25 PERTEMUAN 4 TEORI PORTOFOLIO di bidang ekonomi pada tahun 1990. Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah Pengertian Teori Portofolio jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat Teori portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko naik jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk portofolio. dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan asumsi tertentu, Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas pengembalian. mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M. Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah memperoleh Nobel Prize ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini 26 dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus status pajak, dan sebagainya. dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk Dalam kenyataannya kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil (proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham atau indeks pasar. Contohnya di Bursa Efek Jakarta yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45. mengukur keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan pengembalian. Dengan risiko asumsi dengan tertentu, variasi distribusi teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan pengembalian. Teori portofolio mengasumsikan bahwa investor yang rasional menolak untuk meningkatkan risiko tanpa disertai peningkatan pengembalian yang diharapkan. Hubungan antara risiko yang Evaluasi Kinerja Portofolio diterima dan pengembalian yang diharapkan merupakan dasar Dalam tahap evaluasi, pemodal melakukan penilaian bagi keputusan pinjaman dan investasi modern. Makin besar terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek risiko atas investasi atau pinjaman, makin besar tingkat tingkat pengembalian yang diinginkan untuk menutup risiko tersebut. keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Menurut Husnan (2003:45), tidaklah benar jika portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik dari portofolio lainnya. Menurut John (2005:53), Kerja besar dikerahkan untuk pembentukan portofolio. Teori portofolio (portfolio theory) SAHAM Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau 27 perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Ada dalam RUPS. beberapa sudut pandang untuk membedakan saham : 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim a) Saham Biasa (common stock) · Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut. b) Saham Preferen (Preferred Stock) · Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden. 2. Ditinjau dari cara peralihannya a) Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) · Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. · Secara hukum, siapa yang b) Saham Atas Nama (Registered Stocks) · Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan a) Blue – Chip Stocks. · Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 4. Manfaat investasi pada saham a) Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 28 • menjadi Rp 3.750. Jika investor A menjual Jenis Dividen: ➢ Dividen emiten sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan membagikan dividen kepada para menikmati Capital Gain atau keuntungan sebesar pemegang saham dalam bentuk Rp 250 per saham(tanpa perhitungan pajak dan sejumlah uang untuk setiap saham komisi). Risiko Investasi pada saham. Tunai, jika c) Capital Loss, Investor akan mengalami capital loss, yang dimiliki. ➢ Dividen Saham, jika jika harga beli saham lebih besar dari harga jual. emiten membagikan dividen kepada para Contoh: pemegang saham dalam bentuk Investor A membeli saham PT. X setahun yang saham baru perusahan tersebut, lalu pada harga Rp 3,500. Saat ini harga saham yang akan turun menjadi Rp 3,100. Jika ia menjual sahamnya meningkatkan jumlah saham yang maka ia akan rugi Rp 400 (Tanpa perhitungan dimiliki pemegang saham. pajak dan komisi). pada akhirnya b) Capital Gain, Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh: Investor A membeli saham PT. X, yang listing di Bursa Efek, setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500. Saat ini harga saham PT. X telah meningkat REKSADANA Reksadana menjelaskan (mutual bahwa fund) pemiliknya adalah sertifikat menitipkan uang yang kepada pengelola reksadan (disebut manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar uang atau pasar modal. 29 Membeli reksadana tidak ubahnya kita menabung. Bedanya surat Dividen/bunga tanda sebaliknya pemodal harus memilih reksadana yang memiliki sasaran reksadana bisa diperjualbelikan. Keuntungan memiliki Reksadana pendapatan. Adapun sasaran reksadana diantaranya : menabung tidak dapat diperjualbelikan, 1. Pengelolaan secara profesional. Reksa dana dikelola oleh para profesional pasar modal yang memiliki akses pada informasi dan pedagangan efek, sehingga selalu dapat meneliti berbagai peluang investasi terbaik bagi para nasabahnya. 