Matriks Merupakan suatu susunan angka yang berbentuk segi empat. Angka-angka dalam susunan tersebut disebut Anggota dalam matriks. Ukuran Matriks dinyatakan oleh jumlah basis dan jumlah kolom yang terdapat di dalamnya a11 a A 21 am1 a12 a22 am 2 a1n a2 n amn Operasi Dalam Matriks Dua buah matriks dikatakan sama apabila matriks-matriks tersebut mempunyai ordo yang sama dan setiap elemen yang seletak sama. Penjumlahan Matriks Jika A dan B adalah matriks yang mempunyai ordo sama, maka penjumlahan dari A + B adalah matriks hasil dari penjumlahan elemen A dan B yang seletak. Begitu pula dengan hasil selisihnya. Matriks yang mempunyai ordo berbeda tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Jumlah dari k buah matriks A adalah suatu matriks yang berordo sama dengan A dan besar tiap elemennya adalah k kali elemen A yang seletak. Didefinisikan: Jika k sebarang skalar maka kA = A k adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan setiap elemennya dengan k. Negatif dari A atau -A adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan semua elemennya dengan -1. Untuk setiap A berlaku A + (-A) = 0. Hukum yang berlaku dalam penjumlahan dan pengurangan matriks : a.) A + B = B + A b.) A + ( B + C ) = ( A + B ) + C c.) k ( A + B ) = kA + kB = ( A + B ) k , k = skalar Hasil kali matriks A yang ber-ordo m x p dengan matriks B yang berordo p x n dapat dituliskan sebagi matriks C = [ cij ] berordo m x n dimana cij = ai1 b1j + ai2 b2j + ... + aip bpj Matrix multiplication A(3x2) B(2x3) =C(3x3) A(2x2) B(2x3) =C(2x3) 2 2 3 3 1 10 8 6 3 1 2 1 2 11 10 5 10 11 8 10 6 5 f(x) math and trigonometry mmult masukkan matrik Tindis pada perkalian Shift+control+enter Schematic depiction of the matrix product AB of two matrices A and B. Multiplication of two matrices is well-defined only if the number of columns of the left matrix is the same as the number of rows of the right matrix. If A is an m-by-n matrix and B is an n-by-p matrix, then their matrix product AB is the m-by-p matrix whose entries are given by where 1 ≤ i ≤ m and 1 ≤ j ≤ p.[7] For example (the highlighted entry 1 in the product is calculated as the product 1 · 1 + 0 · 1 + 2 · 0 = 1): Matrix multiplication satisfies the rules (AB)C = A(BC) (associativity), and (A+B)C = AC+BC as well as C(A+B) = CA+CB (left and right distributivity), whenever the size of the matrices is such that the various products are defined.[8] The product AB may be defined without BA being defined, namely if A and B are m-by-n and n-by-k matrices, respectively, and m ≠ k. Even if both products are defined, they need not be equal, i.e. generally one has AB ≠ BA, i.e. matrix multiplication is not commutative, in marked contrast to (rational, real, or complex) numbers whose product is independent of the order of the factors. An example for two matrices not commuting with each other is: , whereas The identity matrix In of size n is the n-by-n matrix in which all the elements on the main diagonal are equal to 1 and all other elements are equal to 0, e.g. It is called identity matrix because multiplication with it leaves a matrix unchanged: MIn = ImM = M for any m-by-n matrix M. Besides the ordinary matrix multiplication just described, there exist other less frequently used operations on matrices that can be considered forms of multiplication, such as the Hadamard product and the Kronecker product. Transpose Matriks Yang dimaksud dengan Transpose dari suatu matriks adalah mengubah komponen-komponen dalam matriks, dari yang baris menjadi kolom, dan yang kolom di ubah menjadi baris. Contoh: ditranspose menjadi