MANAJEMEN STRATEJIK PIZZA HUT Dosen pengampu: Denny farabi, S.E, M.M. Disusun oleh: 1. Inneke Setiawan 201850419 2. Tommy Ana Ximenes 201850533 3. Valen Angelica 201850553 4. Giovanna Sambora 201850555 5. Deni Wijaya 201850620 6. Afifah Zahidah 201860238 7. Nadia Urfah 201860264 TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT Jl. Kyai Tapa No.20 RT.5/RW.9, Grogol, Grogol petamburan, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440 DAFTAR ISI DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2 BAB I COMPANY PROFILE .............................................................................................. 3 I.I. PROFIL PERUSAHAAN ......................................................................................... 3 I.II. VISI DAN MISI ........................................................................................................ 8 I.III. NILAI DAN ETOS KERJA KORPORASI ................................................................. 8 I.IV. LOGO PIZZA HUT .................................................................................................. 9 I.V. PRODUK DAN LAYANAN PERUSAHAAN ............................................................. 9 I.VI. STRUKTUR ORGANISASI PT SARIMELATI KENCANA ...................................... 11 I.VII.FUNGSIONAL STRATEGI .................................................................................... 15 BAB II ANALISA LINGKUNGAN ...................................................................................... 24 II.I. LINGKUNGAN MAKRO ...................................................................................... 24 II.II. LINGKUNGAN INDUSTRI................................................................................... 25 II.III. LINGKUNGAN OPERASI.................................................................................... 26 II.IV. PIZZA HUT PORTER’S FIVE FORCE ANALYSIS .............................................. 26 BAB III SWOT ANALYSIS ............................................................................................... 31 III.I. STRENGTH ........................................................................................................ 31 III.II. WEAKNESS........................................................................................................ 32 III.III. OPPORTUNITY .................................................................................................. 33 III.IV. THREATS ........................................................................................................... 34 III.V. MATRIKS SWOT ................................................................................................ 36 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 38 IV.I. KESIMPULAN ..................................................................................................... 38 IV.II. SARAN ............................................................................................................... 39 BAB I COMPANY PROFILE I.I. PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Pizza Hut Kakak beradik Frank dan Dan Carney mendirikan Pizza Hut di Kansas, AS pada tahun 1958. Sejak itu, Pizza Hut telah menjadi jaringan restoran dan waralaba internasional yang terkenal dengan menu Italia-Amerika, termasuk pizza, pasta, dan berbagai hidangan serupa. Sebagai jaringan pizza terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, Pizza Hut menjadi perusahaan pizza pertama di dunia yang beroperasi di 100 negara yang mencakup lebih dari 16.700 gerai. Pizza Hut memasuki pasar Indonesia melalui waralaba utama, PT Sarimelati Kencana (Perseroan) yang didirikan berdasarkan Akta No. 132 tanggal 16 Desember 1987 dan disahkan oleh Lieke Lianadevi Tukgali, SH, notaris yang berlokasi di Jakarta. Menteri Kehakiman menyetujui pendirian Perseroan berdasarkan Surat Keputusan No. C24573.HT.01.01-TH.88 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Mei 1988. Oleh karenanya, Perseroan terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1.1979/1988 tanggal 1 September 1988 dan dipublikasikan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.102 termasuk Tambahan No.1388 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan perjanjian waralaba internasional dengan Pizza Hut Restaurants Asia Pte.Ltd. (YUM!), Perseroan memiliki hak untuk mengembangkan dan mengoperasikan restoran Pizza Hut di seantero Indonesia. Perseroan, yang terlibat dalam industri layanan makanan konsumen terutama pizza dan pasta, mengembangkan merek Pizza Hut di Indonesia selama hampir dua dasawarsa. Pada tahun 2004, PT Sriboga Raturaya dari Sriboga Group mengakuisisi Perseroan dan akuisisi oleh grup yang telah berpengalaman dalam industri perhotelan di negeri ini mendorong pesatnya peningkatan jumlah gerai Pizza Hut Restaurant (PHR). Pizza Hut Delivery (PHD), yang kemudian diluncurkan pada 2007, memperkenalkan konsep pengantaran pizza ke rumah-rumah yang melayani semakin berkembangnya basis konsumen yang menginginkan kenyamanan. Diikuti dengan konsep inovatif lebih lanjut yang diluncurkan melalui merek Pizza Hut Express (PHE) pada kuartal ketiga 2018. YUM! menganugerahkan penghargaan Asia Franchisee of the Year kepada Perseroan secara berturut-turut dari 2007 hingga 2009 dan dari 2011 hingga 2013. Perseroan sekali lagi menerima penghargaan pada 2017 akibat perluasan lingkup operasinya hingga mencakup 236 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang berlokasi di 29 provinsi di seluruh Indonesia. Pada akhir 2018 dengan penambahan 69 gerai baru, jaringan Perseroan mencapai jumlah gabungan 451 gerai Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE). Perseroan juga mengoperasikan pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa Barat, dan pabrik adonan pizza di Jawa Barat, Tengah dan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Selatan, dan Riau. Sebagai pengakuan atas komitmennya terhadap keunggulan dalam pemasaran dan pengembangan produk, YUM! mengukuhkan Perseroan sebagai operasional bertaraf dunia pada tahun 2011. Sifat Perseroan Sebagai restoran layanan full-service dan layanan jasa antar dengan jaringan waralaba terbesar di Indonesia, Perseroan menawarkan beragam pilihan pizza dan menu berbasis pasta yang melayani konsumen lokal, yang secara khusus menargetkan kaum dewasa muda dan keluarga kelas menengah. Perseroan, yang terkenal karena original pizza pan dan cheesy bites-nya yang melegenda, mengembangkan tiga (3) merek yang berbeda: Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE). Didukung oleh jaringan penjualan online yang luas, Perseroan meyakini bahwa konsep penjualan dan saluran bisnis utamanya saat ini memberikan fleksibilitas untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dengan terus melakukan inovasi berbagai pilihan menu yang mengadaptasi hidangan sesuai dengan selera Indonesia. Bersamaan dengan peningkatan layanan pelanggan yang berkelanjutan, Perseroan mengakui pentingnya sertifikasi Halal untuk keberlangsungan food service yang beroperasi di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Pada tahun 1997, Perseroan memperoleh sertifikat Halal dari lembaga sertifikasi dan penjaminan halal terpercaya, Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perseroan mempertahankan sertifikasi halal ini dengan berkomitmen pada kualitas dan kebersihan sesuai dengan hukum makanan Islam yang ketat. Perseroan menjadi perusahaan publik melalui Penawaran Umum Perdana (IPO) yang dilakukan pada bulan Mei 2018. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencantumkan saham Perseroan dengan kode ticker PZZA. Merek Pizza Hut Restaurant (PHR) Format santap santai, nyaman dan bersih di Pizza Hut Restaurant menawarkan merek pizza berkualitas dan beragam kuliner berbasis pasta yang terkenal dengan harga terjangkau. Adonan pizza, dipanggang berdasarkan pesanan, keluar langsung dari oven dan dibawa ke meja pengunjung. Selain pizza yang inovatif, pelanggan dapat memilih beragam menu a la carte Pizza Hut yang secara berkala memperkenalkan dan menambah produk-produk baru. Untuk pelanggan yang sensitif terhadap harga, Pizza Hut Indonesia menawarkan “Sensasi Delight”, paket hidangan yang berisi berbagai pilihan pizza/pasta/ nasi, hidangan pembuka & minuman. Dengan konsep “Berbagi Bersama”, Pizza Hut Restaurant terutama menargetkan orang dewasa dan keluarga muda, khususnya mereka yang termasuk dalam Klasifikasi Sosial-Ekonomi B- ke A. Dalam lima tahun pertama operasinya, Pizza Hut Restaurant tumbuh menjadi jaringan dengan 14 gerai. Ekspansi berkelanjutan menyebabkan jumlah gerai menjadi lebih dari dua kali lipat dengan total 34 restoran pada tahun 1994. Setelah akuisisi Sriboga Group pada 2004, Perseroan telah mendirikan total 93 gerai PHR. Per 31 Desember 2018, terdapat 247 gerai PHR yang tersebar secara strategis di 69 kota besar di seluruh Indonesia. PHR selalu memahami kebutuhan pelanggan restoran dengan memberikan pentingnya aksesibilitas. Dengan mengambil lokasi di mal, ruko atau kawasan padat penduduk menggunakan format gerai tersendiri, pelanggan dapat dengan mudah mendatangi PHR manapun untuk makan malam di restoran atau dibawa pulang. Layanan pesan antar, yang tersedia di gerai-gerai PHR tertentu, juga dapat dilakukan melalui agregator online makanan. Pizza Hut Delivery (PHD) Setelah didirikan pada tahun 2007, Pizza Hut Delivery menjadi restoran pertama di Indonesia yang berfokus pada konsep pengantaran makanan. Melalui PHD, Perseroan secara proaktif menangkap segmen konsumen yang membutuhkan jasa antar makanan cepat saji di tengah kemacetan lalu lintas negeri yang semakin buruk sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi semakin banyaknya perempuan yang memasuki angkatan kerja Indonesia. Pada saat yang sama, PHD secara defensif menciptakan penghalang terhadap kemungkinan masuknya pesaing dengan memposisikan diri sebagai layanan pesan antar pizza interaktif terbaik, menyajikan pizza berkualitas tinggi yang diantar tepat waktu. Konsep Layanan Pesan Antar Tepercaya PHD menjamin dipenuhinya pesanan pelanggan dalam waktu 30 menit, jika tidak, pelanggan akan menerima voucher pizza gratis. PHD menargetkan orang dewasa dan keluarga muda yang termasuk dalam Klasifikasi Sosial-Ekonomi A ke C +, dengan rentang usia antara 18 hingga 40 tahun. Khusus didesain untuk menangkap segmen konsumen potensial yang belum dimaksimalkan oleh dine-in restaurants, pada awalnya PHD menghadapi kendala karena rendahnya tingkat penerimaan dari pelanggan yang belum terbiasa dengan konsep pengantaran baru. PHD hanya mengoperasikan sembilan gerai selama tiga tahun pertama, tetapi ketika pelanggan semakin terbiasa dengan konsep tersebut dan kebutuhan akan layanan pesan antar cepat semakin meningkat, PHD berkembang secara agresif. Dari 23 gerai pada 2010, PHD berhasil berkembang lebih dari tiga kali lipat dalam waktu singkat dua tahun, mencapai 76 gerai. Per 31 Desember 2018, PHD telah mendirikan 200 gerai di seluruh negeri. Kebanyakan gerai PHD adalah bangunan rumah toko yang terletak di jalanjalan utama atau dekat dengan kawasan perumahan. PHD terus membangun citranya dan menjaga reputasinya untuk layanan pesan antar makanan yang cepat dan andal melalui situs web, call center, aplikasi seluler, dan agregator online makanan. Call center PHD 1-500-600 dan 1-500-008 telah beroperasi secara nasional masing-masing selama 8 dan 6 tahun. Pada 2011, situs web PHD www.phd.co.id mulai menerima pesanan online dan tiga tahun kemudian, aplikasi seluler PHD diluncurkan untuk format Android dan iOS. Meskipun pada dasarnya menawarkan menu yang serupa dengan PHR, konsep PHD memerlukan sedikit penyesuaian untuk memastikan konsistensi dengan layanan pesan antar cepat. Menu PHD terdiri dari penawaran utama berikut: Paket makanan seperti Funt4stic Box, Big Box, Double Box, Jumbo Fiesta dan My Box; Pizza termasuk pizza tradisional dengan cheesy bites atau stuffed crust dengan lebih dari 10 pilihan topping; Pilihan pasta termasuk spageti, fettuccine, fusilli, dan lasagna; Makanan ringan terdiri dari salad, sayap ayam, sup puff pastry dan lainnya; Makanan nasi dengan berbagai rasa dan topping; serta Makanan penutup seperti pannacotta dan pastry coklat, dan minuman termasuk minuman gaya khas PHD. Pizza Hut Express (PHE) Pada tahun 2018, Perseroan mengembangkan format gerai yang lebih kecil yang membutuhkan lebih sedikit beban modal dan ruang operasi namun secara efektif menembus dan memperluas basis pelanggannya. PHE, konsep konter layanan cepat yang dirancang khusus untuk melayani pelanggan saat bepergian, menargetkan profesional, siswa, dan pelanggan potensial lainnya yang sibuk sehingga dapat menikmati pizza yang baru dipanggang dan hidangan khas hanya dalam hitungan beberapa menit. PHE, yang pertama kali dibuka di Kalibata City, menawarkan berbagai pilihan pizza terlaris dan produk lainnya yang dijual di konter dengan kecepatan layanan setara dengan restoran cepat saji. Pelanggan dapat melihat proses produksi karena pizza dibuat langsung dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik. Pada akhir 2018, PHE mengoperasikan empat (4) konter yang berlokasi di Kalibata City Square Jakarta, Tunjungan Plaza Surabaya, Palembang Square, dan Depok Town Square. PHE menawarkan menu yang mirip dengan PHR dan PHD termasuk pizza favorit sepanjang masa, pasta, hidangan nasi (di konter-konter tertentu), makanan pembuka, sup, salad, dan minuman. Selain pilihan a la carte, PHE dilengkapi dengan berbagai paket dan hidangan happy hour. Paket hidangan terdiri atas kombinasi varian pizza, pasta, makanan pembuka dan minuman, seperti My Box Signature, My Box Pasta, Big Box dan Double Box. Happy hour meals menghadirkan berbagai pilihan favorit makanan pembuka dan sup dan bebas memilih minuman (limun, frappe dingin, float, dan jus buah). Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 yang tercantum dalam Anggaran Dasar yang menetapkan maksud dan tujuannya untuk terlibat dalam restoran, katering, pergudangan, perdagangan besar, industri produksi makanan dan pengolahan makanan (termasuk roti dan kue), Perseroan terlibat dalam kegiatan bisnis sebagai berikut: a. Restoran Hal ini mengacu pada bisnis layanan makanan yang meliputi penjualan, serta penyajian makanan dan minuman kepada publik di tempat usahanya yang dapat berlokasi di gedung semi permanen maupun permanen baik yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan peralatan atau sarana untuk proses persiapan dan penyimpanan. b. Katering Perseroan menyediakan makanan berdasarkan perjanjian dengan pelanggan di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya untuk acara tertentu seperti perhelatan, pesta, seminar, rapat, dan acara-acara serupa. Biasanya hal ini termasuk makanan siap saji yang dikirim ke kantor atau tempat pesta, seminar, rapat, dan lainnya, serta bisa termasuk pramusaji yang diperlukan untuk melayani peserta seminar dan rapat atau tamu pesta. c. Pergudangan Pergudangan mengacu pada kegiatan menyimpan barang, termasuk bahan makanan, sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir untuk tujuan komersial. d. Perdagangan Besar Layanan perdagangan besar makanan dan minuman dari Perseroan mencakup bahanbahan dan barang-barang lainnya yang terkait dengan bisnis restorannya. e. Produksi Makanan dan Pengolahan Makanan Aktivitas bisnis ini mencakup: Makanan siap saji yang berupa makanan olahan, dibumbui, dimasak dan diawetkan atau makanan beku yang dikemas dan diberi label untuk dijual seperti lasagna daging sapi, cannelloni, pizza beku, daging, ikan, unggas, sayuran, hidangan rebus kalengan, makanan dalam wadah kedap udara dan hidangan siap saji lainnya; Pengawetan dan pengolahan daging dan unggas melalui pengalengan, pengasapan, pengasinan, pembekuan, manisan dan lainnya yang merupakan bagian dari produksi berbagai sosis dan produk sejenis lainnya; serta Roti, termasuk makanan dan kue beku, termasuk produksi adonan, puff pastries, croissants, dan produk-produk serupa lainnya. Perseroan terlibat dalam layanan tambahan untuk mendukung kegiatan utamanya, terutama pengiriman dan distribusi ke gerai-gerai restoran. Perseroan juga dapat menjalankan ekspor dan impor bahan baku, seperti daging, keju dan bahanbahan produksi lainnya. I.II. VISI DAN MISI Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu “To be Indonesia‟s leading mid casual dining restaurant, offering great experience, and the best pizza meal at affordable value”. Pizza Hut Indonesia memiliki visi, untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia, yang dicapai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana yang terbaik, dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau. Budaya yang diterapkan oleh Pizza Hut, yaitu: 1. Memberi salam. 2. Ramah. 3. Memberikan pelayanan terbaik. 4. ”Customer Mania”. 5. Kerja keras. 6. Rapi. 7. Sopan. 8. Smart. 9. Mandiri. 10. Dapat bekerja sama dalam team work. I.III. NILAI DAN ETOS KERJA KORPORASI Pizza Hut Indonesia menjadikan 4 nilai berikut sebagai dasar dalam menjalankan organisasi, juga dalam membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha dan pemegang saham. Integritas. Kita jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan dan para supplier. Keunggulan. Kita melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas, melakukan lebih dari apa yang diharapkan orang lain. Kita terus berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal. Jalankan tugas dengan rela dan hadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai standar yang tertinggi. Pertumbuhan Usaha. Kita akan mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan dengan cara menjadi 'Casual Dining Restaurant' yang terbaik. Kita berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagi keterampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja kita, sehingga kita berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi. Keuntungan. Kami selalu berusaha sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan. I.IV. LOGO PIZZA HUT Logo lama Pizza Hut, digunakan hingga 1999 Logo Pizza Hut di seluruh dunia, kecuali Asia Tenggara dan Eropa, digunakan hingga 2008. Logo Pizza Hut versi Asia Tenggara dan Eropa, digunakan di Indonesia mulai bulan Juni 2008. Logo baru Pizza Hut yang digunakan di Amerika Serikat mulai bulan November 2014 "The Flavor of Now". I.V. PRODUK DAN LAYANAN PERUSAHAAN Menu PHR terdiri dari beberapa pilihan utama berikut: Pizza dengan berbagai pilihan pinggiran, terutama pan, cheesy bites, cheese atau sausage stuffed dan crown, serta berbagai topping seperti super supreme, tuna dan deluxe cheese. Dengan konsep pizza “buatan Anda sendiri”, pelanggan dapat membuat sendiri pizza mereka dari berbagai pilihan topping berkualitas tinggi; Salad bar menyajikan “semua yang dapat Anda ambil” untuk berbagai pilihan sayuran dan buah-buahan dengan berbagai pilihan saus dan sup dari salad bar; Pasta termasuk spageti, fettuccine, fusilli, dan lasagna; Makanan pembuka seperti sayap ayam, garlic bread, bruschetta, sosis dan potato wedges; Nasi yang terdiri dari berbagai rasa dan topping; serta Makanan penutup seperti es krim dengan buah-buahan dan cokelat, ditambah konter es krim tempat anak-anak dapat mencampur berbagai topping. I.VI. STRUKTUR ORGANISASI PT SARIMELATI KENCANA Direktur Utama Steven James Mccarthy Presiden Direktur Steven Christopher Lee Presiden Komisaris Hadian Iswara Direktur Frederick Estrada Cadlaon Direktur Jeo Sasanto Direktur Independen Budi Setiawan Komisaris Independen Ito Warsito Komisaris Brata Taruna Hardjosubroto Job Description 1. Development a. Mengkoordinasikan mengenai segala kebutuhan berupa peralatan yang dipakai di Restoran Pizza Hut b. Mengecek dan membuat laporan setiap periode untuk mengganti peralatan yang dipakai di restoran Pizza Hut yang sudah tidak layak 2. Quality Assurance a. Memilih supplier yang mempunyai bahan baku yang murah tetapi berkualitas tinggi b. Membuat laporan setiap periode untuk kategori supplier bahan baku restoran Pizza Hut 3. Supply Chain Management (SCM) a. Mengontrol ke setiap restoran Pizza Hut untuk memastikan bahwa prosedur dan standarisasi segala aspek berjalan dengan konsisten b. Membuat laporan setiap 3 bulan dari penilaian standar prosedur semua restoran Pizza Hut 4. Operation Manager a. Membuat laporan setiap periode untuk dianalisis mengenai perkembangan restoran Pizza Hut b. Mengkoordinasi mengenai standar prosedur dari restoran Pizza Hut c. Memimpin perusahaan, menentukan struktur organisasi serta menetapkan peraturan dan perizinan terhadap segala sesuatu yang menyangkut kegiatan perusahaan. 5. Marketing a. Membuat dan mempromosikan segala sesuatu produk yang terbaru di restoran Pizza Hut ke media cetak, elektronik maupun website b. Membuat survey penilaian untuk produk yang terbaru di restoran Pizza Hut c. Membuat laporan setiap periode mengenai penjualan di restoran Pizza Hut 6. Human Resource Development (HRD) a. Membuat laporan mengenai perekrutan karyawan baru di restoran Pizza Hut b. Menampung masukan dari karyawan dan memberikan solusinya c. Mengelola data laporan hasil penilaian kinerja pegawai di restoran Pizza Hut d. Mengelola data laporan hasil nilai kedisplinan pegawai di restoran Pizza Hut 7. Finance a. Membuat laporan keuangan mengenai segala sesuatu kebutuhan operasional b. Membuat laporan gaji untuk karyawan Pizza Hut 8. IT (Information Technology) a. Membuat program aplikasi untuk system yang diterapkan di restoran Pizza Hut b. Mekoordinasi dan menghandle segala troubleshooting di restoran Pizza Hut 9. District Manager a. Mengontrol dan mengelola data pegawai b. Menganalisis kebutuhan pegawai dalam operational di masing – masing restoran 10. Area Manager a. Menganalisis data pegawai yang berprestasi b. Mengelola data hasil laporan penilaian kinerja pegawai di restoran Pizza Hut 11. Restoran Manager a. Mengatur dan mengontrol segala sesuatu yang ada di restoran, mulai dari membuat struktur organisasi restoran dan memprediksi sales b. Menyusun rencana untuk penilaian e – CER dan CMS yang tinggi c. Membuat budget restoran, Part Timer dan kebutuhan operasional d. Mengatur tim operational (FOH, BOH, OT dan Delivery) e. Membuat laporan penilaian kinerja pegawai setiap tahun 12. Asisten Restoran Manager a. Melaporkan data harian sales juga kebutuhan untuk operasional kepada Area Manager b. Membantu Restoran Manager untuk mengontrol tim operasional c. Membuat cost control (pengeluaran perusahaan) 13. Shift Leader a. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan (receiving sheet, paid out harian, pemakaian air, telepon dan listrik) b. Mengorder barang ke supplier juga membantu tim management yaitu Restoran Manager dan Asisten Manager c. Membuat laporan kedisiplinan pegawai 14. Crew Trainer a. Mengatur dan mengontrol tim operasional di restoran Pizza Hut b. Memonitoring kebutuhan operasional c. Memberikan training kepada pegawai baru 15. Crew II a. Membantu crew trainer untuk memberikan pelatihan kerja kepada pegawai baru b. Memonitoring kebutuhan operasional c. Memberikan kontribusi kebutuhan operasional 16. Crew I a. Memonitoring kebutuhan operasional b. Menjaga restoran tetap bersih dan rapi 17. Karyawan Kontrak a. Memonitoring kebutuhan operasional b. Menjaga restoran tetap bersih dan rapi 18. Part Timer a. Menjaga restoran tetap bersih dan rapi b. Membantu tim operasional I.VII. FUNGSIONAL STRATEGI STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia memiliki tanggung jawab yang luar biasa besar di seluruh tingkatan bisnis dan Perseroan tanpa pengecualian karena memperlakukan semua karyawan sebagai aset penting yang menempati peran strategis dalam keberhasilan menjalankan operasi. Kebijakan SDM di PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan individu, yang pada gilirannya berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Setiap karyawan mempraktikkan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang juga berlaku dalam menjalankan bisnis dan operasi. Profil Karyawan Per tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mengelola total 8.592 karyawan, yang terdiri dari 1 orang asing, 6.536 karyawan tetap dan 2.055 karyawan kontrak. Tabel-tabel berikut menunjukkan perkembangan profil karyawan Perseroan yang mencakup periode tiga tahun. Dalam mempertahankan produktivitas dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya secara keseluruhan, Perseroan mempekerjakan orang-orang yang memiliki beragam keterampilan yang dapat secara efisien menangani berbagai tugas dan fungsi. Tugas masing-masing personil dapat dicontoh satu sama lain untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis dan operasional dapat berlanjut tanpa gangguan jika karyawan tidak ada atau tidak mampu. Pada tahun 2005, karyawan Perseroan membentuk serikat pekerja, Serikat Pekerja Mandiri PT Sarimelati Kencana berdasarkan Tanda Bukti Pencatatan No. 407/V/P/IV/2005 tanggal 7 April 2005, yang dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan pada tanggal yang sama. Serikat pekerja tercatat di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan berdasarkan Surat No. 1661/1.828 tanggal 8 April pada tahun yang sama. Perseroan tidak memiliki Perjanjian Kerja Bersama dengan serikat pekerja. Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan Secara umum, remunerasi karyawan Perseroan mengikuti aturan yang ada yang ditetapkan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan khususnya, persyaratan upah minimum provinsi masing-masing berdasarkan Keputusan Upah Minimum Provinsi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah terkait. Perseroan secara berkala mengkaji paket remunerasi dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari manajemen dan Direksi. Selain itu, Perseroan mengevaluasi kinerja individu sehubungan dengan prinsip dasar upah yang komparatif dan kompetitif diantara kalangan industri. Sejalan dengan Persyaratan dan Peraturan standar Kementerian Ketenagakerjaan yang mengacu pada program dan fasilitas tunjangan bagi karyawan, Perseroan menawarkan sejumlah tunjangan lain yang berkontribusi terhadap loyalitas dan dedikasi karyawan. Sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang, Perseroan menyediakan layanan kesehatan dan jaminan sosial bagi seluruh karyawan, khususnya BPJS Kesehatan dan dan BPJS Ketenagakerjaan. Selain Tunjangan Hari Raya (THR) wajib, Perseroan memberikan bonus dalam bentuk insentif berbasis kinerja untuk karyawan yang berprestasi dan perjalanan ziarah keagamaan (Umroh atau Haji) bagi karyawan yang loyal dan berprestasi yang telah bekerja minimal sepuluh (10) tahun. Perseroan juga memberikan sumbangan tambahan/sukarela kepada karyawan yang terkena dampak bencana alam (mis. banjir) dengan memberikan kotak P3K dan obat-obatan, makanan, minuman, pakaian, dan barangbarang mendasar lainnya yang berguna. Jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat (seperti gempa bumi), tim Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Perseroan juga memberikan bantuan dan pertolongan. Selain cuti tahunan, Perseroan memberikan program rekreasi komunal kepada karyawan melalui acara gathering dan outing grup. Tunjangan karyawan lainnya termasuk tunjangan lembur, kehamilan, pernikahan, makanan (dalam bentuk barang), posisi struktural dan belasungkawa, yang dimaksudkan bagi keluarga karyawan yang meninggal dunia. Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia Walaupun Perseroan menerapkan kebijakan komprehensif terhadap kesetaraan peluang dalam memilih individu berdasarkan kecakapan dan kemampuan yang relevan tanpa memandang keyakinan, jenis kelamin, usia atau disabilitas, namun program pengembangan SDM-nya berkomitmen untuk melakukan proses perekrutan yang ketat dimana hanya pelamar yang memenuhi syarat lah yang dapat melewati sistem seleksi berjenjang. Pada akhir setiap tahun, setiap unit kerja Perseroan menyiapkan program tenaga kerja, yang kemudian diserahkan dan diusulkan kepada direktur divisi terkait melalui departemen SDM. Evaluasi rencana rekrutmen terjadi pada setiap akhir tahun fiskal. Perencanaan tenaga kerja setiap divisi membentuk dasar rekrutmen. Proses seleksi berjenjang melibatkan serangkaian tes kompetensi dan psikologis. Semua karyawan yang baru diterima Perseroan mengikuti program orientasi dua minggu yang dimulai dengan perkenalan dengan rekan-rekan kerja di unit kerja, departemen, divisi, dan antar divisi. Orientasi juga membiasakan karyawan baru dengan alat kerja, perangkat komunikasi, dan Prosedur Operasional Standar (SOP) yang relevan dengan posisi mereka. Sistem evaluasi kinerja karyawan menggunakan Key Performance Indicators (KPI) yang dibuat sesuai dengan tujuan dan sasaran masing-masing unit kerja. Periode evaluasi kinerja berlangsung selama dua bulan yang diselenggarakan dari Oktober hingga November setiap tahun dan dilaksanakan oleh atasan pada satu (1) atau dua (2) level di atas karyawan yang dievaluasi. Implementasi program pengembangan SDM yang ditandai dengan pendidikan dan pelatihan yang komprehensif menargetkan peningkatan kompetensi personil secara terus menerus, seperti produktivitas dan kualitas, pengembangan keterampilan, kepemimpinan, dan profesionalisme. Jalur karier Perseroan terbagi menjadi dua (2) kategori: promosi Operasi atau promosi Pusat Dukungan Restoran (“RSC”). Jalur karier di Operasi atau Pusat Dukungan Restoran dimulai dari tingkat staf hingga penyelia. Penyelia yang menunjukkan potensi dan memenuhi syarat untuk promosi lebih lanjut dapat melamar posisi manajerial. General Manager dipilih dari sekumpulan manajer luar biasa, sementara