Model Gas Ideal 1. 2. 3. 4. 1 Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang jumlahnya besar Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam seluruh ruang Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke segala arah Jarak antar partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel Model Gas Ideal 1. 2. 3. 2 Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali bila bertumbukan Semua tumbukan (antar partikel atau dengan dinding) bersifat lenting sempurna dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat Hukum Newton tentang gerak berlaku 3 Gas ideal adalah gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak secara acak dan tidak saling berinteraksi. Konsep gas ideal sangat berguna karena memenuhi hukum gas ideal, sebuah persamaan keadaan yang disederhanakan, sehingga dapat dianalisis dengan mekanika statistika. Gas ideal - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_ideal Tekanan gas 4 1 standard atmosphere = 1 atm = tekanan udara pada suhu 0 0C, ketinggian setara permukaan laut, = tinggi kolom air raksa (mercury/Hg) 760 mm. 1 mm Hg ketinggian air raksa = 1/760 atm = 1 torr (menghormati Evangelista Torricelli, 1643) 1 atm (tepatnya 0,99 atm) = 105 Pascal 0,99 atm = 1 bar (dari: barometer) GAS IDEAL 5 Pada kondisi normal seperti temperatur dan tekanan standar, kebanyakan gas nyata berperilaku seperti gas ideal. Banyak gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, gas mulia dan karbon dioksida dapat diperlakukan seperti gas ideal dengan perbedaan yang masih dapat ditolerir. SIFAT-SIFAT GAS IDEAL 6 Hukum Gas Ideal Sifat fisik gas dikontrol oleh tiga variabel berikut: 1. Tekanan yang digunakan oleh gas. 2. Volume yang ditempati oleh gas. 3. Temperatur gas. A. Hukum Gas Ideal 7 1. Hukum Boyle jika gas dalam ruang tertutup suhu mutlak dijaga konstan maka volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya. P1V1 = P2V2 PV = konstan Gas dalam tabung tertutup 2. Hukum Charles 8 V konstan T V1 V2 T1 T2 Keterangan: V1 = volume awal (m3) V2 = volume akhir (m3) T1 = suhu awal (K) T2 = suhu akhir (K) Jacques Charles (1747–1823) dan disebut dengan hukum Charles, yang menyatakan bahwa jika gas dalam ruang tertutup tekanannya dijaga konstan maka volume gas dalam jumlah tertentu berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya. 3. Hukum Gay-Lussac Jika gas dalam ruang tertutup volume dibuat konstan maka tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya. P konstan T P1 P2 T1 T2 9 Persamaan Boyle-Gay-Lussac. PV konstan T 10 …….(*) PV P2V2 1 1 T1 T2 Keterangan: V1 dan V2 = volume gas pada keadaan 1 dan 2 (m3) P1 dan P2 = tekanan gas pada keadaan 1 dan 2 (N/m2) T1 dan T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 dan 2 (K) Orang memberikan sejumlah gas pada balon, 11 yang berakibat volume balon mengembang. Di sini terjadi penambahan jumlah partikel gas atau sejumlah massa gas ke dalam balon. Oleh karena itu, jumlah pertikel perlu diperhitungkan, sehingga konstanta di sebelah kanan pada persamaan (*) dikalikan dengan banyaknya partikel N, yang selanjutnya ditulis menjadi: PV Nk T PV NkT Keterangan: P = tekanan gas (N/m2) N = banyak partikel V = volume gas (m3) T = suhu mutlak (K) Konstanta k adalah konstanta Boltzmann dalam sistem SI besarnya: k = 1,381 × 10–23 J/K 12 ● Satu mol sebuah zat adalah banyaknya zat yang mengandung atom-atom atau molekul-molekul sebanyak bilangan Avogadro. ● Bilangan Avogadro