Uploaded by khairunnisadg.ngai

anatomi perbandingan sistem saraf

advertisement
MAKALAH
ANATOMI PERBANDINGAN
OLEH KELOMPOK VII
1. NURUL KHAIRUN NISA ERSA
2. RISKY AMALIA SYAM
3. MIRNAWATI. N
4. AKMAL
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang amat sederhana ini, meskipun jauh dari kata
sempurna. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw,
keluarga, sahabat, serta kita umat beliau hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari harapan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menghasilakan makalah yang baik untuk masa
mendatang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak termasuk pembaca sekalian.
JENEPONTO,27 DESEMBER 2020
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ................................................................................................
1.2
Rumusan Masalah
................................................................................................
1.3
Tujuan
................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem Saraf Dan Perkembangannya
2.2
Neuroglia dan Neurolema serta Anatomi Perbandingan medulla spinalis dan nervi spinalis
.......................................................................
2.3
Otak dan Anatomi Perbandingannya
2.4
SUPLAI DARAH OTAK DAN MEDULA SPINALIS ...............................................................
2.5
Anatomi Perbandingan Saraf Otonom ..........................................................................................
BAB III
.......................................................................
.......................................................................
PENUTUP
1.
Kesimpulan
...............................................................................................
2.
Saran
...............................................................................................
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang hewan diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hewan
invertebrata (tidak punya tulang belakang) dan hewan vertebrata (punya tulang belakang). Adapun
contoh-contoh hewan invertebrata yaitu bintang laut, cacing, laba-laba dll. Kemudian khusus untuk
hewan vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amfibhi, reptil, aves, dan mamalia. Dilihat dari segi
anatomisnya tentunya hewan-hewan yang termasuk hewan vertebrata tentunya memiliki persamaan dan
perbedaan yang tentyunya dapat dikaji melalui ilmu anatomi perbandingan. Segi anatomis dapat dilihat
dari aspek jaringan, organ, dan sistem organ. Seperti kita ketahui sistem organ merupakan kumpulan
organ yang bekerja sama satu sama lain dan memiliki tujuan tertentu. Adapun contoh-contoh dari sistem
organ antara lain sistem otot, sistem rangka, sistem pencernaan dan lain sebagainya. Tentunya segi
anatomis pada sistem organ memiliki kompleksitas yang cukup banyak oleh karena itu penulis hanya
membahas khusus tentang anatomi perbandingan saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas adapun rumusan masalah yang diambil adalah :
1. Apakah itu Saraf dan bagaimanakah perkembangannya?
2. Apakah itu Neuroglia dan Neurolema serta bagaimanakah Anatomi Perbandingan medulla spinalis dan
nervi spinalis?
3. Apakah itu otak dan bagaimanakah anatomi perbandingannya?
4. Bagaimanakah anatomi perbandingan saraf cranial?
5. Bagaimanakah anatomi perbandingan saraf otonom?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu saraf dan perkembangannya.
2. Untuk mengetahui apa itu neuroglia dan neurolema serta anatomi perbandingannya.
3. Untuk mengetahui apa itu otak dan anatomi perbandingannya.
4. Untuk mengetahui anatomi perbandingan saraf cranial.
5. Untuk mengetahui anatomi perbandingan saraf otonom.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem saraf dan perkembangannya
Sistem saraf pada craniata memiliki tiga peranan dasar. Pertama, memperkenalkan organisme
dengan lingkungan luar dan menstimulasi oragnisme untuk berorientasi/ mengenal dirinya sendiri dalam
lingkungan mereka,. Kedua, berpartisipasi dalam reguladi lingkungan dalam. Ketiga, berfungsi sebagai
suatu tempat penyimpanan untuk informasi. Fungsi itu terpenuhi oleh saraf, spinal cord, dan otak yang
berasosiasi dengan reseptor dan efektor.
Sistem saraf terbagi ke dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan medula spinalis.Sistem saraf tepi terdiri dari saraf cranialis, saraf spinalis, dan saraf
autonom. Otak (encephalon) terdiri atas rhinencephalon, telencephalon, prosencephalon, diencephalon,
mesencephalon, metencephalon, dan myelencephalon.
