Uploaded by User77763

TUGAS KELOMPOK BU MARDA(FIX)

advertisement
ANALISIS PRODUK PADA UMKM PISANG KEJU H.KADAP GUNUNG
SARI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian II yang
dibimbing oleh Mardatillah, S.Psi., M.Si., M.S.I.
Disusun Oleh:
Humairoh
(142.16.020)
Irma Darma Yanti
(142.16.023)
Nirmalasari
(142.16.030)
S1 MANAJEMEN (PAGI)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MADANI BALIKPAPAN
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang
subur dengan hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung
Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi hasil pertanian. Namun hasil
produksi
bisa
berkualitas
rendah
karena
adanya
pengaruh
krisis
perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan
komoditas hasil pertanian (pisang) tetap tinggi maka perlu adanya pengolahan
pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau gagasan baru
salah satunya yaitu dengan mengolahnya menjadi produk pisang keju yang
berkualitas.
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang
ini kebutuhan manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia
membutuhkan makanan yang bergizi untuk menjamin kesehatannya.
Kesempatan bagi kita untuk membuat usaha makanan kecil (ringan), dengan
banyak orang yang suka makanan-makanan kecil (ringan) juga menyehatkan
dipercaya dapat memberikan keuntungan yang besar bagi UMKM ini. Selain
itu dengan melakukan sedikit inovasi terhadap makanan ini, maka kami rasa
peluang usaha ini untuk ke depannya juga cukup menjanjikan dan untuk
bahan bakunya sendiri bisa dengan mudah di dapatkan.
Usaha atau yang bisa disebut dengan istilah kewirausahaan menurut
Peggy A. Lambin dan Charles R. Kuel entrepreneurship adalah tindakan
yang membangun suatu value dari sesuatu yang tidak ada. Enterpreneurship
merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan suatu peluang terlepas
dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil
resiko yang telah diperhitungkan. Secara umum, UMKM atau yang biasa
dikenal dengan usaha kecil menengah merupakan sebuah istilah yang
mengacu pada suatu jenis usaha yang didirikan oleh pribadi. Yang termasuk
usaha kecil dan menengah adalah semua pedagang kecil dan menengah,
penyedia jasa kecil dan menengah, petani dan peternak kecil dan menengah,
kerajinan rakyat dan industri kecil, dan lain sebagainya.
Makanan merupakan produk utama dari sebuah usaha kecil menengah
kuliner. Bisnis kuliner adalah jenis usaha yang menguntungkan, alasannya
karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Bisnis kuliner pun punya banyak kategori, mulai dari
makanan ringan (camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua
kategpri dibisnis kuliner ini (camilan, minuman, makanan pokok) punya
potensi yang sangat bagus. Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang
semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang
praktis tetapi memiliki nilai gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan
mereka.
Semakin banyaknya UMKM yang bergerak di bidang makanan dapat
mendorong persaingan di dunia produksi dan pemasaran produk agar mampu
bertahan dan mampu menguasainya. Segala usaha
ditempuh oleh para
UMKM untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan
yang di targetkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk
memenangkan persaingannya ada beberapa strategi untuk menghadapi
pesaingnya. Di dalam teori pemasaran ada strategi yang disebut bauran
pemasaran.
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan pemasarannya. Salah satu
terpenting dalam bauran pemasaran adalah produk. Produk merupakan segala
sesuatu yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, kegiatan, pengalaman,
orang, tempat, organisasi dan ide. Jadi produk yang berupa tangible
(langsung) maupun intangible (tidak langsung) yang dapat memuaskan
pelanggan. Produk juga merupakan keseluruhan konsep objek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan
dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu
saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut. Dalam suatu
usaha Produk merupakan kunci pokok karena tanpa adanya produk terlebih
dahulu merupakan hal yang sulit bagi suatu usaha menetapkap harga,
mengadakan promosi penjualan, dan mendistribusikannya.
Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk adalah
kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai
bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk
memiliki suatu ketertarikan bagi konsumen dalam mengelola hubungan yang
baik dengan perusahaan penyedia produk. Adanya hubungan timbal balik
antara perusahaan/UMKM dengan konsumen akan memberikan peluang
untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan
yang ada pada persepsi konsumen. Maka perusahaan penyedia produk dapat
memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui
cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir
pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi
produk. Apabila kinerja dari suatu produk yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan harapan konsumen, maka kualitas produk yang diterima atau yang
dirasakan sesuai dengan harapan konsumen. Dalam menetapkan produk yang
berkualitas artinya juga harus memikirkan resiko-resiko yang akan dihadapai
dalam suatu usaha. Resiko dapat menjadi kendala bagi keberhasilan
pemasaran produk yang akan berpengaruh terhadap laba. Apabila penerapan
produk kurang tepat dan kecerobohan pihak manajemen dalam menerapkan
kebijakan akan mengakibatkan kurangnya kepuasan konsumen dan tujuan
perusahaan tidak tercapai.
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan
harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara
optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak
terjual dipasaran. Hal ini akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang
desain saja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.
Selain itu kualitas produk ini juga menjadi perhatian dari segi produk
yang diwujudkan melalui cara memproduksi produk dengan baik, bersih dan
lezat. Apabila bahan baku dari pisang keju yang diterima tidak sesuai dengan
yang diinginkan, maka akan berdampak pada hasil/output dari produk
tersebut yang selanjutnya akan berdampak pula pada kepuasan para
pelanggan yang tidak puas akan produk yang dibeli.
Pisang merupakan salah satu komoditas yang biasa diolah mejadi
makanan yang beraneka ragam salah satunya adalah pisang keju. Walaupun
pisang keju telah lama dikenal, namun distribusi pemasarannya masih dalam
skala lokal akibatnya pisang keju kurang begitu dikenal oleh masyarakat.
Masih jarang wisatawan yang memanfaatkan pisang untuk diolah menjadi
pisang keju. Umumnya pisang diolah menjadi kue, pisang goreng biasa, dan
lain sebagainya. Melihat peluang ini, kami berkeinginan mengembangkan
pisang keju menjadi salah satu alternatif makanan ringan yang sehat ditengah
maraknya makanan ringan yang disinyalir banyak mengandung bahan
pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Pisang mempunyai nilai
karbohidrat yang tinggi juga mempunyai nilai gizi yang tinggi. Melihat fakta
tersebut semakin memperkuat keinginan kami untuk menjalankan usaha
pisang keju dengan melakukan inovasi pada produk pisang keju yaitu dengan
rasa yang beraneka ragam, seperti rasa coklat, keju, nanas, srikaya,
strawberry, atau kombinasi dari beberapa rasa. Sehingga lebih disukai oleh
konsumen karena mempunyai banyak pilihan rasa. Produk pisang keju ini
sangat tepat utuk memenuhi kebutuhan akan makanan ringan yang sehat
karena kebutuhan konsumen yang semakin sadar dengan kesehatan dan
sedang meluangkan perhatian yang banyak tentang jenis-jenis produk yang
alami.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diperoleh bahwa pertama kali
terbentuknya usaha PISANG KEJU H.KADAP berada di Banjarmasin yang
akhirnya membuka cabang di Balikpapan dan telah mengembangkan produk
pisang keju dengan desain yang menarik yakni banyaknya varian rasa yang
sudah dipasarkan pada saat ini, karena untuk membuat produk tersebut dapat
diminati oleh semua kalangan, maka dibuatlah beberapa varian rasa yang
beragam agar dapat mengikuti selera dari setiap konsumen yang datang.
Terdapat 7 varian rasa dalam usaha produk pisang keju ini yang membuat
pisang keju lebih menarik, karena penentuan desain yang menarik juga
menjadi salah satu perhatian usaha pisang keju yang ditawarkan, 7 varian rasa
tersebut berasal dari jumlah anak yang dimiliki oleh pemilik pisang keju
tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan dalam membuat UMKM salah satu yang
diperlukan adalah kualitas produk yang terjamin, baik dari segi manfaat, rasa,
tampilan dari produk itu sendiri, dan lain sebagainya yang harus
dipertimbangkan secara matang oleh wirausahawan dalam membangun
usahanya agar dapat berjalan lancar dan memperoleh keuntungan yang besar.
