Uploaded by User25753

ppp

advertisement
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI
MAGELANG JAWA TENGAH
Oleh: MOH. ANWAR ARDIANSYAH (1722083)
ABSTRACT: Borobudur Temple is an old building that is a tourist attraction in central
Java. Borobudur Temple was damaged during an earthquake, and there are currently
many activities in Borobudur Temple. Many of these activities can also cause damage.
Borobudur has a landscape that is quite interesting. The aim of this study is for
researchers to know the characteristics and to also examine the visual quality of the
landscape in the Borobudur temple area. The method used in this study uses
quantitative descriptive methods. And continued with a descriptive analysis that aims to
determine the potential natural attractions of the Borobudur Region. The results of this
study indicate that there are 7 potential natural tourism attractions in the Borobudur
area which are dominated by landscape formations in the form of hills. The visual
quality of the landscape from the potential of the Borobudur temple area is classified
into three classes, namely high, medium and low landscape visual quality. Landscapes
with high visual quality show dominant natural character. Landscapes with visual quality
are showing the character of land in the presence of a human hand touch. Landscapes
with low visual quality indicate the presence of many artificial elements and conditions
that are less neat.
Keywords: Temple, landscape, visual
ABSTRAK: Candi Borobudur merupakan bangunan lama yang menjadi tempat wisata
di jawa tengah. Candi Borobudur sempat mengalami kerusakan pada saat gempa bumi,
dan saat ini banyak aktivitas di candi Borobudur. Aktivitas yang banyak tersebut juga
dapat menimbulkan kerusakan. Borobudur memiliki lanskap yang cukup menarik
perhatian. Penelitian ini bertujuan supaya peneliti mengetahui karakteristik dan
mengetahui juga mengkaji kualitas visual lanskap di kawasan candi Borobudur. Metode
yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dan
dilanjutkan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui potensi atraksi alam
Kawasan Borobudur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 7 potensi atraksi
wisata alam yang berada di Kawasan Borobudur yang didominasi oleh bentukan lanskap
berupa perbukitan. Kualitas visual lanskap dari potensi kawasan candi Borobudur
digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu kualitas visual lanskap tinggi, sedang, dan rendah.
Lanskap dengan kualitas visual tinggi menunjukkan karakter alami yang dominan.
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Lanskap dengan kualitas visual sedang memperlihatkan karakter lahan dengan
keberadaan sentuhan tangan manusia. Lanskap dengan kualitas visual rendah
menunjukkan keberadaan elemen artifisial yang banyak dan kondisi yang kurang rapi.
Kata kunci: Candi, lanskap, visual
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Candi Borobudur berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur
mulai dibangun sekitar abad VIII – IX pada zaman keemasan Dinasti Syailendra.
Perencanaan dan arsitek serta konsep cara berpikir dari candi Borobudur masih belum
diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun berdasarkan pahatan huruf pada bagian
kaki Borobudur pada relief Karmawibhangga, diketahui adanya inskripsi singkat yang
dapat memberi petunjuk. Inskripsi tersebut mempunyai gaya huruf yang sama dengan
prasasti Karang Tengah yang berangka tahun 824 M dan prasasti Çri Kahulunan 842
Masehi.
Gambar 1.1 Candi Borobudur tampak depan
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Sumber : Google
Pendiri Candi Borobudur ini adalah Raja Samaratungga berasal dari wangsa
Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar
menjelang tahun 900-an M pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang
adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini
menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Gambar 1.2 tampak atas
Sumber : Google
Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki
ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau
perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar
Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan
kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di
sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan
pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan
disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief
yang berbeda.
Candi Borobudur terdapat adanya dua aliran sungai, yaitu Sungai Progo dan Elo.
Candi Borobudur adalah sebuah Candi Buddha terbesar di Indonesia yang terdaftar
dalam warisan budaya dunia (World Heritage) nomor C. 592 tahun 1991. Terdapat
banyak teori untuk menjelaskan nama candi Borobudur. Ada yang menyatakan bahwa
Borobudur berasal dari kata Sambharabhudhara yaitu gunung (bhudara) di mana di
lereng-Ierengnya terletak teras-teras.
Gambar 1.3 Sungai elo
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Sumber : Google
Gambar 1.4 Gambar Candi Borobudur saat rusak
Sumber : Google
Berdasarkan etimologi rakyat, kata Borobudur berasal dari ucapan Budha-Budha
karena pergeseran bunyi menjadi Borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini
berasal dan dua kata bara dan beduhur. Sementara ada pula penjelasan, lain di mana
bara berasal dan bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan
beduhur artinya tinggi.
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Gambar 1.5 Gambar Candi Borobudur saat rusak
Sumber : Google
Candi tidak lagi digunakan selama beradab-abad dan karena letusan gunung
berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu,
bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad.
Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia
sekitar abad ke-15. Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas
Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di
desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah
Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda,
untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak
belukar.
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan
semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan
bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada
Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles
mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan
mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali.
Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Rumusan masalah
Bagaimana elemen hardscape candi borobudur ?
Bagaimana elemen softscape candi borobudur ?