2.2 Neuroglia dan Neurolema serta Anatomi Perbandingan medulla spinalis dan nervi
spinalis
Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang secara keseluruhan
menyokong, melindungi dan sumber nutrisi sel saraf (neuron) pada otak dan Medulla spinalis, sedangkan
sel Schwann merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron di luar system saraf pusat. Neuroglia
menyusun 40% volume otak dan medulla spinalis. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron
dengan perbandingan sekitar sepuluh banding satu. Ada empat sel neuroglia yang berhasil diidentifikasi
yaitu: Oligodendroglia, Ependima, Microglia, dan Astroglia. Masing-masing mempunyai fungsi khusus.
1. Oligodendroglia merupakan sel glia yang bertanggungjawab menghasilkan myelin dalam
susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak mengelilingi
penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubung myelin. Ketika akson
menerima impuls saraf, akan di ubah potensial listriknya pada permukaan dari akson. Pada
akson yang dibungkus oleh myelin berlawanan dengan potensial aksi dalam serabut yang
berdekatan dan terjadi konduksi yang cepat dari impuls saraf didalam akson.
2. Ependima berperanan dalam produksi Cerebro Spinal Fluid. Ependima adalah neuroglia
yang membatasi system ventrikel SSP. Sel-sel inilah yang merupakan epitel dari Plexus
Coroideus ventrikel otak. Sel ependima merupakan bagian neuroglia tunggal pada
amphioxus dan agnathan, merupakan tingkat differensiasi dari sel neuroglia pada craniata
lainnya. Meningkatnya perkembangan dari macam-macam sel glial terlihat dari kehidupan
agnathan yaitu dari teleosts dan amphibia yaitu dari amniota.
3. Microglia mempunyai sifat-sifat phagocyte yang menyingkirkan bakteri dan debris-debris
yang dapat berasal dari sel-sel otak yang mati. Sel jenis ini ditemukan di seluruh SSP dan
dianggap berperanan penting dalam proses melawan infeksi. Tidak seperti sel glial lainnya,
mereka berasal dari mesodermal (dan tidak ditemukan pada otak yang berkembang sampai
setelah pembuluh darah mempunyai zat penetrasi dari otak).
4. Astrocytes atau astroglia berfungsi sebagai "sel pemberi makan" bagi neuron yang halus.
Badan sel Astroglia berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir
pada pembuluh darah sebagai kaki perivaskular atau "foot processes". Bagian ini juga
5
membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dengan neuron, sekaligus
mengadakan pertukaran zat diantara keduanya. Dengan kata lain membantu neuron
mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk konduksi impuls dan tranmisi
sinaptik. Dengan cara ini pula sel-sel saraf terlindungi dari substansi yang berbahaya yang
mungkin saja terlarut dalam darah.
Myelin pada susunan saraf tepi dibentuk oleh sel Schwann. Sel Schwann membentuk myelin
maupun nerurolemma saraf tepi. Tidak semua neuron susunan saraf tepi bermyelin. Neurolemma adalah
membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh sel-sel Schwann yang membungkus semua neuron SST
(bermyelin atau tidak bermyelin). Neurolemma merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi
tonjolan saraf.
 Medulla spinalis
Medulla spinalis bermula dari dasar otak terus berjalan sepanjang columna vertebralis. Pada penampang
melintang, Nampak bagian luar berwarna putih, disebut substansia alba, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu disebut substansia grisea. Pada poros medulla, terdapat saluran (canalis medullaris)
yang berisi cairan cerebrospinalis, dan berhubungan dengan ventrikulus dalam otak. Substansia alba,
terutama terdiri atas serabut saraf panjang yang bermyelin, sedang substansia grisea penuh dengan badan
sel dari interneuron atau neuron motoris. Pada interval dengan jarak sama disepanjang setiap sisi medulla
spinalis terdapat 31 pasang cabang ke lateral, yaitu ke arah laterodorsal disebut radix dorsalis, dan ke arah
lateroventral, disebut radix ventralis. Kedua radix ini bertemu dan membentuk nervi spinalis pada system
saraf tepi. Medula spinalis tidak mengisi bagian dari kanal tulang belakang di mana ia terletak, melainkan
meninges (dibungkus oleh membrane jaringan ikat) oleh tiga membran, terpisah satu sama lain oleh dua
konsentris spasi. Ketiga membran diberi nama dari dalam ke luar, piameter, arachnoid, dan dura mater.




Pia meter terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Ia tidak
berkontak dengan sel atau serat saraf meskipun ia terletak cukup dekat dengan jaringan saraf. Di
antara pia meter dan elemen neural terdapat lapisan tipis cabang-cabang neuroglia, melekat erat
pada pia meter dan membentuk barier fisik pada bagian tepi dari SSP yang memisahkan SSP dari
cairan serebrospinal.
Araknoid diambil dari bahasa Yunani arachnoeides, seperti jarring laba-laba. Ia memiliki dua
komponen: lapisan yang berkontak dengan dura meter dan sebuah system trabekel yang
menghubungkan lapisan itu dengan pia meter. Rongga diantara trabekel disebut rongga
subaraknoid, yang terisi cairan cerebrospinal dan terpisah sempurna dari ruang subdural. Ruang
ini membentuk bantalan hidrolik yang melindungi SSP dari trauma. Ruang subaraknoid
berhubungan dengan ventrikel otak.
Duramater merupakan meninges luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang berhubungan
langsung dengan periostium tengkorak. Dura meter yang membungkus medulla spinalis
dipisahkan dari periostium vertebra oleh ruang epidural, yang mengandung vena yang berdinding
tipis, jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Durameter dipisahkan dari araknoid oleh celah
sempit yang disebut ruang subdural. Epitel gepeng selapis melapisi permukaan dalam dan luar
dura meter pada medulla spinalis.
Medula spinalis atau sumsum tulang belakang bentuk yang memanjang, hampir silindris, bagian
dari sistem saraf pusat yang menempati bagian atas dua-pertiga dari kanalis vertebralis. Panjang
rata-rata pada pria adalah sekitar 45 cm., Pada wanita 42-43 cm. Sementara jumlah berat menjadi
6
sekitar 30 gram. Memanjang dari tingkat atas atlas perbatasan dengan yang batas bawah pertama,
atau batas atas kedua, vertebra lumbalis. Dari atas yaitu otak; sampai di bawah, berakhir di ujung
berbentuk kerucut, yang Conus medullaris, dari puncak yang halus filamen, yaitu filum terminale,
turun sejauh segmen pertama dari tulang ekor.
potongan melintang dari tulang belakang, seperti memiliki bintik, menyatakan substansia abu-abu,
substansia alba, nukleus, bidang serabut dan corak lain. Nukleus bertanggungjawab untuk substansia abuabu. Serabut saraf menempati sekeliling dari tulang belakang dan, dengan neuroglia, menyusun substansia
alba. Ascending (naik) dan descending (turun) bidang serabut (tanda panah pada 16.10b) menuntun
impuls dengan fungsi yang sama naik atau turun dari tulang belakang dan pada atau dari otak. Contohnya,
Fasciculus gracilis terdiri dari serabut myelin untuk meraba dan propriosepsion. Serabut sinaps di nukleus
gracilis. Dari sini, impuls dibawa pada serabut saraf lainnya sampai tiba di somasthetic cortex, yang
menimbulkan sensasi khusus atau spesifik. Bidang Corticospinal menuntun impuls motor untuk kontraksi
otot voluntary dari otot voluntary kortex. Terdapat banyak bidang pada tulang belakang mammalia.

Adapun anatomi perbandingan dari medulla spinalis, sebagai berikut:
1. Amphioxus
Durameter sama, makin ke post pipih, triangulair pada penampang melintang. Central canal
berbentuk selokan. Tidak ada batas yang jelas antara gray-matter dan white-matter. Nerve-cell
bodies terletak di bagian central di celah central canal. Canal tidak dibatasi dengan sel-sel
ependymal. Beberapa sel-sel raksasa menyilang dicelah central canal.
2. Cyclostomata
Tubulair. Serabut pipih dan berisi pita. Sisi dorsal kurang convex, ventral, concave, diameter
sama. Gray-matter lebar ke arah longitudinal mengelilingi white-matter, kecuali pada akar nervi
spinalis. Septum dorsalis dan ventral fissura tidak ada. Contohnya, Lamprey; nerve chord
(medulla spinalis) dengan nervus spinalis yang berpasangan.
3. Pisces
Fissura dorsal kelihatan, ventral fissure tidak ada. Gray-matter triangulair, apex menjadi satu titik
ke arah dorsal. Mula-mula gray-matter ada sepasang columna ventralis. Pada Orthogoriscus,
proporsinya radiculair, panjang 8 kaki, medulla spinalis 31/2 inci, lebih pendek dari otak. Pada
classis Osteichtyes medulla spinalis terdapat di dalam arcus neuralis.
4. Amphibia
Dua lapisan meninges pada amphibi dari luar ke dalam adalah duramater (yang berupa jaringan
ikat) dan pia-arakniod yang vascular. Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale.
Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,
sedangkan bagian korteks berupa materi putih. Pada amphibi, medulla spinalis mengalami
pembesaran di bagian servikalis. Medulla spinalis berfungsi menghantarkan impuls sensori dari
saraf perifer ke otak dan menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga
merupakan pusat dari refleks. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian
seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan
asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Salamander memanjang ke post columna vertebralis, pada katak/Toad memendek, filum
terminalis sampai membentuk urostyle. Sulcus dorsal ada, ventral fissura ada waktu pertama kali.
7
Gray-matter oval, columna dorsalis dan ventralis berbentuk huruf H. Fasciculi/fiber tracts di
white-matter lebih jelas.
5. Reptilia
Pemanjangan dari columna vertebralis jelas pada bangsa Ophidia. Bagian cervical dan lumbar
tidak ada pada ular, anggota pada Lizards tidak ada/mengecil. Gray-matter berbentuk huruf H,
lebih bundar.
6. Aves
Berbentuk silindris memanjang, mengisi ruang (lumen) dari setiap ruas tulang belakang
(vertebrae).Dimulai dari bagian bawah medulla oblongata, pada posisi vertebrae cervicalis yang
pertama sampai vertebrae lumbalis. Secara anatomis, irisan melintang menunjukkan 2 bagian
yaitu bagian kortek (luar) yang berwarna putih kekuningan, dan bagian medulla (dalam) yang
berwarna abu-abu. Memiliki 2 peranan penting yaitu melangsungkan reflek sederhana dan
sebagai jalan untuk menyebarkan dan menyatukan informasi (impuls saraf). Dari medulla spinalis
keluar serabut saraf (nervus) spinalis. Pada irisan melintang, bagian dalam dari medulla spinalis
berbentuk huruf X. Adapun bagiannya yaitu cornu dorsalis mengandung badan-badan sel saraf
sensoris dan cornu ventralis mengandung badan-badan sel saraf motoris. Columna vertebralis
panjang, filum terminale tidak ada. Di bagian lumbar terjadi perpisahan medulla di sisi dorsal
menjadi dua. Ruangan bentuk elips, ada sinus rhomboidalis, berisi dengan neuroglia cell dan
bersifat gelatineus. Ini kemudian membentuk glycogen-body. Apabila sayap dan kaki besar, maka
bagian lumbar dan cervix besar pula. Pada Ostrich ada mempunyai lumbar yang terbesar di antara
burung.
7. Mammalia
Pada Duckbill, Platypus dan beberapa Rodentia medulla spinalis memanjang pada bagian sacral,
sedang pada mammalia lain memendek. Meskipun mammalia berekor panjang, tetapi medulla
tidak masuk ke dalam vertebrae ekor. Terdapat median dorsal sulcus, dorsolateral, ventrolateral
sulci. Ventral fissura tidak ada. Bagian cervix dan lumbar Pteropus membesar, berhubungan
dengan lebarnya sayap/ototnya. Pada mammalia terdapat tiga membran jaringan ikat (meninges)
dari dalam keluar yaitu piameter, arachnoid, dan dura mater.
 Nervi Spinalis
Satu nervi spinalis pada vertebrata terdiri dari sepasang saraf yang terdapat pada tiap segmen tubuh. Nervi
spinalis ini berpusat pada medulla spinalis dengan perantaraan 2 akar, yaitu:


Radix ventralis, yang berpusat pada cornu ventralis bersifat efferent.
Radix dorsalis, berpusat pada cornu dorsalis bersifat afferent.
