tanda Vital:
TD..110/70mmhg,Nadi 82x/mnt,suhu 36ºC,RR 20x/mnt
3) Head to Toe:
a. Kepala
b. Muka
c. Leher
d. Dada
: Benjolan(-),ketombe(-),rontok(-)
: Bersih tidak ada jerawat
: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid ataupun struma,hanya hitam
: Regular, Tidak ada suara tambahan tak ada gallop ataupun murmur
e. Payudara : Tidak ada kelainan,putting susu menonjol,belum keluar ASI
f. Aksila
: Tidak tampak kelainan
g. Abdomen : .
1) LEOPOLD I :
Teraba tidak bulat lembek,tidak melenting(bokong)
2) LEOPOLD II
Kiri: teraba datar seperti papan(punggung)
Kanan: teraba bagian terkecil janin(ekstremitas)
3) LEOPOLD III
Teraba keras,bulat dan melentung(kepala).Penuruna kepala belum
4) LEOPOLD IV
Bagian kepala belum masuk PAP,DJJ 156x/m
h. Muskuloskeletal
Varises : tidak ada
Edema : terdapat edema pada
ekstremitas bawah(kedua kaki)
a. Pretibial
b. Ankle
c. Punggung kaki
Reflek Patella Kanan:
( v ) Ya
( ) Tidak
Reflek Patella Kanan:
( v ) Ya
( ) Tidak
i. Anogenital:
Haemorroid
: .Varises
:Pengeluaran per Vagina: ( ) Ya
( v ) Tidak
Jika Ya, :
Jelaskan: ......................................................................
......................................................................
......................................................................
Kebiasaan BAK
: 8x/hari
Kebiasaan BAB
: 1x/hari
9.
Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan
4-2-2021 Lekosit
Hb
Ht
Erytrosit
Trombosit
LED
Albumin
GDS
b. Penatalaksanaan
Hemobion 1x1
Vit D 5000 1x1
Cal 95
1x1
Oxyvell
1x1
Hasil
5000
9.9 gr/dl
28%
3.7 k/ul
237 k/ul
76 mm/jam
4.1 g/dl
100 mg/dl
Nilai
Normal
Interpretasi
C. ANALISA DATA
Hari/Tgl/Jam
Data Fokus
DS :
Etiologi
Perubahan hormonal
Problem
Kelebihan cairan
Kondisi fisiologis
Keletihan
klien mengatakan kedua kaki bengkak
DO:
1. Klien dengan G2P0A1 hamil
32 minggu
2. kedua kaki tampak edema.
3. Fitting edema ++
4. BB 63 kg
5. Albumin 4.1 gr/dl
DS:
Klien mengatakan mudah lelah saat
berjalan,suka pusing tiba-tiba.
DO:
1. Klien tampak kelelahan
setelah berjalan.
2. Ku sakit sedang
3. Konjungtiva anemis
4. Hasil lab tanggal 25
November 2020
HB: 9.9 gr/dl
HT: 28%
Erytrosit 3.7 k / ul
Trombosit: 237 k/ul
LED: 76 mm/jam
Albumin: 4.1 g/dl
GDS: 100 mg/dl
Ferritin: 11 mg/dl
5. TTV : TD 110/70 mmHg , Nadi
82x/mnt, Suhu 36 ºC
Pernapasan 20x/menit
DS:
Kekhawatiran
menghadapi kegagalan
1.
klien mengatakan khawatir
dengan kehamilannya.
2. Klien mengatakan kehamilan
pertama keguguran
3. Klien mengatakan kehamilan
ini menunggu 8 tahun
pernikahan.
DO:
1. Klien dg G2 P0 A1
2. Klien riwayat abortus
kompletus
3. Klien primi tua
4. TTV : TD 110/70 mmHg , Nadi
82x/mnt, Suhu 36 ºC
Pernapasan 20 x/menit
Ansietas
DIAGNOSE KEPERAWATAN
1.Kelebihan cairan berhubungan dengan perubahan hormonal
2.Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
3.Ansietas berhubungan dengan ancaman kegagalan
Nama : ...........................................................
