Dr. apt. Denny Satria, M.Si. Farmakognosi istilah yang dicetuskan C.A. Snyder (1815) peneliti kedokteran di Haalle Jerman dalam disertasinya dengan judul “Analecta Pharmacognostica” Farmakognosi berasal dari bahasa Yunani: Pharmakon “obat” (obat alam bukan sintesis) Gnosis “pengetahuan” J.A. Schmidt menggunakan istilah farmakognosi sebagai salah satu subjudul dalam buku Lehburch der Materia Medica yang diterbitkan di Vienna (1811). Farmakognosi : pharma (obat), cognitif (pengetahuan) Sehingga: Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciriciri/ karakteristik obat yang berasal dari bahan alam. Fluckiger (farmakognosi mencakup seni dan pengetahuan pengobatan dari alamyang meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme dan mineral). Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simple (sederhana atau satu). Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umum nya merupakan bahan yang telah dikeringkan. a. Simplisia nabati b. Simplisia hewani c. Simplisia pelikan atau mineral TATA NAMA SIMPLISIA Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Merica : Piperis albi (spesies) Nama simplisia buah merica adalah: Piperis albi fructus Penulisan nama tidak dimiringkan (tidak mengikuti sistem binomial nomenclature Bagian tanaman yang digunakan (buah) Nama latin dari bagian tanaman yang digunakan dalam tata nama simplisia Nama Latin Bagian Tanaman Radix Akar Rhizome Rimpang Bulbus Umbi lapis Tubera Umbi Flos Bunga Fructus Buah Lignum Kayu Cortex Kulit batang Caulis Batang Folia (folium) Daun Semen Biji Herba Seluruh tanaman diatas tanah Amyllum Pati Thallus Bagian dari tanaman rendah Pericarpium Kulit buah TERIMA KASIH