Uploaded by User85518

2568-7892-3-PB

advertisement
1
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL USAHA JASA
PERHOTELAN TERHADAP PENINGKATAN LABA PADA AL
BADAR HOTEL SYARIAH MAKASSAR
Muhammad Ridwan Ali
[email protected]
Prodi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Trisno Wandy Putra
[email protected]
Prodi Ekonomi Islam
Abstract
This study aims to find out to determine the increase in profits through budget analysis based
on the realization of the operational budget at Al Badar Hotel Syariah Makassar. The data
analysis technique used in this study is quantitative descriptive analysisThe results of this study
are where in the preparation of the budget carried out by the hotel is not flexible from year to
year or other words are too static (fixed) so that it cannot stem changes in costs incurred.
Budgeting for operational costs is so important in the activities of a business that is engaged in
trading, industrial business and service business, in an effort to increase profits regarding
controlling operational costs cannot be ruled out because this is so important in supporting the
performance of operational activities.
Keywords: Operational Cost Budget, Hospitality Services, Increased Profit
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui peningkatan laba melalui
analisa anggaran berdasarkan realisasi anggaran operasional pada Al Badar Hotel Syariah
Makassar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa
melakukan wawancara dan data sekunder yaitu data yang sudah diolah lebih lanjut yaitu
laporan biaya operasional usaha jasa perhotelan terhadap peningkatan laba pada al badar
hotel syariah makassar. Hasil dari penelitian ini adalah Dimana dalam penyusunan anggaran
yang dilakukan oleh pihak hotel tidak bersifat fleksibel dari tahun ke tahun atau kata lainnya
terlalu statis (tetap) sehingga tidak dapat membendung perubahan biaya yang dikeluarkan,
Perencanaan sebelum pelaksanaan aktivitas usaha diperlukan terkhusus mengenai
penganggaran biaya. Penganggaran biaya operasional begitu penting dalam aktivitas sebuah
usaha baik yang bergerak di bidang usaha dagang, bidang usaha industri dan bidang usaha
jasa, dalam upaya peningkatan laba hal mengenai pengendalian biaya operasional tidak
dapat dikesampingkan karena hal ini begitu penting dalam mendukung kinerja aktivitas
operasional.
Kata kunci : Anggaran Biaya Operasional, Jasa Perhotelan, Peningkatan Laba
2
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
1. PENDAHULUAN
merupakan
suatu
pengarahan
perhatian, karena membantu para
Latar Belakang
manajer
untuk
memusatkan
Dunia usaha pada saat ini
perhatian pada masalah operasional
ditandai dengan semakin ketatnya
atau keuangan pada waktu yang lebih
persaingan
perusahaan-
awal untuk pengendalian yang lebih
perusahaan baik yang bergerak di
efektif dan efisien. Selisih anggaran
sektor industri, perdagangan maupun
yang material maka pihak manajemen
jasa. Selain itu banyaknya usaha baru
dapat
di bidang yang sama dapat pula
yang perlu untuk memperbaiki selisih
memicu persaingan usaha. Hal inilah
anggaran tersebut dengan segera.
yang seharusnya dapat di jadikan
Hotel
acuan bagi perusahaan untuk dapat
perusahaan yang berorientasi pada
berinovasi
pelayanan kosumen dalam hal hunian
diantara
dalam
peningkatan
mengambil
merupakan
kualitas produk agar tak ditinggalkan
sementara
oleh konsumennya. Akuntansi biaya
mendapatkan
dapat
penggunaan
menjadi
perusahaan
pendukung
yang
mengumpulkan,
mampu
mengolah
dan
langkah-langkah
salah
satu
bertujuan
untuk
income
fasilitas
dari
hotel
baik
berupa hunian kamar, penggunaan
ruang
meeting,
restoran,
tempat
menghasilkan informasi yang relevan
hiburan yang berada dalam area hotel
dan akurat.Akuntansi biaya bukan
dan
hanya
menjalankan
dituntut
dalam
mengolah
sebagainya.
informasi keuangan perusahaan yang
manajemen,
bergerak
membutuhkan
dituntut
dalam
agar
industri
dapat
namun
memotivasi
manajemen dan karyawan dalam
Dalam
suatu
setiap
hal
sistem
kegiatannya
anggaran
termasuk
anggaran operasional.