Ruang : ..........................................................
Umur : .....................................................
Kelas : .....................................................
No. Dokumen RM :
Tanggal :
INTERVENSI
Hari/Tgl/Jam
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil
Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan
perubahan hormonal
ditandai dengan
1. terhadap kecemasan.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan klien mampu
mengurangi kelebihan cairan dengan
kriteria hasil:
DS:
klien mengatakan kedua
kaki bengkak
DO:
1. Edema pada kedua tungkai
berkurang
2. Tidak ada penambahan BB
berlebihan
3. Fitting edema +
Intervensi
Mery
1. Anjurkan klien untuk memakai alas kaki yang datar
dan lebih longgar setidaknya 1 nomor lebih besar dari
biasanya
2. Anjurkan klien untuk tidak berjalan atau duduk terlalu
lama
3. Anjurkan klien untuk
melakukan pijatan kaki
4. Anjurkan klien untuk berbaring di kasur dengan posisi
lebih tinggi dibanding badan
5. Anjurkan klien untuk melakukan gerakan kaki memutar
5-6 kali sehari atau berjalan kaki selama 5 – 10 menit
untuk mengurangi pembengkakan
6. Untuk klien yang bekerja duduk anjurkan untuk duduk
dengan posisi kaki diangkat setinggi mungkin
1. Klien dengan
7. Anjurkan klien untuk mengurangi garam
G2P0A1 hamil 32
minggu
8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet
9. Kolaborasi medis untuk pemberian obat diurretika jika
diperlukan
2. kedua kaki
tampak edema.
3. Fitting edema ++
4. BB 63 kg
TTD
1. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan
untuk menjaga ketahanan.
2. Bantu klien untuk memilih aktivitas- aktivitas yang akan
dilakukan
3. Anjurkan klien melakukan aktifitas fisik
Albumin 4.1 gr/d
4. Anjurkan klien tidur siang bila diperlukan
5. Bantu klien untuk membuat periode istirahat
6. Jelaskan kepada klien atau orang terdekat klien mengenai
kelelahan ( gejala yang mungkin muncul, dan kekambuhan
yang akan mungkin muncul)
7. Monitor intake nutrisi untuk mengetahui sumber energi
yang adekuat
8. Konsulkan bagian gizi kalau diperlukan
9. Lanjutkan vitamin yang diberikan dokter sesuai intruksi.
Keletihan berhubungan
dengan kondisi fisiologis
ditandai oleh :
Setelah dilakukan tindakan
1. Pantau tanda tanda vital
keperawatan diharapkan klien mampu
mengurangi tingkat kelelahan dengan
Klien mengatakan mudah kriteria hasil:
DS:
lelah saat berjalan,suka
pusing tiba-tiba.
DO:
1. Klien tampak kelelahan
setelah berjalan.
2. Ku sakit sedang
1. Tidak terjadi keletihan
2. Tidak ada kelesuan
2. Berikan informasi serta bimbingan antisipasi tentang yang akan
3. Tidak ada kehilangan selera
terjadi di masa yang akan datang
makan
3. Tingkatkan koping individu klien
4. Tidak ada sakit kepala
5. Tidak ada nyeri otot
6. Kualitas tidur tidak terganggu
7. Kualitas istirahat tidak
terganggu
4. Berikan dukungan emosi selama klien cemas.
5. Anjurkan klien untuk kontrol rutin tiap 2 mimggu, setelah usia
kehamilan 36 minggu kontrol tiap 1 minggu
3. Konjungtiva anemis
4. Hasil lab tanggal 25
November 2020
HB: 9.9 gr/dl
HT: 28%
Erytrosit 3.7 k / ul
Trombosit: 237 k/ul
LED: 76 mm/jam
Albumin: 4.1 g/dl
GDS: 100 mg/dl
Ferritin: 11 mg/dl
6. Anjurkan klien untuk minum vitamin teratur sesuai intruksi
dokter
Ansietas berhubungan
dengan kekhawatiran
mengalami kegagalan
ditandai dengan:
DS:
1. klien mengatakan
khawatir dengan
kehamilannya.