Kedua akar ini bersatu menjadi nervi spinalis, yang segera akan bersatu menjadi 3 ramus, yaitu



Ramus dorsalis, yang mempengaruhi alat-alat di dorsal tubuh.
Ramus ventralis, yang mempengaruhi alat-alat di ventral tubuh.
Ramus communicans, yang meluas ke ventro-median untuk kemudian berakhir di dalam ganglia
symphateticum.
8
Nervi spinalis ini menuju ke alat-alat somatic, ialah kulit, otot-otot rangka yang bersifat serat lintang.
Dengan demikian nervi spinalis ini sifatnya somatomotoris, yang membawa rangsang dari pusat untuk
otot serat lintang. Sifat ini dimiliki oleh serabut-serabut saraf spinalis yang sifatnya efferent yang berpusat
di cornu ventralis. Kemudian juga bersifat somatosensoris (sensibel) yang membawa rangsang terutama
dari kulit ke pusat. Sifat ini dimiliki oleh serabut saraf spinalis afferent yang menuju ke cornu dorsalis.
Nervi spinalis ini pada nomor-nomor tertentu di dalam tubuh satu sama lain saling beranyaman bersama
membuat bangunan, yaitu : plexus. Pada vertebrata tingkat rendah, terdapat 2 pasang plexus, yaitu:
1. Plexus cervicobrachialis, yang mempengaruhi membri anteriores,
2. Plexus lumbosacralis, yang mempengaruhi membri posteriores.
Pada vertebrata tingkat tinggi, plexus-plexus tersebut dapat dibagi lagi lebih lanjut, sehingga dikenal 4
macam plexus, yaitu:
1. Plexus cervicalis
2. Plexus branchialis
3. Plexus lumbaris
4. Plexus sacralis
Nervi spinalis, umumnya berjalan segmental dan jumlahnya sesuai dengan jumlah vertebrae. Pada bagian
caudal, nervi spinalis berjalan lurus seakan-akan sejajar dengan medulla spinalis, dan bangunan tersebut
disebut: cauda equina.
Adapun anatomi perbandingan dari nervi spinalis, sebagai berikut:
1. Amphioxus
Akar saraf spinal tidak muncul dari spinal-cord, akar dorsal dan ventral tidak bersatu. Akar dorsal
sensoris somatis, visceral-sensoris, serabut-serabut visceral motoris, ventral roots bersatu dengan serabut
somatis motoris.
2. Cyclostomata
Petromyzon akar saraf spinal tidak bersatu dengan lainnya, tetapi Myxine (Cyclostomata) bersatu
kecuali pada bagian caudal. Di bagian insang serabut-serabut dari akar dorsal yang berbatasan bersatu,
kemudian membentuk nervus hypobranchial yang mensuplai bagian ventral insang.
3. Pisces
Akar dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna vertebralis. Pada beberapa
spesies tidak ada dan hanya berupa akar ventral yang ada. Mereka disebut nervus spino-occipitale.
Serabut-serabut membentuk nervus hypobranchial yang terdiri serabut-serabut motoris saja.
4. Amphibia
Kedua akar bersatu setelah melalui foramen intervertebralis, ganglion akar dorsal, terletak di
tempat pertemuan. Salientian calcareus bodies mengelilingi ganglia spinal. Caudata ganglia dikelilingi
oleh jaringan berlemak seperti spons. Di antara condyle occipital dan vertebra I, muncul akar ventral dari
nervus suboccipitale. Saraf ini yang muncul hanya saraf motoris sebagai nervus hypoglossal pada
vertebrata tinggi. Caudata mempunyai nervus spinalis mereduksi sesuai dengan segmen badan. Salientian
9
hanya N 10/11 saja. Terdapat plexus cervicobrachial dan lumbosacral, cauda equina terdapat pada katak
dan Bufo. Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan
diafragma.
b.Pleksus
brachialis
mempengaruhi
bagian
tangan.
c. Pleksus lumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
5. Reptilia
Akar dorsal terdiri hanya serabut sensoris. Plexus lumbosacral terdapat pada Ophidia dan Lacerta.
Akar ventral berupa visceral-motoris dan somatis-motoris serabutnya.