2. Kemudahan investasi. Berinvestasi di reksa dana relatif mudah karena selain prosesnya mudah, investor diberikan beberapa pilihan investasi, dengan strategi yang sesuai dengan risiko dan keuntungan yang diharapkan. 3. Keleluasaan investasi. Dalam reksa dana leluasa untuk memilih suatu jenis investasi dan leluasa pula untuk pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan investasi. pendapatan , Untuk mendapatkan pertumbuhan dana, dividen/bunga, pendapatan, dan keseimbangan. Kegiatan utama manajer investasi adalah melakukan investasi portofolio sehingga setiap saat akan mengambil keputusan alat investasi mana yang harus dibeli atau dijual. Capital gain akan diberikan oleh reksadana yang memiliki sasaran pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon obligasi yang menjadi portofolio reksadana. Tentu saja manajer investasi harus berhasil membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi. Selanjutnya manajer investasi mendistribusikan capital gain itu kepada pemodal. 4. Keringanan biaya. Melakukan investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan bila investor melakukannya sendiri. Hal ini disebabkan karena OBLIGASI pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis. kontrak antara pemberipinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan 30 yang diberi pinjaman (emiten). Jadi surat obligasi adalah selembar • Risiko investasi pada Obligasi kertas kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut ➢ Capital Loss. Obligasi yang dijual sebelum jatuh memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat tempo dengan harga yang lebih rendah dari harga obligasi. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan adalah belinya. Corporate Bond, sementara obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Government Bond. Adapula Municipal Bond, yang merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah. Sebelum melakukan investasi pada obligasi, disarankan bagi para investor untuk memperhatikan peringkat obligasi, yaitu metode penilaian akan kemungkinan gagal bayar pada obligasi. • Manfaat Obligasi ➢ Capital Gain. Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi WARAN Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran mepunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan. diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital Gain. Capital Gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal. Beberapa konsep dasar 1. Portofolio yang Efisien dan Optimal Dalam pembentukan portofolio, investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dari 31 investasi dengan tingkat resiko tertentu yang dapat Pengembalian yang diterima kan bergantung pada harga diterima. Portofolio yang dapat mencapai tujuan diatas saham GM satu tahun mendatang dan pendapatan disebut dengan portofolio efisien. Untuk membentuk diperoleh portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi disimpulkan saham merupakan aktiva berisiko. Bahkan mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan sekuritas yang diterbitkan oleh pemerintah (obligasi) investasi. Asumsi yang wajar adalah investor cenderung merupakan aktiva beresiko. investor selama 1 tahun, maka dapat menghindari resiko (risk averse). Investor penghindar Contoh, obligasi yang jatuh tempo 30 tahun, resiko adalah investor yang jika dihadapkan pada dua investor tidak mengetahui besarnya pengembalian yang investasi dengan pengembalian diharapkan yang sama dan diterimanya jika obligasi ini hanya disimpan 1 tahun. Hal resiko berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan ini tingkat resiko yang lebih rendah. Jika investor memiliki mempengaruhi pengembalian investasi pada obligasi beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka portofolio tersbut selama satu tahun. yang paling optimal akan dipilihnya. terjadi Aktiva karena bebas perubahan resiko suku adalah bunga aktiva akan yang 2. Aktiva beresiko dan aktiva bebas beresiko pengembalian masa depanyya dapat diketahui dengan 3. Aktiva beresiko merupakan aktiva dimana pengembalian pasti. Aktiva bebas resiko umumnya merupakan kewajiban yang akan diterima di masa depan bersifat tidak pasti. jangka pendek dari pemerintah. Sebagai contoh, jika Sebagai contoh, seorang investor membeli saham GM saat investor membeli sekuritas pemerintah dengan jangkat ini dan bermaksud memegang saham tersebut 1 tahun. jatuh tempo 1 tahun dan berniat untuk menyimpan Pada saat dilakukan pembelian saham investor tidak sekuritas tersebut hingga saat jatuh temponya, maka besar mengetahui besar pengembalian yang akan diterimanya. 