Laboratorium Hidrogeologi 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air menempati lebih dari 2/3 dari luasan permukaan bumi dan memberikan warna biru ketika bumi dipandangi dari ruang angkasa. Air yang ada di bumi terdiri dari air laut sebesar kurang-lebih 97,2%, dan air tawar sekitar 2,8% dari seluruh volume air yang ada.(Fetter, 1994). Air merupakan kebutuhan pokok manusia setelah udara dan makanan. Namun tidak semua jenis air dapat dimanfatkan untuk kebutuhan manusia. Air terutama pada Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi penting bagi kehidupan manusia. Sehingga menjadi penting pula untuk mengetahui debit aliran sungai agar dapat mengolah atau memanfaatkan sungai sebaik mungkin untuk kehidupan. Debit merupakan besarnya volume air yang mengalir dalam satuan waktu pada suatu penampang tertentu. Dalam sistem satuan SI besar satuan debit dinyatakan dengan meter kubik per detik (m3/det). Pengukuran debit ini mempunyai tujuan dilakukannya pengukuran dan perhitungan debit yaitu mengetahui nilai debit dapat diketahui fluktuasi aliran, mengetahui potensi suatu aliran, serta pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan pada lokasi pengamatan tersebut. Dengan begitu tentunya berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya dan juga dapat dilakukan perencanaan pencegahan bila terjadi masalah yang berarti pada lokasi tersebut. Pumping test merupakan metode pengukuran debit air yang beride dari pengamatan kontinuitas sumber air dan ketersedian air dari sumber itu sendiri. Hal yang menjadi inti dari pumping test ini adalah perbandingan antara penurunan muka air pada saat pumping terhadap kenaikan muka air pada saat recovery dala tenggat waktu yang sama. Pada tiap jenis aliran memiliki cara-cara dan metode pengujian yang berbeda-beda. Salah satu uji pemompaan yang baik untuk Unsteady Flow adalah Pumping Test dimana terdapat Step Drawdown Test dan Long Term Constant Test. Dengan menggunakan metode Step Drawdown Test kita dapat mengetahui efisiensi sumur, mengetahui kesempurnaan konstruksi sumur dan besaran sumur, menentukan parameter hidraulik akuifer atau sumur. Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella Ni,m : 111.180.098 Plug : 5 kapasitas jenis Laboratorium Hidrogeologi 2020 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dilakukan uji pemompaan metode step drawdown test, untuk menghitung kapasitas jenis sumur, mengetahui efisiensi pemompaan, Q optimum, penurunan maksimum (Sw maksimum). Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini antara lain: • • • • Menentukan parameter hidraulik akuifer akuifer atau sumur Efiseiensi sumur Mengetahui kesempurnaan konstruksi sumur Menentukan besaran kapasitas jenis sumur 1.3 Batasan Masalah 1. 2. 3. 4. Apa itu definisi Step test metode step drawdown test Bagaimana menentukan kondisi sumur Bagaimana menentukan kelas sumur Menentukan harga luas kapasitas pompa, jumlah pompa, radius of influence yang dibutuhkan 1.4 Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lembar HVS A4 Kalkulator Lembar kerja semi log Kalkir A4 Lembar bilogaritma Drawing pen Penggaris Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella Ni,m : 111.180.098 Plug : 5 Laboratorium Hidrogeologi 2020 BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Step Test Step test pada dasarnya dilaksanakan setelah pelaksanaan konstruksi sumur dan setelah pembersihan/penyempurnaan