1 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL USAHA JASA PERHOTELAN TERHADAP PENINGKATAN LABA PADA AL BADAR HOTEL SYARIAH MAKASSAR Muhammad Ridwan Ali [email protected] Prodi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Trisno Wandy Putra [email protected] Prodi Ekonomi Islam Abstract This study aims to find out to determine the increase in profits through budget analysis based on the realization of the operational budget at Al Badar Hotel Syariah Makassar. The data analysis technique used in this study is quantitative descriptive analysisThe results of this study are where in the preparation of the budget carried out by the hotel is not flexible from year to year or other words are too static (fixed) so that it cannot stem changes in costs incurred. Budgeting for operational costs is so important in the activities of a business that is engaged in trading, industrial business and service business, in an effort to increase profits regarding controlling operational costs cannot be ruled out because this is so important in supporting the performance of operational activities. Keywords: Operational Cost Budget, Hospitality Services, Increased Profit Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui peningkatan laba melalui analisa anggaran berdasarkan realisasi anggaran operasional pada Al Badar Hotel Syariah Makassar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa melakukan wawancara dan data sekunder yaitu data yang sudah diolah lebih lanjut yaitu laporan biaya operasional usaha jasa perhotelan terhadap peningkatan laba pada al badar hotel syariah makassar. Hasil dari penelitian ini adalah Dimana dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh pihak hotel tidak bersifat fleksibel dari tahun ke tahun atau kata lainnya terlalu statis (tetap) sehingga tidak dapat membendung perubahan biaya yang dikeluarkan, Perencanaan sebelum pelaksanaan aktivitas usaha diperlukan terkhusus mengenai penganggaran biaya. Penganggaran biaya operasional begitu penting dalam aktivitas sebuah usaha baik yang bergerak di bidang usaha dagang, bidang usaha industri dan bidang usaha jasa, dalam upaya peningkatan laba hal mengenai pengendalian biaya operasional tidak dapat dikesampingkan karena hal ini begitu penting dalam mendukung kinerja aktivitas operasional. Kata kunci : Anggaran Biaya Operasional, Jasa Perhotelan, Peningkatan Laba 2 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 1. PENDAHULUAN merupakan suatu pengarahan perhatian, karena membantu para Latar Belakang manajer untuk memusatkan Dunia usaha pada saat ini perhatian pada masalah operasional ditandai dengan semakin ketatnya atau keuangan pada waktu yang lebih persaingan perusahaan- awal untuk pengendalian yang lebih perusahaan baik yang bergerak di efektif dan efisien. Selisih anggaran sektor industri, perdagangan maupun yang material maka pihak manajemen jasa. Selain itu banyaknya usaha baru dapat di bidang yang sama dapat pula yang perlu untuk memperbaiki selisih memicu persaingan usaha. Hal inilah anggaran tersebut dengan segera. yang seharusnya dapat di jadikan Hotel acuan bagi perusahaan untuk dapat perusahaan yang berorientasi pada berinovasi pelayanan kosumen dalam hal hunian diantara dalam peningkatan mengambil merupakan kualitas produk agar tak ditinggalkan sementara oleh konsumennya. Akuntansi biaya mendapatkan dapat penggunaan menjadi perusahaan pendukung yang mengumpulkan, mampu mengolah dan langkah-langkah salah satu bertujuan untuk income fasilitas dari hotel baik berupa hunian kamar, penggunaan ruang meeting, restoran, tempat menghasilkan informasi yang relevan hiburan yang berada dalam area hotel dan akurat.Akuntansi biaya bukan dan hanya menjalankan dituntut dalam mengolah sebagainya. informasi keuangan perusahaan yang manajemen, bergerak membutuhkan dituntut dalam agar industri dapat namun memotivasi manajemen dan karyawan dalam Dalam suatu setiap hal sistem kegiatannya anggaran termasuk anggaran operasional. Dengan memperhatikan melakukan pengurangan biaya (cost perkembangan Hotel yang memiliki reduction) agar perusahaan dapat anggaran biaya operasional, untuk memiliki keunggulan dalam segi biaya menunjang yakni efisiensi biaya yang dihasilkan dalam perusahaan maka diperlukan dalam proses produksi suatu produk. suatu kebijakan mengenai anggaran Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan menggunakan anggaran. Anggaran yang dibuat tersebut. kelancaran Agar aktivitas penerimaan dan pengeluaran berjalan sesuai dengan 3 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 target yang diharapkan, maka harus dibuat suatu prosedur penyusunan anggaran untuk memudahkan yang akan datang. Pada dasarnya dalam menentukan langkah-langkah penyusunan anggaran bertujuan agar kegiatan yang akan dicapai di masa sumber dalam perusahaan daya dapat mencakup banyak kegiatan, mulai digunakan seefisien dan seefektif dari riset pemasaran, pengembangan mungkin. produk, distribusi periklanan, dan Pengendalian melalui penyusunan anggaran ini juga sangat kegiatan pemasaran diperlukan Pemasaran memadukan untuk peramalan membantu (forecast) keadaan kegiatan yang lainnya. beberapa dirancang untuk perusahaan di masa datang. Ketatnya melayani dan memenuhi kebutuhan persaingan dunia usaha merupakan konsumen dalam upaya mencapai salah satu alasan sebuah bentuk tujuan usaha publik perusahaan. Keberhasilan perlu pula perusahaan pada dasarnya adalah pemasaran yang keberhasilan dalam pemasarannya. baik dimana hal merupakan bagian Banyak yang menganggap bidang ini dari karena identik atau sama dengan bidang pemasaran memainkan bagian yang penjualan. Sesungguhnya pemasaran besar memiliki arti yang luas daripada memprioritaskan operasional dalam usaha pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, selain itu pemasaran terjadinya dapat riset mendorong Kemajuan teknologi inovasi, mengakibatkan pula persaingan antar pengembangan ide-ide barang dan perhotelan yang satu dengan yang jasa baru. lainnya Pemasaran tugasnya bila yakni pengenalan konsumen, dan penjualan. tajam. Pihak dilihat dari Perhotelan saling berusaha supaya melakukan produk layanan yang ditawarkan kepada diterima oleh konsumen dan tidak produk penetrasi semakin usaha dan mempermasalahkan berapa biaya pengembangan pasar bagi produk yang dikeluarkan untuk membiayai yang kegiatan dihasilkan. Melalui sarana tersebut, pemasaran (marketing), produksi dan mengakibatkan jasa yang menciptakan standar hidup semakin dikembangkan jumlahnya kepada dan masyarakat. disuguhkan Marketing sehingga biaya besar lebih pemasaran dan seringkali besar bila dibandingkan dengan elemen biaya 4 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 lainnya. Dalam proses pemasaran, atau lebih familiar disebut dengan masalah yang dihadapi tidak hanya penganggaran operasional. produk yang sudah siap dipasarkan Penganggaran operasional tetapi juga bagaimana memasarkan biasanya di susun di awal periode produk tahun yang sedang berjalan. Dalam tersebut. Untuk dapat memasarkan suatu produk dengan penyusunan anggaran operasional sukses, maka pihak perhotelan harus perhotelan memuat mengenai menggunakan perencanaan pengeluaran dana bagi konsep pemasaran yang baik. Konsep pemasaran yang masing-masing baik departemen adalah sengan memberikan bagian atau bersangkutan pelayanan yang memuaskan kepada berdasarkan job desk yang telah konsumen tetapi pihak perhotelan diatur masih perhotelan. mendapat laba yang diharapkan. oleh pihak manajemen Setelah Manajemen perhotelan Untuk itu pihak perhotelan melaksanakan operasi/kegiatan layanan maka harus melakukan perencanaan serta hasilnya baru dapat diukur dan pengendalian yang cermat terhadap dianalisis kegiatan pemasaran agar laba yang penggunaan anggaran. Salah satu alat dicapai oleh pihak perhotelan dapat pengukuran digunakan teknik analisis seoptimal mungkin. Telah banyak anggaran, dikemukakan mengenai hal-hal yang membandingkan berkaitan dengan biaya operasioal dengan anggarannya. Selain analisis jasa perhotelan diatas, kini hal yang ini perusahaan dapat mengetahui tidak adanya penyimpangan yang terjadi di dapat dikesampingkan mengenai efektivitas yaitu antara realisasi mengenai kelangsungan usaha jasa setiap perhotelan yaitu laba. Peran laba atau periode keuntungan suatu usaha biasanya dapat dipengaruhi oleh beberapa unsur baik adanya berupa tingkat biaya operasional, Tanpa intensitas hunian kamar, penggunaan penganalisaan pimpinan perhotelan fasilitas layanan hotel serta hal-hal atau yang berkaitan dengan efisiensi biaya mengetahui keadaananya, bagaimana operasional hal tingkat keberhasilan atau kegagalan perhotelan maupun kesalahannya. Berdasarkan perencanaan terkhusus keuangan dalam fungsi dengan departemen pada yang bersangkutan serta mengetahui penyebab dari penyimpangan adanya tersebut. pengukuran manajemen tidak dan dapat 5 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 uraian di atas, penting Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dilakukan penelitian Analisi Anggaran dari Al Badar Hotel Syariah dalam biaya Operasional Usaha Jasa bentuk informasi baik secara lisan Perhotelan maka Terhadap Peningkatan maupun secara tertulis. Data Laba Pada Al Badar Hotel Syariah Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh Makassar. dari pihak Al Badar Hotel Syariah Makassar 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan yakni Penelitian Deskriptif Kuantitatif dimana memberikan gambaran dan penjelasan objek yang diteliti berdasarkan beberapa elemen yang relevan. Dari masing-masing elemen tersebut diselidiki secara mendalam dan ditarik kesimpulan, sehingga kesimpulan hanya berlaku bagi subjek dan objek yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian pustaka (library research) dan penelian lapangan (field research). Penelitian Pustaka (Library Research) yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan pustaka lainnya dengan masalah yang berkaitan yang dibahas. Penelitian Lapang (Field Research) yaitu pengumpulan dengan cara wawancara. data observasi Jenis data lapang dan dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif dan kuantitatif. Data data jumlah rencana anggaran biaya pemasaran dan data biaya pemasaran yang sesungguhnya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan dan karyawan. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan, berupa laporan tertulis yang dibuat secara berkala. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan menguji data dengan konsep landasan teori, pendapat para ahli dan studi lapangan dimana dengan metode ini diharapkan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang pokok permasalahannya. Sedangkan kuantitatif yaitu metode analisis data yang diperoleh perusahaan dalam bentuk angka-angka, seperti laporan 6 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 keuangan perusahaan dan studi dokumentasi. Adapun digunakan alat ialah analisis analisis dianggarkan,yaitu dengan cara membandingkan biaya yang yang dianggarkan terhadap biaya faktual. varians Jika biaya realisasi lebih kecil dari anggaran. Analisis varians digunakan biaya untuk mengetahui hasil sesungguhnya dianggap menguntungkan. Sebaliknya dengan yang jika realisasi biaya lebih besar dari rencana yang dianggarkan,yaitu dengan cara biaya membandingkan biaya yang dianggap dianggarkan yang dianggarkan tidak maka maka menguntungkan. dianggarkan terhadap biaya faktual. Adapun analisis biaya pada anggaran Jika biaya realisasi lebih kecil dari berdasarkan realisasi yang telah ada biaya maka di tahun yang berjalan dapat dilihat dianggap menguntungkan (favorable). pada tabel 5.10 sampai dengan tabel Sebaliknya jika realisasi biaya lebih 5.15 Menurut Supriyono (2000:15) besar dari biaya yang dianggarkan pengendalian sangat erat dengan maka dianggap tidak menguntungkan perencanaan (unfavorable). Pengendalian yang menjelaskan dianggarkan Setelah pula itu, dan penganggaran. merupakan suatu mengenai proses pengawasan yang didasarkan hubungan anggaran biaya operasional pada perencanaan dan penganggaran. terhadap peningkatan laba. Dimana Terutama mengenai keuangan hasil analisis tersebut diharapkan perusahaan. Di anggaran dapat menggambarkan secara jelas ditentukan tujuan keuangan yang mengenai posisi laba bila terjadi akan dicapai umumnya dinyatakan kenaikan atau penurunan. dalam jumlah Perhitungan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Biaya dan perusahaan. Analisis Biaya Makassar adalah sebagai berikut : Kinerja Biaya Operasional tahun Analisis Biaya yang digunakan biaya bersangkutan = biaya sesungguhnya – operasional biaya yang dianggarkan. Berdasarkan perhotelan yakni analisis varians. data diatas dapat dilihat bahwa Analisis varians digunakan untuk terdapat mengetahui alokasi anggaran dengan realisasi dengan hal laba Operasional Al Badar Hotel Syariah Pengendaliannya dalam dalam hasil sesungguhnya rencana yang selisih (varians) antara 7 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 anggaran yang ada, hal ini merupakan pengeluaran dibandingkan dengan akibat dari : pendapatan yang dihasilkan. 1. Jumlah penghuni (pengunjung) kamar 3. Penyusunan Anggaran yang bertambah yang dilakukan oleh pihak hotel tidak mengakibatkan tingginya biaya bersifat fleksibel dari tahun ke operasional yang harus tahun atau statis sehingga tidak dikeluarkan dibandingkan dengan dapat anggaran yang telah dialokasikan biaya yang dikeluarkan. Hal ini pihak hotel. terlihat pada alokasi penganggaran peningkatan biaya operasional usaha dari tahun manajemen Semestinya membendung kunjungan penghuni hotel dapat 2015 meningkatan omset usaha dan penganggaran biaya operasional menutupi biaya operasional usaha, usaha tahun 2016 . Sehingga namun yang ke perubahan tahun alokasi terjadi justru mengakibatkan biaya operasional sebaliknya terkadang pihak yang sesungguhnya tidak dapat manajemen hotel harus menyimbangkan mengeluarkan biaya extra untuk menutupi biaya operasional yang tak terduga. pada anggaran sebelumnya. b. Analisis dan Manfaat Pengendalian Biaya 2. Meningkatnya harga barang- Beberapa hal yang barang di setiap event penting dijelaskan berdasarkan seperti pengolahan data pada sekolah, saat hari keagamaan, hari libur dan libur perayaan hari libur pergantian tahun. Bila dilihat pada saat alokasi kondisi hasil alokasi anggaran yang telah diperbandingkan dengan realisasi biaya sesungguhnya adalah sebagai berikut : itulah 1. Memaksimalkan peran anggaran kunjungan yang sudah di alokasikan untuk hunian hotel bertambah namun kegiatan yang bersifat penting tidak diiringi dengan peningkatan bagi omset yang tinggi akibat dari operasional usaha sebenarnya inflasi yang seperti dari dapat tingkat biasanya menjadi kelangsungan 2. Memaksimalkan peran aktivitas setiap alasan kenaikan harga barang. departemen dalam penggunaan Sehingga anggaran lebih banyak terhadap biaya operasional usaha agar tidak 8 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 terjadi overbudgeting yang begitu besar. 3. Memaksimalkan peran manajer pemborosan biaya (seperti pemakaian alat kantor yang berlebihan) akan mengakibatkan operasional sebagai pilar penting menurunnya net profit. Sebagaimana dalam pengawasan operasional menurut teori diatas dapat kita lihat usaha mengenai keadaan laba usaha Al terkhusus yang bersinggungan langsung dengan Badar aktivitas berdasarkan operasional dalam menunjang kerja Adapun usaha Hotel Syariah Makassar perbandingan antara efektivitas laba usaha dengan biaya operasional. manfaat Pada tahun operasional 2015 jumlah pengendalian biaya jika dapat pendapatan Al Badar Hotel Syariah dilakukan oleh pihak perhotelan