Dengan
memperhatikan
melakukan pengurangan biaya (cost
perkembangan Hotel yang memiliki
reduction) agar perusahaan dapat
anggaran biaya operasional, untuk
memiliki keunggulan dalam segi biaya
menunjang
yakni efisiensi biaya yang dihasilkan
dalam perusahaan maka diperlukan
dalam proses produksi suatu produk.
suatu kebijakan mengenai anggaran
Salah satu bentuk pengendalian
adalah
dengan
menggunakan
anggaran.
Anggaran
yang
dibuat
tersebut.
kelancaran
Agar
aktivitas
penerimaan
dan
pengeluaran berjalan sesuai dengan
3
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
target yang diharapkan, maka harus
dibuat suatu prosedur penyusunan
anggaran untuk memudahkan
yang akan datang. Pada dasarnya
dalam menentukan langkah-langkah
penyusunan anggaran bertujuan agar
kegiatan yang akan dicapai di masa
sumber
dalam
perusahaan
daya
dapat
mencakup banyak kegiatan, mulai
digunakan seefisien dan seefektif
dari riset pemasaran, pengembangan
mungkin.
produk, distribusi periklanan, dan
Pengendalian
melalui
penyusunan anggaran ini juga sangat
kegiatan
pemasaran
diperlukan
Pemasaran
memadukan
untuk
peramalan
membantu
(forecast)
keadaan
kegiatan
yang
lainnya.
beberapa
dirancang
untuk
perusahaan di masa datang. Ketatnya
melayani dan memenuhi kebutuhan
persaingan dunia usaha merupakan
konsumen dalam upaya mencapai
salah satu alasan sebuah bentuk
tujuan
usaha
publik
perusahaan.
Keberhasilan
perlu
pula
perusahaan pada dasarnya adalah
pemasaran
yang
keberhasilan dalam pemasarannya.
baik dimana hal merupakan bagian
Banyak yang menganggap bidang ini
dari
karena
identik atau sama dengan bidang
pemasaran memainkan bagian yang
penjualan. Sesungguhnya pemasaran
besar
memiliki arti yang luas daripada
memprioritaskan
operasional
dalam
usaha
pertumbuhan
dan
perkembangan ekonomi, selain itu
pemasaran
terjadinya
dapat
riset
mendorong
Kemajuan
teknologi
inovasi,
mengakibatkan pula persaingan antar
pengembangan ide-ide barang dan
perhotelan yang satu dengan yang
jasa baru.
lainnya
Pemasaran
tugasnya
bila
yakni
pengenalan
konsumen,
dan
penjualan.
tajam.
Pihak
dilihat dari
Perhotelan saling berusaha supaya
melakukan
produk layanan yang ditawarkan
kepada
diterima oleh konsumen dan tidak
produk
penetrasi
semakin
usaha
dan
mempermasalahkan
berapa
biaya
pengembangan pasar bagi produk
yang dikeluarkan untuk membiayai
yang
kegiatan
dihasilkan.
Melalui
sarana
tersebut,
pemasaran (marketing), produksi dan
mengakibatkan
jasa yang menciptakan standar hidup
semakin
dikembangkan
jumlahnya
kepada
dan
masyarakat.
disuguhkan
Marketing
sehingga
biaya
besar
lebih
pemasaran
dan
seringkali
besar
bila
dibandingkan dengan elemen biaya
4
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
lainnya. Dalam proses pemasaran,
atau lebih familiar disebut dengan
masalah yang dihadapi tidak hanya
penganggaran operasional.
produk yang sudah siap dipasarkan
Penganggaran
operasional
tetapi juga bagaimana memasarkan
biasanya di susun di awal periode
produk
tahun yang sedang berjalan. Dalam
tersebut.