Tujuan
Penelitian ini bertujuan supaya peneliti mengetahui karakteristik dan mengetahui juga
mengkaji kualitas visual lanskap di kawasan candi Borobudur.
PEMBAHASAN STUDI KASUS
Hardscape adalah suatu sebutan yang sering digunakan oleh para insinyur
ataupun praktisi dibidang tumbuhan dan lingkaran profesi sekitar, mendifinisikan objek
tidak vertikal yang mengalami pengerasan secara alami maupun buatan, dengan sifat
fisik solid yang menutupi suatu bidang, semua pengerasan masuk dalam kategori benda
mati atau dikenal sebagai abiotik misalnya seperti Paving blok,Kerikil,bebatuan.
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Sedangkan yang di gunakan atau yang di temui di candi ini adalah jenis hardscape
paving balok dan bebatuan dalam bentuk arca dan tangga candi.
Softscape menunjukan elemen lunak dengan sifat fisik tidak solid dan dapat ber
ubah-ubah, elemen lunak ini masuk dalam kategori mahluk hidup atau dikenal sebagai
biotik, spesifik nya tanaman, berikut contoh elemen lunak seperti misalnya
rumput,semak,pohon dan berbagai macam jenis tumbuhan lainnya. Dan yang dapat di
jumpai di lokasi ini kebanyakan yaitu pohon dan rumput.
Hardscape dan softscape sangat berpengaruh terhadap tampilan candi ini.
Pemilihan atau perpaduan yang kurang tepat akan membuat tampilan candi kurang
bagus. Maka pemilihan hardscape dan softscape harus sesuai. Setiap benda memiliki
karakter. Begitu pula dengan hardscape dan softscape. Contoh, kolam (hardscape).
Bentuk dan tekstur kolam bervariasi. Ada yang berbentuk persegi dengan tekstur yang
rata. Ada juga yang bentuk dan tekturnya tak beraturan mirip alam liar.
Meski sama-sama berbentuk kolam, keduanya memiliki karakter berbeda. Yang
persegi dengan tekstur rata akan lebih cocok ditempatkan di taman bergaya minimalis.
Yang tak beraturan lebih cocok untuk melengkapi taman bergaya tropis. Untuk
tanaman (softscape), jenis yang berdaun rimbun lebih tepat ditanam untuk melengkapi
daerah tropis. Ini karena gaya tropis itu identik dengan suasana lebat, teduh, dan
adem. Sebaliknya pada daerah minimalis, jenis yang berdaun lurus dan tidak rimbun
lebih banyak diaplikasikan. Karakter-karakter itu hendaklah diperhatkan ketika
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
membangun taman di wilayah apapun. Ini bertujuan untuk menghindari kesan campur
aduk pada taman.
KESIMPULAN
Hardscape adalah suatu sebutan yang sering digunakan oleh para insinyur ataupun
praktisi dibidang tumbuhan dan lingkaran profesi sekitar, mendifinisikan objek tidak
vertikal yang mengalami pengerasan secara alami maupun buatan, dengan sifat fisik
solid yang menutupi suatu bidang, semua pengerasan masuk dalam kategori benda
mati atau dikenal sebagai abiotik misalnya seperti Paving blok,Kerikil,bebatuan.
Sedangkan yang di gunakan atau yang di temui di candi ini adalah jenis hardscape
paving balok dan bebatuan dalam bentuk arca dan tangga candi.
Gambar 2.1 rumput sebagai pokok utama lanskap artificial
Sumber : Google
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Setiap benda memiliki karakter. Begitu pula dengan hardscape dan softscape.
Contoh, kolam . Bentuk dan tekstur kolam bervariasi. Ada yang berbentuk persegi
dengan tekstur yang rata. Yang persegi dengan tekstur rata akan lebih cocok
ditempatkan di taman bergaya minimalis. Yang tak beraturan lebih cocok untuk
melengkapi taman bergaya tropis. Untuk tanaman , jenis yang berdaun rimbun lebih
tepat ditanam untuk melengkapi daerah tropis.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Ronim. 1999. Buku Pegangan Kuliah Utilitas Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Ching, Francis D.K. 1993. Arsitektur : Bentuk Ruang dan Tatanan (edisi Kedua).
Erlangga. Jakarta.
Frick, 1998, Pengantar Konstruksi Bangunan Bentang Lebar, Erlangga, Jakarta.
Juwana, Jimmy S, 2005, Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga, Jakarta
Jodidio, Philip, 2005, Architecture Now, Taschen, London. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, edisi III. 2005. Balai Pustaka.
Neufert, Ernest. 1992. Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Neufert, Ernest. 1992. Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
ARTIKEL ARSITEKTUR LANSEKAP, AR (6412), FTSP
Prodi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang
Poerbo, Hartono. 1995. Utilitas Bangunan (Edisi Revisi) Cetakan Kedua. PT. Djambatan.
Jakarta.
Poerwadarminta W.J.S. 1986.”Kamus Umum Indonesia”. Balai Pustaka RUTRK. 20052016. Pemkab Surakarta
PENATAAN LANSKAP CANDI BOROBUDUR DI MAGELANG JAWA TENGAH
Download