sumur atau dengan kata lain tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran airtanah. Step test dilakukan dengan cara mengukur penurunan muka airtanah di dalam sumur uji dengan debit pemompaan yang ditambah secara bertahap. Jacob menyatakan bahwa drawdown pada sumur akibat pemompaan terdiri atas dua komponen, yang pertama adalah aquifer loss yaitu drawdown pemompaan disebabkan oleh macam akuifernya (hambatan yang terjadi didalam aliran pada akuifernya sendiri = BQ ), yang kedua adalah well loss yaitu drawdown pemompaan yang disebabkan oleh konstruksi sumur (CQ2). Sumur yang efisien adalah sumur yang mempunyai well loss kecil. Uji sumur bertujuan untuk menetapkan kemampuan sumur yang akan diproduksi. Dari debit Q dan penurunan muka air (S) yang diukur, dapat diperoleh kapasitas jenis sumur (spesific discharge) atau sebaliknya penurunan jenis sumurnya. Kapasitas jenis sumur merupakan ukuran ke-mampuan produksi suatu sumur. Metode “Step Drawdown Test” yaitu dimana pemompaan dilaksanakan secara terus menerus dengan perubahan debit secara bertahap pada sumur-sumur yang telah ditetapkan. Sehingga total penurunan muka air di sumur dinyatakan sebagai : SW = BQ + CQ2 Sw = total penurunan muka ai (m) BQ = B = C = 2 CQ = kehilangan tinggi tekan pada akuifer (m) koefisien kehilangan tinggi tekan pada akuifer (dt/m2) koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (dt2/m5) kehilangan tinggi tekan pada sumur (m) Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella Ni,m : 111.180.098 Plug : 5 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Sumur produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang mempunyai harga koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (C) dan faktor pengem-bangan (Fd) yang kecil. Nilai C dan Fd dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan 2.2. Faktor pengembangan (Fd) dinyatakan dengan Fd = (c/b)x100 Tabel 2.1 Kondisi sumur produksi ber-dasarkan harga koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (well loss). COEFICIENT WELL LOSS KONDISI SUMUR C (m2/m5) <0,5 Baik 0,5 – 1 Mengalami penyumbatan sedikit 1-4 Penyumbatan di beberapa tempat >4 Sulit dikembalikan seperti semula Tabel 2.2 Klasifikasi sumur berdasar-kan faktor pengembangan menurut Bierschenk Factor Development Klas Fd (hari/m 3) < 0,1 0,1 - 0,5 Sangat Baik Baik 0,5-1 Sedang >1 Buruk Debit optimum pompa adalah besarnya debit air yang diambil / dipompa dengan menghitung nilai Q maksimum dan Sw maksimum. Swmaks = B.Qmaks + C.Qmaks2 Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 1 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Qmaks = 2π.rw.D.((√ K)/15) Kemudian Qmaks dan Swmaks diplotkan pada grafis penurunan dengan garis linier sehingga antara garis persinggungan tersebut diperoleh nilai Qoptimum dan Sw optimum. 2.2 Metode Step Test 2.2.1. Metode I (Metode Jacob) 1) Dari data uji step test dibuat grafik hubungan antara s (drawdown) dan t (waktu pemompaan). Seperti gambar 6 2) Dari grafik hubungan antara s dan t di atas tentukan harga ∆s (tambahan penurunan muka airtanah) pada setiap step. 3) Berdasarkan data Q, ∆s, Sw (total penurunan muka airtanah), Sw/Q. 4) Buat Tabel data tersebut di atas seperti Tabel 2.3 Step Q ∆s Sw Sw/Q (l/detik) (m) (m) (m/l/detik) 1 2 3 5) Untuk menentukan harga-harga C dan B, plot pada kertas milimeter harga-harga Q (l/detik) lawan Sw/Q (m/l/detik), tarik garis