Kontekstual Mengenai Kemitraan Perseorangan Dalam Lingkup Perseroan Terbatas Kemitraan perseorangan yang dimaksud adalah sebuah hubungan perdata antara seseorang dengan perusahaan dalam lingkup pekerjaan yang peraturannya tidak dalam lingkup UU ketenagakerjaan, Berikut kami sajikan mengenai kontekstual kemitraan perseorangan dalam lingkup Perseroan Terbatas : Komponen Kemitraan perseorangan Komponen Daya Banding Pengupahan Kemitraan Perseorangan -fee -Insentif berorientasi pada pencapaian target yang ditetapkan. Fasilitas tenaga kerja -Tidak ada kewajiban BPJS -Perseroan tidak bisa memberikan fasilitas apa pun yang mengarah ke penunjang dalam pelaksanaan pekerjaan. Contoh: fasilitas kantor meliputi gedung kantor, ruangan, meja, telfon, kendaraan mobilitas, dan sebagainya. -tidak menetapkan jam kerja (waktu fleksibel diatur sendiri oleh Kemitraan perseorangan tersebut hanya berorientasi pada pencapaian target baik bulanan atau tahunan yang ditetapkan dalam KPI oleh Pemberi kerja). Hanya Evaluasi pencapaian target berdasarkan penetapan KPI dalam PKS, jika tidak tercapai, dapat di tetapkan pemutusan kerjasama. Jam Kerja Evaluasi Dasar hukum pelaksanaan Kemitraan berbasis perjanjian Kerjasama Ketenagakerjaan -gaji -insentif -pesangon (sesuai dengan yang diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) -wajib BPJS -BPJS Ketenagakerjaan (sesuai dengan yang diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) -Fasilitas penunjang pekerjaan. Contoh: fasilitas perkantoran, ruangan, meja, telfon, dan fasilitas penjunjang lainnya. -ada jam kerja (sesuai dengan yang diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) -adanya penetapan target sebagai dasar evaluasi Masa Percobaan PKWTT dan/atau evaluasi PKWT Evaluasi etos kerja, kedisplinan, dan lainya sesuai employes book dan/atau PP dan/atau PKB. -Evaluasi pencapaian target ditetap dalam SLA per department, sebagai dasar Evaluasi Masa percobaan PKWTT dan/atau evaluasi karyawan PKWTT. pada Ketenagakerjaan berbasis pada PKWT dan/atau PKWTT dan/atau PKBHL (perjanjian kerja buruh harian lepas)