Boks: Faktor-faktor Penghambat Investasi di Tiga Sektor Ekonomi Utama Provinsi Lampung Peran investasi masih relatif rendah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung. Hal ini terlihat dari pola ekspansi ekonomi Lampung yang masih didominasi oleh konsumsi swasta yang terdiri dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga swasta nirlaba. Untuk itu perlu diidentifikasi dan dianalisis faktorfaktor yang dominan menjadi kendala dalam meningkatkan investasi pada beberapa sektor. Sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor industri pengolahan merupakan tiga sektor yang dominan dalam perekonomian Provinsi Lampung. Beranjak dari pemikiran tersebut, KBI Bandar Lampung bekerja sama dengan LPM Unila melakukan survei dan kajian penelitian untuk lebih mengeksplorasi faktorfaktor penghambat investasi khususnya pada ketiga sektor dominan di Provinsi Lampung. Dengan observations menggunakan dan focused group metodologi partisipatif, discussions serta in-depth metode interview, survey dengan menggunakan kuesioner, penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Lampung Utara. Para pelaku usaha yang dijadikan responden sebanyak 100 orang. Analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif/frekuensi dan tabulasi data. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan faktor-faktor penghambat investasi di Provinsi Lampung, antara lain : a. Keamanan dan kepastian hukum: ? Kerangka hukum dan peraturan investasi masih lemah. ? Kurang penjelasan, penyuluhan, bimbingan atas pemahaman dan penerapan hukum dan perundang-undangan, khususnya dalam kegiatan investasi. ? Kurang tegasnya dan konsistensinya sanksi hukum atas pelanggaran hukum. ? Kurangnya penerapan sanksi hukum untuk menjamin kepastian berusaha pada proyek investasi besar (masalah pertanahan). b. Konflik atas lahan (keagrariaan): kurang adanya ketegasan dari pihak berwenang dalam menangani kasus tanah. c. Kualitas infrastruktur dan dukungan kebijakan: ? Fasilitas infrastruktur jalan, listrik, dan air belum sepenuhnya mendukung. ? Tumpang tindihnya kewenangan instansi teknis dalam pengambilan kebijakan d. Prosedur perijinan memulai usaha yang harus melalui banyak prosedur. e. Investasi Sumberdaya Manusia ( human investment). f. Permasalahan ketenagakerjaan: kurang tenaga terampil. g. Intermediasi perbankan terhadap dunia usaha belum optimal. h. Dukungan pembiayaan pada sektor pertanian dan UKM. i. Safety player perbankan: perbankan belum fokus ke sektor-sektor riil. Dari hasil studi yang telah dilaksanakan dan informasi yang telah masuk dari para pelaku usaha di tiga sektor utama, maka dapat dirumuskan sementara rekomendasi secara umum, pemecahan masalah faktor penghambat investasi yaitu: 1. Perbaikan iklim usaha (jaminan keamanan, kepastian hukum, agraria, dan sebagainya) 2. Penyederhanaan prosedur pajak (transparansi, restitusi, dsb) dan insentif untuk bidang tertentu (yang mengedepankan R&D, SDM, ekspor, dan sebagainya) 3. Ketegasan sikap terhadap kebijakan ketenagakerjaan, hubungan industrial 4. Perbaikan pelayanan publik (transparansi teknologi informasi, dan sebagainya). dalam pendaftaran, ijin usaha,