berat Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 2 Laboratorium Hidrogeologi 2020 (lurus) yang melalui titik-titik hasil pengeplotan, selanjutnya menentukan harga a dan b Gambar 2.2 Kurva hubungan Q dan Sw/Q 6) Menghitung harga BQ dan CQ2 7) Menentukan harga Sw dapat berdasarkan kurva pada Gambar 6 atau dengan rumus Sw = BQ+CQ2 8) Membuat tabulasi data seperti table 3.5 Table 2.2 Hasil Tabulasi Data Metode Jacob Step Q B C BQ CQ2 Sw (l/det) 1 2 3 9) Menentukan Efisiensi pemompaan (Ep) 10) Menentukan Faktor development (Fd) 11) Menentukan klas dan kondisi sumur 2.2.2. Metode II Pada metode ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap kapasitas jenis pada setiap step pemompaan Jadi : Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 3 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Q1/Sw1 : : Q2/Sw2 ….. Qn /Swn (m3/jam/l) Apabila harga mendekati kesamaan dengan perbedaan < 1, maka kontruksi sumur sempurna. Table 2.3 Tabel Metode II Q1/Sw1 Q2/Sw2 Q3/Aw3 a/c (1) b/c (2) c/c (3) 1-2 (a) 2-3 (b) 1-3 (c) 2.2.3. Metode III (Metode Logan) 1) Dari data pengamatan step test dan perhitungan, dibuat tabulasi data seperti tabel 5 : Table 2.4 Tabulasi Data Metode Logan Step Q B C BQ CQ2 Sw Sw/Q (l/det) 1 2 3 2) Membuat gambar kurva dalam kertas milimeter, antara Sw/Q pada koordinat dan Q pada absis untuk mencari Q optimum 3) Menentukan Q optimum dengan cara menarik garis dari titik harga Sw/Q = 50 searah dengan absis hingga memotong kurva 4) Dari perpotongan antara garis Sw/Q = 50 dan kurva, tarik garis tegak lurus ke arah absis 5) Titik hasil perpotongan antara garis tegak lurus dan garis absis dibaca sebagai nilai Q optimum 6) Untuk seterusnya dihitung T (keterusan) dengan metode Logans Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 4 Laboratorium Hidrogeologi 2020 T= 1,22.Q.86,4 = .....m2 / hari Sw Q = Q optimum Sw :(harga Sw pada saat Q optimum) = Q optimum x 50 7) Menghitung harga k = permeabilitas dengan rumus T = k.D , dimana D = Tebal akuifer, k = T/D 2.2.4. Metode IV Grafis (Metode Sichardt) 1) Data pemompaan dievaluasi dengan metode uji sumur muka air bertahap (step drawdown test) untuk mendapatkan persamaan garis Sw = BQ + CQ2. 2) Gambar persamaan garis tersebut pada kertas grafik dengan memasukkan nilai Q sebagai absis (X) dan nilai Sw sebagai ordinat (Y). 3) Hitung kapasitas maksimum sumur atau debit maksimum (Qmaks) dengan persamaan Huisman sebagai berikut: dimana: Q 2 rw D √𝑘 15 Qmaks = debit maksimum (m3/dt) rw = jari-jari konstruksi sumur (m) D = tebal akuifer (m) K = koefisien kelulusan air 4) Hitung penurunan maksimum (Swmaks) dengan persamaan sebagai berikut: Swmaks = BQ maks + CQ2 maks 5) Dari titik potong di atas didapat harga kapasitas optimum (Q opt) dan penurunan muka air optimum (Sw opt). 6) Hubungkan titik kapasitas maksimum (Qmaks) dengan penurunan muka air (Swmaks) sehingga berupa garis lurus yang berpotongan Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 5 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Gambar 2.3 Grafik Hubungan Sw vs Q Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 6 Laboratorium Hidrogeologi 2020 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Pemompaan Step :I Waktu Debit Pompa (menit) (m3/detik) Pengukuran (meter) Muka Air Penurunan 1.98 0 2 2.02 0,04 3 2.04 0,06 4 2.09 0,11 5 2.13 0,15 6 2.17 0,19 7 2.18 0,2 8 2.23 0,25 9 2.29 0,31 10 2.32 0,34 13 2.36 0,38 15 2.38 0,4 17 2.41 0,43 19 