Uploaded by User77594

Esai Tentang Olahraga di masa pandemi

advertisement
Nama
: CARKONO
NIM
: 2085201025
Prodi
: PJKR-1C
Judul Esai
: Olahraga di Masa Pandemi Covid-19 Hambat Penuaan Sel Tubuh
Di masa pendemi Covid-19, kebutuhan menjaga kebugaran justru semakin penting, terlebih
lagi orang cenderung lebih banyak diam di rumah. Untuk itu, di masa new normal ini sudah
saatnya bangkit melatih kebugaran fisik.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Siloam Hospitals Balikpapan dr Stephanie
Theodora Sp.KFR mengatakan, menjaga kebugaran tubuh sangat penting di masa pandemi.
Mengingat hingga saat ini vaksin untuk virus ini masih belum ditemukan. Bahkan, selain
menjaga kebugaran, olahraga bermanfaat guna menjaga penuaan sel pada tubuh dan
peningkatan imun.
Kemampuan
seseorang
untuk
melakukan
aktivitas
sehari-hari
secara
maksimal.
Membutuhkan daya tahan, fleksibilitas, dan kekuatan. “Bugar ini berarti masih memiliki
tenaga cadangan untuk melakukan kegiatan tambahan,” ungkap dokter spesialis kedokteran
fisik dan rehabilitasi Siloam Hospitals Balikpapan dr Stephanie Theodora SpKFRdi sela
webinar Health Talk Siloam Hospitals Balikpapan, Kamis (16/7).
Menurut dr Stephanie, manfaat latihan fisik adalah mampu membuat kadar hormon stress
menurun, endorfin atau hormon senang meningkat, aliran darah dan getah bening
meningkatkan di semua tempat termasuk di jantung, otak, ginjal, dan lainnya sehingga secara
langsung akan mempengaruhi kinerja metabolisme dalam tubuh.
Tidak hanya itu, latihan fisik juga akan memperlambat proses penuaan karena lancarnya
aliran darah dan metabolisme yang bekerja dengan baik saat latihan fisik. “Terakhir, manfaat
latihan fisik adalah mencegah kelemahan otot, baik otot jantung maupun organ lainnya di
seluruh tubuh,” tuturnya.
Dr. Stephanie menyebutkan banyak yang harus diperhatikan saat menjalankan latihan fisik
yang aman di masa pandemi. Untuk latihan fisik dalam ruangan, harus diperhatikan ventilasi
dan sirkulasi udara yang cukup, latihan cukup tidak berlebihan, dalam kondisi fit, hidrasi
baik, tidak merokok, tidak menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan harus bisa menyerap
keringat, gunakan sepatu yang tepat, dan penerangan yang baik.
Sedangkan bagi yang ingin menjalankan latihan fisik di luar ruangan, sama seperti di dalam
ruangan protokol kesehatan pun harus diterapkan. “Bedanya sebaiknya tidak mengunjungi
tempat keramaian, tidak menghadiri kumpulan sosial, lakukan sendirian atau bersama
keluarga saja. Paling banyak maksimal 2 orang, dan jaga jarak. Jangan lupa bawa handuk dan
masker pribadi, dan handsanitizer,” ungkapnya.
Lebih lanjut dr Stephanie menyebutkan prinsip latihan fisik yang dilakukan selama pandemi
sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Untuk durasi, sebaiknya dilakukan
minimal 30 menit, dengan melakukan berbagai tahapan pemanasan selama lima menit, inti
selama 20-35 menit, dan pendinginan selama 5 menit. Semua tahapan ini tidak boleh
dihilangkan.
Sebab, pemanasan sangat berguna untuk mempersiapkan semua badan, baik sendi, otot,
tulang, dan metabolisme sebelum menjalankan latihan fisik. Sedangkan, pendingin
mengurangi risiko cedera setelah latihan berat.
Sementara itu, lanjut dia, intensitas latihan fisik yang disarankan adalah rendah dan sedang.
Artinya, batas denyut nadi yang diperbolehkan adalah 40 hingga 85 persen dari denyut nadi
maksimal.
Untuk menghitung denyut nadi maksimal adalah adalah 220 dikurangi usia. Misalnya, usia 20
tahun, denyut nadi maksimalnya adalah 200, sedangkan untuk latihan rendah dan sedang
adalah 40 hingga 85 persen dari 200 itu.
“Tidak hanya itu, tipe latihan fisik disarankan untuk melakukan yang bervariasi, mulai dari
aerobik, penguatan tubuh, fleksibilitas, dan keseimbangan,” pungkas dr Stephanie.
Referensi :
https://republika.co.id/berita/qdqvbb349/olahraga-di-masa-pandemi-covid19-hambatpenuaan-sel-tubuh
Download