IK Audit Committee Charter - FINAL (18-Apr-13

advertisement
PT INDO KORDSA TBK
PIAGAM KOMITE AUDIT
Halaman 1 dari 7
1. TUJUAN
Tujuan dari fungsi Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi
kewajibannya mengawasi proses pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses
audit, dan proses yang dilakukan Perusahaan untuk memonitor kepatuhan terhadap hukum,
peraturan, dan kode etik yang berlaku.
2. STRUKTUR DAN KOMPOSISI
Komite Audit beranggotakan paling sedikit tiga anggota. Komisaris independen yang ditunjuk
untuk menjadi salah satu anggota Komite Audit secara otomatis menjadi ketua Komite Audit.
Dewan Komisaris menunjuk dua anggota independen lainnya sebagai anggota Komite Audit.
Dewan Komisaris, dengan kebijakannya sendiri, dapat menambah anggota Komite Audit jika
dianggap perlu.
Ketua Komite Audit harus memenuhi kriteria-kriteria dibawah ini:
a. Tidak memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengontrol dan mengawasi kegiatan operasional Perusahaan dalam kurun waktu 6 bulan
terakhir.
b. Tidak memiliki saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, di Perusahaan.
c. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota
Dewan Direksi, pemegang saham mayoritas.
d. Tidak memiliki hubungan bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
Perusahaan.
e. Bukan orang dari Kantor Akuntan Publik, Kantor Hukum, Kantor Aktuari atau kantor lain
yang memberikan jasa kepada Perusahaan dalam 6 bulan terakhir.
3. KUALIFIKASI
a. Memiliki
integritas
tinggi,
kemampuan,
pengetahuan,
pengalaman
dan
mampu
berkomunikasi secara efektif.
b. Memahami laporan keuangan, bisnis Perusahaan, proses audit, manajemen resiko,
peraturan pasar modal dan peraturan-peraturan lainnya yang relevan.
c. Mematuhi kode etik Komite Audit.
Halaman 2 dari 7
d. Bersedia meningkatkan kemampuannya secara berkelanjutan melalui pendidikan dan
pelatihan.
e. Memiliki paling sedikit satu anggota dengan latar belakang akuntansi atau keuangan.
f.
Jika anggota Komite Audit memiliki saham Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, saham tersebut harus dialihkan ke pihak lain dalam jangka waktu 6 bulan sejak
saham tersebut dimiliki.
g. Tidak memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengontrol dan mengawasi kegiatan operasional Perusahaan dalam kurun waktu 6 bulan
terakhir.
h. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota
Dewan Direksi, dan pemegang saham mayoritas.
i.
Tidak memiliki hubungan bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
Perusahaan.
4. TANGGUNG JAWAB
Komite Audit memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
Laporan Keuangan
•
Meninjau laporan keuangan Perusahaan, termasuk laporan tahunan, standar dan prinsip
akuntansi termasuk perubahan signifikan di dalamnya atau di dalam aplikasinya dan
keputusan akuntansi penting yang mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, dan halhal lain yang diperlukan untuk ditinjau berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan yang
berlaku.
•
Meninjau praktek manajemen resiko dan penilaian resiko Perusahaan.
•
Memahami bagaimana manajemen menyiapkan informasi keuangan interim beserta sifat
dan tingkatan keterlibatan auditor internal dan eksternal.
Pengendalian Internal
•
Mengevaluasi
efektivitas
pengendalian
internal
dengan
meninjau rancangan
dan
implementasi peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur untuk memastikan efektivitas
pengendalian internal untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam pelaporan
keuangan, penyalahgunaan aset dan pelanggaran hukum dan peraturan.
Halaman 3 dari 7
•
Memahami cakupan pekerjaan auditor internal dan eksternal dalam meninjau pengendalian
internal atas pelaporan keuangan Perusahaan, dan menelaah laporan atas temuan atau
rekomendasi yang signifikan, beserta dengan tanggapan manajemen.
