Uploaded by User79658

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

advertisement
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
SMKS PURI WISATA PANCASARI
PADA MASA PANDEMI COVID 19
I.
A.
PANDUAN PROTOKOL PENCEGAHAN COVID 19
Bagi Satuan Pendidikan
1.
Satuan Pendidikan wajib memiliki Tim Satuan Tugas Pencegahan COVID-19,
melibatkan guru, tenaga kependidikan dan Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab.
2.
Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol di beberapa tempat.
3.
Menyediakan thermogun untuk mengukur suhu tubuh.
4.
Membersihkan handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas
lain yang sering tersentuh tangan minimal 1 kali sehari dengan disinfektan.
5.
Melakukan skrining harian, yaitu apabila ada peserta didik, guru, atau tenaga
kependidikan yang memiliki gejala demam di atas 38 derajat, batuk, pilek, gangguan kulit,
mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain, maka diminta untuk tidak pergi
ke sekolah.
6.
Warga sekolah dilarang berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan,
minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko penularan COVID-19 yang
diatur dalam tata tertib sekolah.
7.
Warga sekolah dilarang melakukan kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium
tangan, atau berpelukan yang diatur dalam tata tertib sekolah.
8.
Menunda kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang seperti berkemah
atau studi wisata.
9.
Memastikan makanan yang ada di sekolah untuk GTK merupakan makanan yang
sehat dan sudah dimasak sampai matang.
10.
Bagi guru, tenaga kependidikan dan peserta didik yang memiliki gejala COVID-19
dan tinggal di area zona merah diminta untuk tetap melakukan Work From Home
(WFH) atau bekerja/belajar dari rumah.
11.
Seluruh perabot sekolah steril
12.
Semua warga sekolah mengikuti protokol pembatasan jarak minimal 1,5 meter, dan
menggunakan alat pelindung diri (APD) yang berupa masker dan atau face shield.
13.
Sekolah dapat dibuka kembali apabila sejumlah tes di daerah atau kawasan dimana
sekolah itu berada memenuhi prasyarat epidemiologi untuk menjadi tren kurva untuk kasus
positif COVID-19 yang telah menurun hingga batas aman dengan kapasitas layanan rumah
sakit di daerah tersebut.
14.
Sekolah membuka KBM jika memiliki ijin dari Gugus Tugas Pemerintah Provinsi
Bali, Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dan Dewan Komite
Sekolah .
15.
Sekolah memiliki database warga sekolah, alamat tempat tinggal, nomor kontak
(nomor HP yang dapat dihubungi), status kesehatan terkini.
16.
Mengatur jumlah peserta didik yang datang ke Sekolah agar dapat mengatur jarak
antar peserta didik. Misalnya, separuh masuk hari ini, separuh lagi hari berikutnya atau jam
pagi dan siang.
17.
Bagi peserta didik yang telah dinyatakan aman dari COVID-19 melalui Rapid
Test/Swab/PCR dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti biasa.
18.
Kantin Sekolah tidak diperkenankan untuk dibuka selama pandemi COVID-19.
19.
Menyesuaikan jumlah jam pelajaran untuk memberikan ruang waktu bagi upaya
protokol kesehatan dan penjelasan tugas-tugas mandiri yang akan dikerjakan peserta didik
di rumah.
B.
Bagi Guru dan Tenaga Kependididkan
1.
Guru dan Tenaga Kependidikan yang membawa kendaraan bermotor/sepeda
menempatkan
kendaran
di
tempat
parkir,
kemudian
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan segera menuju tempat cuci tangan dan ukur suhu badan.
2.
Guru dan Tenaga Kependidikan tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan
umum termasuk angkutan (ojek) on-line.
3.
Guru dan Tenaga Kependidikan boleh bekerja di sekolah jika kondisi badannya
sehat.
4.
Guru dan Tenaga Kependidkan yang kondisi badannya tidak sehat harus bekerja
dari rumah.
5.
Guru dan Tenaga Kependidikan harus selalu membiasakan cuci tangan dengan
sabun dan atau hand sanitizer, jaga jarak dan ukur suhu badan.
6.
Sebelum mengajar, guru harus membiasakan siswanya untuk cuci tangan
menggunakan sabun di air yang mengalir dan atau hand sanitizer sebelum masuk ke kelas.
7.
Guru membiasakan siswa masuk ke kelas dengan antri dan jaga jarak.
8.
Guru harus membiasakan siswa untuk duduk di kursi yang telah ditentukan dan
melarang siswa pindah tempat duduk.
9.
Selama mengajar guru harus menggunakan masker dan atau face shield. Durasi
penggunaan masker setiap hari paling lama 4 jam.
10.
Guru harus menjaga jarak dengan siswa.
11.
Guru dilarang menyentuh siswa dan alat tulis siswa.
12.
Setelah pelajaran selesai, guru membiasakan siswa keluar kelas secara antri dan
langsung menuju ke tempat cuci tangan.
13.
Saat Guru dan Tenaga Kependidikan pulang, dilakukan protokol kesehatan:
menghindari kerumunan dan berbaris teratur satu per satu menuju ke tempat penjemputan
dan atau tempat parkir. Sesampai di rumah, Guru dan Tenaga Kependidikan wajib untuk
langsung mandi dan mengganti pakaian.
C.
Bagi Tim Gugus Tugas
1.
Memastikan SOP Sekolah aman COVID-19 dijalankan dengan baik.
2.
Memastikan mengisi check list kesiapan Sekolah , melakukan penilaian dan
pengecekan kondisi sarana prasarana, kesiapan materi dan protokol dengan baik.
3.
Memastikan lembar monitoring Kesehatan Warga Sekolah senantiasa diisi dan
dilakukan pengawasan.
4.
Melakukan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan dan melakukan upaya
kampanye hidup bersih dan sehat.
5.
Memastikan fasilitas Sekolah dalam keadaan bersih dan sehat dengan desinfektan
sesudah dan sebelum pembelajaran.
6.
Menyediakan sarana prasarana pendukung pencegahan penularan COVID-19.
7.
Apabila ditemukan warga Sekolah dengan gejala influenza dan suhu badan 38°C
ke atas, tim gugus tugas merekomendasikan untuk yang bersangkutan tidak masuk sekolah
dan dipulangkan.
8.
Apabila ditemukan kasus reaktif atas hasil Rapid Tes maka memastikan hasil
penanganan tindak lanjut dengan gugus tugas kecamatan, daerah dan layanan kesehatan
yang ditunjuk.
9.
Apabila ditemukan kasus positif COVID-19 di Sekolah
yang berhubungan
langsung dengan terdampak untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut.
10.
Memastikan kualitas Hand Sanitizer dan bahan disinfektan yang sesuai standar.
11.
Mengatur pengantar/penjemput berhenti dilokasi yang ditentukan di lingkungan
sekolah, serta dilarang menunggu/berkumpul hanya STOP DROP GO! dan STOP FETCH
GO !
12.
Tim gugus tugas Sekolah
wajib berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas
Kecamatan maupun Tim Gugus Tugas Kabupaten.
D.
Bagi Peserta Dididk
1. SOP Berangkat dari rumah ke Sekolah sampai pulang.
1.
Memiliki Surat Keterangan Sehat secara berkala bagi peserta didik.
2.
Ketika berangkat ke Sekolah , peserta didik wajib menggunakan masker dan
diantar oleh orang tua/wali yang tinggal satu rumah.
3.
Jika peserta didik naik kendaraan sendiri/pribadi dari tempat tinggal
(rumah), tidak diperbolehkan berboncengan kecuali dengan keluarga yang tinggal
satu rumah.
4.
Peserta didik tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan umum termasuk
angkutan (ojek) on-line.
5.