32 pengembalian satu tahun mendatang akan diketahui E(Rp) = pengembalian exante – pengembalian diharapkan dengan pasti dari portofolio sepanjang periode waktu tertentu Mengukur Pengembalian diharapkan dari Suatu portofolio Pengembalian yang diharapkan dari aktiva beresiko dihitung sebagai berikut : 1. Mengukur pengembalian portofolio periode tunggal a) Harus diketahi distribusi probabilitas bagi tingkat Pengembalian actual dati suatu portofolio aktiva sepanjang pengembalian yang mungkin dapat dihasilkan. periode tertentu secara langsung dapat diperhitungkan Distribusi probabilitas merupakan fungsi yang sebagai berikut : Rp = w1R1 + w2R2 + ... + WGRG menghubungan peluang terjadinya suatu peristiwa Secara Ringkas G Rp = S wg Rg g=1 Keterangan : Rp = dengan penghasilan yang mungkin dihasilkan bagi tingkat pengembalian portofolio selama periode berjalan variabel acak Rg = tingkat pengembalian aktiva g selama periode b) Setelah distribusi probabilitas diketahui kemudian berjalan wg = berat aktiva g pada portofolio – bagian dari dicari nilai yang diharapkan bagi variabel acak nilai pasar keseluruhan G = jumlah aktiva pada portofolio yang merupakan rata – rata tertimbang penghasilan 2. Pengembalian diharapkan dari portofolio aktiva beresiko Nilai yang diberikan kepada pengembalian yang diharapkan dari setiap aktiva merupakan persentase dari nilai pasar aktiva terhadap nilai E(Rp) = w1E(R1) + yang mungkin, dimana bobot timbangannya merupakan probabilitas yang berhubungan dengan penghasilan yang mungkin. c) Nilai yang diharapkan dari pengembalian aktiva, w2E(R2) + ... + wGE(RG) seterusnya digunakan istilah pengembalian yang Keterangan : diharapkan dengan rumus : E( ) = harapan 33 ➢ Pengembalian yang diharapkan E (Ri) = a) Varians Sebagai Alat Ukur Resiko p1r1 + p2r2 + ... + pNrN Keterangan : b) Varians dari variabel acak adalah ukuran penyimpangan rN = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i pN = probabilita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i N dari penghasilan ayng mungkin di sekitar nilai yang diharapkan c) Pengembalian aktiva, varians adalah ukuran penyimpangan penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian di sekitar pengembalian yang diharapkan = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian Menggunakan Data Historis Untuk Memperkirakan Input Manajer portofolio akan memodifikasi nilai input jika Mengukur Resiko Portofolio · Resiko merupakan kerugian yang dihadapi · Menurut Prof. Harry Markowitz : Resiko sebagai varians pengembalian diharapkan aktiva analisis yang mereka lakukan menunjukan bahwa kinerja saham tertentu di masa depan berbeda dengan kinerja di masa lalu. Pengembalian historis = (harga awal periode – harga akhir periode + deviden kas ) / harga awal periode Contoh: Harga awal periode $ 50.000 Harga akhir periode $ 53.850 34 Deviden kas dibayar $ 0.25 kelompok aktiva berbeda dan berharap bahwa varian dari pengembalian diharapkan atas portofolio dapat diperkecil. Dari data tersebut, hitunglah pengembalian historisnya ! 2. Diversifikasi Markowits Strategi diversifikasi markowits Jawab : berhubungan Pengembalian historis = (50.000 – 53.850 + 0.25) / 50.000 = 0,07699 pengembalian dihasilkan. resiko tanpa Beberapa pengorbanan investor ingin melakukan diversifikasi portofolio dengan menginvestasikan seluruh kelompok aktiva yang ada seperti saham, obligasi dan yang lannya. Yang dimaksud dengan diversifikasi portofolio disini yaitu seluruh dana yang ada sebaiknya tidak diinvestasikan dalam bentuk saham satu perusahaan saja, tetapi harus terdiri dari saham banyak perusahaan yang berbeda. 1. Diversifikasi Naif Strategi diversifikasi naïf tercapai bila investor melakukan antara pengembalian aktiva dalam portofolio. Kontribusi dari sendiri. Diversifikasi Markowits berusaha menggabungkan mengurangi yang kovarians dalam hal portofolio aktiva, bukan resiko aktiva sendiri – Diartikan sebagai pembentukan portofolio sedemikian dapat tingkat jenis diversifikasi jenis ini adalah formulasi resiko aktiva = 7,699 % Diversifikasi Portofolio sehingga dengan investasi saham berbeda atau aktiva – aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang dari sempurna dengan tujuan mengurangi resiko portofolio tanpa mengurangi pengembalian. Diversifikasi Markowits berbeda dengan diversifikasi naïf dan lebih efektif karena berusaha mempertahankan pengembalian yang ada dan mengurangi resiko dengan analisis kovarian antara pengembalian aktiva.