Nama : Andi Defrianto Nim : D14170059 Tugas Praktikum ke-12 LogPet Review Jurnal : OPTIMALISASI PERSEDIAAN DAGING AYAM BONELESS BELFOODS ROYAL CHICKEN NUGGET- S DARI SUPPLIER KE RAW MATERIAL STORAGE DI PT. BELFOODS INDONESIA PT Belfoods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pangan khususnya di bidang industri daging olahan dan makanan beku. Sejarah berdirinya perusahaan PT Belfoods Indonesia adalah berawal dari berdirinya pada tahun 1997 sebagai perusahaan dagang umum (General Trade Company) dengan nama PT Askar Muda Sukses yang memulai operasinya sebagai distributor untuk frozen foods PT. Belfoods Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan. Beberapa hasil produksi yang dihasilkan diantaranya adalah daging ayam olahan, beef, baso, mantao, nugget, sausage dan lain lain. Chicken Nugget merupakan produk yang sedang berkembang pesat, yang sangat diminati oleh kaum anak-anak, dewasa maupun manula, proses pembuatannya yang cukup mudah, oleh karena itu banyak sekali perusahaan kecil yang dapat mengolah dan menjual chicken nugget, oleh karena itu kompetensi pasar semakin besar, dan diperlukan kualitas terbaik, produksi yang cepat dan tepat waktu. Ada berbagai permasalahan yang terjadi pada sebuah industri pangan diantarannya banyaknya persaingan antar industri pangan, perminatan yang berfluktuatif sehingga dilakukan sistem persediaan pasok oleh PT. Belfoods Indonesia dengan dilakukannya ini dapat terjadi suatu penumpukan persediaan bahan baku di Raw Material Stroge, dan dari penumpukan persediaan bahan baku tersebut sehingga dapat meningkatkan Inventory Total Cost. Permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan memperbaiki atau menggunakan metode lotting yang sesuai dengan industri tersebut. Metode lotting yang bagus digunakan pada PT. Belfoods Indonesia dengan mengoptimumkan nilai persediaan, penentuan nilai pembelian yang paling optimal untuk daging ayam boneless dan penentuan Total Cost dari perhitungan MRP daging ayam boneless. Adapun rencana pemesanan yang dilakukan yaitu menentukan kebutuhan bahan baku pada tingkat lebih bawah dan memproyeksika kebutuhan kapasitas. Dalam hal ini dilakukan perhitungan Material Requirement Planning (MRP) untuk kebutuhan daging ayam boneless dengan menggunakan tiga teknik lotting yaitu Lot for Lot, Economic Order Quantity dan Fixed Order Quantity. Dengan membandingkan ketiga metode tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Total Cost yang paling minimum yaitu dengan menggunakan metode Lot for Lot. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode yang paling tepat untuk meminimumkan total biaya adalah metode Lot for Lot. Setelah dilakukan perhitungan dengan membandingkan tiga metode, maka dilakukan perhitungan kebutuhan daging ayam boneless di bulan Juli 2012 dengan menggunakan metode terbaik yaitu metode lot for lot. Dengan dilakukannya dengan metode lot for lot hasil yang didapat lebih baik. Metode terbaik yang dilakukan oleh peneliti lebih baik dari pada metode yang diterapkan oleh PT. Belfoods Indonesia karena metode terbaik yaitu metode Lot For Lot dapat mengoptimalkan nilai persediaan dan membuat Total Cost menjadi berkurang dan efisien. Saran untuk PT. Belfoods Indonesia, dengan diketakui Inventory Total Cost dapat menjadi tolak ukur untuk dilakukan perhitungan beban/biaya yang dilekuarkan perbulannya, perusahaan disarankan untuk menggunakan metode Lot For Lot untuk mengoptimumkan nilai pesanan untuk kebutuhan daging ayam boneless sehingga total cost yang ditanggung oleh perusahaan juga semakin minimu dibandingkan dengan metode lainnya, PT. Belfoods Indonesia harus mengkaji ulang metode perhitungan yang sudah diterapkan agar lebih mengoptimalkan biaya yang ditanggung dan Perusahaan disarankan untuk melakukan pemesanan daging ayam boneless sebesar 500kg per sekali pesan dan dengan jangka waktu pesan atas dasar permintaan diskrit, yaitu permintaan yang selalu berubah-ubah.