Nama : Rai Galih Muta’ali NIM : 1208010163 Kelas : Administrasi Publik D Mata Kuliah : Filsafat Ilmu ASPEK ONTOLOGI KAJIAN ILMU ADMINISTRASI PENGERTIAN ONTOLOGI ADMINISTRASI Ontologi berasal dari kata Yunani, yang terdiri atas dua suku kata, ontos artinya ada dan logos artinya ilmu. Jadi secara etimologis, ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang yang ada. Dardiri memberikan argumentasi ontology adalah penyelidikan yang sifatnya sangat mendasar dari sesuatu yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda, dimana entitas dari kategori-kategori yang logis, yang berlainan (objek-objek fisis, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada. (Makmur; 2008; 41) Ontologi administrasi telah berhasil mengubah pola pemikiran praktisi administrasi, dan bahkan mungkin sebagian para ilmuwan administrasi dari pandangan mitosentris menjadi logisentris. Dimana awal pemikirannya bahwa kejadian dalam suatu bentuk kerja sama dipengaruhi oleh kekuatan gaib (mitos) menjadi pola pikir yang dipengaruhi oleh pemikiran rasional (logis). ASPEK ONTOLOGI DALAM KAJIAN ILMU ADMINISTRASI Pemikiran ontologi dalam administrasi tentunya diawali dari pembuktian, atau dengan kata lain penyelidikan yang dilakukan secara sadar dan mendalam sampai ke akar permasalahan yang sesungguhnya dan dapat diberlakukan kapan dan dimana saja serta relatif fundamental kandungan kebenarannya. Ontologi ilmu administrasi mencari pengertian menurut asal mula dan akar kata yang paling terdalam. Dengan kata lain, ontologi administrasi adalah pemikiran yang berdasarkan hakikat dan makna yang dikandung ilmu administrasi itu sendiri sebagai salah satu cabang ilmu administrasi. Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah secara : 1. Metodis : menggunakan cara ilmiah. 2. Sistematis :saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam satu keseluruhan. 3. Koheren : Unsur – unsur harus bertautan tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan. 4. Rasional : Harus berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar (logis) 5. Komprehensif : Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan. 6. Radikal : Diuraikan sampai akar persoalan, atau esensinya. 7. Universal : Muatan kebenaranya sampai tingkat umum yang berlaku dimana saja. Aspek ontologi dalam kajian ilmu administrasi meliputi segala pemikiran manusia yang berbubungan dengan realita atau objek yang ada, apakah itu arti ada secara nyata (konkret) ataukah arti ada itu secara maya (abstrak) hanya ada Indra Muda dalam pikiran yang ada. Sedangkan yang ada itu merupakan dan sekaligus yang terkenal, tetapi paling sulit dieksplisitkan. Oleh karena itu, ontologi ilmu administrasi pantas dikatakan sulit, karena sesuatu dalam pengandaian dari seluruh bagian-bagian pemikiran manusia. Oleh karena itu, walaupun ontologi ilmu administrasi konkret dan abstrak, tetapi senantiasa juga dalam perkembangannya menjadi pendorong bagi manusia untuk berpikir dan merenung tentang hakikat administrasi yang mungkin telah mengalami penggeseran akibat perkembangan manusia itu sendiri dalam kehidupannya. Referensi : http://inafitriaaa27.blogspot.com/2016/12/ontologi-epistimologi-dan-aksiologi.html http://eprints.ipdn.ac.id/541/2/Ilmu%20Administrasi%20Ditinjau%20dari%20Aspek%20Ont ologi%2C%20Epistemologi%2C%20dan%20Aksiologi%20by%20Udaya%20Madjid.pdf http://indramudahutasuhut.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/286/2019/10/BukuDosenFisipol-UMA-Pak-Indra-Muda-Bab-I-Bab-IV.pdf