Direktur ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Promosi dalam RSC bergantung pada kompetensi, kualitas kinerja dan lama bekerja atau loyalitas karyawan. Berbeda dengan RSC, promosi dalam operasi berbeda sesuai dengan seperangkat kriteria wajib berdasarkan pendidikan, masa kerja dan skor penilaian. Kandidat untuk promosi juga harus lulus wawancara, serta tes psikologi dan tes tertulis. Pelatihan karyawan, yang berfokus pada keterampilan yang diperlukan yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit, terbagi dalam dua kategori khusus: keterampilan teknis dan soft skills. Pelatihan teknis mengacu langsung pada kegiatan yang terkait pekerjaan sehari-hari. Sebagai contoh, Perseroan menyediakan modul dan sesi pelatihan untuk calon manajer restoran sebelum mengawasi gerai. Modul ini, yang berlaku sama untuk semua gerai Pizza Hut di seluruh dunia, berfungsi sebagai persyaratan wajib bagi karyawan potensial yang mengincar posisi manajer restoran. Pelatihan serupa berlaku untuk posisi lain, seperti asisten manajer restoran dan manajer area. YUM!, sebagai pemilik waralaba di Indonesia, menyediakan modul pelatihan teknis. Pelatihan soft skill, yang mencakup aspek kerja nonteknis, mengacu pada kualitas tak berwujud namun penting yang memungkinkan karyawan bekerja dan berinteraksi secara efektif dan efisien. Budaya perusahaan, yang sangat menekankan komunikasi, kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah, kerja tim, dan kepemimpinan, berfungsi sebagai modul wajib untuk manajemen restoran. Baik departemen SDM maupun divisi pelatihan unit kerja bekerja secara berdampingan guna memastikan semua karyawan di gerai di seluruh Indonesia mematuhi kemampuan dan keterampilan yang terstandarisasi dan setara. Penyelia unit bertanggung jawab untuk meminta staf mereka masing-masing untuk hadir dalam program pelatihan terjadwal dan mengevaluasi pelatihan tersebut. Sistem Informasi SDM Pizza Hut menerapkan sistem informasi yang dapat menunjang daya saing, diantaranya dengan menggunakan sistem Point of Scale (POS) dan operasi toko secara online (www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata untuk menjangkau konsumen yang berada di seluruh Indonesia, yang sesuai dengan slogannya yaitu “to be wherever our customer are”. Dan pada akhirnya tentu saja dapat meningkatkan penerimaan perusahaan. Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah: 1. Operating Support System Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi. Transaction Processing System (TPS) 2. Management Support System Merupakan sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat. Management Information System (MIS) Decision Support System (DSS) STRATEGI PEMASARAN PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) menentukan strategi pemasaran terukur yang bertujuan meningkatkan brand awareness dan penjualan pada skala nasional dan lokal. Kampanye pemasaran, yang terutama melibatkan promosi merek inti di media massa, akan didukung oleh kegiatan toko pada skala lokal. Selain meningkatkan brand awareness melalui saluran media massa, Perseroan mengintensifkan kehadirannya di media sosial sebagai alat untuk mendorong loyalitas merek diantara pelanggan yang ada dan menarik calon pelanggan baru. Kampanye ini berfokus pada program pemasaran konsumen yang secara berkala dikembangkan oleh Perseroan, seperti berbagai produk yang sesuai untuk berbagai kesempatan dan musim sepanjang tahun. PHR dan PHD memiliki divisi pemasaran terpisah yang bertanggung jawab atas pengembangan dan keberhasilan strategi pemasaran masing-masing. Kedua divisi tersebut secara berkala melakukan survei dan penelitian tentang pelanggan, memantau kondisi pasar dan mengumpulkan data pesaing sambil menerapkan strategi pemasaran dan menyesuaikan perubahan yang diperlukan. Kedua divisi ini selanjutnya akan mengembangkan Customer Relationship Management dan program loyalitas lainnya sambil mengeksplorasi saluran penjualan lainnya, termasuk mengoptimalkan kemitraan dengan agregator makanan online pihak ketiga. Strategi Analisis Pasar Segmenting Berdasarkan demografis usia, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah kalangan usia remaja hingga usia lanjut. Berdasarkan demografi pendapatan, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah orang yang berpendapatan menengah ke atas. Berdasarkan demografis kelas sosial, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah kalangan menengah sampai menengah atas. Hal ini dapat dibuktikan dari visi Pizza Hut, yaitu untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia. Targeting Dari segmentasi yang ada, yang menjadi targeting dari Pizza Hut adalah anak remaja di kalangan ekonomi menengah ke atas dan keluarga yang menyukai pergi makan di luar bersama, baik keluarga yang memiliki anak-anak maupun remaja dan para sahabatnya. Positioning “Good friends great pizza”. Dari statement tersebut dapat diartikan bahwa PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) ingin memposisikan perusahaannya sebagai salah satu restoran yang menjadi tempat untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga, sahabat, dan rekan kerja dengan menyajikan produk berupa pizza yang berbeda dengan produk pizza lainnya. STRATEGI KEUANGAN PT Sarimelati Kencana sebagai pemegang Pizza Hut di Indonesia dan mendapatkan laba bersih sebesar Rp 6 Miliar pada kuartal I-2020. Capaian itu turun sekitar 85% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu sebesar Rp 40,2 Miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 31 Maret 2020, penjualan Pizza Hut sebenarnya naik sebesar 6%, yaitu menjadi Rp 955 Miliar. Penjualan makanan masih menjadi penopang utama, yaitu sebesar Rp 886 Miliar atau sebesar 93% dari porsi penujualan. Penjualan makanan tersebut meningkat 9%. Berbeda, penjualan minimum turun 45% dari Rp 110 Miliar menjadi Rp 76 Miliar. Selain itu, potongan penjualan atau diskon juga meningkat 2,5 kali lipat dari Rp 1,91 Miliar menjadi Rp 6,7 Miliar. Kenaikan penjualan Pizza Hut tidak mampu mengimbangi kenaikan beban yang lebih tinggi. Kenaikan terjadi pada pos gaji dan kesejahteraan karyawan, penyusutan, hingga biaya listrik, air, dan gas. Hal tersebut membuat laba operasional turun 75% menjadi Rp 14 Miliar. Alhasil, laba bersih Pizza Hut turun signifikan menjadi Rp 6 Miliar, sehingga laba per saham dasar (Price Earning Ratio/PER) turun menjadi Rp 2 per lembar dari Rp 13 per lembar. Sementara, posisi asset Pizza Hut naik dari Rp 2,1 Triliun menjadi Rp 2,3 Triliun per 31 Maret 2020. Kenaikan asset disebabkan munculnya asset hak guna. Pizza Hut juga memperbesar posisi kas dari Rp 110 Miliar menjadi Rp 216 Miliar. Namun, uang muka pemasok turun dari Rp 191 Miliar menjadi Rp 60 Miliar. Liabilitas Pizza Hut naik dari 32% menjadi Rp 1,02 Triliun. Kenaikan disebabkan penarikan utang jangka pendek sebesar Rp 118 Miliar dan liabilitas atas kontrak sebesar Rp 97 Miliar. Sebelumnya, juru bicara Pizza Hut mengatakan, perseroan masih menjalankan kegiatan usaha dengan keuangan yang sehat. Dia menegaskan, Pizza Hut di Indonesia tidak terkait NPC International, pemegang waralaba di Amerika Serikat yang mengajukan bangkrut BAB II ANALISA LINGKUNGAN II.I. LINGKUNGAN MAKRO Ekonomi Faktor ekonomi adalah semua yang berkaitan dengan perekonomian suatu negara seperti perubahan tingkat inflasi, nilai tukar mata uang asing, tingkat bunga, produk domestik bruto, dan