Jika sekolah memfasilitasi antar jemput peserta didik, wajib memenuhi
protokol kesehatan meliputi:

Mobil senantiasa dilakukan dekontaminasi setiap hari.

Tempat duduk harus berjarak.

Menyediakan fasilitas pelindung diri masker.

Memastikan peserta didik yang dijemput telah mencuci tangan atau
minimal memakai hand sanitizer.
2. Ketika tiba di Sekolah , peserta didik wajib:
1.
Turun atau berhenti pada tempat pemberhentian pengantar yang telah diatur
sekolah, dengan jarak aman dan tetap memperhatikan keselamatan serta pengaturan
arus lalu lintas penjemput/pengantar.
2.
Peserta didik yang membawa kendaraan bermotor/sepeda menempatkan
kendaran di tempat parkir, kemudian peserta didik segera menuju tempat cuci
tangan dan ukur suhu badan.
3.
Peserta didik wajib mencuci tangan pada wastafel/kran air yang disediakan
Sekolah memakai sabun dengan air mengalir, dengan tetap menjaga jarak aman
minimal 1,5 m dan tidak berkerumun.
4.
Peserta didik wajib berbaris dan mengambil antrian untuk pengecekan suhu
tubuh dengan tetap menjaga jarak aman minimal 1,5 m dan tidak berkerumun.
5.
Peserta didik harus langsung masuk kelas dengan tetap menjaga jarak aman
minimal 1,5 m, tidak berkerumun, duduk dan diam menunggu proses pembelajaran
dimulai.
6.
Proses pembelajaran diatur sedemikian sehingga maksimal 4 jam pelajaran
tanpa istirahat dan peserta didik wajib langsung pulang dengan mekanisme yang
sama, untuk menjaga jarak aman 1,5 m, tidak berkerumun dan mencuci tangan
sebelum pulang.
7.
Ketika proses pembelajaran guru dan peserta didik wajib menggunakan
pelindung wajah, minimal masker wajah yang menutup hidung dan mulut.
8.
Guru dan peserta didik tidak diperbolehkan pindah kelas selama KBM
berlangsung ( disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran).
9.
Peserta didik tidak diperbolehkan tukar menukar masker.
10.
Peserta didik dilarang untuk sering menyentuh wajah (mata, mulut dan
hidung).
11.
Saat peserta didik pulang, dilakukan protokol yang sama seperti
penjemputan dengan menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan berbaris
teratur satu per satu menuju ke tempat penjemputan. Sesampai di rumah, peserta
didik wajib untuk langsung mandi dan mengganti pakaian.
II.
SARANA DAN PRASARANA
1.
Sekolah wajib menyediakan masker, wastafel dan atau kran untuk cuci
tangan yang dilengkapi dengan sabun, air bersih yang mengalir dengan jumlah yang
memadai, disesuaikan dengan jumlah warga Sekolah /persantren dan diletakkan
pada tempat-tempat terbuka dengan jarak antar wastafel cuci tangan minimal 1,5
m.
2.
Apabila wastafel cuci tangan tersedia namun terbatas, sekolah wajib
menyediakan handzanitizer atau pembersih tangan berbasis alkohol (ABHS) yang
mengandung setidaknya 70% unsur alcohol, yang diletakkan di tempat-tempat yang
mudah terlihat, di setiap pintu ruangan sekolah, di depan kamar mandi dan fasilitas
terbuka sekolah.
3.
Sekolah wajib memasang poster dan spanduk besar di beberapa tempat
strategis berkaitan dengan tindakan preventif untuk pencegahan penyebaran
COVID-19, terutama anjuran untuk sering mencuci tangan selama minimal 20
detik menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin.
4.
Sekolah
wajib menyampaikan protokol kesehatan pencegahan virus
melalui pengumuman publik secara berulang kali di seluruh kelas sebelum
pembelajaran dimulai.
5.
