Uploaded by febbyas.fas

Format Jurnal Praktikum

advertisement
1. Judul Praktikum
: Membuat Larutan Standar
2. Waktu Pelaksanaan Praktikum
: 06 Desember 2020
3. Tujuan Praktikum
: Membuat Larutan Standar Natrium Oksalat (Na2C2O4)
0,1M
Membuat Larutan Standar EDTA (C10H16N2O8) 0,1M
4. Kajian Pustaka
:
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam
komposisi yang bervariasi (Petrucci. 1985). Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutan disebut pelarut. (Styarini, L. W. 2012).
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti.
Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan
larutan standar sekunder.
Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang
dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari
massa - volume larutan) (Day Underwood, 1999). Larutan baku primer harus dibuat dengan
penimbangan dengan teliti menggunakan neraca analitik dan dilarutkan dalam labu
ukur.(Shochichah,2010). Contoh dari larutan standar primer adalah larutan Natrium
Oksalat (Na2C2O4).
Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang
dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi
diketahui dari hasil standardisasi (Day Underwood, 1999). Contoh dari larutan standar
sekunder adalah larutan Titriplek III.
Natrium Oksalat (N2C2O4) adalah sebuah padatan berupa serbuk kristal halus berwarna
putih atau tidak berwarna, tidak berbau (SIKerNas, 2012). Natrium Oksalat dapat dipakai
sebagai zat pereduksi. Natrium Oksalat dapat bertindak sebagai zat pereduksi, dan dapat
digunakan sebagai standar primer untuk menstandardisasi larutan kalium permanganat
(KMnO4) pada titrasi permanganometri.
EDTA merupakan asam amino karboksilat yaitu suatu asam lemah yang dalam struktur
molekulnya mengandung gugus amina dan karboksilat (Pursitasari, 2014). EDTA
digunakan sebagai titran dalam titrasi kompleksometri. Sebelum dititrasi, EDTA
distandardiasasi dengan menggunakan Zink Sulfat (ZnSO4).
5. Alat dan Bahan
5.1 Alat
:
No
Nama Alat
Ukuran
Jumlah
250 mL
1
20 cm
2
Diameter 7,5 cm
2
1
Botol Semprot
2
Batang Pengaduk
3
Corong
4
Gelas Beaker
150 mL
2
5
Kertas Saring
Diameter 12cm
2
6
Labu Ukur
100cm
2
7
Pipet Tetes
2
8
Spatula
1
9
Timbangan Analitik
1
5.2 Bahan
No
Nama Bahan
1
Natrium Oksalat
2
Titripleks III
3
Aquades
Rumus Kimia
Konsentrasi Wujud
Warna
Jumlah
Na2C2O4
Padat
Putih
1,34 g
C10H16N2O8
Padat
Putih
2,88 g
H2O
Cair
Tidak Berwarna
200mL
1. Prosedur Kerja
:
6.1 Pembuatan Larutan Standar Primer Natrium Oksalat (Na2C2O4) 0,1 M
1) Buka tutup wadah dan letakan tutup wadah dengan keadaan menghadap ke atas.
2) Ambil padatan Natrium Oksalat menggunakan spatula.
3) Timbang padatan Natrium Oksalat sebanyak 1,34 gram menggunakan timbangan
analitik.
4) Letakan padatan yang sudah ditimbang ke dalam gelas beaker
5) Kemudian tambahkan aquades sebanyak 50ml menggunakan botol semprot
6) Aduk larutan menggunakan batang pengaduk hingga larutan menjadi homogen
7) Pindahkan larutan ke labu ukur ukuran 100ml dengan bantuan corong
8) Isi kembali pelarut dengan aturan larutan hingga 1cm dibawah garis
9) Kemudian keringkan leher labu ukur dengan kertas saring diatas garis
10) Isi dengan air sampai batas menggunakan pipet tetes, tidak mengenai dinding leher
11) Aduk hingga homogen
6.2 Pembuatan Larutan Standar Sekunder Titriplek III 0,1M
1) Buka tutup wadah dan letakan tutup wadah dengan keadaan menghadap ke atas.
2) Ambil padatan Titripleks III menggunakan spatula.
3) Timbang padatan Titripleks III sebanyak 2,88 gram menggunakan timbangan
analitik.
4) Letakan padatan yang sudah ditimbang ke dalam gelas beaker
5) Kemudian tambahkan aquades sebanyak 50ml menggunakan botol semprot
6) Aduk larutan menggunakan batang pengaduk hingga larutan menjadi homogen
7) Pindahkan larutan ke labu ukur ukuran 100ml dengan bantuan corong
8) Isi kembali pelarut dengan aturan larutan hingga 1cm dibawah garis
9) Kemudian keringkan leher labu ukur dengan kertas saring diatas garis
10) Isi dengan air sampai batas menggunakan pipet tetes, tidak mengenai dinding leher
11) Aduk hingga homogen
2. Pembahasan Praktikum
:
7.1 Tabel Hasil Pengamatan
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
Na2C2O4(s) + 2H2O(l) → H2C2O4(aq) + 2NaOH(aq)
Larutan tidak berwarna
2
C10H16N2O8(s) + 12H2O(l) → 10CO2(g)+ N2(g) + 20H2(g) Larutan tidak berwarna
7.2 Reaksi-Reaksi
Na2C2O4(s) + 2H2O(l) → H2C2O4(aq) + 2NaOH(aq)
C10H16N2O8(s) + 12H2O(l) → 10CO2(g)+ N2(g) + 20H2(g)
7.3 Pembahasan Pada Praktikum yang Dilakukan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan
pertama pada pembuatan larutan Natrium Oksalat (Na2C2O4) yang sudah ditimbang
sebanyak 1,34 gram padatan Natrium Oksalat dengan menggunakan timbangan
analitik, kemudian dilarutkan ke dalam gelas beaker ditambahkan air 50 ml lalu di aduk
dengan pengaduk. Setelah larut, larutan dipindahkan ke labu ukur yang berukuran
100ml menggunakan corong. Isi kembali pelarut dengan aturan larutan hingga 1cm
dibawah garis. Kemudian keringkan leher labu ukur dengan kertas saring diatas garis.
