Uploaded by User83800

131-40

advertisement
131. Seorang perempuan berusia 42 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak dan mengi. Sejak 1
bulan yang lalu keluhan sering kambuh karena terpajan asap di tempat kerja. Tanda vital dalam batas
normal. Dari auskultasi didapatkan wheezing seluruh lapangan paru. Hasil spirometri postbronkodilator dengan hasil kapasitas vital paksa (KVP) 85%, volume ekspirasi paksa detik ke-1
(VEP1) 68% dan VEP1/KVP 68%. Apakah teknik pernapasan yang paling tepat untuk kasus di atas?
a.Diaphragmatical breathing
b.Pursed lip breathing
c.Costal excursion exercise
d.Segmental breathing
e.Glossopharingeal breathing
Pembahasan :
Nilai normal KVP dan VEP1 lebih dari 80%. Normal VEP1/KVP >75%.
Tujuan pemeriksaan KVP,VEP1 dan VEP1/KVP : menilai faal paru apakah normal,
obtruktif,restriktif atau restriktif-obstruktif. Pada obstruktif, gangguan dikarenaka tahanan saluran
napas shg udara terperangkap di alveoli (VEP1 dan VEP1/KVP menurun) sedangkan pada
restriktif,gangguan dikarenakan kerusakan parenkim shg pengembangan paru terganggu dan
penurunan semua volume paru (KVP menurun).
Pada soal diatas, nilai KVP normal, sementara VEP1 dan VEP1/KVP menurun = gguan obstruktif.
Latihan napas pursed lips breathing untuk membantu klien memperbaiki transport oksigen,
menginduksi pola napas lambat dan dalam, membantu pasien untuk mengontrol pernapasan,
mencegah kolaps dan melatih otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang ekshalasi dan
meningkatkan tekanan jalan napas selama ekspirasi, dan mengurangi jumlah udara yang
terjebak (Smeltzer & Bare, 2013).
132. Seorang laki-laki berusai 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan batuk disertai sesak sejak 3
bulan yang lalu. Batuk disertai dahak dan sesak dirasakan terutama bila melakukan aktivitas berat.
Laki-laki tersebut memiliki riwayat merokok sejak 10 tahun yang lalu. Sudah pernah berobat tapi
tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan auskultasi paru didapatkan ekspirasi memanjang (+) dan
ronki (+). Dari pemeriksaan spirometri didaptkan hasil FEV1/FVC<70%, FEV1<80%. Apakah
diagnose yang paling mungkin dari kasus tersebut diatas?
a.Asma bronkial
b.PPOK
c.TBC
d.Efusi pleura
e.Ca Paru
Pembahasan :
Gangguan obstruktif : Asma, PPOK (emfisema, bronchitis kronik)
Gangguan restriktif : Ca paru, pneumonia,edema paru,TBC
Hasil pemeriksaan FEV1/FVC (VEP1/KVP) kurang dari 75% dan FEV1 <80% =gangguan obstruktif
Riwayat terpajan asap rokok lama (+), alergi (-) : PPOK
133. Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar keluarganya ke UGD RS dengan penurunan kesadaran.
Riwayat diare 3 hari yang lalu. Keluhan disertai demam, berdebar-debar dan sensitif terhadap panas.
Keluhan ini dirasakan selama 6 bulan. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah : 190/100 mmHg,
nadi:140x/menit, irregular, suhu:38,9 C. Pasien tampak eksoftalmus dan turgor kulit menurun.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
a.Tirotoksikosis
b.Tiroiditis Hashimoto
c.Goiter multinodular toksik
d.Krisis tiroid
e.Hipertiroid
Pembahasan :
(Gejala Hipertiroid/Tirotoksikosis dan Derajat toksisitas kelebihan hormon tiroid)
- Tirotoksikosis : kelebihan hormon tiroid di sirkulasi tubuh.
- Hipertiroid dan Goiter multinodular toksik : bagian dari tirotoksikosis.