Sekolah wajib menyediakan sarana untuk pembersihan dengan disinfektan
pada ruangan kelas dan permukaan obyek pembelajaran dan fasilitas sekolah yang
sering tersentuh oleh warga sekolah (meja, bangku, pagar, pegangan
pintu, handrail, fasilitas publik, kamar mandi dan lain sebagainya) dengan
menggunakan produk disinfektan yang diijinkan dan terstandar.
6.
Sekolah wajib menyiapkan prosedur dan fasilitas ruang antar jemput di
depan sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak, dan
menghindari adanya kerumuman penjemputan peserta didik di depan Sekolah .
7.
Sekolah
wajib menyediakan ruang kelas untuk pembelajaran yang
memadai dengan kapasitas ruangan sedemikian sehingga jarak antar bangku di
kelas minimal 1,5 m dan setiap bangku hanya diduduki oleh satu peserta didik. Jika
dalam hal ini, sekolah tidak memiliki ruangan dengan kapasitas yang memadai,
maka perlu dilakukan pembatasan jumlah peserta didik yang masuk ke ruang
belajar dan dilakukan pengaturan (manajemen) penjadwalan pembelajaran. Jika
dimungkinkan, dapat dibangun transparent plastic shield pada setiap meja bangku
peserta didik. (RUANG TANPA AC).
8.
Sekolah wajib menyediakan tempat sebagai fasilitas pengecekan suhu
tubuh dan tempat menunggu peserta didik sebelum masuk ke kelasnya masingmasing dengan tertib, menjaga jarak antar peserta didik masing-masing 1,5 m dan
tidak berkerumum. (Suhu maksimum 38).
9.
Sekolah wajib menyediakan fasilitas ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
yang higinis dan dilengkapi sarana obat-obatan, P3K dan fasilitas tanggap darurat
untuk COVID-19. (Minyak kayu putih, dll).
10.
Selama pandemi COVID-19 Sekolah tidak membuka kantin sekolah baik
yang diselenggarakan oleh sekolah maupun pihak luar, termasuk membatasi peserta
didik untuk membeli makanan dari luar sekolah.
11.
Sekolah menyediakan lembar monitoring kesehatan peserta didik yang diisi
oleh wali kelas atau guru setiap hari, ketika peserta didik masuk maupun pulang
sekolah. Lembar monitoring akan disiapkan oleh Tim Gugus Tugas Sekolah yang
berisi hasil cek suhu dan pengamatan kondisi peserta didik terhadap gejala-gejala
flu.
12.
Sekolah wajib menyediakan tempat pembuangan sampah tertutup, protokol
pengelolaan sampah dan petugas pembersihan yang dilengkapi APD untuk
melakukan pembersihan sampah dan disinfektan.
13.
Sekolah memberi bantuan berupa staf, tenaga, petunjuk untuk peserta didik
yang kesulitan membersihkan tangan secara mandiri.
14.
Sekolah perlu memastikan bahwa tempat sampah selalu dibersihkan dan
dikosongkan sepanjang hari jika memungkinkan.
15.
Sekolah memastikan semua ruang memiliki ventilasi baik diusahakan
menggunakan ventilasi alami (jendela) atau ventilasi dengan pintu penyangga
terbuka.
16.
Sekolah dapat memanfaatkan ruangan di luar (outdoor) di kawasan Sekolah
untuk proses pembelajaran di luar ruangan, karena hal ini dapat membatasi
penularan dan lebih mudah untuk pengaturan jarak aman.
17.
Sekolah menggunakan sarana prasarana yang bersih dan higienis dengan
menyemprotkan disinfektan sesering mungkin.
18.
Sekolah membatasi penggunaan sumber belajar secara bersamaan/shared
resources (buku paket, media pembelajaran berkelompok)
19.
Memasang Poster-Poster di dinding sekolah, baik di depan pintu masuk
sekolah, ruang-ruang terbuka yang isinya diantaranya: WAJIB PAKAI MASKER,
TIDAK BERSALAMAN, JAGA JARAK, dll.
20.
Lorong kelas diatur untuk satu arah.
21.