Makassar sebesar Rp 847.341.300 antara lain : dan jumlah pendapatan pada tahun a. Dapat mengurangi berikutnya yakni tahun operasional penggunaan anggaran yang 2016 sebesar Rp 746.512.000 . Hal ini tidak sesuai atau tidak begitu dapat terlihat jelas bahwa jumlah penting pendapatan di dua tahun data yang dalam rangka aktivitas operasional diteliti mengalami penurunan. b. Dapat meningkatkan efisiensi anggaran yang digunakan terhadap biaya operasional sesungguhnya c. Dapat dijadikan acuan penganggaran pada periode operasional perhotelan di tahun selanjutnya Adapun hubungan Mengenai jumlah pengeluaran operasional usaha Al Badar Hotel Syariah Makassar pada tahun 2015 sebesar Rp 747.095.650 dan jumlah pengeluaran pada tahun berikutnya yakni tahun operasional 2016 sebesar Rp 629.913.900 . Hal ini dapat dilihat pula bahwa jumlah pengeluaran di biaya dua tahun data yang di teliti operasional dengan laba perusahaan mengalami penurunan. Dari data yang dikemukakan oleh Jusuf (2008) bila ada dapat kita lihat bahwa jumlah perusahaan dapat menekan biaya biaya operasional pada tahun 2015 ke operasional, maka perusahaan akan tahun 2016 mengalami penurunan dapat dari meningkatkan laba bersih. Demikian juga sebaliknya, bila terjadi Rp 629.913.900 747.095.650 atau ke Rp bila 9 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 dipersentasekan Sedangkan sebesar operasioanl tidak dapat pendapatan dikesampingkan karena hal ini operasional dari tahun 2015 ke tahun begitu penting dalam mendukung 2016 mengalami penurunan dari Rp kinerja 847.341.300 ke Rp 746.512.000, bila khususnya dipersentasekan sebesar 25%. Hal ini penganggaran yang telah disusun berbanding lurus antara jumlah biaya oleh operasional dan jumlah pendapatan terciptanya efisiensi anggaran atau jumlah 34%. dapat mengalami dikatakan sama-sama penurunan, walaupun aktivitas operasional bagi pihak alokasi manajemen agar c. Jalinan kerjasama dengan Owner Shop online perlu diadakan tingkat persentase 9% lebih tinggi karena dengan biaya mereka miliki tentunya akan operasional dibandingkan jumlah pendapatan. Namun dapat tingkat laba bersih aplikasi yang memberikan yang luas informasi bagi calon usaha mengalami kenaikan dari tahun penghuni/pengunjung hotel yang 2015 sebesar Rp 90.221.085 ke tahun berencana melakukan turwisata 2016 sebesar Rp 104.938.290, jika ke Makassar dengan keunggulan dipersentasekan sebesar 30%. Hal ini fasilitas yang dimiliki serta harga menandakan bahwa tingkat efisiensi reservasi hotel yang terjangkau biaya bisa dikatakan mengalami kenaikan terhitung kecil. Karena lebih 4. PENUTUP tinggi biaya opersional di bandingkan a. Kesimpulan pendapatan Dalam Peningkatan Laba 1. Penyusunan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : Anggaran yang dilakukan oleh pihak hotel tidak bersifat fleksibel dari tahun ke a. Dalam upaya peningkatan laba tahun atau kata lainnya terlalu sangat penting peran penjualan statis (tetap) sehingga tidak dapat yang membendung ditawarkan perhotelan tentunya oleh dimana akan hal pihak ini meningkatkan perubahan biaya yang dikeluarkan. 2. Perencanaan sebelum pelaksanaan laba usaha jika pendapatan yang aktivitas dihasilkan tinggi. terkhusus mengenai penganggaran b. Dalam upaya peningkatan laba hal mengenai pengendalian biaya biaya. usaha diperlukan Penganggaran biaya operasional begitu penting dalam 10 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 aktivitas sebuah usaha baik yang 2. Promosi usaha jasa perhotelan bergerak di bidang usaha dagang, berupa paket penggunaan gedung bidang usaha industri dan bidang serbaguna (room meeting), cafe, usaha jasa. fasilitas kamar yang nyaman, serta 3. Dalam upaya peningkatan laba hal mengenai pengendalian operasional tidak berbagai fasilitas lain yang dimiliki biaya hotel tersebut dengan nuansa yang dapat berbeda dengan hotel lain. dikesampingkan karena hal ini 3. Jalinan kerjasama dengan Owner begitu penting dalam mendukung Shop online dan beberapa dengan kinerja aktivitas operasional. memberikan diskon khusus bagi b. Saran 1. Perlunya yang penyusunan alokasi sebagai menjadi salah member hotel satu upaya anggaran biaya operasional yang meningkatkan jumlah kunjungan fleksibel sehingga tidak terjadi tamu sehingga terjadi peningkatan overbudgeting yang besar atau laba. mampu di kendalikan DAFTAR PUSTAKA Adisaputro,G dan Y.Anggarini. 