Isi dengan air sampai batas menggunakan pipet tetes, tidak mengenai dinding leher.
Aduk hingga homogen. Jadilah larutan Natrium Oksalat dengan konsentrasi 0,1 M.
Pada percobaan kedua pada pembuatan larutan Titripleks (C10H16N2O8) yang
sudah ditimbang sebanyak 2,88 gram padatan Natrium Oksalat dengan menggunakan
timbangan analitik, kemudian dilarutkan ke dalam gelas beaker ditambahkan air 50 ml
lalu di aduk dengan pengaduk. Setelah larut, larutan dipindahkan ke labu ukur yang
berukuran 100ml menggunakan corong. Isi kembali pelarut dengan aturan larutan
hingga 1cm dibawah garis. Kemudian keringkan leher labu ukur dengan kertas saring
diatas garis. Isi dengan air sampai batas menggunakan pipet tetes, tidak mengenai
dinding leher. Aduk hingga homogen. Jadilah larutan Titripleks III dengan konsentrasi
0,1 M.
7.4 Pembahasan Secara Teori
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat
dalam komposisi yang bervariasi (Petrucci. 1985). Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. (Styarini, L. W. 2012).
Molaritas atau kemolaran adalah salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi
(kepekatan) larutan yang dinyatakan sebagai M. Kemolaran menyatakan jumlah mol
zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam ml larutan.
(Wulandari & Yulkifli, 2018).
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑀 × 𝑀𝑟 × 𝑉
Dengan M adalah molaritas, Mr adalah massa molekul relatif suatu senyawa,
dan V adalah volume (dinyatakan dalam liter).
Natrium Oksalat merupakan bahan padat berupa serbuk kristal halus berwarna
putih atau tidak berwarna, tidak berbau. Berat molekul 134 g/mol; Rumus molekul
Na2C2O4; Titik lebur 482-518 F (250-270C). Berat jenis (air=1) 2,34; Bersifat larut
sedang dalam air (larut dalam air panas, larut sebagian dalam air dingin), kelarutan
dalam air 3,7% @ 20C; pH netral dalam larutan; Tidak larut dalam alkohol, eter;
Bersifat higroskopis. Bahaya utama terhadap kesehatan: Berbahaya jika kontak dengan
kulit (menimbulkan iritasi), kontak dengan mata (menimbulkan iritasi), tertelan, dan
terhirup.Natrium Oksalat bersifat stabil pada suhu dan tekanan normal (Sinerkas, 2012)
Digunakan sebagai reagen di laboratorium digunakan sebagai bahan pereduksi
dan dapat digunakan sebagai standard primer untuk standardisasi larutan kalium
permanganat (KMnO4), digunakan untuk keperluan luas di laboratorium sebagai dasar
larutan berair, penetral reaksi asam eksotermik, dan sebagai bahan pereduksi dalam
reaksi yang menghasilkan karbon dioksida. (Sinerkas, 2012)
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA atau
Titripleks III adalah sebuah bahan pendesorpsi yang dapat membentuk senyawa
kompleks dengan ion logam. (AMINAH, 2011). Penggunaan yang relevan dari bahan
atau campuran dan penggunaan yang disarankan terhadap EDTA adalah reagen untuk
analisis. Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
kamar). (Smart Lab. 2009)
.
3. Kesimpulan
:
4. Jawaban Pertanyaan dan Tugas :
5. Daftar Pustaka
AMINAH. (2011). Penggunaan Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid (Edta) dalam Lapisan
Elektroplating Campuran Zn-Ni-Fe pada Substrat Cu. digilib.uns.ac.id
Dosen, T., Rivai, P. H., Rasyid, R., Si, M., Andayani, R., Si, M., Putra, P. P., Si, M., Fauzana,
A., & Si, M. (2020). PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS DASAR.
Moreta, S. (2019). Laporan praktikum pembuatan Larutan Kerja & Standarisasi Larutan
Kerja.
Pursitasari, I. D. (2014). Kimia Analitik Dasar dengan Strategi Problem Solving dan Openended Experiment. In Alfabeta. Bandung.
Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2015). Pengaruh Konsentrasi Larutan
Terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 147–153.
Sinerkas. (2012). Natrium oksalat. In Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI.
http://ik.pom.go.id/v2015/katalog/Sodium Oxalate.pdf
SmartLab. (2009). Lembar Data Keselamatan Bahan Lembar Data Keselamatan Bahan.
1907, 1–6.
Wulandari, A. D., & Yulkifli. (2018). Studi Awal Rancang Bangun Colorimeter Sebagai
Pendeteksi Pada Pewarna Makanan Menggunakan Sensor Photodioda. Pillar of Physics,
11(2), 81–87.
Download