QUALITY OF CSR REPORTING I DA AY U T RI AN A RAHAY U / 119 211179 Acuracy Akurasi, yaitu informasi yang dilaporkan cukup akurat dan terperinci bagi stakeholders untuk menilai kinerja organisasi pelapor. Prinsip: Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi. Penerapan Prinsip: Respon atas DMA dan Indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial dapat disampaikan melalui berbagai cara, mulai dari tanggapan kualitatif sampai pengukuran kuantitatif yang detail. Karakteristik yang menentukan keakuratan bervariasi sesuai dengan sifat informasi dan pengguna informasi tersebut. Misalnya, keakuratan informasi kualitatif sebagian besar ditentukan oleh tingkat kejelasan, detail, dan keseimbangan penyajian dalam Aspek Boundary yang sesuai. Keakuratan informasi kuantitatif, di sisi lain, bergantung pada metode tertentu yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data. Ambang khusus yang diperlukan untuk akurasi sebagian bergantung pada maksud penggunaan informasi. Keputusan tertentu memerlukan tingkat keakuratan yang lebih tinggi pada informasi yang dilaporkan daripada informasi lainnya Pengujian: Laporan menunjukkan data yang telah diukur Teknik pengukuran data dan dasar perhitungan dijelaskan dengan jelas dan dapat diulang dengan hasil yang sama Margin kesalahan untuk data kuantitatif tidak akan memengaruhi secara substansial kemampuan para pemangku kepentingan mencapai kesimpulan akhir yang tepat mengenai kinerja Laporan menunjukkan data yang merupakan estimasi dan dapat ditemukan asumsi dasar serta teknik yang digunakan dalam menghasilkan estimasi tersebut atau dari mana informasi itu diperoleh Pernyataan kualitatif dalam laporan adalah valid berdasarkan informasi pada laporan lain dan bukti lainnya yang tersedia Balance Keseimbangan, yaitu membuat informasi yang tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh stakeholders yang menggunakan informasi tersebut. Prinsip: Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan. Penerapan Prinsip: Keseluruhan penyajian konten laporan harus memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja organisasi. Laporan harus menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu berlebihan atau tidak tepat dalam memengaruhi keputusan atau asesmen dari pembaca laporan. Laporan harus menyertakan hasil yang menguntungkan dan tidak menguntungkan, serta informasi yang dapat memengaruhi keputusan pemangku kepentingan dalam proporsi materialitas mereka. Laporan harus membedakan dengan jelas antara penyajian faktual dan interpretasi organisasi atas informasi. Pengujian: Laporan mengungkapkan baik hasil yang menguntungkan dan tidak menguntungkan serta Aspek Informasi pada laporan disajikan dalam format yang memungkinkan pengguna melihat tren positif dan negatif atas kinerja dari tahun ke tahun Penekanan pada berbagai Aspek dalam laporan proporsional dengan materialitas relatifnya Kejelasan Kejelasan yaitu membuat informasi yang tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh stakeholders yang menggunakan informasi tersebut. Prinsip: Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan. Penerapan Prinsip: Laporan harus menyajikan informasi dengan cara yang dapat dimengerti, dapat diakses, dan digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan organisasi (baik dalam bentuk cetak maupun melalui saluran lain). Pemangku kepentingan harus dapat menemukan informasi yang diinginkan dengan mudah. Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan aktivitasnya. Grafik dan tabel data gabungan dapat membantu membuat informasi dalam laporan dapat diakses dan dipahami. Tingkat penggabungan informasi juga dapat memengaruhi kejelasan laporan, apakah detail laporan memenuhi atau tidak memenuhi harapan pemangku kepentingan. Pengujian: Laporan berisi informasi pada tingkatan yang diperlukan oleh pemangku kepentingan, tetapi menghindari detail yang berlebihan dan tidak perlu Para pemangku kepentingan dapat menemukan informasi yang mereka inginkan dengan mudah melalui daftar isi, peta, tautan, atau bantuan lainnya Hindari istilah teknis, singkatan, jargon, atau konten lain yang mungkin asing bagi pemangku kepentingan di dalam laporan, dan sebaiknya sertakan penjelasan (bila perlu) di bagian yang relevan atau di daftar istilah Data dan informasi dalam laporan tersedia untuk pemangku kepentingan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan akses khusus (seperti perbedaan kemampuan, bahasa, atau teknologi) Komparabilitias Keterbandingan, yaitu memilih, menyusun, dan melaporkan informasi secara konsisten sehingga memungkinkan stakeholders untuk menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan bisa mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya. Prinsip: Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain. Penerapan Prinsip: Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang menggunakan laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap kinerja organisasi di masa lalu, terhadap tujuan organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain. Konsistensi dalam pelaporan memungkinkan pihak internal dan eksternal untuk mematok kinerja dan menilai kemajuan sebagai bagian dari kegiatan asesmen, keputusan investasi, program advokasi, dan kegiatan lainnya. Perbandingan yang dilakukan di antara organisasi memerlukan kepekaan terhadap faktor seperti perbedaan ukuran organisasi, pengaruh geografis, dan pertimbangan lain yang dapat memengaruhi kinerja relatif dari suatu organisasi. Bila perlu, persiapan laporan harus mempertimbangkan untuk memberikan konteks yang membantu pengguna laporan memahami faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap perbedaan kinerja di antara organisasi. Untuk memfasilitasi keterbandingan dari waktu ke waktu, penting untuk menjaga konsistensi dengan metode yang digunakan untuk menghitung data; dengan tata letak laporan; dan dengan menjelaskan metode dan asumsi yang digunakan untuk menyiapkan informasi. Karena sifat penting sebuah Aspek yang relatif bagi organisasi tertentu dan pemangku kepentingan berubah dari waktu ke waktu, konten laporan juga akan berubah. Namun, dalam batasan Prinsip Materialitas, organisasi harus mengutamakan konsistensi dalam laporannya dari waktu ke waktu. Organisasi harus menyertakan jumlah total (yaitu, data pasti seperti ton limbah) serta rasio (yaitu, data normal seperti limbah per satuan produksi) agar perbandingan analisis dapat dilakukan. Bila perubahan terjadi pada Aspek Boundary, Cakupan, lamanya periode pelaporan, atau konten (termasuk desain, definisi, dan penggunaan Indikator dalam laporan), organisasi harus, bila memungkinkan, menyatakan kembali data saat ini bersama data historis (atau sebaliknya). Hal ini memastikan bahwa informasi dan perbandingan tepercaya dan bermakna dari waktu ke waktu. Bila pernyataan ulang tersebut tidak diberikan, laporan harus menjelaskan alasan dan implikasi untuk menafsirkan pengungkapan saat ini. Pengujian: Laporan dan informasi yang terkandung di dalamnya dapat dibandingkan antar tahun ke tahun Kinerja organisasi dapat dibandingkan dengan tolok ukur yang sesuai Setiap variasi yang signifikan di antara periode pelaporan mengenai Aspek Boundary, Cakupan, lamanya periode pelaporan, atau informasi yang tercakup dalam laporan dapat diidentifikasi dan dijelaskan Bila tersedia, laporan menggunakan protokol yang berlaku secara umum untuk mengumpulkan, mengukur, dan menyajikan informasi, termasuk informasi yang terkandung dalam Pedoman GRI Laporan menggunakan Pengungkapan Sektor GRI, bila tersedia Keandalan Keandalan, yaitu mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan melaporkan informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan laporan dalam bentuk yang dapat diperiksa, serta memiliki kualitas dan materialitas dari informasinya Prinsip: Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi. Penerapan Prinsip: Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana Prinsipprinsip Pelaporan telah diterapkan dengan benar. Informasi dan data yang dimasukkan ke dalam laporan harus didukung oleh pengendalian internal atau dokumentasi yang dapat ditinjau oleh orang lain selain orang yang menyiapkan laporan. Pengungkapan tentang kinerja yang tidak didukung oleh bukti tidak boleh dimasukkan ke dalam laporan keberlanjutan kecuali mewakili informasi penting, dan laporan memberikan penjelasan yang jelas atas setiap ketidakpastian yang terkait dengan informasi tersebut. Proses pembuatan keputusan yang mendasari laporan harus didokumentasikan dengan cara yang memungkinkan dasar keputusan utama (seperti proses untuk menentukan konten laporan dan Aspek Boundary atau hubungan dengan pemangku kepentingan) diperiksa. Dalam merancang sistem informasi, organisasi harus mengantisipasi bahwa sistem bisa diperiksa sebagai bagian dari proses assurance eksternal. Pengujian: Cakupan dan jangkauan assurance eksternal diidentifikasi Sumber asli informasi dalam laporan dapat diidentifikasi oleh organisasi Bukti yang dapat diandalkan untuk mendukung asumsi atau perhitungan yang rumit dapat diidentifikasi oleh organisasi Representasi dari data atau pemilik informasi asli, membuktikan akurasinya dalam margin kesalahan yang dapat diterima TERIMAKASIH