- Tiroiditis Hashimoto : gejala hipotiroid, penyebabnya proses autoimun dari tubuh.
- Krisis tiroid : Kondisi hipertiroidisme yg berat. Pemeriksaan = Gejala hipertiroid + gejala khas
(BB turun, bingung-tidak sadar,Diare,Demam tinggi,Takikardi sampai 130-200x/mnt.)
134.Seorang laki-laki berusia 62 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dan timbul benjolan
pada pangkal ibu jari kaki kanan yang sudah diderita selama 3 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik
tampak pangkal ibu jari kanan tersebut nyeri bila digerakkan serta pada sisi lateralnya terdapat
benjolan dengan ukuran 2x1x1 cm, konsistensi keras yang melekat pada dasar. Apakah metabolisme
yang terganggu dalam proses patofisiologi penyakit diatas?
a.Karbohidrat
b.Asam amino
c.Purin pirimidin
d.Porfirin
e.Lipid
Pembahasan :
Kasus diatas merupakan gejala penyakit Gout (tanda nyeri,bengkak dan tanda inflamasi pd
metatarsal-phalangeal jari). Gout disebabkan kelebihan asam urat dalam darah yg dihasilkan dari
metabolisme purin-primidin.
135.Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena kesadaran menurun
dan mual muntah. Pasien diketahui menderita DM sejak usia 5 tahun, namun sejak 2 hari ini tidak
menyuntikkan insulin karena alasan bosan. Pasien tampak lemah dengan tekanan darah 90/62
mmHg. Denyut nadi 118 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit dan tampak mukosa bibir yang
kering. Saat datang diketahui kadar glukosa darah acak 547mg/dL dan hasil urinalisis keton +3.
Apakah mekanisme yang mendasari kelainan pada pasien diatas?
a.Penurunan hormon cortisol
b.Peningkatan hormon ACTH
c. Penurunan hormon glucagon
d. Penurunan sistesis protein
e.Penurunan growth hormon
Pembahasan :
Penderita DM tipe 1 kekurangan hormon insulin scr absolut. Insulin berfungsi memasukkan zat gula
dalam darah ke sel-sel tubuh untuk metabolisme. Krn pasien tidak teratur menyuntikkan insulin,
maka kebutuhan gula dalam sel menurun, sementara kadar gula dalam darah mungkin normal/lebih.
Kondisi ini yg mendorong berbagai aktivitas tubuh sebagai respon kekurangan gula dalam sel,
termasuk melalui gluconeogenesis. Glukoneogenesis adalah pembentukan zat gula dari pemecahan
zat protein atau lipid. Proses ini diatur oleh hormon kortisol dari korteks adrenal yang produksinya
dipengaruhi hormon ACTH di hipofisis. Peningkatan ACTH mendorong peningkatan kortisol yg
mendukung fungsi glukoneogenesis.
136.Seorang perempuan berumur 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher kiri atas
yang disadari sejak 3 bulan sebelumnya yang makin lama makin membesar. Benjolan teraba padat
dan tidak dapat digerakkan. Keluhan disertai rasa penuh di telinga sisi kiri, nyeri kepala tumpul, dan
penurunan berat badan. Pasien mengeluh mimisan dalam jumlah sedikit dan dapat berhenti sendiri
sejak seminggu yang lalu. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
a.Karsinoma nasofaring
b. Karsinoma sinonasal
c. Karsinoma orofaring
d. Karsinoma tiroid
e. Karsinoma laring
Pembahasan :
Karsinoma nasofaring : gejala telinga (telinga terasa penuh, tinnitus, otalgia), gejala nasal (hidung
tersumbat, lendir bercampur darah). Pd stadium lanjut, ada benjolan di leher, gangguan
saraf,diplopia dan/atau neuralgia trigeminal.
