Uploaded by User73832

essay prokep

advertisement
Nama : Nurfadila
Kelas : pend. Biologi icp
NIM : 1914440007
1. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kefitraan, berdaya takwa
2. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kefitraan, berdaya cipta
3. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kefitraan, berdaya rasa
4. Bisakah guru menjadikan peserta didik yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
berdimensi kefitraan, berdaya karsa
5. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kefitraan, berdaya karya
6. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keindividualan, berdaya takwa
7. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keindividualan, berdaya cipta
8. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keindividualan, berdaya rasa
9. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keindividualan, berdaya karsa
10. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keindividualan, berdaya karya
11. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesosialan, berdaya takwa
12. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesosialan, berdaya cipta
13. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesosialan, berdaya rasa
14. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesosialan, berdaya karsa
15. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesosialan, berdaya karya
16. Bisakah guru menjadikan peserta didik yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
berdimensi kesusialan, berdaya takwa
17. Bisakah menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
berdimensi kesusialan, berdaya cipta
18. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesusialan, berdaya rasa
19. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesusialan, berdaya karsa
20. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi kesusialan, berdaya karya
21. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keberagaman, berdaya takwa
22. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keberagaman, berdaya cipta
23. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keberagaman, berdaya rasa
24. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keberagaman, berdaya karsa
25. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berdimensi keberagaman, berdaya karya
26. Bisakah guru menjadikan peserta didik
kefitraan, berdaya takwa
27. Bisakah guru menjadikan peserta didik
kefitraan, berdaya cipta
28. Bisakah guru menjadikan peserta didik
kefitraan, berdaya rasa
29. Bisakah guru menjadikan peserta didik
kefitraan, berdaya karsa
30. Bisakah guru menjadikan peserta didik
kefitraan, berdaya karya
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
31. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keindividualan, berdaya takwa
32. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keindividualan, berdaya cipta
33. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keindividualan, berdaya rasa
34. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keindividualan, berdaya karsa
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
35. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
keindividualan, berdaya karya
36. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesosialan, berdaya takwa
37. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesosialan, berdaya cipta
38. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesosialan, berdaya rasa
39. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesosialan, berdaya karsa
40. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesosialan, berdaya karya
41. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesusialan, berdaya takwa
42. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesusialan, berdaya cipta
43. Bisakah menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesusialan, berdaya rasa
44. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesusialan, berdaya karsa
45. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
kesusialan, berdaya karya
46. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keberagaman, berdaya takwa
47. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keberagaman, berdaya cipta
48. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keberagaman, berdaya rasa
49. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keberagaman, berdaya karsa
50. Bisakah guru menjadikan peserta didik
keberagaman, berdaya karya
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
pribadi manusia paling sempurna, berdimensi
51. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kefitraan, berdaya takwa
52. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kefitraan, berdaya cipta
53. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kefitraan, berdaya rasa
54. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kefitraan, berdaya karsa
55. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kefitraan, berdaya karya
56. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keindividualan, berdaya takwa
57. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keindividualan, berdaya cipta
58. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keindividualan, berdaya rasa
59. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keindividualan, berdaya karsa
60. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keindividualan, berdaya karya
61. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesosialan, berdaya takwa
62. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesosialan, berdaya cipta
63. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesosialan, berdaya rasa
64. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesosialan, berdaya karsa
65. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesosialan, berdaya karya
66. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesusilaan, berdaya takwa
67. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesusilaan, berdaya cipta
68. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribad yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesusilaan, berdaya rasa
69. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesusilaan, berdaya karsa
70. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi kesusilaan, berdaya karya
71. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keberagaman, berdaya takwa
72. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keberagaman, berdaya cipta
73. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keberagaman, berdaya rasa
74. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keberagaman, berdaya karsa
75. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang manusia sebagai khalifah
[pemimpin], berdimensi keberagaman, berdaya karya
76. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kefitraan, berdaya takwa
77. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kefitraan, berdaya cipta
78. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kefitraan, berdaya rasa
79. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kefitraan, berdaya karsa
80. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kefitraan, berdaya karya
pribad manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
81. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keindividualan, berdaya takwa
82. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keindividualan, berdaya cipta
83. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keindividualan, berdaya rasa
84. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keindividualan, berdaya karsa
85. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keindividualan, berdaya karya
86. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi kesosialan, berdaya takwa
87. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi kesosialan, berdaya cipta
88. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi kesosialan, berdaya rasa
89. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi kesosialan, berdaya karsa
90. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi kesosialan, berdaya karya
91. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kesusialan, berdaya takwa
92. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kesusialan, berdaya cipta
93. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kesusialan, berdaya rasa
94. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kesusialan, berdaya karsa
95. Bisakah guru menjadikan peserta didik
berdimensi kesusialan, berdaya karya
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
96. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keberagaman, berdaya takwa
97. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keberagaman, berdaya cipta
98. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keberagaman, berdaya rasa
99. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keberagaman, berdaya karsa
100. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi manusia yang tinggi derajatnya ,
berdimensi keberagaman, berdaya karya
101. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kefitraan, berdaya takwa
102. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kefitraan, berdaya cipta
103. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kefitraan, berdaya rasa
104. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kefitraan, berdaya karsa
105. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kefitraan, berdaya karya
106. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keindividualan, berdaya takwa
107. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keindividualan, berdaya cipta
108. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keindividualan, berdaya rasa
109. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keindividualan, berdaya karsa
110. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keindividualan, berdaya karya
111. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesosialan, berdaya takwa
112. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesosialan, berdaya cipta
113. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesosialan, berdaya rasa
114. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesosialan, berdaya karsa
115. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesosialan, berdaya karya
116. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesusialan, berdaya takwa
117. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesusialan, berdaya cipta
118. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesusialan, berdaya rasa
119. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesusialan, berdaya karsa
120. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi kesusialan, berdaya karya
121. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keberagaman, berdaya takwa
122. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keberagaman, berdaya cipta
123. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keberagaman, berdaya rasa
124. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keberagaman, berdaya karsa
125. Bisakah guru menjadikan peserta didik pribadi yang penyandan HAM dan KAM,
berdimensi keberagaman, berdaya karya
Download