2. Klien mengatakan
kehamilan
pertama
keguguran
3. Klien mengatakan
kehamilan ini
menunggu 8
tahun
pernikahan.
DO:
1.
1. klien tampak cemas
2.
2. Klien dg G2 P0 A1
hamil 32 minggu
3. 3. Klien riwayat abortus
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan cemas
berkurang dengan kriteria hasil:
2. Klien mampu menggambarkan
kecemasan pola kopingnya sendiri
3. Klien menunujukkan kemampuan
untuk meyakinkan diri sendiri
4. Klien memiliki postur, ekspresi
wajah, gerakan dan aktifitas yang
encerminkan penurunan
kecemasan
Klien menunjukkan pengendalian diri
kompletus
4. 4. Klien primi tua
Nama : ...........................................................
Ruang : ..........................................................
Umur : .....................................................
Kelas : .....................................................
No. Dokumen RM :
Tanggal :
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam
Implementasi
Diagnosa
Keperawatan
2,3
1
1.
Mengukur tanda-tanda vital
Hasil: sh: 36.5 C, nadi : 80x / mnt, TD: 110/70 mmhg, RR:
20x/mnt
2.
Menimbang BB
Hasil: 63 kg
3.
3
Melakukan pemeriksaan kehamilan leopold 1 -4 dan dan
mendengarkan denyut jantung bayi
Hasil :
a.
b.
c.
d.
e.
Leopold 1 : TFU: setengah pusat PX. Bokong
Leopold 2 : Punggung kiri
Leopold 3 : Bagian terbawah kepala
Leopold 4 : Kepala belum masuk PAP
DJJ
: 146 – 152x / mnt
4.
Memberikan edukasi kepada klien cara mengurangi
edema
Hasil : klien dapat menyebutkan 5 dari 7 cara mengurangi dan
mencegah edema.
5.
Anjurkan klien melakukan latihan fisik
Hasil: klien mengatakan ikut senam hamil online hari rabu
Respon
TTD
1
6.menganjurkan agar klien kontrol teratur dan minum vitamin
hamil dengan teratur
Hasil : klien mengatakan 2 minggu lagi akan kontrol
2
3
Nama : ...........................................................
Ruang : ..........................................................
Umur : .....................................................
Kelas : .....................................................
No. Dokumen RM :
Tanggal :
LEMBAR EVALUASI
Hari/Tgl/Jam
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
TTD
Evaluasi Hasil (SOAP)
(Mengacu pada tujuan)
S:
klien mengatakan cara mengurangi bengkak pada kaki yaitu:
1.
1. menggunakan sepatu tanpa hak
2. Sepatu ukuran lebih besar 1 nomor dari yang biasa dipakai
3. kaki ditinggikan saat berbaring
4.kaki ditinggikan saat duduk
5. kurangi garam
O: klien dapat menyebutkan 5 dari 7 cara mengurangi edema. Edema ++
A: masalah belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi Anjurkan klien melakukan apa yang sudah disampaikan oleh perawat
S: klien mengatakan masih lelah saat berjalan jauh dan kepala suka tiba-tiba pusing
O: Klien tampak sakit sedang, konjungtiva anemis, TTV sh: 36.5 C, nadi : 80x / mnt, TD: 110/70 mmh
RR: 20x/mnt
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi,motivasi klien melakukan aktifitas sesuai kemampuan
S: klien mengatakan sudah tidak khawatir dengan kehamilannya dan akan selalu kontrol teratur
O: pasien tampak relaks
TTV sh: 36.5 C, nadi : 80x / mnt, TD: 110/70 mmhg, RR: 20x/mnt
A: Masalah teratasi
P: Renpra Stop
:
Download