Untuk
dapat
memasarkan suatu produk dengan
penyusunan
anggaran
operasional
sukses, maka pihak perhotelan harus
perhotelan
memuat
mengenai
menggunakan
perencanaan pengeluaran dana bagi
konsep
pemasaran
yang baik. Konsep pemasaran yang
masing-masing
baik
departemen
adalah
sengan
memberikan
bagian
atau
bersangkutan
pelayanan yang memuaskan kepada
berdasarkan job desk yang telah
konsumen tetapi pihak perhotelan
diatur
masih
perhotelan.
mendapat
laba
yang
diharapkan.
oleh
pihak
manajemen
Setelah
Manajemen
perhotelan
Untuk itu pihak perhotelan
melaksanakan
operasi/kegiatan
layanan
maka
harus melakukan perencanaan serta
hasilnya baru dapat diukur dan
pengendalian yang cermat terhadap
dianalisis
kegiatan pemasaran agar laba yang
penggunaan anggaran. Salah satu alat
dicapai oleh pihak perhotelan dapat
pengukuran digunakan teknik analisis
seoptimal mungkin. Telah banyak
anggaran,
dikemukakan mengenai hal-hal yang
membandingkan
berkaitan dengan biaya operasioal
dengan anggarannya. Selain analisis
jasa perhotelan diatas, kini hal yang
ini perusahaan dapat mengetahui
tidak
adanya penyimpangan yang terjadi di
dapat
dikesampingkan
mengenai
efektivitas
yaitu
antara
realisasi
mengenai kelangsungan usaha jasa
setiap
perhotelan yaitu laba. Peran laba atau
periode
keuntungan suatu usaha biasanya
dapat
dipengaruhi oleh beberapa unsur baik
adanya
berupa tingkat biaya operasional,
Tanpa
intensitas hunian kamar, penggunaan
penganalisaan pimpinan perhotelan
fasilitas layanan hotel serta hal-hal
atau
yang berkaitan dengan efisiensi biaya
mengetahui keadaananya, bagaimana
operasional
hal
tingkat keberhasilan atau kegagalan
perhotelan
maupun kesalahannya. Berdasarkan
perencanaan
terkhusus
keuangan
dalam
fungsi
dengan
departemen
pada
yang bersangkutan
serta
mengetahui penyebab dari
penyimpangan
adanya
tersebut.
pengukuran
manajemen
tidak
dan
dapat
5
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
uraian
di
atas,
penting
Kualitatif, yaitu data yang diperoleh
dilakukan penelitian Analisi Anggaran
dari Al Badar Hotel Syariah dalam
biaya Operasional Usaha Jasa
bentuk informasi baik secara lisan
Perhotelan
maka
Terhadap
Peningkatan
maupun
secara
tertulis.
Data
Laba Pada Al Badar Hotel Syariah
Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh
Makassar.
dari pihak Al Badar Hotel Syariah
Makassar
2. METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
yang
digunakan yakni Penelitian Deskriptif
Kuantitatif
dimana
memberikan
gambaran dan penjelasan objek yang
diteliti berdasarkan beberapa elemen
yang relevan. Dari masing-masing
elemen tersebut
diselidiki secara
mendalam dan ditarik kesimpulan,
sehingga kesimpulan hanya berlaku
bagi subjek dan objek yang diteliti.
Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan pada penelitian ini yaitu
penelitian pustaka (library research)
dan
penelian
lapangan
(field
research). Penelitian Pustaka (Library
Research) yaitu pengumpulan data
teoritis
dengan
cara
menelaah
berbagai buku literatur dan bahan
pustaka
lainnya
dengan
masalah
yang
berkaitan
yang
dibahas.
Penelitian Lapang (Field Research)
yaitu
pengumpulan
dengan
cara
wawancara.
data
observasi
Jenis
data
lapang
dan
dalam
penelitian ini diperoleh dari data
kualitatif
dan
kuantitatif.
Data
data
jumlah
rencana
anggaran biaya pemasaran dan data
biaya pemasaran yang sesungguhnya.
Sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari data primer dan data
sekunder. Data Primer, yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari
perusahaan
berdasarkan
hasil
observasi dan wawancara dengan
pimpinan
dan
karyawan.
Data
Sekunder, yaitu data yang diperoleh
dari dokumen perusahaan, berupa
laporan tertulis yang dibuat secara
berkala.
Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
mengukur
dan
menguji data dengan konsep landasan
teori, pendapat para ahli dan studi
lapangan dimana dengan metode ini
diharapkan
dapat
memperoleh
gambaran yang jelas tentang pokok
permasalahannya.