6. Aves
Pada burung berleher panjang, nervus spinalis daerah leher dengan nervus spinalis daerah lengan
membentuk simpul yang disebut pleksus cervica brachialis.


Nervus cervicalis menuju daerah leher.
Nervus brachialis menuju daerah sayap.
Nervus spinalis daerah pinggang, sacrum dan pudendal membentuk pleksus lombosacralis.



Nervus lumbalis menuju gelang pinggul bagian awal.
Nervus sacralis menuju gelang pinggul bagian akhir.
Nervus pudendalis menuju cloaca dan daerah ekor.
Plexus lumbosacral dibagi menjadi plexus lumbar, sacral, pudendal. Plexus lumbar mensuplai paha.
Saraf plexus sacral bersatu membentuk nervus sciaticus menuju ke kaki bawah. Plexus pudendal
bercabang ke cloaca dan ekor.
7. Mammalia
Nervus spinalis dinamai sesuai dengan hubungan mereka ke columna vertebralis. Ada nervus
spinalis cervical, thoracic, lumbar, sacral, caudal/coccygeal. Nervus spinal cervical muncul di antara
ossipitalis occipitale dan atlas. Plexus extremitas dibagi menjadi cervical, brachial, lumbar dan sacral.
2.3 Otak dan Anatomi Perbandingannya
Berat otak pada pria dewasa K.I 1.380 gram dan pada wanita dewasa K.I 1.250 gram ukuran
besarnya tergantung dari jenis kelamin,besar, dan usia. Secara sederhana otak di bagi menjadi 6 bagian
yaitu :
1) Cerebrum (otak besar)
2) Dienchephalon (otak antara twin brain)
10
3) Mesenchpalon (otak tengah)
4) Cerehelum (otak kecil)
5) Pons varoli (jembatan varol)
6) Medulla oblongata
Fungsi cerebrum di bagi menjadi sebagai berikut:
1) Cortex cerebri mempunyai fungsi yang menyangkut proses mental dengan segala manifestasinya
(berfikir,ingatan,emosi) pengindraan, pengendalian saraf yang sampai neuron-neuron cortex cerebri.
2) Daerah (pusat) pengindraan pada cortex cerebrum yang telah diketahui adalah
-Pusat pengliatan, terdapat pel lobus ocipitaus (dari dataran tengah sampai ujung belakang)
-pusat pendengar adalah terdapat pada lobus temporalis di tepi atas.
-pusat pembau adalah terdapat pada lobus temporalis pada gyrus permukaan media yang dinamai
uncus dan hipocampous.
-pusat pengecap adalah lokasinya di dekat insula reil
3) Membantu mengendlikan gerak-gerak volunter sehingga memungkinkan kontraksi otot sriata yang
sesuai dengan kemauan kita.
4) Sebagai pusat bicara.
5) Sebagai pusat yang ada hubungannya dengan proses belajar,mengingat,emosi,kecerdasan,melihat
massa depan,kesadaran atas diri pribadi,memusatkan perhatian,kesadaran umum dan beberapa fungsi
asosiasi.
Fungsi diencphalon pada otak manusia:
Diencephalon terdiri atas thalamus, epithlamus,hypothalamus dan subhalamus. Letaknya antara cerebrum
dan otak tengah, fungsinya sebagai berikut
1) Fungsi talamus adalah sebagai stasiun relay (penerima dan pemancar) impul - impul asferen dalam
perjalanannya dari daerah periper menuju ke pusat sensoris pada cortex cerobrum (kecuali infuls olfak
farius) berjalan melalui thalamus.