Memasang stiker dilantai untuk tanda batas jarak aman dengan orang lain
di tempat-tempat antri (misal masuk lingkungan sekolah untuk antri cuci tangan
dan cek suhu tubuh)
22.
Satu Thermogun disiapkan/dipakai untuk 2 kelas.
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
Materi Ajar
1.
Guru menentukan materi esensial dengan variasi kegiatan pembelajaran yang
sesuai minat dan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas tanpa dibebani capaian ketuntasan kurikulum.
2.
Mengidentifikasi karakteristik mata pelajaran yang akan diajarkan.
3.
Mendesain dan mensosialisasikan feedback pembelajaran kepada orang tua dan
peserta didik.
4.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengacu pada Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) yang tertuang pada kurikulum di sekolah saat kondisi normal.
5.
Penilaian pembelajaran mengacu pada kriteria ketuntasan minimal yang digunakan
sekolah untuk menilai ketuntasan belajar peserta didik.
6.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) disesuaikan dengan karakteristik
kecerdasan intelektual dan emosional peserta didik,
7.
Kompetensi
Inti
(KI)
dan
Kompetensi
Dasar
(KD) disesuaikan
dengan karakteristik wilayah dan kondisi ekonomi keluarga serta infrastruktur yang
tersedia,
8.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) disesuaikan dengan hasil diskusi
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
9.
Pelaksanaan pembelajaran teori dan praktik, perlu disesuaikan dengan mengacu
pada arahan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah .
10.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan sekolah untuk menilai
ketuntasan belajar peserta didik, perlu disesuaikan dengan mengacu pada arahan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
B. Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran yang direncanakan ada 3 pola, yaitu belajar dari rumah (BDR), belajar
di
Sekolah (BDM)) serta kombinasi antara belajar dari rumah dan belajar di sekolah.
1.
Belajar dari rumah (BDR)
1.
Pola Belajar dari rumah.
1)
Interaksi pembelajaran dilakukan tidak melalui tatap muka
2)
Pendidik menyediakan file materi dan tugas belajar siswa,
3) Pembelajaran dilaksanakan melalui media berbasis internet (daring/online)
dengan
aplikasi
yang
tidak
memberatkan
misalnya web sekolah, messenger seperti Whatsapp atau
siswa,
SMS, Google
Classroom, google meeting, Webex, Zoom serta media belajar lainnya.
4)
Pengaturan waktu belajar :
Jam 1 : 07.30 – 08.15
Jam 2 : 08.15 – 09.00
Jam 3 : 09.30 – 10.15
Jam 4 : 10.15 – 11.00
Jam 5 : 12.00 – 12.45
Jam 6 : 12.45 – 13.30
Setiap mata pelajaran diberi alokasi waktu 1 jam pelajaran
2.
1.
Peran Guru
Menyiapkan file yang memuat materi pelajaran dan tugas belajar siswa
2.
Mengirim file yang memuat materi pelajaran dan tugas belajar
siswa, sehari sebelum jadwal pembelajaran dilaksanakan.
3.
Melakukan presensi siswa saat pembelajaran dilaksanakan.
4.
Melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang dipelajarinya.
5.
Mendiagnosis dan memberi pencerahan atas kesulitan belajar siswa
6.
Membimbing siswa untuk membuat laporan tugas belajar
7.
Menerima laporan tugas belajar siswa
8.
Menilai, mengevaluasi dan memberi umpan balik ke siswa atas laporan
tugas belajarnya
9.
Menyampaikan laporan pelaksanaan pembelajaran kepada kepala Sekolah .
3.
Peran Siswa
1)
Menerima file yang memuat materi pelajaran dan tugas belajar siswa
2)
Menyiapkan diri untuk belajar dari rumah:
a)
membaca lebih dahulu materi pelajaran,
b)
mencermati tugas belajar yang harus diselesaikannya
c) mencatat hal-hal yang akan ditanyakan atau didiskusikan, menyiapkan
ruang belajar, alat-alat tulis, dan buku pelajaran yang mendukung.
d)
3)
membersihkan badan serta berpakaian seragam sekolah.
Melaksanakan belajar dari rumah,
a)
menyiapkan alat komunikasi yang digunakannya
b)
melaporkan kehadirannya kepada guru pengampu pelajarannya
c) mengajukan pertanyaan kepada guru pengampu atau teman terkait materi
yang dipelajarinya
d)
menjawab pertanyaan guru
e)
menjawab pertanyaan teman atau menyanggah jawaban teman
f)
berkonsultasi dengan guru terkait kesulitan belajar
g)
membuat rangkuman hasil belajarnya.
4)
Menyelesaikan laporan tugas belajar
5)
Membuat dan mengirimkan laporan tugas belajar kepada guru
4.
1)
Peran Sekolah
Menyediakan fasilitas internet
2) Menyediakan ruang mengajar yang memenuhi protokol pencegahan covid-19,
jika guru menggunakan Sekolah sebagai tempat menyiapkan, melaksanakan,
menilai dan mengevaluasi belajar dari rumah.
3) Melaksanakan protokol pencegahan covid-19, jika laporan tugas belajar siswa
disampaikan di Sekolah .
5.
Peran orang tua/ wali peserta didik
1)
Memantau pelaksanaan belajar di rumah bagi putra.putrinya
2) Melakukan konsultasi pelaksanaan belajar di rumah dengan guru, wali kelas
atau pengelola sekolah /Sekolah .
3) Menyediakan sumber dan fasilitas belajar yang dibutuhkan peserta didik dalam
pembelajaran.
4)
Menyelesaikan kewajiban administrasi Sekolah
6.
2.
Peran pemangku kepentingan
1)
Melakukan supervisi pelaksanaan belajar dari rumah.
2)
Membuat jurnal hasil superisi pelaksanaan belajar dari rumah.
Belajar di Sekolah (BDS/BDM)
1.
Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
1)
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan
yang
diperbolehkan
ke Sekolah adalah GTK yang kondisinya sehat.
2)
Guru dan Tenaga Kependidikan yang tidak sehat dilarang masuk sekolah.
3)
Guru dan Tenaga Kependidikan yang hadir ke Sekolah wajib ukur suhu
badan.
4)
Guru dan Tenaga Kependidikan wajib hadir di Sekolah 45 menit sebelum
KBM dimulai.
5)
Guru sudah berada di depan kelas memantau kehadiran peserta didik, dengan
kegiatan sebagai berikut :
a)
Guru memastikan peserta didik sudah cuci tangan menggunakan sabun di
air yang mengalir sebelum masuk ke kelas.
b)
Guru memastikan peserta didik masuk ke kelas dengan antri dan jaga
jarak.
c)
Guru membiasakan siswa duduk di kursi yang telah ditentukan dan
melarang siswa pindah tempat duduk.
6)
Selama mengajar harus menggunakan face shield dan/atau masker.
7)
Guru harus menjaga jarak dengan peserta didik
8)
Guru dilarang menyentuh alat tulis milik peserta didik
9)
Guru menyiapkan rencana pembelajaran dengan durasi 2 (dua) jam pelajaran.
10) Guru menempati meja dan kursi yang telah ditentukan (tidak boleh pindah ke
meja dan kursi lain).
11) Setelah pelajaran selesai, guru memantau dan membiasakan siswa keluar kelas
secara antri dan langsung menuju ke tempat cuci tangan.
12) Guru dan Tenaga Kependidikan boleh meninggalkan Sekolah setelah semua
peserta didik pulang/sudah tidak berada di Sekolah .
2.
Bagi Peserta Didik
1)
Peserta didik yang boleh masuk ke Sekolah adalah yang kondisinya sehat.
2)
Peserta didik yang tidak sehat dilarang masuk sekolah.
3)
Peserta didik hadir di Sekolah 30 menit sebelum KBM dimulai.
4)
Peserta didik yang hadir ke Sekolah wajib ukur suhu badan.
5)
Peserta didik memasuki ruang kelas dengan antri dan jaga jarak minimal 1,5
m.
6)
Peserta didik harus langsung antri masuk kelas dengan tetap menjaga jarak
aman minimal 1,5 m, tidak berkerumun, duduk dan diam menunggu proses
pembelajaran dimulai
3.
Manajemen Kelas
1)
Setiap ruang kelas ditempati maksimal 18 peserta didik.
2)
Setiap hari pada setiap kelas diajar maksimal oleh 2 (dua) guru dengan
disediakan dua meja dan dua kursi guru.
3)
Guru menempati tempat duduk masing-masing dan tidak boleh pindah ke
tempat lain.
4)
Peserta didik duduk pada kursi yang telah ditentukan dan tidak boleh pindah
tempat duduk.
5)
Saat KBM di ruang kelas siswa dilarang pinjam-meminjam alat tulis.
6)
Semua barang bawaan peserta didik diberi nama dan dipisahkan ditempat
masing-masing.
7)
Setelah pelajaran selesai, siswa keluar kelas sesuai instruksi guru
4.
Manajemen Waktu
1)
KBM dikelas dilaksanakan selama 4 jam pelajaran.
2)
Waktu belajar di Sekolah di atur sebagai berikut:
Sesi 1:
Jam ke -
Waktu
Guru
1
07.30 – 08.15
Guru pertama
2
08.15 – 09.00
3
09.00 – 09.45
4
09.45 – 10.30
Guru kedua
Sesi 2:
3)
Jam ke -
Waktu
Guru
1
12.30 – 13.15
Guru pertama
2
13.15 – 14.00
3
14.00 – 14.45
4
14.45 – 15.30
Guru kedua
Setelah KBM selesai pada setiap sesi, ruang kelas disterilkan dengan
penyemprotan desinfektan.
4)
Pergantian peserta didik yang masuk pada sesi 1 dan sesi 2 dapat dilakukan
pada setiap pekan
3.
Belajar dari Rumah dan Belajar di Sekolah
a.
Kelas yang jumlah siswa di atas 15 dipecah menjadi 2 rombongan belajar (kelas
genap dan kelas ganjil)
b.
Apabila kelas genap belajar dari rumah maka kelas ganjil belajar di Sekolah .
Demikian sebaliknya.
c.
Setiap rombongan belajar hanya masuk satu pekan, pekan berikutnya bergantian
rombongan belajar yang lain.
d.
Rombongan kelas yang belajar dari rumah menggunakan desain pembelajaran
belajar dari rumah.
e.
Rombongan kelas yang belajar di Sekolah menggunakan desain pembelajaran
belajar di Sekolah dengan waktu belajar cukup sesi 1 dari jam 07.30 – 10.30.
IV. MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Pelaksanaan
Masa
Pengenalan
Lingkungan
Sekolah
(MATSAMA)
direncanakan
menggunakan 3 pola yaitu online, tatap muka/offline serta campuran antara online dan offline.
1.
Dilaksanakan secara online/daring
1.
Menghadirkan orang tua secara online
2.
Sekolah menggunakan google meeting, zoom atau media yang lain.
3.
Materi yang diberikan:
a.
Pengenalan sekolah
1)
Pengenalan manajemen sekolah
2)
Penyampaian cara menjaga kesehatan di masa pandemi covid-19
3)
Pengenalan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online yang
diselenggarakan oleh sekolah
4) Penyampaian kebijakan Persyarikatan mengenai kegitan sekolah pada masa
pandemi covid-19
5)
b.
Penyampaian kegiatan sekolah pada masa pandemi covid-19
Penyampaian materi tentang peran orang tua/wali tentang kegiatan sekolah pada
masa pandemi covid-19
Kegiatatan Masa Ta’aruf Siswa Sekolah (MATSAMA) bagi peserta didik baru
4.
a.
Ketentuan:
1)
Materi disampaikan secara online kepada peserta didik baru kelas.
2)
Pelaksana maupun nara sumber adalah guru dan tenaga kependidikan (GTK)
3)
Peserta didik mengenakan seragam sesuai ketentuan Sekolah .
4)
Waktu kegiatan dilaksanakan selama dua hari mulai pukul 07.30 s.d
11.30 kemudian peserta didik dianjurkan untuk shalat berjamaah bersama
keluarga.
5)
Sekolah menyusun Jadwal kegiatan sesuai waktu yang ditetap
b.
Materi Kegiatan
1)
Materi Wajib
a)
Pembiasaan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun)
b)
Pengenalan Lingkungan Sekolah dengan cara menayangkan materimateri:
-
Struktur organisasi sekolah
-
Nama-nama personil Pimpinan sekolah, Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK) beserta tugasnya
c)
2.
Pengenalan Sarana dan Prasarana Sekolah.
Pengenalan Kurikulum Sekolah
-
Kegiatan Belajar Mengajar di waktu pandemi covid-19
-
Sosialisasi Peraturan Akademik sekolah
d)
Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
e)
Pengenalan budaya tertib sekolah
Peserta didik baru datang ke sekolah (dilaksanakan Secara offline)
1.
Menggunakan protokol Pedoman Belajar di Sekolah .
2.
Menghadirkan orang tua secara bergantian ke sekolah.
3.
Jumlah orang tua yang dihadirkan paling banyak 72 orang.
4.
Apabila kegiatan dilaksanakan di ruang kelas, setiap kelas paling banyak diisi 18
orang tua siswa.
5.
Materi yang diberikan :
a.
Pengenalan sekolah
1)
Pengenalan manajemen sekolah
2)
Penyampaian cara menjaga kesehatan di masa pandemic covid-19
3)
Pengenalan
Kegiatan
Belajar
Mengajar
(KBM) secara online yang
dielenggarakan oleh sekolah
4)
Penyampaian kebijakan Persyarikatan mengenai kegitan sekolah pada masa
pandemi covid-19
5)
b.
Penyampaian kegiatan sekolah pada masa pandemi covid-19
Penyampaian materi tentang peran orang tua/wali tentang kegiatan sekolah pada
masa pandemi covid-19
Kegiatatan Masa Ta’aruf Siswa Sekolah (MATSAMA) bagi peserta didik baru
6.
a.
Ketentuan:
1)
Menggunakan protokol pedoman belajar di Sekolah .
2)
Materi disampaikan kepada peserta didik baru kelas X.
3)
Peserta didik baru kelas X dihadirkan ke Sekolah secara bergantian.
4)
Jumlah peserta didik yang dihadirkan paling banyak 72 anak.
5)
Apabila kegiatan dilaksanakan di ruang kelas, setiap kelas paling banyak diisi
18peserta didik.
6)
Pelaksana maupun nara sumber kegiatan adalah Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK).
7)
Peserta didik mengenakan seragam sesuai ketentuan sekolah.
8)
Waktu kegiatan dilaksanakan selama dua hari dari pukul 07.30 s.d 10.30
kemudian peserta didik dianjurkan untuk segera pulang dan shalat berjamaah
bersama keluarga.
9)
b.
Sekolah menyusun Jadwal kegiatan sesuai waktu yang ditetapkan
Materi Kegiatan
1)
Materi Wajib
a)
Pembiasaan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun)
b)
Pengenalan Lingkungan Sekolah dengan cara menayangkan materimateri:
-
Struktur organisasi sekolah
-
Nama-nama personil Pimpinan sekolah, Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK) beserta tugasnya
c)
Pengenalan Sarana dan Prasarana Sekolah.
Pengenalan Kurikulum Sekolah
-
Kegiatan Belajar Mengajar di waktu pandemi covid-19
-
Sosialisasi Peraturan Akademik sekolah
2)
Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
3)
Pengenalan budaya tertib sekolah
Download