Uploaded by User86415

Mengajar dengan I'm in Love

advertisement
Mengajar dengan I’m in Love
Oleh Saepudin
Ketika mengajarkan materi lagu berjudul ‘Count on Me’, dipopulerkan oleh Bruno
Mars, di buku pelajaran bahasa Inggris kelas VII kurikulum 2013 ‘When English Rings
a Bell’, kenangan saya flash back ke masa silam ketika saya baru jadi guru bahasa
Ingrris sekitar tiga tahunan.
Saya pikir, banyak cara agar siswa dapat belajar bahasa inggris lebih mudah dan
menyenangkan seperti dengan menggunakan game, kuis, puisi, dan masih banyak
lagi. Tetapi pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya
mengajar bahasa inggris dengan lagu dan musik.
Ketika itu buku pelajaran yang dipakai untuk mengajar adalah buku paket yang
berlogo huruf ‘e’ di sampulnya. Lagu-lagu yang ada di buku itu di antaranya yang
masih teringat adalah “Are you sleeping?”. Menurut petunjuk pengajaran yang saya
baca dulu, sebelum menentukan pilihan lagu yang akan digunakan, guru perlu
melakukan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
Pertama, lagu sudah dikenal atau disukai siswa.
Kedua, lagu harus berisi materi yang akan diajarkan, baik keterampilan bahasa
maupun unsur bahasanya.
Ketiga, lagu harus memiliki sifat dan karakter yang mengandung pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini penting mengingat metode belajar dan pembelajaran lagu lebih
merupakan strategi pembelajaran, bukan tujuan pembelajaran. Kesalahan dalam
memilih hal itu dapat mengganggu pencapaian tujuan pembelajaran.
Keempat, lagu harus memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan
siswa. Kesalahan pemilihan lagu dapat berakibat pada tidak efektifnya proses belajar.
Karena itu, sebaiknya dipilih lagu yang teksnya ringan dan tidak terlalu panjang.
Kelima, lagu harus berisi pesan atau nilai yang sesuai dengan tingkat usia dan
kematangan siswa. Kesalahan pemilihan lagu akan berakibat pada pembentukan
kepribadian yang salah.
Kala itu, media yang bisa digunakan dalam pembelajaran tidak sebanyak seperti
sekarang ini. Saat ini kita bisa dengan mudah mendownload kebutuhan kita melalui
internet untuk pembelajaran dengan mudah. Jadi, karena kebetulan bisa bermain
gitar, saya sering mengiringi siswa bernyanyi menggunakan gitar. Entah mengapa,
suatu ketika saya merasa tertarik untuk mencoba membuat lagu sendiri yang saya
pikir cocok dengan usia siswa, kondisi, dan materi yang sedang dipelajari. Saya pun
menciptakan beberapa lagu, salah satunya adalah I’m in love. Liriknya seperti ini;
Im’ in love
I’m in love with you
Take my heart
Take my heart with you
I don’t care what people says
‘cause I love you so
My love will be forever
I’m in love with you
Chorus:
Send the message to me another day
And I’ll be fine to carry on this life
I’m in in love
I’m in love with you
Walaupun lagu ini bersifat universal berisi tentang cinta, tapi saya lebih mengajak
siswa untuk termotivasi menyukai belajar bahasa. Dengan karunia Allah yang
diberikan kepada kita untuk dapat mudah mempelajari bahasa Inggris saya berharap
mereka dapat memetik manfaatnya di kemudian hari.
Menurut saya metode pembelajaran seperti ini, sangat mudah digunakan dalam
proses belajar mandiri maupun kelompok. Metode ini tidak jauh beda dengan metode
yang lain yang membedakan hanyalah media yang digunakan selama proses
pembelajaran. Dengan metode ini, siswa diharapkan dapat menerima materi
pelajaran yang terkandung dalam lagu dari guru sebagai tahap awal dari proses
belajar dan pembelajaran. Pemahaman yang dimaksudkan yaitu siswa mampu
memahami konsep unsur-unsur bahasa melalui proses pengenalan lagu. Sedangkan
maksud penerapan adalah siswa mampu menerapkan materi ajaran yang telah
diterima melalui proses pengenalan lagu dalam berkomunikasi.