- Karsinoma sinonasal : gejala nasal (hidung tersumbat, keluar sekret bercampur darah dr
hidung/mimisan), gejala orbita (diplopia,gangguan visus), gejala fasial (nyeri wajah, bengkak di
pipi,parestesi jk mengenai N.trigeminus), gangguan intrakranial jika ada perluasan.
- Karsinoma orofaring : manifestasi perluasan dari kanker nasofaring
- Karsinoma laring : gejala sesuai lokasi & ukuran tumor (suara serak,nyeri tenggorokan,sulit
menelan, sesak napas, benjolan di leher
-
137.Seorang laki-laki dewasa tiba-tiba tersedak saat sedang makan bakso di restoran. Ia memegang
tenggoroknya dengan kedua tangan, tampak tersengal-sengal namun tidak ada suara yang keluar
sama sekali. Anda sebagai seorang dokter umum yang kebetulan berada di sana, apakah penanganan
awal dan segera yang dapat anda lakukan?
a.Back slap
b.Krikotirotomi
c.Manuver Hemlich
d.Jaw thrust
e.Chin lift
Pembahasan :
- Back slap digunakan pada kasus tersedak di saluran napas atas (korban tampak memegang daerah
tenggorokan) dengan memberi hentakan pd punggung antara kedua tulang belikat. Lebih sering
digunakan pd bayi dan anak kecil.
- Manuver hemlich digunakan pd kasus tersedak yg diperkirakan di saluran napas atas (korban
tampak memegang daerah tenggorokan) yg tidak bisa ditangani dg back slap. Manuver ini
memberikan dorongan melalui abdominal utk mendorong sumbatan keluar trakea.
- Krikotirotomi : cara terakhir dlm kondisi darurat gangguan napas dg membuat jalan napas pintas
melalui membran krikoid dengan jarum.
- Jaw trust dan chin lift digunakan pd kasus tersedak di laring, dimana sumbatan terhalang lidah yg
jatuh kebelakang. Teknik ini memudahkan benda asing terlihat dan mudah dikeluarkan.
138.Seorang anak berusia tiga tahun datang diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan tersedak
kacang satu jam sebelumnya. Pasien dikatakan tersedak,diikuti batuk yang hebat dan mendadak saat
diberi kacang oleh neneknya. Saat di UGD pasien tampak tenang dan tidak sesak, namun sesekali
batuk. Pemeriksaan auskultasi dada menunjukkan penurunan suara napas pada lapang paru kanan
atas disertai suara wheezing. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
a.Benda asing esofagus
b.Benda asing hipofaring
c. Benda asing trakea
d. Benda asing laring
e. Benda asing bronkus
Pembahasan :
Aspirasi benda asing merupakan masuknya benda asing ke saluran napas yang memerlukan
penanganan segera. Gejalanya tergantung lokasi, ukuran dan sifat benda asing. Benda asing
berukuran besar dapat menyumbat total seluruh sal.napas atas dan mengancam jiwa, sementara
benda asing ukuran kecil berada di cabang bronkus dan menimbulkan gejala yg lebih lama dan lebih
ringan.
139.Seorang perempuan berusia 34 tahun dibawa keluarganya ke poliklinik RS dengan keluhan lemah
otot dan tidak bisa berjalan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien sebelumnya melakukan diet ketat dan
menghindari paparan sinar matahari selama hamper 8 tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tulang yang lembek dan kelemahan otot proksimal simetris bilateral. Pada pemeriksan penunjang
ditemukan peningkatan serum alkalin phosphate, peningkatan hormon tiroid dan penurunan level
vitamin D. Disebut apakah keadaan yang diderita oleh pasien diatas?
a.Osteokondrosis
b.Osteoporosis
c.Osteomyelitis
d.Osteomalacia
e.Osteoarthritis
Pembahasan :
- Osteokondrosis :gangguan nekrosis avaskular pada lempeng pertumbuhan epifisis anak dan remaja
yg sedang tumbuh. Terjadi krn kekurangan pasokan darah ke tulang.