Audit Internal
•
Meninjau, bersama-sama dengan manajemen dan Kepala Audit Internal, piagam Audit
Internal, objektivitas, kewenangan, aktivitas, keanggotaan, dan struktur organisasi dari
Internal Audit.
•
Memiliki kewenangan terakhir untuk meninjau dan menyetujui rencana audit tahunan
termasuk semua perubahan terhadap rencana tersebut.
•
Mengevaluasi implementasi audit, termasuk meninjau program audit dan kertas kerja audit.
•
Memastikan bahwa tidak ada pembatasan cakupan pekerjaan Audit Internal.
•
Meninjau dan menyetujui pengangkatan, penggantian atau pemberhentian kepala Audit
Internal.
•
Meninjau temuan-temuan signifikan, rekomendasi dan tindak lanjut manajemen atas
Laporan Audit Internal.
•
Menyelesaikan perselisihan antara manajemen dan Auditor Internal mengenai temuan audit
dan memonitor tindak lanjut manajemen.
•
Meninjau keefektifan fungsi Audit Internal, termasuk kepatuhan terhadap definisi, kode etik
dan standar yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors.
•
Secara reguler, mengadakan rapat secara khusus dengan kepala Audit Internal untuk
mendiskusikan isu-isu yang harus didiskusikan secara khusus.
Audit Eksternal
•
Menyetujui semua jasa audit maupun non-audit (termasuk biayanya) untuk memastikan
bahwa jasa yang diberikan tidak akan mengganggu independensi Auditor Eksternal.
•
Meninjau cakupan dan metode Audit Eksternal, termasuk koordinasi dengan Audit Internal.
•
Meninjau temuan-temuan yang signifikan, rekomendasi dan tindak lanjut manajemen atas
laporan Auditor Eksternal.
Halaman 4 dari 7
•
Menyelesaikan perselisihan antara manajemen dan Auditor Eksternal mengenai temuan
audit dan memonitor tindak lanjut manajemen.
•
Meninjau, bersama dengan manajemen dan Auditor Eksternal hasil dari audit termasuk
didalamnya kesulitan yang dihadapi selama audit.
•
Meninjau performa Auditor Eksternal.
•
Meninjau dan mengkonfirmasi independensi Auditor Eksternal dengan memperoleh
pernyataan dari Auditor Eksternal mengenai hubungan mereka dengan Perusahaan,
termasuk di dalamnya jasa non-audit dan implikasinya terhadap Perusahaan.
•
Memonitor rotasi partner Audit Eksternal sebagaimana diatur oleh peraturan dan hukum
yang berlaku.
•
Secara reguler, mengadakan rapat secara khusus dengan Auditor Eksternal untuk
mendiskusikan isu-isu yang harus didiskusikan secara khusus.
Kepatuhan
•
Memonitor kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, untuk memastikan
aktivitas Perusahaan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku di pasar modal dan
peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan operasi Perusahaan.
•
Meninjau kebijakan dan praktek Perusahaan untuk menghindari konflik kepentingan, etika,
penipuan dan kecurangan.
•
Meninjau temuan-temuan dari hasil pemeriksaan oleh badan pengawas.
•
Meninjau proses pengkomunikasian kode etik Perusahaan kepada pegawai dan selanjutnya
memonitor kepatuhan pegawai terhadapnya.
•
Memperoleh laporan secara reguler dari manajemen dan konsultan hukum Perusahaan
mengenai kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Tanggung Jawab Lain
•
Melaksanakan tugas-tugas khusus dari Dewan Komisaris.
•
Meninjau kompensasi dan remunerasi Dewan Direksi termasuk tunjangan-tunjangan di
dalamnya.
•
Mengadakan dan meninjau investigasi khusus jika diperlukan.
Halaman 5 dari 7
•
Membuat self-assessment terhadap kinerja Komite Audit terkait dengan efektivitasnya.
•
Memperbarui Piagam Komite Audit secara periodik.