Karena pentingnya produk yang berkualitas bagi keberhasilan suatu
usaha, maka penulis memilih judul “ANALISIS PRODUK PADA UMKM
PISANG KEJU H.KADAP GUNUNG SARI”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara UMKM merintis usaha produk pisang keju sehingga
diminati banyak orang.
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah untuk
memperoleh gambaran secara jelas mengenai keberhasilan usaha produk pada
PISANG KEJU H.KADAP.
1.4 Manfaat Penelitian
A. Bagi UMKM
Dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran pada usaha
UMKM dalam memahami elemen produk yang merupakan bagian bauran
pemasaran dan menerapkannya secara lebih baik.
B. Bagi Pesaing
Sebagai pertimbangan bagi pesaing agar mengetahui sejauh mana
penerapan elemen produk itu digunakan sehingga dapat menunjukkan
strategi menghadapi pesaing bisnis dan pemecahan masalah yang sama
dengan penelitian ini.
C. Membantu wirausaha untuk berfikir kritis dan obyektif atas bidang usaha
yang akan di jalankan serta embantu meningkatkan keberhasilan para
wirausaha.
D. Manfaat utama yang ingin didapat dari usaha ini adalah menumbuhkan
jiwa kreatifitas dan kewirausahaan. Selain itu, dengan adanya usaha ini
diharapkan mampu mendatangkan nilai ekonomis yang tinngi. Usaha ini
nanti akan menjadi salah satu upaya untuk memberikan inovasi berupa
sumber makanan rasa baru bagi masyarakat, dengan bahan baku pisang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Produk
Produk merupakan elemen dasar dan penting dari bauran
pemasaran, dikatakan penting karena dengan produk perusahaan dapat
menetapkan
harga
yang
sesuai,
mendistribusikan
dan
menentukan
komunikasi yang tepat untuk pasar sasaran. Produk diciptakan dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pendapat lain menurut Kotler dalam buku H.Abdul Manaf (2016:255)
mengemukakan produk yaitu A product is anything that can be offered to a
market to satisfy a want or need. Product that are marketed include physical
good, services, events, persons, places, properties, organization, information
and ideas, yang artiya produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di
pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri
atas barang, jasa, pengalaman, kegiatan, orang, tempat, kepemilikan,
organisasi, informasi dan ide.
2.2 Bauran Pemasaran
Di dalam ruang lingkup pemasaran terdapat apa yang dinamakan
dengan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan
serangkaian variabel pemasaran yang harus dikuasai dan dipahami oleh
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk lebih jelasnya
mengenai definisi bauran pemasaran, berikut definisi dari ahli pemasaran
yaitu :
Definisi lain mengenai bauran pemasaran dikemukakan oleh Jerome
Mc.Carthy dalam Kotler dan Keller (2016:47) yaitu various marketing
activities into marketing-mixtools of four broad kinds, which he called the
four P of marketing: product, price, place, and promotion. Berikut ini adalah
elemen-elemen bauran pemasaran atau marketing mix menurut Jerome
Mc.Charty yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016:48) ada empat variabel
dalam kegiatan bauran pemasaran yaitu:
A. Produk (Product)
Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.
B. Harga (Price)
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan
oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh
penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
C. Tempat (Place)
Meliputi segala aktivitas perusahaan dalam membuat produk yang
akan tersedia untuk konsumen sasaran. Tempat dapat dikatakan sebagai
salah satu aspek penting dalam proses distribusi. Dalam melakukan
distribusi selalin melibatkan produsen secara langsung, melainkan akan
melibatkan pula pengecer dan distributor.
D. Promosi (Promotion)
“Promotion refers to activities that communicate the merits of the
product and persuade target customers to buy it.” Maksud dari definisi
tersebut adalah aktivitas yang digunakan untuk mengkomunikasikan
informasi mengenai produk yang akan dijual kepada konsumen potensial.