2) Fungsi hyphotalamus yaitu : 1) memegang peranan penting dalam mengendalikan metabolisme dan
kegiatan-kegiatan visteral karena mempunyai hubungan dengan pusat-pusat otonomik. 2) membantu
mengendalikan suhu tubuh. 3) sebagai pusat pengatur selera, alat mempertahankan keadaan (jaga atau
tidur) dan 5) membantu mengendalikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Fungsi cerebellum
- Mengendalikan kinerja otak secara sinergik
- Berkaitan dengan postural reflek
- Menjaga keseimbangan
Fungsi medulla oblongata
11
- Sebagai pusat pengaturan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah
- Sebagaim pusat pengatur percepatan dan penghambat denyut jantung
- pusat pernapasan
- pusat-pusat lainnya adalah pusat muntah, pusat bersin, pussat batuk, dan pusat menelan
Fungsi pons varoli
- Sebagai jalan penghubung (tractus projeksi) antara medula spinalis dan bagian otak yang lain
Fungsi mesencep halon (otak tengah)
- Sebagai pusat yang mengendalikan ukuran besarnya pupil di mata
2.4 SUPLAI DARAH OTAK DAN MEDULA SPINALIS
Sistem saraf pusat, seperti semua jaringan tubuh, sangat tergantung dari aliran darah yang
memadai untuk nutrisi dan pembuangan hasil sisa-sisa metabolismenya. Suplai darah arteri ke otak
merupakan suatu jalinan pembuluh-pembuluh darah yang bercabang-cabang yang berhubungan erat satu
dengan yang lainnya. Sehingga dapat menjamin suplai darah yang adekuat pada ael. Suplai darah ini
dijamin oleh dua pasang arteri, dan arteria karotis interna, yang cabang-cabangnya beranastomosi
membentuk sirkulus arterious serebri.
Aliran vena otak tak selalu paralel dengan suplai darah arteri; pembuluh vena meninggalkan otak
melalui sinus dura yang besar dan kembali bersilkurasi umum melalui vena jugularis intetrna.
Arteri medulla spinalis dan sistem vena sangat peralel satu dengan yang lainnya dan mempunyai
hubungan bercabangan yang luas untuk mencukupi suplai darah ke jaringan-jaringan.
Anatomi perbandingan bungkus otak/meninges
1. Ciclostomata dan Pisces berisi cairan cerebrospinalis dengan jaringan pengikat yana
terbawah yaitu endorachis.
2. Amphibia
Lapisan meninx terdiri 2 lapisan, yang luar disebut durameter, sedangkan lapisan dalam piaarachnoid. Durameter dari bahan jaringan pengikat. Pia-arachnooid vasculair. Diantara kedua
lapisan itu dijumpai spatium subdurale. Ruangan antara durameter dan endorachis adalah
spatium epidurale, diantara keduanya berisi cairan cerebrospinalis.
3. Mammalia
Pila-arachnoid berdefferensiasi menjadi dua lapisan, sebelah dalam piameter dan luar
membran arachnoid. Spatium subarachnoid berisi cairan cerebrospinalis. Di bagian otak
cranial durameter bersatu dengan endorachis dan spatium epidural tak ada. Di atas: spinalis
persatuan spinala-dura dan endorachis tak terjadi, tetapi spatium epidural, tak terjadi, berisi
lemak dan jaringan pengikat. Cranial dura melanjutkan dengan spinal dura ke foramen
magnum. Cairan cerebrospinalis berada di vantrikal otak,central canal m spinalis dan spatium
subarachnoid. Modifikasi tertentu pada maningea yaitu cranial dura mempunyai tonjolan
12
flax-cerebri sampai di fissura di antara kedua cerebral hamisphere.tonjolan serupa tentorium
di antara cerebral hemisphere dan cerebellum. Pada sisih ventral otak, duramater membentuk
tonjolan diaphragmasellae di atas sella turcica.