2.46 0,48 21 2.54 0,56 23 2.54 0,56 27 2.54 0,56 30 2.62 0,64 1 0.01999 Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 7 Laboratorium Hidrogeologi 2020 33 2.67 0,69 39 2.71 0,73 42 2.76 0,78 48 2.80 0,82 59 2.84 0,86 64 2.87 0,89 70 2.91 0,93 79 2.95 0,97 88 2.99 1,01 96 3.03 1,05 110 3.07 1,09 Step : II Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 8 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Waktu Debit Pompa (menit) (m3/detik) Pengukuran (meter) Muka Air Penurunan 3.15 1,17 117 3.21 1,23 120 3.28 1,3 122 3.36 1,38 125 3.39 1,41 126 3.43 1,45 132 3.48 1,5 137 3.55 1,57 143 3.58 1,6 115 0.0289 151 3.62 1,64 157 3.65 1,67 163 3.69 1,71 176 3.72 1,74 184 3.74 1,76 193 3.77 1,79 199 3.83 1,85 207 3.88 1,9 216 3.92 1,94 221 3.98 2 229 4.01 2,03 234 4.07 2,09 Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 9 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Step 237 4.07 2,09 240 4.07 2,09 244 4.14 2,16 245 4.16 2,18 247 4.19 2,21 250 4.22 2,24 256 4.23 2,25 260 4.25 2,27 265 4.28 2,3 : III Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 10 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Waktu Debit Pompa (menit) (m3/detik) Pengukuran (meter) Muka Air Penurunan 4.30 2.32 273 4.34 2,36 274 4.36 2,38 276 4.38 2,40 278 4.42 2,44 280 4.45 2,47 281 4.49 2,51 283 4.51 2,53 285 4.55 2,57 286 4.59 2,61 289 4.63 2,65 291 4.69 2,71 293 4.74 2,76 294 4.78 2,8 297 4.84 2,86 299 4.91 2,93 301 4.96 2,98 309 4.99 3,01 317 5.04 3,06 320 5.09 3,11 327 5.13 3,15 271 0.0395 335 Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 5.18 3,2 11 Laboratorium Hidrogeologi 2020 340 5.20 3,22 343 5.23 3,25 346 5.27 3,29 350 5.32 3,33 353 5.35 3,37 355 5.35 3,37 358 5.35 3,37 360 5.35 3,37 Keterangan: Tebal Akuifer : 35 m Kebutuhan Irigasi : 2,25 lt/detik/Ha Luas Area Persawahan : 250 Ha Waktu Pengoprasian : 12 Jam Jari-jari Sumur : 8 In 3.2 Metode I jacob Table 3.2 Tabulasi Data Hasil Steptest Step ΔS Q Sw Sw/Q 1 0,0199 0,56 0,56 28,14 2 0,0289 1,53 2,09 72,32 3 0,0395 1,28 3,37 85,32 Grafik Q vs Sw/Q dilampirkan Sw=BQ+CQ2 Ep= BQ x100% Sw Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 12 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Data dari grafik Q vs Sw/Q adalah: B = 20; a=16 ; b=0,01; a/b:16/0,01=1600 Dari hasil nilai koefisien well loss didapatkan kondisi sumur baik (Walton, 1970). Nilai Efisiensi Pemompaan didapatkan menggunakan rumus: 𝐸𝑝 = 𝐵𝑄𝑛 𝑆𝑤𝑛 Maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh data sebagai berikut: Table 3.3 Tabulasi Data Metode Jacob Step Q B C BQ CQ2 Sw Sw/Q Ep % 1 0,0199 20 1600 0,398 0,633616 1,031616 51,86 38,58 2 0,0289 20 1600 0,578 1,336336 1,914336 66,24 30,19 3 0,0395 20 1600 0,79 2,4964 24,038 3,2864 83,2 Grafik Q vs Sw dilampirkan C = 1600 s2 / m5 = 1600/3600 = 0,44 m2 / m5 Untuk mengetahui klasifikasi sumur berdasarkan Factor Development (Fd) maka digunakan rumus sebagai berikut: Fd=C/B 𝐹𝑑 = Fd = 80 86400 1600 𝑠 = 80 3 20 m = 0,0009259259 Dari hasil nilai faktor development didapatkan klas sumur sangat baik (Bierschenk,1964). 