Sedangkan
kuantitatif yaitu metode analisis data
yang diperoleh perusahaan dalam
bentuk angka-angka, seperti laporan
6
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
keuangan
perusahaan
dan
studi
dokumentasi.
Adapun
digunakan
alat
ialah
analisis
analisis
dianggarkan,yaitu
dengan
cara
membandingkan
biaya
yang
yang
dianggarkan terhadap biaya faktual.
varians
Jika biaya realisasi lebih kecil dari
anggaran. Analisis varians digunakan
biaya
untuk mengetahui hasil sesungguhnya
dianggap menguntungkan. Sebaliknya
dengan
yang
jika realisasi biaya lebih besar dari
rencana
yang
dianggarkan,yaitu
dengan
cara
biaya
membandingkan
biaya
yang
dianggap
dianggarkan
yang
dianggarkan
tidak
maka
maka
menguntungkan.
dianggarkan terhadap biaya faktual.
Adapun analisis biaya pada anggaran
Jika biaya realisasi lebih kecil dari
berdasarkan realisasi yang telah ada
biaya
maka
di tahun yang berjalan dapat dilihat
dianggap menguntungkan (favorable).
pada tabel 5.10 sampai dengan tabel
Sebaliknya jika realisasi biaya lebih
5.15 Menurut Supriyono (2000:15)
besar dari biaya yang dianggarkan
pengendalian sangat erat dengan
maka dianggap tidak menguntungkan
perencanaan
(unfavorable).
Pengendalian
yang
menjelaskan
dianggarkan
Setelah
pula
itu,
dan
penganggaran.
merupakan
suatu
mengenai
proses pengawasan yang didasarkan
hubungan anggaran biaya operasional
pada perencanaan dan penganggaran.
terhadap peningkatan laba. Dimana
Terutama
mengenai
keuangan
hasil analisis tersebut diharapkan
perusahaan.
Di
anggaran
dapat menggambarkan secara jelas
ditentukan tujuan keuangan yang
mengenai posisi laba bila terjadi
akan dicapai umumnya dinyatakan
kenaikan atau penurunan.
dalam
jumlah
Perhitungan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Analisis
Biaya
dan
perusahaan.
Analisis
Biaya
Makassar adalah sebagai berikut :
Kinerja Biaya Operasional tahun
Analisis Biaya yang digunakan
biaya
bersangkutan = biaya sesungguhnya –
operasional
biaya yang dianggarkan. Berdasarkan
perhotelan yakni analisis varians.
data diatas dapat dilihat bahwa
Analisis varians digunakan untuk
terdapat
mengetahui
alokasi anggaran dengan realisasi
dengan
hal
laba
Operasional Al Badar Hotel Syariah
Pengendaliannya
dalam
dalam
hasil
sesungguhnya
rencana
yang
selisih
(varians)
antara
7
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
anggaran yang ada, hal ini merupakan
pengeluaran dibandingkan dengan
akibat dari :
pendapatan yang dihasilkan.
1. Jumlah
penghuni
(pengunjung)
kamar
3. Penyusunan
Anggaran
yang
bertambah
yang
dilakukan oleh pihak hotel tidak
mengakibatkan
tingginya
biaya
bersifat fleksibel dari tahun ke
operasional
yang
harus
tahun atau statis sehingga tidak
dikeluarkan dibandingkan dengan
dapat
anggaran yang telah dialokasikan
biaya yang dikeluarkan. Hal ini
pihak
hotel.
terlihat pada alokasi penganggaran
peningkatan
biaya operasional usaha dari tahun
manajemen
Semestinya
membendung
kunjungan penghuni hotel dapat
2015
meningkatan omset usaha dan
penganggaran biaya operasional
menutupi biaya operasional usaha,
usaha tahun 2016 . Sehingga
namun
yang
ke
perubahan
tahun
alokasi
terjadi
justru
mengakibatkan biaya operasional
sebaliknya
terkadang
pihak
yang sesungguhnya tidak dapat
manajemen
hotel
harus
menyimbangkan
mengeluarkan biaya extra untuk
menutupi biaya operasional yang
tak terduga.