MatriksA= AT = Rumus-rumus operasi Transpose sebagai berikut: 1. ((A)T)T = A 2. (A + B)T = AT + BT dan (A − B)T = AT − BT 3. (kA)T = kAT dimana k adalah skalar 4. (AB)T = BTAT Determinan Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar. Contoh, kita ambil matriks A2x2 A= determinan detA = ad - bc matrik A, Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Determinan dengan Minor dan kofaktor Jika A = Pertama buat M11 = tentukan determinan A minor dari a11 = det M11 = a22a33 x a23a32 Kemudian kofaktor dari a11 adalah c11 = (-1)1+1M11 = (-1)1+1a22a33 x a23a32 kofaktor dan minor hanya berbeda tanda Cij=±Mij untuk membedakan apakah kofaktor pada ij adalah + atau - maka kita bisa melihat matrik dibawah ini Begitu juga dengan minor dari a32 M32 = = detM = a11a23 x a13a21 Maka kofaktor dari a32 adalah c32 = (-1)3+2M32 = (-1)3+2 x a11a23 x a13a21 Secara keseluruhan, definisi determinan ordo 3x3 adalah det(A) = a11C11+a12C12+a13C13 Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris Pertama Misalkan ada sebuah matriks A3x3 A= maka determinan dari matriks A tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah, det( A) a11 a22 a23 a32 a33 a12 a21 a23 a31 a33 a13 a21 a22 a31 a32 det(A) = = a11(a22a33 - a23a32) - a12(a21a33 - a23a31) + a13(a21a32 - a22a31) = a11a22a33 + a12a23a31 + a13a21a32 - a13a22a31 - a12a21a33 - a11a23a32 Contoh Soal: A= tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama Jawab: det( A) 1 5 4 2 1 2 4 4 3 1 3 4 5 3 2 = 1(-3) - 2(-8) + 3(-7) = -8 Metode Sarrus hanya untuk matrix berdimensi 3x3 Mencari determinan dengan cara Sarrus A= , determinan matrik A: detA = (aei + bfg + cdh) - (ceg+ afh + bdi) Matriks Balikan (Invers) JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan B = A − 1 ( B sama dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan A = B − 1. Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Apabila A dan B adalah matriks se ordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan (AB) − 1 = B − 1A − 1 Adj (A) = Kof A yang ditranpose a b c d Matriks A = dapat di-invers apabila ad - bc ≠ 0 Dengan Rumus Contoh 1: Matriks A= dan B= AB = = I = matriks identitas) BA = = I = matriks identitas Maka dapat dituliskan bahwa B = A − 1 (B Merupakan invers dari A) Contoh 2: Matriks A= dan B = AB = = BA = = Karena AB ≠ BA ≠ I maka matriks A dan matriks B disebut matriks tunggal. Contoh 3: Matriks A= Tentukan Nilai dari A-1 Jawab: Contoh 4: Matriks A= B= AB = Dengan menggunakan rumus, maka didapatkan , , Maka Ini membuktikan bahwa (AB) − 1 = B − 1A − 1 Menghitung Inverse dari Matrix 3 x 3 Tanda Kof A a A d g b c e f h i 3 2 1 A 1 6 3 2 4 0 C23 = -{(3x-4)-(2x2)}= kemudian hitung kofaktor dari matrix A C11 = 12 , C12 = 6 , C13 = -16 C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16 C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16 menjadi matrix kofaktor = 6 3 4 0 2 1 Kof A 4 0 2 1 6 3 1 3 2 0 3 1 2 0 3 1 1 3 4 2 1 6 1 2 3 2 3 6 4 2 -{(3x-4)-(2x2)}=16 cari adjoint dari matrix kofaktor tadi dengan mentranspose matrix kofaktor diatas, sehingga menjadi 12 4 12 adj( A) 6 2 10 16 16 16 dengan metode Sarrus, kita dapat menghitung determinan dari matrix A det(A) = ((12x2x16)+(4x-10x-16)+(12x16x6)-(………………………)=64 0,1875 0,09375 -0,25 0,0625 0,03125 0,25 0,1875 -0,15625 0,25 Matriks Diagonal, Segitiga, dan Matriks Simetris Matriks Diagonal Sebuah matriks bujursangkar yang unsur-unsurnya berada di garis diagonal utama dari matriks bukan nol dan unsur lainnya adalah nol disebut dengan matriks diagonal. Contoh : secara umum matriks n x n bisa ditulis sebagai Matriks diagonal dapat dibalik dengan menggunakan rumus berikut : D − 1= DD − 1 = D − 1D = I jika D adalah matriks diagonal dan k adalah angka yang positif maka Dk= Contoh : A= maka A5= Matriks Segitiga Matriks segitiga adalah matriks persegi yang di bawah atau di atas garis diagonal utama nol. Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang di bawah garis diagonal utama nol. Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang di atas garis diagonal utama nol. Matriks segitiga Matriks segitiga bawah Teorema Transpos pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga atas, dan transpose pada matriks segitiga atas adalah segitiga bawah. Produk pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga bawah, dan produk pada matriks segitiga atas adalah matriks segitiga atas. Matriks segitiga bisa di-inverse jika hanya jika diagonalnya tidak ada yang nol. Inverse pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga bawah, dan inverse pada matriks segitiga atas adalah matriks segitiga atas. Contoh : Matriks segitiga yang bisa di invers A= Inversnya adalah A − 1= Matriks yang tidak bisa di invers B= Matriks Simetris Matriks kotak A disebut simetris jika A = AT Contoh matriks simetris Trace Matriks 2 3 4 A 1 2 5 4 2 1 2 3 1 Trace A 1 2 0 5 0 2 1 Teorema Jika A dan B adalah matriks simetris dengan ukuran yang sama, dan jika k adalah skalar maka AT adalah simetris A + B dan A - B adalah simetris kA adalah simetris (AB)T = BTAT = BA Jika A adalah matriks simetris yang bisa di inverse, maka A − 1 adalah matriks simetris. Asumsikan bahwa A adalah matriks simetris dan bisa di inverse, bahwa A = AT maka : (A − 1)T = (AT) − 1 = A – 1 Yang mana membuktikan bahwa A − 1 adalah simetris. Produk AAT dan ATA (AAT)T = (AT)TAT = AAT dan (ATA)T = AT(AT)T = ATA Contoh A adalah matriks 2 X 3 1 2 4 A 3 0 5 lalu ATA = = AAT = = Jika A adalah Matriks yang bisa di inverse, maka AAT dan ATA juga bisa di inverse Rank Matriks Rank matriks adalah jumlah maksimum dari vektor baris atau vektor kolom yang linier independen. Rank matriks ditentukan dari dimensi bujur sangkar dimana vektor baris atau kolomnya tidak bernilai nol. Jika determinan matriks bujur sangkar tidak sama dengan 0 maka rank-nya adalah ordo dari matriks bujur sangkar tersebut. Rank matriks digunakan untuk menentukan apakah suatu matriks singular atau nonsingular. Misalkan matriks A adalah matriks bujur sangkar berukuran n×n, maka matriks A dikatakan matriks singular apabila rank matriks A kecil dari n (rank(A) < n). Matriks A dikatakan matriks non-singular apabila rank matriks A sama dengan n (rank(A) = n). Contoh Tentukan rank dari matriks D di bawah ini dengan menggunakan metode eliminasi gauss. Jawab: 3 1 2 1 1 / 3 2 / 3 1 1 / 3 2 / 3 1 1 / 3 2 / 3 1 0 1 2 1 1 ~ 1 1 / 2 1 / 2 ~ 0 1 / 6 1 / 6 ~ 0 1 / 3 1 / 3 ~ 0 1 1 Nilai Eigen dan Vektor Eigen Syarat-syarat Nilai dan Vektor Eigen itu memiiki beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 1 2 4 ( A I ) 3 0 5 Ax x Ax x 0 tidak memiliki invers atau det ( A I ) x 0 (I A) x 0 det( A I ) 0 Contoh soal: Matriks 2x2 Contoh soal: Matriks 2x2 Soal: Diketahui matriks: 1. Di. Diketahui matriks A= 10 / 31 10 7 17 / 21 3 26 12 / 27 25 / 41 2 B = Hitung 27 10 1 C= 21 28 26 17 41 39 166 622 143 a. Ax B b. A-1 x B c. (Ax C-1) +C d. Det C + det B e. (C T A) T 2. Tentukan nilai M, jika X= 1 10 1 21 2 26 17 41 3 M I X ( X T X ) 1 X T 1 / 2 0 1 / 2 3. Tenrtukan nilai T, jika , W 1 / 3 1 / 3 1 / 3 1 0 0 T tr[(W T W )W ] Dimana, tr= Trace (matrix) 4. 1 2 Diketahui matriks A 1 4 Tentukan nilai Eigen dari matriks A 5.Buktikan (AB)T = BTAT jika 1 2 2 2 A dan B 1 4 2 4