•
Mengkonfirmasi secara tahunan bahwa semua tanggung jawab yang tertera di dalam
Piagam ini telah dilaksanakan.
5. KEWENANGAN
Komite Audit diberikan kewenangan oleh Dewan Komisaris untuk:
a. Berkomunikasi secara langsung dan memperoleh semua informasi yang dibutuhkan dari
Dewan Direksi atau anggota manajemen yang lain, dan semua pegawai diharapkan untuk
kooperatif dengan Komite Audit.
b. Memperoleh semua informasi akuntansi dan keuangan dari Auditor Eksternal, tanpa perlu
persetujuan Dewan Direksi tetapi dengan sepengetahuan mereka.
c. Mendengarkan pendapat konsultan hukum dan konsultan independen lain dan untuk
mempertahankan pihak-pihak eksternal yang memiliki kemampuan dan pengalaman, jika
diperlukan.
d. Menjalankan kewenangan-kewenangan lain yang diberikan Dewan Komisaris.
Jika Komite Audit membutuhkan pendapat dari pihak eksternal untuk membantu tugasnya,
anggota Komite Audit yang mengajukan permintaan tersebut harus memperoleh persetujuan
dari kepala Komite Audit. Permintaan ini juga harus disampaikan kepada Presiden Direktur.
6. RAPAT
a. Komite Audit mengadakan rapat paling sedikit empat kali dalam setahun, dengan
kewenangan untuk mengadakan rapat tambahan, apabila diperlukan. Seluruh anggota
Komite Audit diharapkan menghadiri setiap rapat, dengan hadir secara fisik atau melalui
konferensi telepon atau konferensi video. Rapat Komite Audit boleh dilaksanakan jika
minimal setengah dari anggotanya hadir.
b. Komite Audit boleh mengundang anggota manajemen, auditor atau pihak lain yang
dianggap perlu untuk menghadiri rapat. Komite Audit boleh mengadakan rapat khusus
tersendiri dengan auditor dan pihak-pihak lain.
c. Keputusan rapat harus dicapai melalui diskusi.
Halaman 6 dari 7
d. Agenda rapat akan disiapkan dan diberikan terlebih dahulu sebelum rapat kepada anggota,
bersamaan dengan materi-materi rapat yang dibutuhkan. Salinan rapat akan disiapkan dan
harus ditanda-tangani oleh semua anggota Komite Audit yang hadir. Salinan rapat akan
disirkulasikan kepada semua anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris.
7. PELAPORAN
a. Komite Audit menyiapkan laporan tahunan mengenai aktivitas Komite Audit. Laporan ini
disisipkan ke dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
b. Komite Audit melapor secara regular kepada Dewan Komisaris terkait aktivitas Komite Audit,
temuan, dan rekomendasi, termasuk hasil dari self-assessment dan rekomendasi
perubahan terhadap piagam Komite Audit.
c. Menyediakan ruang komunikasi yang terbuka dengan Audit Internal, Audit Eksternal, dan
Dewan Direksi.
d. Meninjau laporan-laporan lain yang diterbitkan Perusahaan yang berkaitan dengan
tanggung jawab Komite Audit.
Perusahaan harus menginformasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pengangkatan
dan pemberhentian anggota Komite Audit dalam waktu dua hari kerja dari pengangkatan atau
pemberhentian.
Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana disebut dalam paragraf
diatas harus dipublikasikan di halaman situs internet IDX dan/atau halaman situs internet
Perusahaan.
8. MASA KERJA
Masa kerja Komite Audit tidak boleh melebihi masa kerja Dewan Komisaris sebagaimana
tercantum di dalam Akta Perusahaan. Anggota Komite Audit dapat dipilih kembali hanya untuk
satu periode berikutnya.
Piagam Komite Audit ini akan ditinjau secara periodik dan akan dipublikasikan di dalam
halaman situs internet Perusahaan.
Halaman 7 dari 7
Download