Selain untuk mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk,
promosi
juga
digunakan
sebagai
sarana
untuk
membujuk
dan
mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk.
Berdasarkan penjelasan mengenai marketing mix tersebut, maka
diketahui bahwa marketing mix terdiri atas beberapa komponen.
Marketing mix untuk produk barang lebih dikenal dengan 4P (Product,
Price, Place, Promotion), Komponen yang terdapat di dalam marketing
mix tersebut saling mendukung dan mempengaruhi satu sama lain dan
komponen tersebut dapat menentukan permintaan dalam suatu bisnis.
dengan menggunakan unsur-unsur bauran pemasaran tersebut maka
perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif dari pesaing karena
dengan penerapan bauran pemasaran yang efektif dan efisien maka suatu
proses keputusan pembelian pun akan lebih memilih kepada produk
perusahaan.
2.3 Bauran Produk
Bauran produk merupakan salah satu unsur yang harus
diperhatikan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya bauran produk yang
baik, perusahaan dapat menarik konsumen untuk dapat berkunjung dan
melakukan pembelian. Dengan adanya bauran produk yang baik, perusahaan
akan mudah untuk mencapai tujuannya. Juga bagaimana perusahaan
membuat keputusan yang tepat mengenai bauran produk yang dihasilkan
pada saat ini maupun untuk masa mendatang. Berikut ini merupakan
beberapa pengertian bauran produk menurut beberapa ahli: Menurut Kotler
dan Keller (2016:402) mendefinisikan bauran produk adalah sebagai berikut:
“Product mix (also called a product assortment) is the set of all products and
items a particular seller offers for sale”. Sedangkan menurut James F. Engels
yang dikutip oleh Farli Liwe (2013:2109) bauran produk yaitu: “Keragaman
produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas, dan
kualitas produk yang ditawarkan, juga ketersediaan produk tersebut setiap
saat di toko”. Bauran produk suatu perusahaan terdiri dari lebar, panjang,
kedalaman, dan konsistensi tertentu.
2.4 Kualitas Produk
Produk merupakan inti dari sebuah kegiatan pemasaran karena
produk merupakan output atau hasil dari salah satu kegiatan atau aktivitas
perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar sasaran untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada dasarnya dalam membeli suatu
produk, seorang konsumen tidak hanya membeli produk, akan tetapi
konsumen juga membeli manfaat atau keunggulan yang dapat diperoleh dari
produk yang dibelinya. Oleh karena itu, suatu produk harus memiliki
keunggulan dari produk-produk yang lain, salah satunya dari segi kualitas
produk yang ditawarkan. Kualitas produk merupakan salah satu kunci
persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen.
Berikut ini merupakan pengertian kualitas produk menurut para ahli:
Menurut American Society dalam buku Kotler dan Keller (2016:156)
pengertian kualitas adalah sebagai berikut, “Quality is the totality of features
and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy
stated or implied needs”. Kotler dan Armstrong (2015:253) mendefinisikan
kualitas produk sebagai berikut: “Product quality is the characteristics of a
product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied
customer needs”. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa
kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi
keinginan konsumen. Keinginan konsumen tersebut diantaranya daya tahan
produk, keandalan produk, kemudahan pemakaian, serta atribut bernilai
lainnya yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
2.5 Atribut Produk
Atribut Produk Menurut Kotler & Armstrong (2015: 253-254)
beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut
produk) adalah sebagai berikut:
A. Product Quality (Kualitas Produk)
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan
fungsifungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan operasikan dan diperbaiki, dan
atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.
B. Product Features (Fitur Produk)
Fitur produk merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan
produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi persaingan.
Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan
dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing.
C. Product Style and Desain (Gaya dan Desain Produk)
Gaya semata-mata menjelaskan penampilan produk tertentu. Gaya
mengedepankan tampilan luar dan membuat orang bosan. Gaya yang
sensasional mungkin akan mendapat perhatian dan mempunyai nilai seni,
tetapi tidak selalu membuat produk tertentu berkinerja dengan baik.