3.3 Metode II Metode ini dilakukan dengan membandingkan tiap kapasitas jenis (Q/Sw) pada setiap step pemboran. Apabila harga mendekati kesamaan dengan perbedaan < 1, maka konstruksi sumur sempurna Berikut adalah rumus yang digunakan dalam metode II ini: Table 3.4 Tabulasi Data Metode Jacob Q1 / Sw1 (a) Q2 / Sw2 (b) Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 Q3 / Sw3 (c) 13 Laboratorium Hidrogeologi 2020 a/c (1) b/c (2) c/c (3) 1-2 2-3 1-3 Maka dari rumus diatas diperoleh: Table 3.5Perhitunagna Tabulasi Pengerjaan Metode II 0,01929 0,0150966 0,012019 1,6049588 1,25606 1 0,3488988 0,25606 0,6049588 | A – B | = 0,0928388 | B - C | = 0,3488988 | A – C | = 0,25606 Sehingga berdasarkan metode ini, karena harga mendekati kesamaan dengan < 1, maka konstruksi sumur Sempurna. 3.4 Metode 3 (Metode Logans) Diketahui: QOptimum = 0,008 m3/s2 Sw = Qoptimum . 50 = 0,008 m3/s2 . 50 = 0,4 𝑇= 𝑇= 1,22 𝑋 𝑄0𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑆𝑤 1,22 𝑋 0,008 0,4 𝑥 86400 = 2108,16 m2/hari = 0,0244 m2/s 𝑇 𝑇=𝐷 𝑇= 2108,16 35 = 60,233 m2/hari = 6, 97 x 10 -4 m/s Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 14 Laboratorium Hidrogeologi 2020 3.5 Metode Grafis (Sichardt’s Method) Pada metode ini menggunakan rumus: X = Qmax 2 rw D √𝑘 15 Dan X = Qmax 2.3,14 0,2032 35 √6,97 x 10 −4 15 = 0,0786 Y max = 92,8214 (x) – 0,8843 = 92,8214 (0,0786) – 0,8843 = 6,411 Didapatkan data sebagai berikut: Q max = 0,0786 Y max = 6,411 SW optimum = 3,2 Q optimum = 0,04 3.6 Aplikasi Qoptimum = 0,008 Swoptimum = 0,4 • Luas kapasitas (A) A= = • 𝑄𝑜𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 24 𝐼𝑅× 𝑛 0,008 2,25 𝑥 10−3 × 24 12 = 1,78 Ha Jumlah pompa 𝐿 JP = 𝐴 250 = 1,78 = 140,449 = 141 Pompa Radius of influence • SW grafis 𝑆𝑤𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = 𝑄𝑜𝑝𝑡 𝑟𝑜 . 𝑙𝑛 2𝜋 . 𝑇 𝑟𝑤 Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 15 Laboratorium Hidrogeologi 2020 0,008 𝑆𝑤 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = 2 .3,14 . 𝑟𝑜 0,0244 𝑟𝑜 . 𝑙𝑛 0,2032 7,662 = 𝑙𝑛 0,2032 7,662 = ln ro – ln 0,2032 6,0685 = ln ro ro = e6,0685 ro = 432,03214707 BAB IV KESIMPULAN Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 16 Laboratorium Hidrogeologi 2020 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data step test maka hasil yang diperoleh adalah: 1. Metode Jacob (Metode 1) Fd = 0,0009259259 hari / m3 C = 0,44 m2/m5 Maka berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan kemudian melakukan mengklasifikasian berdasarkan Factor development (Bierschenk,1964), sumur adalah sangat baik, dan berdaasrkan klasifikasi kondisi sumur berdasarkan harga Coefisient Well Loss (Walton, 1970), kondisi sumur adalah baik. 2. Metode II | A – B | = 0,0928388 | B - C | = 0,3488988 | A – C | = 0,25606 Berdasarkan harga mendekati kesamaan dengan perbedaannya <1 maka kostruksi sumur dikatakan sempurna. 3. Metode III (Metode logan) Berdasarkan hasil ploting data pada grafik, diperoleh nilai : Qopt = 0,008 Swopt = 0,4 Lalu setelah dilakukannya perhitungan maka didapatkan nilai: T = 0,0244 m2/s K = 6,97 x 10-4 m2/s 4. Metode grafis Berdasarkan hasil olah data maka didapatkan sebagai berikut: Q max = 0,0786 Y max = 6,411 SW optimum = 3,2 Q optimum = 0,04 5. Aplikasi Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 17 Laboratorium Hidrogeologi 2020 Dengan menggunakan Qoptimum = 0,008 dan Swoptimum = 0,4 maka didapatkan nilai: A = 1,78 Ha Jumlah pompa = 141 pompa Radius of influence = 432,03214707 4.2 Saran Pengolahan data dengan jumlah banyak mungkin bisa menggunakan software yang berfungsi dalam penghitungan data seperti Microsoft Excel saja untuk menghemat waktu dan memperkecil kemungkinan adanya human eror pada saat mengolah data. Nama : Abdi’ela Elica Tiatira Azalya Pupella NIM :111.180.098 Plug :5 18