pada
anggaran sebelumnya.
b. Analisis
dan
Manfaat
Pengendalian Biaya
2. Meningkatnya
harga
barang-
Beberapa
hal
yang
barang di setiap event penting
dijelaskan
berdasarkan
seperti
pengolahan
data
pada
sekolah,
saat
hari
keagamaan,
hari
libur
dan
libur
perayaan
hari
libur
pergantian tahun. Bila dilihat pada
saat
alokasi
kondisi
hasil
alokasi
anggaran yang telah diperbandingkan
dengan realisasi biaya sesungguhnya
adalah sebagai berikut :
itulah
1. Memaksimalkan peran anggaran
kunjungan
yang sudah di alokasikan untuk
hunian hotel bertambah namun
kegiatan yang bersifat penting
tidak diiringi dengan peningkatan
bagi
omset yang tinggi akibat dari
operasional usaha
sebenarnya
inflasi
yang
seperti
dari
dapat
tingkat
biasanya
menjadi
kelangsungan
2. Memaksimalkan
peran
aktivitas
setiap
alasan kenaikan harga barang.
departemen dalam penggunaan
Sehingga
anggaran
lebih
banyak
terhadap
biaya
operasional usaha agar tidak
8
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
terjadi
overbudgeting
yang
begitu besar.
3. Memaksimalkan peran manajer
pemborosan
biaya
(seperti
pemakaian
alat
kantor
yang
berlebihan)
akan
mengakibatkan
operasional sebagai pilar penting
menurunnya net profit. Sebagaimana
dalam pengawasan operasional
menurut teori diatas dapat kita lihat
usaha
mengenai keadaan laba usaha Al
terkhusus
yang
bersinggungan langsung dengan
Badar
aktivitas
berdasarkan
operasional
dalam
menunjang
kerja
Adapun
usaha
Hotel
Syariah
Makassar
perbandingan
antara
efektivitas
laba usaha dengan biaya operasional.
manfaat
Pada tahun operasional 2015 jumlah
pengendalian biaya jika dapat
pendapatan Al Badar Hotel Syariah
dilakukan oleh pihak perhotelan
Makassar sebesar Rp 847.341.300
antara lain :
dan jumlah pendapatan pada tahun
a. Dapat
mengurangi
berikutnya yakni tahun operasional
penggunaan anggaran yang
2016 sebesar Rp 746.512.000 . Hal ini
tidak sesuai atau tidak begitu
dapat terlihat jelas bahwa jumlah
penting
pendapatan di dua tahun data yang
dalam
rangka
aktivitas operasional
diteliti mengalami penurunan.
b. Dapat meningkatkan efisiensi
anggaran
yang
digunakan
terhadap biaya operasional
sesungguhnya
c. Dapat
dijadikan
acuan
penganggaran pada periode
operasional
perhotelan
di
tahun selanjutnya
Adapun
hubungan
Mengenai jumlah pengeluaran
operasional usaha Al Badar Hotel
Syariah Makassar pada tahun 2015
sebesar Rp 747.095.650 dan jumlah
pengeluaran pada tahun berikutnya
yakni tahun operasional 2016 sebesar
Rp 629.913.900 . Hal ini dapat dilihat
pula bahwa jumlah pengeluaran di
biaya
dua
tahun
data
yang
di
teliti
operasional dengan laba perusahaan
mengalami penurunan. Dari data yang
dikemukakan oleh Jusuf (2008) bila
ada dapat kita lihat bahwa jumlah
perusahaan dapat menekan biaya
biaya operasional pada tahun 2015 ke
operasional, maka perusahaan akan
tahun 2016 mengalami penurunan
dapat
dari
meningkatkan
laba
bersih.