2007. Anggaran Bisnis: Analisis, Perencanaan,dan Pengendalian Laba. Yogyakarta: UPPS TIM YKPN. Agus Sulastiyono.(2004). Manajemen Penyelenggaraan Bandung : Hotel. Penerbit CV Alfabeta. Anthony,R.N. dan V.Govindarajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Dedeh. 2009. Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen (Studi Kasus: PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor). Skripsi. Universitas Insitut Pertanian Bogor. Bogor. repository.ipb.ac.id.Diakses 25 Agustus 2016 Djaslim Saladin. 2005. “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian”. Edisi Ketiga. Bandung : CV Linda Karya Hafid, Ahmad Rozaki. 2007. Peranan Anggaran Biaya Operasi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi (Studi Kasus pada PT. Kereta Api (Persero)). Skripsi. Universitas Widyatama. Bandung. http://repository.widyatama.ac. id. Diakses 25 Agustus 2016 11 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha Ilmu.Yogyakarta. JamesM. Reeve,dkk.“Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia” Jakarta: Salemba Empat. Krisdiyanti, 2010, “Kreativitas Dan Inovasi Wirausaha Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Studi Kasus CV Setia Tailor-Konveksi Tajinan Malang” Skripsi, Sarjana. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, www.lib.uin-malang.ac.id.pdf. Diakses 25 Agustus 2016 Mulyadi, Drs., M.Sc.2007. Sistem Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi, Drs., M.Sc (2009). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi 3. Yogyakarta: SalembaEmpat. Mulyadi, Drs., M.Sc. 2012. “Akuntansi Biaya”. Edisi Ke-5. Cetakan ke11.Yogyakarta: Salemba Empat. Nafarin, M 2000, “Penganggaran Perusahaan”, Edisi Pertama. Jakarta :Salemba Empat Nirwanani, Safitri. 2014. “Penentuan tarif sewa kamar dan biaya promosi untuk peningkatan jumlah hunian kamar Pada Hotel Inna Garuda Yogyakarta tahun 2008 - 2013”. Skripsi, Sarjana. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses 28 Agustus 2016 Prawironegoro,D dan A. Purwanti. 2008. Penganggaran Perusahaan (Edisi Pertama). Mitra Wacana Media, Jakarta. Rahmat, Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ, SkripsiSarjana, FakultasEkonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 1999. Diakses 28 Agustus 2016 Rudianto.2009. Penganggaran. Erlangga,Jakarta. Suarda, A. 2009. “Saluran Pemasaran Sapi Potong Di Sulawesi Selatan”. Jurnal Sains &Teknologi. Vol (2), Agustus IX 2009. www.pascaunhas.ac.id/jurnal/files/p df . Diakses 05 September 2016 Sugiyono, Prof, Dr. 2014. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D”. Bandung : Alfabeta Supriyadi, Heri. 2013. “Penerapan Target Costing Dalam Upaya Pengurangan Biaya Produksi Untuk Peningkatan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada Usaha Dagang Eko Kusen)”. Skripsi, Sarjana. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. www.repository.uinjkt.ac.id Diakses 05 September 2016 Supriyanto, Y. 2001. Anggaran Perusahaan, Edisi ke-1. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. 12 Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam p-ISSN: 2684-7477 e-ISSN: 2714-6316 Volume 2 No 2 Oktober 2019 Valentina, Astrid Harera. Analisis Anggaran Operasional Dan Realisasinya Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Penilaian Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: Hotel Permata Krakatau). Skripsi, Sarjana. Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2010. Bogor. Diakses 09 September 2016