Uploaded by ardiardiansyah2222

PPT BAWANG MERAH

advertisement
OPTIMALISASI MEDIA PERKECAMBAHAN DALAM UJI
VIABILITAS BENIH BAWANG MERAH
(Allium cepa)
NAMA : ARDIANSYAH
NIM : C1011191098
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
PENDAHULUAN :
Definisi uji viabilitas benih
• Uji viabilitas merupakan salah satu tolak ukur yang sangat penting
dalam pengujian mutu fisiologis benih. Pengujian viabilitas benih
selama ini umumnya dilakukan dengan menggunakan media
perkecambahan kertas, pasir, kompos dan tanah. Media
perkecambahan harus memiliki sifat fisik yang baik, mempunyai
kemampuan menyerap air, oksigen dan bebas dari organisme
penyebab penyakit.
Jenis Substrat yang digunakan:
Substrat media untuk ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 2, Oktober
2016 108 pengujian viabilitas benih sangat beragam, bergantung pada
jenis dan ukuran benih tanaman yang akan diuji. Menurut ISTA untuk
jenis substrat kertas sebaiknya menggunakan kertas filter (saring),
blotter dan towel. Menurut Suwarno dan Deni (2009) kertas stensil
dalam pengujian viabilitas benih memiliki kemampuan yang sama
baiknya dengan kertas merang dan telah diaplikasikan dalam pengujian
benih bervigor tinggi maupun rendah. Pengujian daya berkecambah
benih kecil detingkat kesamaan yang tinggi sebesar 86% dengan kertas
merang.
Alat dan bahan yang digunakan :
Alat
1. Germinator
2. Oven
3. Desikator
4. Cawan petri
5. Pinset
6. Dan hansprayer
Bahan
1. Bawang merah varietas tuk-tuk
2. Kain flannel
3. Kertas Koran
4. Kertas Samson
5. Tissu towel
6. Kapas
7. Kertas stensil
8. Dan rockwol
Metode Pengujian Bawang merah (Allium cepa)
dengan berbagai media perkecambahan
• Pengujian benih bawang merah • Tidak adanya perbedaan hasil
dengan
berbagai
media
menunjukkan bahwa seluruh
perkecambahan
tidak
media yang dipakai layak
memberikan pengaruh yang
digunakan untuk uji viabilitas
nyata terhadap indeks vigor (IV),
benih karena menghasilkan nilai
daya berkecambah (DB), potensi
yang sama baiknya dengan ratatumbuh maksimal (PTM), dan
rata IV sebesar 74,67%, DB
bobot kering kecambah normal
sebesar 88,17%, PTM sebesar
(BKKN). Pengaruh yang nyata
93,50 % dan BKKN sebesar 0,029
hanya terdapat pada tolok ukur
gram (Tabel 4)
kecepatan tumbuh (KCT) (Tabel
3).
• Rekapitulasi analisis raga pengaruh media perkecambahan benih pada
bawang merah (Allium cepa)
Tolak ukur
Ulangan
Perlakuan
media
kecambahan
Koefisien
keragaman
(%)
Kecepatan
tumbuh
(%KN/etmal)
tn
*
6,468
Indeks
vigor(%)
tn
tn
15,863
Daya
berkecambah
(%)
tn
tn
10,235
Potensi
tumbuh
maksimal (%)
tn
tn
14,485
Bobot kering
kecambah
normal(%)
tn
tn
21,351
A. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemakaian tisu towel sebagai media
perkecambahan pada benih bawang
merah menghasilkan KCT terbaik
dibandingkan media lain. Tisu towel
menghasilkan kecepatan tumbuh lebih
besar 21,59% dibandingkan kain flanel,
16,36% dibandingkan kertas saring,
10,52% dibandingkan kertas samson,
10,38% dibandingkan kapas, 9,15%
dibandingkan kertas koran, 6,72%
dibandingkanrockwool,
dan
3,9%
dibandingkan kertas stensil (Tabel 4).
Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian
dengan media perkecambahan tisu
towel efektif untuk melihat kecepatan
tumbuh benih yang merupakan salah
satu tolok ukur vigor kekuatan tumbuh.
Ket: tn=tidak nyata; *=bertaraf nyata terhadap 5%; **=bertaraf
nyata terhadap 1%
PENGARUH MEDIA PERKECAMBAHAN PADA BENIH BAWANG MERAH (Allium cepa)
Media
perkecambahan
Kcr
(%KN/etmal
IV
(%)
DB
(%0
PTM
(%0
BKKN
(g)
Kain flanel
37,76 c
66,67
82,67
89,33
0,031
Kertas koran
50,20 abc
76.00
93,33
97,33
0,029
Kertas samson
48,83 abc
81,33
96,00
98,67
0,031
Tisu towel
59,35 a
82,67
94,67
96,00
0,033
Kapas
48,97 abc
70,67
81,33
90,67
0,027
Kertas stensil
55,45 ab
74,67
85,33
90,67
0,029
Rockwool
52,63 ab
70,67
80,00
89,33
0,024
Kertas saring
42,99 bc
74,67
92,00
96,00
0,025
Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama dan diikuti hurup yang sama tidak berbeda nyata dengan DMRT pada
Taraf 5% Kcr=kecepatan tumbuh IV=indeks vigor,DB=daya berkecambah,PTM=potensi tumbuh maksimum dan BKKN=bobot
Kering kecambah normal.
KESIMPULAN
Seluruh media perkecambahan yang diuji yaitu kain flanel, kertas koran, kertas samson, tisu
towel, kapas, kertas stensil, rockwool dan kertas saring layak digunakan untuk uji viabilitas
benih bawang merah karena menghasilkan daya berkecambah dan bobot kering kecambah
normal yang sama baiknya. 2. Pemakaian tisu towel untuk uji viabilitas benih Bawang
merah menjadi media perkecambahan terbaik yang ditunjukkan pada kecepatan tumbuh
75.18 % KN/ etmal, indeks vigor 97.33 %, dan potensi tumbuh maksimum 100 % pada
benih selada dan kecepatan tumbuh sebesar 59.35% pada benih bawang merah
Sumber:"Universitas
Indonesia
Library,
Automation and Digital Archive">
LONTAR
-
Library
ARDIANSYAH C1011191098
Sambas, 14 November 2020
Daftar pustaka
http://jurnalagrin.net/index.php/agrin/article/view
/318/242
Download