Fasilitas kesehatan Untuk mencapai suatu kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan prasarana (fasilitas kesehatan) yang memadai. Masalah yang timbul karena faktor 3 keterlambatan, yaitu: 1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh status ekonomi, status pendidikan, status wanita, karakteristik penyakit. Untuk mengantisipasi keadaan ini anda sebagai bidan harus menanyakan kepada ibu hamil sejak awal tentang : Ibu akan melahirkan dimana. Ibu ingin ditolong siapa, Kalau ada masalah dirujuk kemana Kalau berangkat ke fasilitas kesehatan pakai kendaraan apa Sudah menyiapkan biaya atau belum Yang akan mendampingi saat persalinan siapa Kalau memerlukan donor darah siapa yang menjadi pendonornya, pastikan sekitar HPL orang tersebut tidak pergi keluar kota. Alat perlengkapan ibu dan bayi apakah sudah disiapkan. Kalau memerlukan penanganan khusus, siapa yang berhak menentukan keputusan. Kalau hal ini dilakukan sejak dini, akan mengurangi resiko kejadian yang tidak diinginkan pada ibu hamil. Seringkali terjadi ibu hamil sudah merasakan sakit – sakit atau bahkan ada tanda bahaya baru mikir akan dibawa kemana, hal inilah yang dimaksud dengan keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan. 2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh jarak, transportasi, jalan dan biaya. Ini masih berhubungan dengan keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan. Kalau anda sudah mengantisipasi sejak awal maka keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan tidak akan terjadi karena sejak awal ibu hamil dan keluarganya sudah menyiapkan kendaraan dan biaya. 3. Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat dipengaruhi oleh kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tersedia juga menunggu keputusan dari keluarga pasien. Hal ini dapat terjadi apabila ada tenaga kesehatan yang tidak mampu Mendiagnosa secara tepat sehinggan tindakan yang diberikan kepada pasien tidak tepat, atau tenaga Kesehatan yang kurang serius dan lambat sehingga tidak segera menangani pasien. Demikian juga melihat kondisi di daerah dimana alat sarana prasarana yang memadai sehingga tidak menunjang tenaga Kesehatan yang akan melakukan Tindakan karena tidak adanya alat. Keterlambatan ini tidak hanya tergantung tenaga Kesehatan dan sarana kesehatan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh keluarga ibu hamil. Misalnya: ibu hamil memerlukan penangan tindakan darurat sehingga dikirim rumah sakit besar di ibukota propinsi yang jauh dari rumah ibu hamil. Banyak orang mengantar termasuk suami dan tetangga tetapi bapak dari ibu hamil tersebut tidak ikut mengantar karena saat itu sedang ke sawah.Ketika sampai di rumah sakit, ibu hamil diperiksa, maka dokter menentukan segra harus di operasi, maka perlu minta persetujuan dari keluarga untuk menandatangani inform consent (surat persetujuan) sebagai bukti bahwa keluarga menyetujui tindakan yang akan dilakukan. Ternyata suami tidak berani tanda tangan karena yang berhak menentukan keputusan adalah bapak dari ibu hamil tersebut, sehingga sangat berpengaruh pada pelayanan. Maka anda sebagai seorang bidan harus sejak awal menyiapkan ibu hamil dan keluarganya untuk bersiap diri sejak awal untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan.