1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit adalah bagian dari tubuh yang mempunyai fungsi sangat vital, antara lain: proteksi, sensasi, regulasi panas, kontrol evaporasi, estetik dan komunikasi, penyimpanan dan pembuatan, ekskresi, absorpsi. Selain itu, sejumlah obat dapat teradministrasi melalui kulit, seperti salep (Anonim, 2008). Apabila kulit tersebut tergores benda tajam dan meninggalkan luka lecet, menyebabkan kekhawatiran karena akan membuat bagian dari tubuh terutama fungsi organ yang terluka terganggu, selain itu membuat noda bekas luka yang sulit untuk dihilangkan. Menurut drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto Ph.D dalam artikelnya berjudul “Penyembuh Luka di sekitar Kita”, getah bonggol pisang dapat meyembuhkan luka lecet. Bahkan getah pohon pisang memiliki keunggulan secara kosmetik, karena luka yang dioles getah batang pisang tidak meninggalkan parut. Pada saat teknologi belum berkembang dan masih minimnya obat-obat pabrik yang beredar, dulu orang-orang memilih menggunakan benda atau bahan di sekitarnya untuk menolong hidupnya, tak terkecuali pada pohon pisang. Dahulu masyarakat menggunakan getah bonggol pisang untuk menyembuhkan luka. Dalam dunia etnofarmakologi atau tentang pengobatan tradisional, getah pohon pisang dipercaya dapat memberikan rasa dingin pada luka dan dapat menghilangkan rasa nyeri akibat luka, bahkan luka pun juga bisa tertutup. Penggunaannya pun sangat mudah, hanya dioleskan pada luka lecet. 2 Berangkat dari kenyataan tersebut, penulis ingin mengetahui kebenaran tentang manfaat getah pisang sebagai obat luka terutama luka lecet atau luka kecil. Oleh karena itu, berdasar latar belakang diatas penulis ingin merealisasikan ide tersebut dalam karya tulis ini dengan judul “Pemanfaatan Getah Bonggol Pisang Sebagai Obat Oles Alternatif Penyembuh Luka Lecet”. B. Rumusan Masalah Permasalahan yang mendasari penulisan karya ilmiah dapat dirinci sebagai berikut: 1. Bagaimana potensi getah bonggol pisang sebagai obat oles alternatif penyembuh luka lecet? 2. Apakah ada efek samping dalam penggunaan getah bonggol pisang sebagai obat oles alternatif penyembuh luka lecet? 3. Bagaimana cara pemakaian getah bonggol pisang pada kulit yang terluka? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui manfaat getah bonggol pisang sebagai penyembuh luka. 2. Untuk mengetahui efek samping dalam penggunaan getah bonggol pisang sebagai obat penyembuh luka lecet. 3. Untuk mengetahui cara pemakaian getah bonggol pisang pada kulit yang terluka. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Karya tulis ini sebagai wadah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai obat-obatan tradisional yang bermanfaat bagi kesehatan kita. Selain itu Penulis juga dapat memberikan sumbangsih 3 berupa pemikiran, yaitu pemanfaatan getah pohon pisang sebagai obat oles alternatif penyembuh luka lecet. 2. Bagi Masyarakat Menambah pengetahuan tentang obat-obatan tradisional pengganti obat yang berasal dari sumber yang terbarukan. Selain itu dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah bonggol pisang karena dapat dimanfaatkan secara maksimal menjadi bahan yang lebih bermanfaat. 3. Bagi Ilmuwan Mendorong untuk giat mengembangkan bahan obat alami yang tidak berbahaya bagi kita. 4. Bagi Pemerintah Memberi masukan bagi pemerintah agar lebih memperhatikan secara khusus pada pengembangan obat-obatan tradisional yang alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan kita. 4 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pisang Pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara. Tanaman dari suku Musaceae ini memiliki nama latin Musa paradisiaca. Tanaman pisang merupakan tanaman yang serba guna, mulai dari akar sampai daun dapat dimanfaatkan. Seperti negara Asia Tenggara lainnya, tanaman ini banyak ditemukan di Indonesia, terutama di daerah yang banyak mendapat sinar matahari. Produksi pisang di Indonesia cukup besar, bahkan Indonesia menjadi salah satu penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang nasional terus meningkat setiap tahun, misalnya dari 2.308.379 ton (tahun 1988) menjadi 2.417.760 ton (tahun 1989). Daerah penghasil pisang terbesar berada di Pulau Jawa (Suhardi dkk, 2002). Pohon pisang bisa mencapai ketinggian 3 m. Batangnya yang berupa batang semu berpelepah berwarna hijau sampai coklat. Jantung pisang yang merupakan bunga pisang berwarna merah tua keunguan. Di bagian dalamnya terdapat bakal pisang. Bonggol pisang merupakan bagian pisang yang mempunyai nilai ekonomis rendah. Masyarakat kebanyakan tidak memanfaatkan bonggol pisang. Secara umum pemanfaatan tanaman pisang sudah dimulai sejak zaman dulu. Banyak terdengar cerita pada jaman penjajahan Belanda dan Jepang, rakyat Indonesia sangat kekurangan pangan, sehingga pada masyarakat di daerah tertentu mengonsumsi bonggol pisang sebagai pengganti beras dan gandum. Selama ini pohon pisang masih terbatas buahnya saja yang dikonsumsi dan dimanfaatkan, padahal sejatinya masih banyak lagi bagian darinya yang sangat berguna. Sebagai contah umbi batang (bonggol) pisang sangat jarang dimanfaatkan oleh masyarakat padahal sebenarnya sangat bermanfaat. 5 Sampai sekarang, masih jarang sekali masyarakat memanfaatkan bonggol pisang ini, padahal selain untuk bahan makanan karena mengandung amilum yang tinggi yaitu 66,2%, juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol. Alkohol tersebut dapat berfungsi sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Alkohol yang diperoleh tersebut juga dapat dipergunakan sebagai bahan industri kimia, bahan kecantikan dan kedokteran (Munadjim, 1983). Disamping itu bonggol pisang juga mengandung banyak cairan (getah) yang bersifat menyejukkan dan berkhasiat menyembuhkan luka terutama pada bonggol pisang kepok dan klutuk. B. Kandungan Dalam Getah Pisang Pada pohon pisang terdapat berbagai kandungan yang dapat memberi manfaat bagi kita. Di dalam getahnya terdapat kandungan “saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit (Budi, 2008). Selain itu, di dalam getah pisang juga terdapat kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah bonggol pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada getah batang pisang bersifat antiseptik, sedangkan zat saponin berkhasiat mengencerkan dahak. Pisang, terutama pisang raja, mengandung kalium yang bermanfaat melancarkan air seni. Selain itu, juga mengandung vitamin A, B, C, zat gula, air, dan zat tepung (Anonim, 2005). 6 C. Pengertian Luka Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya luka lecet yaitu luka karena terkelupasnya kulit yang tidak dalam, dapat disebabkan bergesekan dengan benda tajam maupun tumpul. Luka ini juga dapat disebabkan karena kecelakaan lalu lintas. Lebih lanjut dikatakan Irman Somantri (2007) di dalam blognya, ketika luka timbul beberapa efek akan muncul : 1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ 2. Respon stres simpatis 3. Perdarahan dan pembekuan darah 4. Kontaminasi bakteri 5. Kematian sel. D. Proses Penyembuhan Luka Tubuh secara normal akan memberikan respon terhadap cedera dengan jalan “proses peradangan”, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama: bengkak (swelling), kemerahan (redness), panas (heat), nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired function). Proses penyembuhannya mencakup beberapa fase: 1. Fase Inflamasi Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. 7 2. Fase Proliferatif Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan. 3. Fase Maturasi Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. 8 BAB III METODE PENULISAN A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan analisis didapatkan dari : 1. Studi Pustaka Studi pustaka digunakan sebagai landasan teori dan pijakan penulis dalam menganalisis masalah yang dikaji. Studi pustaka didapatkan dari artikel dari internet, teori dan pendapat para ahli baik dari buku, jurnal, skripsi maupun hasil penelitian. 2. Pengamatan fenomena Hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi digunakan sebagai titik tolak terhadap pembahasan suatu masalah. Pengamatan ditujukan pada fenomena bahwa adanya efek samping dari obat oles berbahan kimia yang banyak dijual di pasaran. Padahal banyak bahan alternatif alami yang dapat dimanfaatkan. Selain itu nilai ekonomis pada obat penyembuh luka yang relatif mahal, sehingga perlu dikembangkan pemanfaatan obat luka berbahan alami seperti dari getah bonggol pisang yang tentunya mudah didapat dan memiliki nilai ekonomis yang lebih baik. B. Pengolahan Data Langkah selanjutnya dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan mengolah dan menulis semua data yang diperoleh secara runtut dan sistematis menurut pedoman Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT). Agar menjadi sebuah karya tulis yang bermutu, maka dilakukan beberapa kegiatan yang bisa membantu tulisan semakin berkualitas, antara lain: diskusi dengan beberapa teman, konsultasi dengan 9 dosen pembimbing, dan merevisi karya tulis berdasarkan saran dan kritik dari dosen pembimbing dan pendapat teman. C. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis masalah yang ada berdasarkan data-data yang ada di berbagai media maupun studi pustaka sehingga disini tercipta suatu kesimpulan data yang bisa diuji kebenarannya. Penulis mendeskripsikan data dengan cara menjelaskan kandungan getah bonggol pisang yang dapat menyembuhkan luka lecet. Penulis kemudian bisa menganalisis bahwa luka lecet dapat disembuhkan oleh getah bonggol pisang sehingga menjadi bahan obat luka alternatif yang tidak berbahaya. D. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan yang konsisten dengan analisis permasalahan. Kesimpulan yang diperoleh disesuaikan dengan pembahasan dalam karya tulis. E. Perumusan Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh penulis, maka penulis menyampaikan saran berupa masukan-masukan mengenai metode penelitian tentang penyembuhan luka lecet menggunakan bahan baku getah bonggol pisang. 10 BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS A. Potensi Getah Bonggol Pisang Sebagai Obat Oles Alternatif Penyembuh Luka Lecet Bonggol pisang merupakan bagian pisang yang mempunyai nilai ekonomis rendah. Masyarakat kebanyakan tidak memanfaatkan bonggol pisang. Bonggol pisang sebenarnya sangat bermanfaat, banyak sekali kegunaan cairan atau getah dari bonggol pisang ini, antara lain untuk mengatasi berak darah karena panas dalam, disentri, diare, wasir berdarah, pendarahan setelah melahirkan (perdarahan nifas), pembersihan setelah melahirkan, penghitam dan pencegah rambut rontok, radang ginjal, sifilis, serta digigit ular berbisa, dan salah satu kegunaan cairan bonggol pisang yang terlupakan adalah untuk mengobati lukaluka lecet (Dalimartha,-). Lebih lanjut potensi cairan dari bonggol pisang khususnya pisang kepok (Anonim, 2009) dan klutuk untuk mengobati luka disebabkan kandungan saponin, antrakuinon, dan kuinon yang berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Selain itu getah pisang juga berfungsi sebagai antibiotik yang berperan untuk membunuh kuman-kuman penyakit penyebab timbulnya infeksi yang dapat memperparah luka penderita. Sementara itu, kandungan lektin pada getah batang pisang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Dengan adanya lektin pertumbuhan sel-sel kulit penutup luka menjadi lebih cepat, karena lektin dapat merangsang tumbuhnya sel. Selain itu luka yang telah kering tidak akan menimbulkan parut yang sangat terlihat. Hal ini menjadi bukti khasiat pohon pisang yang sangat besar dalam proses penyembuhan luka. 11 B. Efek Samping Dalam Penggunaan Getah Bonggol Pisang Sebagai Obat Oles Alternatif Penyembuh Luka Lecet Getah bonggol pisang yang mengandung banyak kandungan zat yang berguna bagi penyembuhan luka ternyata juga memiliki kelemahan. Kelemahan dari getah bonggol pisang untuk mengobati luka adalah sedikit gatal-gatal pada luka dan bagian kulit sekitarnya. Memang getah pada bonggol pisang mengandung sedikit zat yang menimbulkan efek gatal pada kulit, namun zat yang sedikit tersebut tidak akan mempengaruhi penyembuhan luka (Budi, 2008). C. Cara Pemakaian Getah Bonggol Pisang pada Kulit yang Terluka Ada beberapa cara untuk menyembuhkan luka lecet dengan getah pisang ini, yang pertama luka tersebut kita bersihkan dahulu, kemudian oleskan getah batang pisang pada bagian luka tersebut. Cara yang kedua adalah dengan menumbuk bonggol pisang terlebih dahulu kemudian baru dioleskan pada bagian yang terkena luka. Getah pohon pisang ini dapat memberi efek dingin pada bagian yang terkena luka, sehingga dapat mempercepat proses pembekuan darah sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Luka dapat segera menutup dan cepat kering, sehingga orang yang terkena luka lecet dapat segera sembuh (Budi, 2008). 12 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Getah bonggol pisang yang jarang sekali dimanfaatkan ternyata sangat bermanfaat dalam menyembuhkan luka lecet pada kulit dan tidak menimbulkan parut. 2. Getah bonggol pisang memiliki efek samping yaitu sedikit gatal pada daerah sekitar luka, tapi hal tersebut tidak berpengaruh pada penyembuhan luka karena luka akan tetap cepat tertutup. 3. Cara pemakaian getah bonggol pisang pada yang terluka ada dua cara, yang pertama langsung mengoleskan getah pada luka setelah luka dibersihkan, kedua menumbuk bonggol terlebih dahulu baru dioleskan pada luka. B. Saran 1. Bagi Penulis Dapat ditingkatkan sebagai bahan kajian penelitian. 2. Bagi Masyarakat Dapat dijadikan alternatif obat penyembuh luka lecet. 13 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Kulit (Online), (http://www.rhamnosa-buletin.co.cc/content/kulitdan-peranannya) [20 Oktober 2009] Anonim. 2008. Khasiat Bonggol Pisang (Online), http://www.surya.co.id/ [30 September 2009] Anonim. 2007. Pisang. (http://assalaamherbal.wordpress.com/) [13 Oktober 2009] Anonim. 2008. Pisang. (http://mydiarest.blogspot.com/2005/07/kandungan-danmanfaat-pisang.html) [14 Oktober 2009] Anonim. 2008. Kasiat Buah Pisang. (http://atieyati.blog.friendster.com/) [14 Oktober 2009] Anonim. 2007. Getah Pisang. (http://forum.alulama.net/viewtopic.php?f=20&t=47&start=190) [30 September 2009] Budi, Pratama, 2008. (http://pratamabudi.blogspot.com/2008/12/karyailmiah.html) [14 September 2009] 14 Daftar Riwayat Hidup Nama : Agus Surahman Tempat, tanggal lahir : Probolinggo, 05 Agustus 1991 Alamat asal : Desa Karanggeger Rt.02/Rw.01 Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, 67281 Nama orang tua : Abd. Syukur Riwayat Pendidikan : SDN I Karanggeger , Probolinggo SMPN I Pajarakan SMAN I Kraksaan S1 Kimia Universitas Negeri Malang Alamat di Malang : JL. Terusan Ambarawa no 44, Malang No. telp./HP : 085731259039 E-mail : [email protected] Motto : “Ikhlas Dalam Hidup” Malang, 20 Oktober 2009 Mengetahui, Agus Surahman NIM 409332417745 15 Daftar Riwayat Hidup Nama : Hendra Ermawan Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 06 Nopember 1990 Alamat asal : Desa Tunggulsari RT 05 RW 01 Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, 66222 Nama orang tua : Heri Susanto Riwayat Pendidikan : SDN Kampung Dalem 04 SMPN 2 Tulungagung SMAN I Ngunut S1 Kimia Universitas Negeri Malang Alamat di Malang : Perum. Joyogrand Blok A-10, Malang No. telp./HP : 085645747475 E-mail : [email protected] Motto : Jangan menyerah menghadapi tantangan hidup Malang, 20 Oktober 2009 Mengetahui, Hendra Ermawan NIM 409332417753 16 Daftar Riwayat Hidup Nama : Zwageri Argo Pitoyo Tempat, tanggal lahir : Blitar, 27 Februari 1992 Alamat asal : Jl. Diponegoro No. 18 RT. 03/02 Ds. Kotes Kec. Gandusari Kab. Blitar Nama orang tua : Sriyono Riwayat Pendidikan : SDN Kotes I SMPN 1 Wlingi SMAN I Blitar S1 Kimia Universitas Negeri Malang Alamat di Malang : JL. Tidar Utara No 20 Malang No. telp./HP : 085736582966 E-mail : [email protected] Motto : “Lakukan yang terbaik hari ini, karena kemarin telah berlalu dan esok belum datang, YAKUSA” Malang, 20 Oktober 2009 Mengetahui, Zwageri Argo Pitoyo NIM 409332423580