Setelah menentukan lagu yang akan digunakan, kemudian saya menentukan
keterampilan berbahasa dan unsur bahasa apa yang akan dikembangkan. Langkah
ini penting karena berkaitan dengan jenis kegiatan atau pendekatan yang akan
digunakan guru dalam proses belajar mengajar, seperti:
Pertama, drills, untuk mendorong accuracy setelah siswa memahami arti kata frase
atau kalimat yang ada dalam lagu lalu dilatihkan. Drill di sini berupa oral drill, misalnya
siswa mengalami kesulitan dengan bunyi ei dan e. Mereka tidak dapat membedakan
kata day dan die atau with dan white. Jika demikian, kegiatan pembelajaran berikut
dapat dilakukan melalui listening practice atau repetition drill. Listening practice, yaitu
membandingkan kata-kata dalam lagu bila diucapkan kedengarannya serupa.
Sedangkan repetition drill yaitu guru membacakan kata-kata tertentu dalam lagu dan
siswa mengucapkan kata-kata tersebut.
Kedua, communication practice exercise, bertujuan mengembangkan fluency.
Menurut hemat saya, dengan kegiatan ini adalah siswa akan belajar cara
berkomunikasi melalui kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan unsur bahasa
yang ada dalam lagu. Aktivitas ini memberikan kesempatan lebih banyak bagi siswa
untuk berkomunikasi setelah mereka mendengarkan lagu. Ketika melakukan aktivitas
ini siswa cenderung membuat banyak kesalahan. Namun saya tidak merisaukan hal
itu karena yang penting adalah siswa dapat memperoleh kompetensi dan
kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa dengan bebas. Namun demikian, saya
tetap membetulkan kesalahan siswa secara bijaksana agar siswa tetap tinggi motivasi
belajarnya.
Ketiga, gap filling activity, yaitu anak diminta mengisi atau melengkapi kata-kata atau
frase penting dalam lagu yang sengaja dihilangkan oleh guru. Kata-kata atau frase
tersebut biasanya merupakan istilah-istilah penting yang harus dikuasai oleh siswa.
Saya biasanya menyanyikan beberapa kali dengan iringan gitar dan siswa melengkapi
kata-kata atau frase yang hilang. Setelah itu, siswa mengecek bersama-sama saya
dan menulisnya di papan tulis.
Selanjutnya, dalam implementasi proses belajar mengajar, saya juga menjelaskan
keterampilan bahasa apa yang dipelajari kepada siswa. Selain itu juga saya
memberikan latihan keterampilan dasar kepada siswa dan diskusikan konsep bahasa
yang akan dipelajari dengan mengulang kembali pelajaran sebelumnya yang
diperlukan sebagai prasyarat untuk mempelajari unsur atau keterampilan bahasa
yang diajarkan.
Hal yang sangat menyenangkan bagi saya adalah, para siswa sering menyanyikan
lagu yang dipelajari ketika ketika kami bertamasya. Bahkan, setelah sekian lama
berpisah, sering saya bertemu dengan para siswa alumni yang masih selalu teringat
ketika mereka belajar di kelas sambil bernyanyi. Banyak murid-murid saya yang
sekarang menjadi chef di kapal pesiar, guru dan dosen bahasa Inggris, karyawan
kantoran dan sebagainya yang menuntut penguasaan bahasa Inggris. Puji syukur
alhamdulillah, mereka sekarang merasakan manfaat dari menguasai bahasa Inggris
seperti harapan saya yang tertuang dalam lagu I’m in Love.
Biodata Penulis
Nama saya Saepudin, anak kedua dari empat bersaudara, dari
pasangan Nana Suhara dan Imas Siti Sofiah, lahir di Bandung, 27
Juni 1970. Ketika berumur 7 tahun, saya memulai pendidikan di
SDN Lengkong, Bandung, kemudian melanjutkan pendidikannya
di SMPN Baleendah di tahun 1983. Selepas lulus dari SMP di
tahun 1986, saya melanjutkan pendidikan di SMAN 8 Kota
Bandung. Selepas SMA pada tahun 1989, saya mengikuti UMPTN
dan diterima sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris di IKIP Bandung. Saat ini, saya adalah salah satu guru Bahasa Inggris di SMP
Negeri 2 Cipanas sejak tahun 1993. Saya telah menikah dan dikarunia 2 orang anak.
Download