Demikian juga sebaliknya, bila terjadi
Rp
629.913.900
747.095.650
atau
ke
Rp
bila
9
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
dipersentasekan
Sedangkan
sebesar
operasioanl
tidak
dapat
pendapatan
dikesampingkan karena hal ini
operasional dari tahun 2015 ke tahun
begitu penting dalam mendukung
2016 mengalami penurunan dari Rp
kinerja
847.341.300 ke Rp 746.512.000, bila
khususnya
dipersentasekan sebesar 25%. Hal ini
penganggaran yang telah disusun
berbanding lurus antara jumlah biaya
oleh
operasional dan jumlah pendapatan
terciptanya efisiensi anggaran
atau
jumlah
34%.
dapat
mengalami
dikatakan
sama-sama
penurunan,
walaupun
aktivitas
operasional
bagi
pihak
alokasi
manajemen
agar
c. Jalinan kerjasama dengan Owner
Shop
online
perlu
diadakan
tingkat persentase 9% lebih tinggi
karena dengan
biaya
mereka miliki tentunya akan
operasional
dibandingkan
jumlah pendapatan.
Namun
dapat
tingkat
laba
bersih
aplikasi yang
memberikan
yang
luas
informasi
bagi
calon
usaha mengalami kenaikan dari tahun
penghuni/pengunjung hotel yang
2015 sebesar Rp 90.221.085 ke tahun
berencana melakukan turwisata
2016 sebesar Rp 104.938.290, jika
ke Makassar dengan keunggulan
dipersentasekan sebesar 30%. Hal ini
fasilitas yang dimiliki serta harga
menandakan bahwa tingkat efisiensi
reservasi hotel yang terjangkau
biaya
bisa
dikatakan
mengalami
kenaikan terhitung kecil. Karena lebih
4. PENUTUP
tinggi biaya opersional di bandingkan
a. Kesimpulan
pendapatan Dalam Peningkatan Laba
1. Penyusunan
ada
beberapa
hal
yang
perlu
diperhatikan antara lain :
Anggaran
yang
dilakukan oleh pihak hotel tidak
bersifat fleksibel dari tahun ke
a. Dalam upaya peningkatan laba
tahun atau kata lainnya terlalu
sangat penting peran penjualan
statis (tetap) sehingga tidak dapat
yang
membendung
ditawarkan
perhotelan
tentunya
oleh
dimana
akan
hal
pihak
ini
meningkatkan
perubahan
biaya
yang dikeluarkan.
2. Perencanaan sebelum pelaksanaan
laba usaha jika pendapatan yang
aktivitas
dihasilkan tinggi.
terkhusus mengenai penganggaran
b. Dalam upaya peningkatan laba
hal mengenai pengendalian biaya
biaya.
usaha
diperlukan
Penganggaran
biaya
operasional begitu penting dalam
10
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
aktivitas sebuah usaha baik yang
2. Promosi usaha jasa perhotelan
bergerak di bidang usaha dagang,
berupa paket penggunaan gedung
bidang usaha industri dan bidang
serbaguna (room meeting), cafe,
usaha jasa.
fasilitas kamar yang nyaman, serta
3. Dalam upaya peningkatan laba hal
mengenai
pengendalian
operasional
tidak
berbagai fasilitas lain yang dimiliki
biaya
hotel tersebut dengan nuansa yang
dapat
berbeda dengan hotel lain.
dikesampingkan karena hal ini
3. Jalinan kerjasama dengan Owner
begitu penting dalam mendukung
Shop online dan beberapa dengan
kinerja aktivitas operasional.
memberikan diskon khusus bagi
b. Saran
1. Perlunya
yang
penyusunan
alokasi
sebagai
menjadi
salah
member
hotel
satu
upaya
anggaran biaya operasional yang
meningkatkan jumlah kunjungan
fleksibel sehingga tidak terjadi
tamu sehingga terjadi peningkatan
overbudgeting yang besar atau
laba.
mampu di kendalikan
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro,G dan Y.Anggarini. 2007.
Anggaran
Bisnis:
Analisis,
Perencanaan,dan Pengendalian
Laba. Yogyakarta: UPPS TIM
YKPN.
Agus Sulastiyono.(2004).
Manajemen
Penyelenggaraan
Bandung
:
Hotel.
Penerbit CV Alfabeta.
Anthony,R.N. dan V.Govindarajan.
