Uploaded by User86520

Bab 1 Batubara PLTU 2010 edit 23012011

advertisement
Analisis Tata Pemasokan Dan Permintaan Batubara PLTU Existing dan Program Pembangunan PLTU 10.000 MW, 2010
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Adanya Kebijaksanaan Energi Nasional mengenai diversifikasi energi,
melalui Perpres No.5 Tahun 2006, telah memacu pemanfaatan batubara
pada berbagai segmen pasar, terutama pada PLTU. Dalam kurun waktu
11 tahun terakhir (1998-2009), penggunaan batubara pada PLTU
meningkat 13,37% per tahun. Total kapasitas PLTU batubara yang dimiliki
PLN dan Swasta saat ini sebesar 9.470 MW dengan mengkonsumsi
batubara sekitar 36,575 juta ton per tahun.
Dalam upaya mengantisipasi kekurangan listrik dan untuk meningkatkan
efisiensi pemakaian BBM secara nasional, pemerintah telah membuat
rencana pembangunan sebanyak 40 PLTU dengan daya terpasang
sebesar 10.000 MW, 10 PLTU di antaranya akan dibangun di Pulau Jawa
dengan kapasitas 7.460 MW dan 30 sisanya dibangun di berbagai daerah
di Indonesia dengan kapasitas 2.540 MW. Untuk merealisasikan rencana
tersebut, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2006
telah menunjuk PT PLN untuk melakukan Percepatan Pembangunan PLTU
batubara 10.000 MW yang diharapkan siap beroperasi tahun 2010.
Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan rasio
elektrifikasi
serta
menyehatkan
bauran
energi
nasional
dari
ketergantungan pada BBM. Batubara yang dibutuhkan untuk 10 PLTU
Sistem Kelistrikan Jawa sedikitnya 25,5 juta ton per tahun, sedangkan
batubara yang dibutuhkan untuk 30 PLTU Sistem Kelistrikan Luar Jawa
sedikitnya 7,0 juta ton per tahun.
Melihat besarnya kebutuhan batubara untuk PLTU existing dan untuk
program pembangunan PLTU 10.000 MW Tahap I (2006-2010), dipastikan
mundur), diperkirakan akan sulit dicapai apabila tidak ada campur
tangan pemerintah melalui dukungan kebijakan terkait tata pemasokan
dan permintaan batubara untuk menjamin pasokan kebutuhan batubara
pada PLTU tersebut, sejalan dengan Program 5 Tahun Sektor ESDM
mengenai peningkatan jaminan pasokan energi. Kalau tidak ditangani
1
Analisis Tata Pemasokan Dan Permintaan Batubara PLTU Existing dan Program Pembangunan PLTU 10.000 MW, 2010
dengan baik maka apa yang selama ini kadang terjadi akan menjadi
masalah yang besar, yaitu kelangkaan batubara di dalam negeri
padahal produksi nasional besar. Penyebabnya antara lain perbedaan
harga
domestik
dan
ekspor,
kendala
sarana
prasarana,
proses
kesepakatan harga, proses kontrak, permasalahan keuangan pada PLTU,
faktor cuaca, dan sebagainya.
1.2
Ruang Lingkup Kegiatan

Inventarisasi PLTU dan sumber pasokan bahan bakar batubara

Identifikasi
permasalahan
dan
kendala
pemasokan
dan
permintaan batubara yang mungkin muncul.

Optimalisasi pola pemasokan dan permintaan batubara untuk PLTU
existing dan program pembangunan PLTU 10.000 MW.
1.3
Maksud dan Tujuan
Maksud dari kajian ini adalah melakukan analisis pemasokan dan
permintaan batubara PLTU, dengan tujuan untuk mengetahui solusi
dalam mengantisipasi permasalahan dan kendala yang mungkin muncul
dalam pemasokan dan permintaan batubara untuk PLTU existing dan
program pembangunan PLTU 10.000 MW Tahap I.
1.4
Sasaran
Sasarannya yang ingin dicapai dari kajian ini adalah tersusunnya
dukungan kebijakan tata pemasokan dan permintaan batubara PLTU
sebagai upaya optimalisasi dalam menjamin pasokan kebutuhan
batubara untuk PLTU secara nasional.
1.5
Lokasi
Lokasi yang akan dijadikan lokasi pelaksanaan kegiatan, adalah pada 9
provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Lampung, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur. Wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah sampling keberadaan
2
Analisis Tata Pemasokan Dan Permintaan Batubara PLTU Existing dan Program Pembangunan PLTU 10.000 MW, 2010
PLTU existing dan PLTU yang termasuk dalam Program Pembangunan
10.000 MW Tahap I, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran
mengenai pola pemasokan dan permintaan batubara untuk PLTU yang
signifikan dan representatif.
3
Download