ditulis dengan NA yang didefinisikan sebagai banyaknya atom karbon dalam 12 gram 12C. NA = 6,022 1023 atom/mol ● Jika banyak mol gas adalah n maka dapat 13 ditulis: N n NA PV nRT R = 8,314 103 J/kmol K Keterangan: P = tekanan gas (N/m2) V = volume gas (m3) n = mol gas (kmol) R = tetapan gas umum (8.314 J/kmol K) T = suhu mutlak (K) Massa n mol gas ditulis: m n Mr atau 14 m n Mr Massa jenis gas ideal () M P RT Keterangan: m = massa gas Mr = massa molekul relatif Hukum Dalton (1803) P total P 15 = P1 + P2 + P3 + dst = Pressure = tekanan gas Berlaku konstan pada Volume (V) dan suhu (T) Hukum Graham 16 Thomas Graham (1846): Aliran gas melalui saluran kecil (pori-pori) disebut “effusion”. kecepatan effusi berbagai gas tidak sama. Kecepatan effusi gas berbanding terbalik dengan kuadrat dari massa jenis gas Kecepatan effusi gas berbanding terbalik dengan kuadrat dari massa molar gas Hukum Graham Pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama, dua macam gas memiliki energi kinetik (Ek) yang sama: Ek1 ½ = Ek2 m1 v12 = ½ m2 v22 v12 / v22 = m2 / m1 (v1 / v2)2= (m2 / m1) (v1 / v2) = (m2 / m1) 17 Hukum Graham (v1 / v2) = (m2 / m1) Laju effusi1 / Laju effusi2 = (massa jenis2 / massa jenis1) = Laju effusi1 / Laju effusi2 = (massa molar2 / massa molar1) bisa juga Laju effusi1 / Laju effusi2 = massa molar2 / massa molar1) 18 PERSAMAAN VAN DER WALLS UNTUK GAS NYATA a P + ------V2 (V – b) = RT an2 P + ------ (V – nb) = nRT V2 19 a/V2 adalah internal pressure menunjukkan atraksi antar molekul. B adalah excluded volume menunjukkan voleme gas yang sudah tidak bisa ditekan Contoh Seorang 20 pasien paru-paru didukung pernafasan buatan dalam bentuk aliran gas Oksigen (O2) dan Helium (He). Pada kondisi STP (Standard Temperature and Pressure) massa jenis O2 adalah 1,43 g/L, sedang He 0,179 g/L. Mana gas yang lebih cepat laju effusinya? Laju effusi He / Laju effusi O2 = (O2 /He) = {(1,43 g/L)/(0,179g/L)} = 2,83 jadi: Laju effusi He lebih cepat 2,83 kali dibanding Laju effusi O2 21 B. Tekanan Gas Ideal Menurut Kinetik Teori 22 Gas ideal dibuat anggapan-anggapan sebagai berikut. a. Gas terdiri dari banyak partikel. b. Partikel-partikel gas senantiasa bergerak dengan kecepatan dan arah yang beraneka ragam. c. Partikel gas tersebar secara merata di semua bagian ruang yang ditempati. d. Jarak antarpartikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikelnya. Diameter partikel 2,5×10–10 m, sedangkan jarak antarpartikel 3 × 10–19 m. 23 e. Gaya atau interaksi antarpartikel sangat kecil sehingga diabaikan. f. Terjadi tumbukan antara partikel dengan dinding, dalam tumbukan tersebut dianggap tumbukan lenting sempurna. g. Dinding tempat gas itu licin sempurna. h. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku. Besarnya tekanan gas dalam kubus ialah: 24 F P A N Px N Py Keterangan: P = tekanan (N/m2) F = gaya (N) A = luas penampang (m2) m vx2 V m vy 2 V N m vz2 Pz V Diagram gerakan partikel gas dalam dinding bejana vx 2 1 2 v 3 vx2 vy2 vz2 Persamaan tekanan gas pada ruang tertutup 25 dirumuskan: 1 (Nmv2 ) P 3 V 2N P Ek 3V 3 Ek = kT 2 Keterangan: P = tekanan gas (N/m2) N = jumlah partikel v = kecepatan rata-rata (m/s) m = massa partikel (kg) V = volume gas (m3) Ek = energi kinetik Persamaan di atas adalah energi kinetik sebuah partikel gas, sedangkan energi kinetik sistem dengan N buah partikel adalah 3 Ek = NkT 2 Keterangan: Ek = energi kinetik rata-rata sistem (J) N = jumlah partikel k = konstanta Boltzmann (J/K)= 1,38 × 10–23 J/K T = suhu mutlak (K) 26 vrms 3RT = M vrms 3P = 3kT m Keterangan: 27 vrms = akar kuadrat kecepatan rata-rata (m/s). M = massa tiap satuan mol (kg) m = massa tiap satuan partikel (kg) P = tekanan gas (N/m2) ρ = massa jenis gas (kg/m3) C. Teorema Ekuipartisi Energi 1 Ek 3 kT 2 Angka 3 pada persamaan energi tersebut menunjukkan tingkat kebebasan molekul menyerap energi. Untuk gerak translasi ada 3 kebebasan dalam menyerap energi, yaitu kebebasan bergerak ke arah sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. 1 1 1 2 2 Ek mvx mvy mvz2 2 2 2 28 Pada gas diatomik tingkat kebebasan molekul 29 dapat menyerap energi, selain memiliki 3 tingkat kebebasan gerak translasi juga masih memiliki 2 tingkat kebebasan berotasi yaitu kebebasan berotasi dalam dua arah yang berbeda. Sehingga molekul gas diatomik memiliki 5 derajat kebebasan menyerap energi, maka besar energinya adalah: 1 Ek 5 kT 2 Teorema semacam ini dinamakan ekuipartisi energi. Jika tingkat kebebasan dinyatakan dengan f maka rata-rata energi kinetik per molekul ditulis: 1 Ek f kT 2 U = N Ek Keterangan: U = energi dalam gas (J) Ek = energi kinetik rata-rata tiap molekul gas (J) N = banyak partikel 30 Energi Dalam Gas Ideal Adalah jumlah energi (energi kinetik translasi, rotasi, vibrasi serta energi potensial elastik) yg dimiliki oleh seluruh molekul gas dalam wadah tertentu. f = derajat kebebasan 1. Gas Monoatomik (f=3), seperti He, Ne, Ar U 32 NkT 2. Gas Diatomik, seperti O2, N2, H2 Pada suhu rendah (T = ± 250 K), f=3 U 32 NkT Pada suhu sedang (T = ± 500 K), f=5 Pada suhu tinggi (T = 7± 1000 K), f=7 U 52 NkT U 2 NkT U NE Nf ( 12 kT ) Contoh 1 Suatu tabung punya volume 10 L, mengandung gas yang tekanannya 760 torr. Kemudian tabung diperlonggar hingga tekanannya mengecil menjadi 700 torr. Berapa volume gas sekarang? V1 = 10 L P1 = 760 torr P2 = 700 torr V2 = .........? V1x P1 = V2 x P2 10 L x 760 torr = V2 x 700 torr V2 = (10 L x 760 torr) / 700 torr = 10,9 torr 32 Contoh 2 33 Suatu tabung punya volume 580 mL, mengandung gas yang tekanannya 0,2 atm. Kemudian gas dimampatkan hingga volumenya menjadi 100 mL. Berapa tekanan gas sekarang? P1 = 0,2 atm V1 = 580 mL V2 = 100 mL P2 = .........? P1 x V1 = P2 x V2 0,2 atm x 580 mL = P2 x 100 mL P2 = (0,2 atm x 580 mL) /100 mL = 1,16 atm Contoh 3 Suatu 34 gas volumenya 10 mL, suhunya 20 0C. Kemudian suhu didinginkan menjadi 0 0C. Berapa volumenya sekarang? V1 = 10 mL T1 = 20 0C = (20 + 273) K = 293 K T2 = 0 0C = (0 + 273) K = 273 K V2 = ........? Jawab Contoh 3 V2 V1 T1 = T2 10 mL 293 K V2 = 35 V2 = 273 K 10 mL x 273 K 293 K = 9,32 mL Contoh 4 36 Satu gram Radium melepaskan partikel alpha berupa ion He2+ dengan laju 1,16 x 1018 partikel / tahun. Tiaptiap partikel tersebut menjadi gas Helium: He2+ + 2 e- He Pada kondisi standar, tiap 1,16 x 1018 molekul He memiliki volume 0,043 mL Berapa banyak molekul dalam 1 Liter He? Jawab Contoh 4 37 N1 = 1,16 x 1018 molekul He V1 = 0,043 mL V2 = 1 L = 1000 mL N2 ..............? N2 / V2 = N1 / V1 N2 / 1000 mL = 1,16 x 1018 molekul He / 0,043 mL N2 = (1,16 x 1018 molekul He / 0,043 mL) x 1000 mL N2 = 2,7 x 1022 molekul He N1 V1 N2 = V2 38 20 % O2 dan 80 % N2 Berarti P N2 = Ptot . (0,8)/(0,2+0,8) = 0,8 atm PV = nRT 0,8 atm. V = (7 gram/28 gr/mol). (0,082 L.atm/mol.K ).(300 K) V = ……..Liter. 39 Pada T derajad Kelvin, kecepatan gas = V1 Pada 2T derajad Kelvin, kecepatan gas = V2 Bagaimana besarnya V2 terhadap V1.