Uploaded by User84152

1,5 Juta Data Kesehatan Warga Singapura Telah Diretas IDN Times

advertisement
Data Kesehatan Milik 1,5 Juta Warga
Singapura Telah Diretas
Termasuk data milik Perdana Menteri Lee Hsien Loong
Faiz Nashrillah
Singapura, IDN Times - Singapura tengah mengalami peretasan terburuk
dalam sejarah negara tersebut. Menteri Kesehatan Gan Kim Yong serta
Menteri Komunikasi S. Iswaran mengatakan bahwa data kesehatan dari 1,5
juta warga Singapura telah diretas, termasuk di antaranya adalah milik
Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
1. Data yang diretas adalah sejak 2015
hingga 2018 dan beberapa di antaranya
adalah milik pejabat pemerintah
Seperti dilaporkan Straits Times, bukan hanya warga sipil biasa atau pasien
rawat inap yang menjadi sasaran dari para peretas. Dari 1,5 juta data tersebut
ada 160.000 di antaranya mendapatkan perawatan medis tapi tidak menginap
di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, beberapa adalah kalangan menteri.
Otoritas Singapura menyebutkan data yang sengaja dicuri itu tertanggal 1 Mei
2015 hingga 4 Juli 2018. Ini terjadi setelah para peretas meretas komputer
milik SingHealth yang merupakan kelompok institusi layanan kesehatan
terbesar di Singapura.
SingHealth memiliki empat rumah sakit, lima pusat spesialis nasional serta
delapan poliklinik. Adapun dua poliklinik lainnya sempat beroperasi di bawah
supervisi SingHealth juga menjadi sasaran. Pemerintah sendiri mengatakan
data milik Perdana Menteri Lee "menjadi target secara spesifik dan berulang
kali".
2. Singapura menegaskan bahwa peretasan
ini sangat serius
Data-data yang diretas berisi tentang catatan non-medis seperti nama, jenis
kelamin, ras serta alamat. Pemerintah mengatakan bahwa data tersebut
sudah disalin secara ilegal. Meski begitu, Singapura menyebut tidak ada hasil
diagnosis atau tes dari dokter yang bocor.
Walau begitu, pemerintah tetap menilai peretasan ini serius dan merupakan
yang terburuk dalam sejarah serangan siber di Singapura. Menteri Kesehatan
pun secara terbuka meminta maaf kepada para pasien yang terkena dampak
dari peretasan ini.
3. Otoritas berwenang Singapura
mengatakan peretasan ini tak dilakukan
oleh orang biasa
Kepala Eksekutif Badan Keamanan Siber Singapura, David Koh, mengatakan
kepada media bahwa "ini merupakan serangan yang disengaja, ditargetkan
dan direncanakan dengan baik". Ia melanjutkan,"Ini bukan hasil kerja peretas
atau kelompok kriminal biasa."
Salah satu dampak nyata dari peretasan ini adalah dihentikannya sementara
proyek Catatan Kesehatan Elektronik Nasional atau NEHR yang mewajibkan
setiap rumah sakit saling membagikan rekaman medis milik pasien. Hingga
kini pemerintah masih menginvestigasi siapa pelaku di balik peretasan ini.
Download