- Osteoporosis : Gangguan metabolik tulang berupa peningkatan kecepatan resorpsi tulang tetapi
kecepatan pembentukannya berjalan lambat shg kehilangan massa tulang.
Faktor risiko : kurang aktivitas fisik, kurang asupan kalsium, kurang protein, kurang asupan
vitamin D, kurang paparan sinar matahari, gangguan endokrin (hipertiroid,sindrom cushing,DM),
merokok, Kurang Hormon Estrogen.
Gejala : patah tulang, kifosis, menurunnya tinggi badan, nyeri punggung, bunyi ‘klek’saat
mengangkat sesuatu dr posisi membungkuk pd wanita pascamenopause.
- Osteomyelitis : infeksi pada tulang dan medulla tulang.
Penyebab : mikroorganisme yg masuk scr langsung dr infeksi lokal di kulit/telinga/hidung/gigi scr
hematogen atau dari ulkus/fraktur yg infeksinya berkepanjangan.
Gejala :nyeri lokal hebat yang berdenyut, riwayat jatuh paling sering, demam, takikardi, malaise
dan rewel dalam 24 jam pertama.
- Osteomalacia : gangguan mineralisasi matriks tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D
yg cukup mengatur kadar kalsium dan mmpertahankan kadar kasium-fosfat yg normal di tubuh.
Penyebab : asupan vitamin D tidak adekuat, malabsorpsi vit.D, kurang pajanan cahaya matahari,
penyakit hati/ginjal, malfungsi kelenjar paratiroid.
Gejala : rasa yeri tungkai & punggung bawah, tungkai bawah bentuk seperti busur, tulang lunak,
gangguan perkembangan otot.
- Osteoarthritis : degenerasi kartilago sendi karena kerusakan kondrosit (sel penghasil kolagen).
Degenerasi menyebabkan kartilago lunak dan mudah erosi, mengiritasi lapisan synovial dan
membentuk fibrosis shg gerak tulang menjadi terbatas. Efek degenerasi menyebabkan
pembentukan tulang baru di daerah tepi sendi shg kontur tulang berubah dan terlihat membesar.
Penyebab : gangguan endokrin, trauma, obesitas.
Gejala : nyeri sendi (pegal dan dalam) setelah melakukan aktivitas/olahraga/angkat beban berat,
rasa kaku pada pagi hari/sesudah latihan, krepitasi/bunyi berderik saat bergerak, pembesaran
tulang ujung distal sendi, perubahan cara jalan.
140.Seorang wanita pasca menopause berusia 60 tahun datang setelah mengalami beberapa patah tulang
rapuh sejak 5 tahun yang lalu. Pasien memiliki riwayat keluarga patah tulang, yaitu ibu dan saudara
perempuannya. Pasien merasa semakin lama semakin pendek dan memiliki kyphosis tulang belakang
yang signifikan. Apakah penyebab dari kejadian yang dialami oleh pasien ini?
a.Penurunan hormon LDH
b. Penurunan hormon tiroksin
c. Penurunan hormon estrogen
d. Penurunan hormon kortisol
e. Penurunan hormon progesteron
Pembahasan : Gejala diatas merupakan gejala osteoporosis dikarenakan kekurangan hormon estrogen
saat menopause. Osteoporosis : Gangguan metabolik tulang berupa peningkatan kecepatan resorpsi
tulang tetapi kecepatan pembentukannya berjalan lambat shg kehilangan massa tulang. Faktor
risiko: kurang aktivitas fisik, kurang asupan kalsium, kurang protein, kurang asupan vitamin D,
kurang paparan sinar matahari, gangguan endokrin (hipertiroid,sindrom cushing,DM), merokok,
Kurang Hormon Estrogen. Gejala : patah tulang, kifosis, menurunnya tinggi badan, nyeri punggung,
bunyi ‘klek’saat mengangkat sesuatu dr posisi membungkuk pd wanita pascamenopause
Download