2.5 Anatomi Perbandingan Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf autonom terdiri dari system saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Organ yang
dilayani oleh saraf autonom bekerja secara autonom. Sistem ini biasanya disebut system motor dan
serabut aferen yang kembali dari organ interna bukan merupakan bagian dari system ini. Sebagian besar
organ menerima seperangkat serabut ganda, satu perangkat melalui saraf simpatik dan yang lain melalui
parasimpatik. Ujung akson pada saraf tersebut mengeluarkan suatu zat transmitter yang berbeda pada
pada efektor. Serabut-serabut system simpatik mengeluarkan norepinefrin dan serabut- serabut system
parasimpatik mengeluarkan asetilkolin.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf
simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang
belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat
pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.. Ada tiga ganglion
simpatis yang tidak tergabung dalam ganglion paravertebralis yaitu ganglion kolateral yang terdiri dari
ganglion seliaka, ganglion mesenterikus superior dan ganglion mesenterikus inferior. Ganglion
parasimpatis terletak relatif dekat kepada alat yang disarafinya bahkan ada yang terletak didalam organ
yang dipersarafi. Semua serat preganglion baik parasimpatis maupun simpatis serta semua serat
postganglion parasimpatis, menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia perantara. Neuron yang
menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia perantara dinamakan neuron kolinergik sedangkan neuron
yang menghasilkan nor-adrenalin dinamakan neuron adrenergik. Sistem saraf parasimpatis dengan
demikian dinamakan juga sistem saraf kolinergik, sistem saraf simpatis sebagian besar merupakan sistem
saraf adrenergik dimana postganglionnya menghasilkan nor-adrenalin dan sebagian kecil berupa sistem
saraf kolinergik dimana postganglionnya menghasilkan asetilkolin. Distribusi anatomik sistem saraf
otonom ke alat-alat visera, memperlihatkan bahwa terdapat keseimbangan pengaruh simpatis dan
parasimpatis pada satu alat. Umumnya tiap alat visera dipersarafi oleh keduanya. Bila sistem simpatis
yang sedang meningkat, maka pengaruh parasimpatis terhadap alat tersebut kurang tampak, dan
sebaliknya. Dapat dikatakan pengaruh simpatis terhadap satu alat berlawanan dengan pengaruh
parasimpatisnya.
Anatomi Perbandingan dari sistem autonom
1. Amphioxus : system saraf autonom pada amphioxus nampak kasar.
2. Cyclosmata
: terdapat ganglia simpatis segmental tetapi tidak berhubungan dengan truncus simpatis. Sistem
parasimpatis dari Cyclosmata hanya terdiri dari nerves vagus.
13
1. Elasmobranchii
: pada Elasmobranchii truncus simpatis susunannya adalah difuss. Sistem parasimpatis terdapat
pada nervus oculomotorius, nervus facialis, nervus glossopharyngeus dan nervus vagus.
2. Teleostei
: pada teleostei terdapat truncus simpatis longitudinal. Saraf parasimpatis berbatasan dengan
nervus oculomotorius dan nervus vagus.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Sistem saraf terbagi ke dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan medula spinalis.Sistem saraf tepi terdiri dari saraf cranialis, saraf spinalis, dan saraf
autonom. Otak (encephalon) terdiri atas rhinencephalon, telencephalon, prosencephalon,
diencephalon, mesencephalon, metencephalon, dan myelencephalon.
2. Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang secara keseluruhan
menyokong, melindungi dan sumber nutrisi sel saraf (neuron) pada otak dan Medulla spinalis.
Neurolemma adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh sel-sel Schwann yang
membungkus semua neuron SST (bermyelin atau tidak bermyelin). Neurolemma merupakan
struktur penyokong dan pelindung bagi tonjolan saraf. Adapun anatomi perbandingan dari
medulla spinalis, sebagai berikut: Amphioxus, Cyclostomata, Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves ,
Mammalia. Anatomi Perbandingan dari nervi spinalis, sebagai berikut: Amphioxus,
Cyclostomata, Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves , Mammalia.
3. Berat otak pada pria dewasa K.I 1.380 gram dan pada wanita dewasa K.I 1.250 gram ukuran
besarnya tergantung dari jenis kelamin,besar, dan usia. Suplai darah arteri ke otak merupakan
suatu jalinan pembuluh-pembuluh darah yang bercabang-cabang yang berhubungan erat satu
dengan yang lainnya.
4. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur
dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
3.2 Saran
Dalam system saraf terdapat bagian-bagian yang sangat kompleks dan terus mengalami
perkembangan. Sehingga sangat perlu diperhatikan pemeliharaan dari bagian-bagian saraf agar tidak
mengalami kerusakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Feriyati, Lita.2006.Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot
Rangka. Diakses di http://library.usu.ac.id/download/fk/06001194.pdf
Kastowo, Hadi.1984.Anatomi Komparative. Bandung:ALUMNI.
Kent,
George.C,Robert
K.Carr.2001.Comparative
Vertebrates.Singapore:McGraw-Hill Higher Education.
of
the
Anatomy
Tirta, Nyoman.dkk.1999.Buku Ajar Struktur Hewan.Singaraja:Jurdik Biologi Undiksha.
16
Download