Berbeda dengan gaya, desain bukan sekedar tampilan setipis kulit ari,
tetapi desain masuk ke jantung produk. Desain yang baik dapat
memberikan
kontribusi
dalam
hal
kegunaan
produk
dan
juga
penampilannya. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi dan memberikan
keunggulan bersaing di pasar sasaran. Gaya dan desain yang baik juga
akan berkontribusi terhadap tercapainya tujuan perusahaan. Karena
keunggulan suatu produk menjadi senjata utama perusahaan untuk tetap
dapat bertahan dan mencapai tujuan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Untuk menghindari adanya temuan-temuan yang sama maka
penulis mencantumkan penelitian terdahulu untuk membedakan dengan
penelitian yang ini :
A. Judul : Analisis Produk Pada Perusahaan Roti “Kharisma” Di Pasar
Kliwon, Surakarta
Disusun Oleh KAMAL F.3200030 Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret 2007
Adapun
persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
sama-sama membahas mengenai analisis produk, yang membedakan
penelitian terdahulu meneliti pada perusahaan dan membahas tentang
produk lebih rinci, sedangkan penelitian ini fokus pada usaha UMKM.
B. Judul : Strategi Pemasaran Produk Tortila Jagung (Studi Kasus UMKM
KWT Kemuning II Desa Marga Catur, Kalianda)
Disusun Oleh IRFAN MUHFI ALFIAN Fakultas Pertanian
Universitas Lampung Bandar Lampung 2017
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi produk tortilla
jagung di KWT Kemuning II
Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
adalah sama-sama membahas produk pada UMKM hanya saja yang
membedakan penelitian terdahulu langsung membahas tentang strategi
pemasarannya sedangkan penelitian ini baru membahas analisis dari
produknya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian
yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi
kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu
obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus
dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam
studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber.
Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana hanya
dipusatkan pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum
memperoleh gambaran umum tentang kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus
akan kehilangan artinya kalau hanya ditujukan sekedar untuk memperoleh
gambaran umum namun tanpa menemukan sesuatu atau beberapa aspek
khusus yang perlu dipelajari secara intensif dan mendalam. Studi kasus yang
baik harus dilakukan secara langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus
yang diselidiki. Walaupun demikian, data studi kasus dapat diperoleh tidak
saja dari kasus yang diteliti, tetapi, juga dapat diperoleh dari semua pihak
yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik. Dengan kata lain,
data dalam studi kasus dapat diperoleh dari berbagai sumber namun terbatas
dalam kasus yang akan diteliti.
Secara ringkasnya yang membedakan metode studi kasus dengan
metode penelitian kualitatif lainnya adalah kedalaman analisisnya pada kasus
yang lebih spesifik (baik kejadian maupun fenomena tertentu).
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif, sumber data primer adalah
penelitian yang melakukan tindakan dan anak yang menerima tindakan.
Sedangkan sekunder berupa data hasil wawancara, observasi, dokumentasi
serta triangulasi.
A. Wawancara
Wawancara
adalah
percakapan
dengan
maksud
tertentu.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun.
Sebelumnya wawancara dilakukan peneliti terhadap asisten dari pemilik
usaha tentang produk pisang keju H. Kadap.
B. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang
sesuai dengan sifat penelitian karena mengadakan pengamatan secara
langsung sehingga peneliti harus mencari data sendiri dengan terjun
langsung atau mengamati dan mencari langsung ke beberapa informan
yang telah ditentukan sebagai sumber data.
Metode observasi ini peneliti memilih jenis observasi nonpartisipan adalah peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan tanpa
menjadi bagian dari situasi yang terjadi. Peneliti memang hadir secara fisik
ditempat kejadian, namun hanya mengamati serta melakukan pencatatan
secara sistematis terhadap informasi yang diperolehnya. Hal ini agar
memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah dan
leluasa.
C. Dokumentasi
Dokumentasi penelitian ini adalah berupa data produk yang terjual
dalam sehari, dan data bahan baku pisang keju dalam sehari.
Download