2009. Sistem Pengendalian
Manajemen Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Dedeh. 2009. Analisis Anggaran
Operasional
Sebagai
Alat
Pengendalian Manajemen (Studi
Kasus: PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor). Skripsi. Universitas
Insitut Pertanian Bogor. Bogor.
repository.ipb.ac.id.Diakses 25
Agustus 2016
Djaslim Saladin. 2005. “Manajemen
Pemasaran
Analisis,
Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian”. Edisi
Ketiga. Bandung : CV Linda
Karya
Hafid, Ahmad Rozaki. 2007. Peranan
Anggaran Biaya Operasi Dalam
Menunjang
Efektivitas
Pengendalian Biaya Operasi
(Studi Kasus pada PT. Kereta
Api
(Persero)).
Skripsi.
Universitas
Widyatama.
Bandung.
http://repository.widyatama.ac.
id. Diakses 25 Agustus 2016
11
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi
Manajemen
Perusahaan
Jasa. Graha
Ilmu.Yogyakarta.
JamesM.
Reeve,dkk.“Pengantar
Akuntansi
Adaptasi
Indonesia”
Jakarta:
Salemba Empat.
Krisdiyanti, 2010, “Kreativitas Dan
Inovasi
Wirausaha
Dalam
Meningkatkan
Kinerja
Pemasaran Studi Kasus CV Setia
Tailor-Konveksi
Tajinan
Malang”
Skripsi,
Sarjana.
Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim, Malang,
www.lib.uin-malang.ac.id.pdf.
Diakses 25 Agustus 2016
Mulyadi, Drs., M.Sc.2007. Sistem
Akuntansi, Jakarta : Salemba
Empat.
Mulyadi,
Drs., M.Sc (2009).
Akuntansi
Manajemen:
Konsep,
Manfaat,
dan
Rekayasa, Edisi 3. Yogyakarta:
SalembaEmpat.
Mulyadi, Drs., M.Sc. 2012. “Akuntansi
Biaya”. Edisi Ke-5. Cetakan ke11.Yogyakarta: Salemba Empat.
Nafarin,
M
2000,
“Penganggaran Perusahaan”,
Edisi Pertama.
Jakarta
:Salemba Empat
Nirwanani, Safitri. 2014. “Penentuan
tarif sewa kamar dan biaya
promosi untuk peningkatan
jumlah hunian kamar Pada
Hotel Inna Garuda Yogyakarta
tahun 2008 - 2013”. Skripsi,
Sarjana. Universitas Negeri
Yogyakarta. Diakses 28 Agustus
2016
Prawironegoro,D dan A. Purwanti.
2008.
Penganggaran
Perusahaan (Edisi Pertama).
Mitra Wacana Media, Jakarta.
Rahmat, Analisis Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi
Praktik
Perataan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di
BEJ,
SkripsiSarjana,
FakultasEkonomi, Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta,
1999. Diakses 28 Agustus 2016
Rudianto.2009.
Penganggaran.
Erlangga,Jakarta.
Suarda, A. 2009. “Saluran Pemasaran
Sapi Potong Di Sulawesi
Selatan”. Jurnal
Sains &Teknologi.
Vol
(2),
Agustus
IX
2009.
www.pascaunhas.ac.id/jurnal/files/p
df . Diakses 05 September 2016
Sugiyono, Prof, Dr. 2014. Metode
Penelitian Kuantitaif, Kualitatif,
Dan R&D”. Bandung : Alfabeta
Supriyadi, Heri. 2013. “Penerapan
Target Costing Dalam Upaya
Pengurangan Biaya Produksi
Untuk
Peningkatan
Laba
Perusahaan (Studi Kasus Pada
Usaha Dagang Eko Kusen)”.
Skripsi,
Sarjana.
Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah,
Jakarta.
www.repository.uinjkt.ac.id
Diakses 05 September 2016
Supriyanto,
Y.
2001.
Anggaran
Perusahaan,
Edisi ke-1. Yogyakarta :
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN.
12
Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam
p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316
Volume 2 No 2 Oktober 2019
Valentina, Astrid Harera. Analisis
Anggaran Operasional Dan
Realisasinya Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Penilaian
Kinerja
Perusahaan
(Studi
Kasus:
Hotel
Permata
Krakatau). Skripsi, Sarjana.
Departemen
Manajemen
Fakultas
Ekonomi
Dan
Manajemen Institut Pertanian
Bogor, 2010. Bogor. Diakses 09
September 2016
Download