tahapan siklus ekonomi saat ini. Faktor-faktor ini, dan dampaknya terhadap permintaan agregat, investasi agregat, dan iklim bisnis, secara umum, berpotensi membuat perusahaan sangat menguntungkan, atau sangat mungkin mengalami kerugian. Faktor-faktor signifikan dari aliran keluar modal dan menurunnya ekspor berperanan besar dalam perlambatan pertumbuhan. Sektor ekspor juga mengerem laju perekonomian akibat penurunan harga batubara dan minyak sawit menyebabkan kenaikan dalam hal biaya bahan baku. Sosial Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan Secara umum, remunerasi karyawan Perseroan mengikuti aturan yang ada yang ditetapkan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan khususnya, persyaratan upah minimum provinsi masing-masing berdasarkan Keputusan Upah Minimum Provinsi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah terkait. Perseroan secara berkala mengkaji paket remunerasi dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari manajemen dan Direksi. Selain itu, Perseroan mengevaluasi kinerja individu sehubungan dengan prinsip dasar upah yang komparatif dan kompetitif diantara kalangan industri. Sejalan dengan Persyaratan dan Peraturan standar Kementerian Ketenagakerjaan yang mengacu pada program dan fasilitas tunjangan bagi karyawan, perseroan menawarkan sejumlah tunjangan lain yang berkontribusi terhadap loyalitas dan dedikasi karyawan. Sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang. Perseroan menyediakan layanan kesehatan dan jaminan sosial bagi seluruh karyawan, khususnya BPJS Kesehatan dan dan BPJS Ketenagakerjaan. Selain Tunjangan Hari Raya (THR) wajib. Perseroan memberikan bonus dalam bentuk insentif berbasis kinerja untuk karyawan yang berprestasi dan perjalanan ziarah keagamaan (Umroh atau Haji) bagi karyawan yang loyal dan berprestasi yang telah bekerja minimal sepuluh (10) tahun. Perseroan juga memberikan sumbangan tambahan/sukarela kepada karyawan yang terkena dampak bencana alam (mis. banjir) dengan memberikan kotak P3K dan obat- obatan, makanan, minuman, pakaian, dan barang-barang mendasar lainnya yang berguna. Jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat (seperti gempa bumi), tim Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Perseroan juga memberikan bantuan dan pertolongan. Selain cuti tahunan, Perseroan memberikan program rekreasi komunal kepada karyawan melalui acara gathering dan outing grup. Tunjangan karyawan lainnya termasuk tunjangan lembur, kehamilan, pernikahan, makanan (dalam bentuk barang), posisi struktural dan belasungkawa, yang dimaksudkan bagi keluarga karyawan yang meninggal dunia Politik Kekuatan politik dari lingkungan pemasaran berpotensi mempengaruhi keputusan dan strategi pemasaran Pizza Hut. Pizza Hut membuat lingkungan pemasarannya di Indonesia dengan mengikuti regulasi dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, faktorfaktor seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan dan perpajakan yang berlaku di organisasi yang diikuti oleh Pizza Hut. Seperti yang kita ketahui, Pizza Hut Indonesia adalah perusahaan publik dan mereka terikat oleh Undang-Undang untuk memungut 10% biaya layanan atas layanan meja, seperti yang dilakukan oleh semua restoran makanan. Teknologi Akses terhadap Informasi Perseroan mengakui pentingnya pengungkapan informasi sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai perusahaan publik. Hal ini juga memenuhi prinsip transparansi yang harus diungkap kepada masyarakat umum, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, perseroan mempermudah pengaksesan data dan informasi tentang kegiatannya kepada masyarakat umum, investor, pelaku pasar, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Data resmi Perseroan dapat diakses melalui www.sarimelatikencana.co.id, menyediakan pemutakhiran tentang perubahan dalam struktur manajemen (jika ada), tindak nyata korporasi dan berita-berita terkait lainnya, yang disajikan dalam bentuk siaran pers, laporan keuangan, dan laporan tahunan. II.II. LINGKUNGAN INDUSTRI Entry Barrier Diperlukan modal yang besar untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia untuk mampu bersaing dengan competitor lainnya. Contoh: Memerlukan modal untuk membuka berbagai cabang di Indonesia. Buyers Pembeli yang menikmati makanan ini dapat berasal dari berbagai kalangan baik atas, menengah, maupun bawah. Supplier Pemasok makanan ini merupakan PT sari melati Kencana yang melakukan pemasokan bahan baku dalam pembuatan makanan pizza seperti tepung, ikan tuna, sosis, dll. Product Substitute Product substitusi dari makanan ini hanya berada dibeberapa kota besar, seperti Jakarta dan bandung yang memiliki competitor, seperti domino pizza dan papa jhon pizza. Sedangkan dibeberapa kota kecil seperti jambi belum memiliki product substitusi. Competitive and New Entrants Usaha ini hanya memiliki beberapa competitor seperti domino pizza. Usaha ini pun juga telah mendominasi di berbagai daerah di Indonesia sehingga dalam memperkenalkan produknya menjadi lebih mudah dan efisien karena brand yang telah melekat di setiap orang. II.III. LINGKUNGAN OPERASI Competitor Munculnya competitior baru yang memberikan diskon atau pemotongan harga yang lebih murah dibandingkan dengan Pizza Hut. Contoh: Domino pizza yang memberikan bonus pizza ukuran small jika membeli pizza dengan ukuran big. Supplier Pemasok dari makanan pizza hut ini merupakan PT Sarimelati Kencana yang memberikan masokan bahan baku pembuatan pizza ke seleuruh gerai di Indonesia. II.IV. PIZZA HUT PORTER’S FIVE FORCES ANALYSIS Bagian ini menganalisis Pizza Hut menggunakan masing-masing dari lima kekuatan model Porter. Threat of New Entrants Skala ekonomi cukup sulit dicapai dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi. Hal ini memudahkan mereka yang memproduksi kapasitansi besar untuk mendapatkan keuntungan biaya. Itu juga membuat produksi lebih mahal bagi pendatang baru. Ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah. Diferensiasi produk kuat dalam industri, di mana perusahaan dalam industri menjual produk yang dibedakan dan bukan produk standar. Pelanggan juga mencari produk yang berbeda. Ada penekanan kuat pada periklanan dan layanan pelanggan juga. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan lemah dalam industri ini. Kebutuhan modal dalam industri ini tinggi, sehingga menyulitkan pendatang baru untuk mendirikan bisnis karena pengeluaran yang tinggi perlu dikeluarkan. Belanja modal juga tinggi karena biaya Penelitian dan Pengembangan yang tinggi. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri ini. Akses ke jaringan distribusi mudah bagi pendatang baru, yang dengan mudah dapat mengatur saluran distribusi mereka dan masuk ke bisnis. Dengan hanya sedikit gerai ritel yang menjual jenis produk tersebut, mudah bagi setiap pendatang baru untuk mendapatkan produknya di rak. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang kuat dalam industri ini. Kebijakan pemerintah dalam industri membutuhkan perizinan yang ketat dan persyaratan hukum yang harus dipenuhi sebelum perusahaan dapat mulai menjual. Hal ini menyulitkan pendatang baru untuk bergabung dalam industri, oleh karena itu ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lemah. Pizza Hut dapat memanfaatkan skala ekonomi yang dimilikinya dalam industri, melawan pendatang baru melalui keunggulan biaya. Pizza Hut dapat fokus pada inovasi untuk membedakan produknya dari pendatang baru. Ini dapat digunakan untuk pemasaran untuk membangun identifikasi merek yang kuat. Ini akan membantunya mempertahankan pelanggannya daripada kehilangan mereka ke pendatang baru. Bargaining Power of Suppliers Jumlah pemasok di industri tempat Pizza Hut beroperasi lebih banyak dibandingkan dengan pembelinya. Artinya pemasok kurang memiliki kendali atas harga dan ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lemah. Produk yang disediakan pemasok ini cukup standar, tidak terlalu terdiferensiasi, dan memiliki biaya peralihan yang rendah. Hal ini memudahkan pembeli seperti Pizza Hut untuk berpindah pemasok. Hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah. Pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam industri ini. Artinya, tidak ada pengganti lain untuk produk selain yang disediakan oleh pemasok. Hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri. Pemasok tidak memberikan ancaman yang dapat dipercaya untuk integrasi ke depan ke dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi. Hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Industri tempat Pizza Hut beroperasi merupakan pelanggan penting bagi pemasoknya. Artinya, keuntungan industri terkait erat dengan pemasok. Oleh karena itu, para pemasok ini harus memberikan harga yang wajar. Hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Pizza Hut dapat membeli bahan baku dari pemasoknya dengan biaya rendah. Jika biaya atau produk tidak sesuai untuk Pizza Hut, maka dapat mengalihkan pemasoknya karena biaya peralihan rendah. Ini dapat memiliki banyak pemasok dalam rantai pasokannya. Misalnya, Pizza Hut dapat memiliki pemasok berbeda untuk lokasi geografis yang berbeda. Dengan cara ini dapat memastikan efisiensi dalam rantai pasokannya. Karena industri ini merupakan pelanggan penting bagi pemasoknya, Pizza Hut dapat memperoleh manfaat dari mengembangkan hubungan dekat dengan pemasoknya yang menguntungkan keduanya. Bargaining Power of Buyers Jumlah pemasok dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi jauh lebih banyak daripada jumlah perusahaan yang memproduksi produk. Ini berarti bahwa pembeli memiliki beberapa perusahaan untuk dipilih, dan oleh karena itu, tidak memiliki banyak kendali atas harga. Hal ini membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Diferensiasi produk dalam industri ini tinggi, yang berarti pembeli tidak dapat menemukan perusahaan alternatif yang memproduksi produk tertentu. Kesulitan dalam peralihan ini membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri. Pendapatan pembeli dalam industri ini rendah. Artinya ada tekanan untuk membeli dengan harga murah sehingga pembeli lebih sensitif terhadap harga. Hal ini membuat daya beli pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Kualitas produk penting bagi pembeli, dan pembeli ini sering melakukan pembelian. Artinya, pembeli di industri ini kurang sensitif terhadap harga. Hal ini membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Tidak ada ancaman yang signifikan bagi pembeli untuk berintegrasi ke belakang. Hal ini membuat ancaman tawarmenawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Pizza Hut dapat fokus pada inovasi dan diferensiasi untuk menarik lebih banyak pembeli. Diferensiasi produk dan kualitas produk penting bagi pembeli dalam industri ini, dan Pizza Hut dapat menarik banyak pelanggan dengan berfokus pada hal ini. Pizza Hut perlu membangun basis pelanggan yang besar, karena daya tawar pembeli lemah. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya pemasaran yang bertujuan untuk membangun loyalitas merek. Pizza Hut dapat memanfaatkan skala ekonominya untuk mengembangkan keunggulan biaya dan menjual dengan harga rendah kepada pembeli industri yang berpenghasilan rendah. Dengan cara ini akan dapat menarik banyak pembeli. Threat of Subtiture Products or Services Hanya ada sangat sedikit produk pengganti yang tersedia untuk produk yang diproduksi di industri tempat Pizza Hut beroperasi. Pengganti yang sangat sedikit yang tersedia juga diproduksi oleh industri berpenghasilan rendah. Ini berarti bahwa tidak ada batas atas laba maksimum yang dapat diperoleh perusahaan dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi. Semua faktor ini membuat ancaman produk substitusi menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri. Sangat sedikit pengganti yang tersedia berkualitas tinggi tetapi jauh lebih mahal. Relatif, perusahaan yang berproduksi dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi menjual dengan harga lebih rendah daripada pengganti, dengan kualitas yang memadai. Artinya, pembeli cenderung tidak beralih ke produk pengganti. Artinya ancaman produk substitusi lemah di dalam industri. Rivalry Among Existing Firms Jumlah pesaing dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi sangat sedikit. Sebagian besar juga berukuran besar. Artinya, perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak akan bergerak tanpa diketahui. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Sangat sedikit pesaing yang memiliki pangsa pasar yang besar. Ini berarti mereka akan terlibat dalam tindakan kompetitif untuk mendapatkan posisi dan menjadi pemimpin pasar. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri. Industri di mana Pizza Hut berkembang setiap tahun dan diperkirakan akan terus melakukan ini selama beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan Industri yang positif berarti bahwa pesaing cenderung tidak terlibat dalam tindakan lengkap karena mereka tidak perlu merebut pangsa pasar satu sama lain. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Biaya tetap tinggi dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut mendorong ke kapasitas penuh. Ini juga berarti perusahaan-perusahaan ini menurunkan harga mereka ketika permintaan mengendur. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri. Produk yang dihasilkan dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi sangat berbeda. Akibatnya, sulit bagi perusahaan yang bersaing untuk memenangkan pelanggan satu sama lain karena masing-masing produk mereka unik. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Produksi produk dalam industri membutuhkan peningkatan kapasitas dengan peningkatan yang besar. Hal ini membuat industri rentan terhadap gangguan keseimbangan penawaran-permintaan, yang sering kali menyebabkan produksi berlebih. Kelebihan produksi berarti perusahaan harus menurunkan harga untuk memastikan produknya laku. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri. Hambatan keluar dalam industri sangat tinggi karena tingginya investasi yang dibutuhkan dalam modal dan aset untuk beroperasi. Hambatan keluar juga tinggi karena peraturan dan batasan pemerintah. Hal ini membuat perusahaan dalam industri enggan meninggalkan bisnis, dan ini terus berproduksi bahkan dengan keuntungan rendah. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri. Strategi perusahaan dalam industri ini beragam, yang berarti mereka unik satu sama lain dalam hal strategi. Hal ini menyebabkan mereka berhadapan satu sama lain tentang strategi. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang kuat di dalam industri. Pizza Hut perlu fokus pada diferensiasi produknya agar tindakan kompetitor tidak terlalu berpengaruh pada pelanggannya yang mencari produk uniknya.Seiring pertumbuhan industri, Pizza Hut dapat fokus pada pelanggan baru daripada memenangkan pelanggan dari perusahaan yang sudah ada. Pizza Hut dapat melakukan riset pasar untuk memahami situasi permintaan-penawaran dalam industri dan mencegah produksi berlebih. BAB III SWOT ANALYSIS III.I. STRENGTH Kekuatan Merk Pizza dikenal luas masyarakat Indonesia dan merupakan produk asli Indonesia Memiliki sosial Responsibilities yang baik terdapat dihampir seluruh Indonesia Supplier merupakan tempat dimana untuk membeli bahan yang diproduksi Sebagai Inovator Kecepatan, Ketetepan, serta kehandalan penyampaian jasa membuat kepuasan kepada konsumen Pelayanan yang sopan dan sabar membuat konsumen puas Kepopuleran Merk yang tinggi Asumsi makan Pizza hanya di Pizza Hut Kebersihan, Kerapihan, dan kenyamanan ruang Bobot Sangat Jelek (1,00) 0,25 Jelek (2,00) Baik (3,00) Sangat Baik (4,00) Besar x Bobot 0,25 0,05 0,15 0,1 0,3 0,05 0,15 0,1 0,3 0,05 0,15 0,15 0,15 0,1 0,3 0,11 0,33 Realitas Konsumen Jumlah 0,05 0,15 1 2,23 III.II. WEAKNESS Kelemahan Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar Pizza hanya berbasis pada kategori makanan dan pasta saja dan belum bertambah ke sektor lain Promosi dan beriklan masih dirasa kurang Rasa Pizza tidak semua suka Masyarakat kurang mengenal Pizza Asumsi konsumen terhadap Pizza yang dirasa makanan aneh oleh masyarakat Indonesia Pizza dan Pasta kurang diminati karena lidah orang Indonesia beda rasa dengan orang Eropa Industri dengan Intensitas persaingan yang tinggi adalah Industri Telekomunikasi Bobot Sangat Jelek (1,00) Jelek (2,00) Baik (3,00) Sangat Baik (4,00) Besar x Bobot 0,11 0,33 0,12 0,36 0,2 0,06 0,8 0,18 0,09 0,18 0,1 0,2 0,13 0,39 0,06 0,18 Memiliki Change yang sama atau bahkan lebih rendah untuk dipilih konsumen Ekspansi dalam memenuhi keinginan pasar yang lambat Jumlah 0,06 0,18 0,07 0,21 1 3,01 III.III. OPPORTUNITY Peluang Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan makan Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan Kerjasama dengan berbagai pihak Pengembangan produk baru jenis makanan Pertumbuhan iklan di Internet karena penggunaan Internet telah meningkat Brand Awareness yang cukup tinggi Mengeluarkan jenis produk baru yang lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan produk lainnya dengan mengeluarkan Bobot Sangat Jelek (1,00) Jelek (2,00) Baik (3,00) Sangat Baik(4,00) Besar x Bobot 0,14 0,42 0,15 0,45 0,08 0,05 0,32 0,15 0,11 0,44 0,13 0,52 0,05 0,15 inovasi – inovasi baru Memastikan bahwa dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia di masa mendatang Sebagian besar rakyat Indonesia menyukai Pizza Variazi makanan Pizza mulai terus berkembang Jumlah 0,07 0,21 0,1 0,3 0,12 0,36 3,32 III.IV. THREATS Ancaman Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonas Semakin banyak kompetitor langsung Tingginya harga bahan mentah Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan se Indonesia Kekolotan masyarakat untuk enggan mencicipi masakan Eropa (Pizza) Semakin banyaknya restaurant makanan Bobot Sangat Jelek (1,00) Jelek(2,00) Baik (3,00) Sangat Baik (4,00) Besar x Bobot 0,1 0,2 0,1 0,2 0,15 0,15 0,09 0,18 0,17 0,17 0,08 0,08 yang mulai berkembang Masyarakat Indonesia terbiasa makan nasi Terjadi Inflasi ketika Keuangan tidak Stabil Perubahan Selera Konsumen Lokasinya kurang Strategis Jumlah 0,15 0,15 0,05 0,1 0,05 0,1 0,06 0,12 1 KORDINAT ANALYSIS INTERNAL Total Kekuatan – Total Kelemahan 2,23 – 3,01 = - 0,78 Total Peluang – Total Ancaman 3,32 – 1,45 = 1,87 1,45 III.V. MATRIKS SWOT OPORTUNITY WEAKNESS STRENGHTS 1,87 -0,78 THREATS Menurut kelompok kami Pizza Hut (PT Sari Melati Kencana) sedang dalam tahap posisi yang menandakan organisasi yang kuat tetapi sedang menghadapi tantangan yang besar. Pizza Hut Keberada dalam kuadran WO (Weakness – Oportunity), dimana Pizza Hut dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. Pizza Hut sedang menggunakan Strategi Diversifikasi Konsentris. Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris ialah pertama bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya. Kedua, adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada. Ketiga, produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif. Terakhir, produk yang ada saat ini di Pizza Hut berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk Memiliki tim manajemen yang kuat. Saat ini, Perusahaan kini memiliki utang US$ 903 juta dan telah melakukan pra-negosiasi perjanjian restrukturisasi yang sekitar 90%-nya berasal dari pinjaman lien pertama dan 17% dari pemberi pinjaman kedua. Dari utang tersebut mengakibatkan penutupan sejumlah gerai yang diperparah olehg penyebaran covid 19 di AS yang tak kunjung henti. NPC sendiri memiliki 1.225 lokasi Pizza Hut dan 385 restoran Wendy's yang dikelola oleh 7.500 karyawan penuh waktu, sekitar 28.500 pekerja paruh waktu, dan beroperasi di 30 negara bagian dan Distrik Columbia. Perusahaan sendiri ingin tetap menjaga gerainya terbuka dan membayar pekerjanya. Hal ini ternyata memberi sentimen negatif bagi Pizza Hut di Indonesia. Saham PT Sarimelati Kencana Tbk selaku pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia terpantau turun. Melihat dari data perdagangan RTI yang terbaru, saham PT Sari Melati Kencana ditutup negatif sebesar 6,88% ke level 745/saham. Penurunan tersebut sekaligus membuat saham perusahaan otomatis terhenti perdagangannya atau auto reject. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN IV.I. KESIMPULAN Kakak beradik Frank dan Dan Carney mendirikan Pizza Hut di Kansas, AS pada tahun 1958. Sejak itu, Pizza Hut telah menjadi jaringan restoran dan waralaba internasional yang terkenal dengan menu Italia-Amerika, termasuk pizza, pasta, dan berbagai hidangan serupa. Sebagai jaringan pizza terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, Pizza Hut menjadi perusahaan pizza pertama di dunia yang beroperasi di 100 negara yang mencakup lebih dari 16.700 gerai. Format santap santai, nyaman dan bersih di Pizza Hut Restaurant menawarkan merek pizza berkualitas dan beragam kuliner berbasis pasta yang terkenal dengan harga terjangkau. Adonan pizza, dipanggang berdasarkan pesanan, keluar langsung dari oven dan dibawa ke meja pengunjung. Selain pizza yang inovatif, pelanggan dapat memilih beragam menu a la carte Pizza Hut yang secara berkala memperkenalkan dan menambah produk-produk baru. Untuk pelanggan yang sensitif terhadap harga, Pizza Hut Indonesia menawarkan “Sensasi Delight”, paket hidangan yang berisi berbagai pilihan pizza/pasta/ nasi, hidangan pembuka & minuman. Dengan konsep “Berbagi Bersama”, Pizza Hut Restaurant terutama menargetkan orang dewasa dan keluarga muda, khususnya mereka yang termasuk dalam Klasifikasi Sosial-Ekonomi B- ke A. PHD terus membangun citranya dan menjaga reputasinya untuk layanan pesan antar makanan yang cepat dan andal melalui situs web, call center, aplikasi seluler, dan agregator online makanan. Call center PHD 1-500-600 dan 1-500-008 telah beroperasi secara nasional masing-masing selama 8 dan 6 tahun. Pada 2011, situs web PHD www.phd.co.id mulai menerima pesanan online dan tiga tahun kemudian, aplikasi seluler PHD diluncurkan untuk format Android dan iOS. Meskipun pada dasarnya menawarkan menu yang serupa dengan PHR, konsep PHD memerlukan sedikit penyesuaian untuk memastikan konsistensi dengan layanan pesan antar cepat. Menu PHD terdiri dari penawaran utama berikut: Paket makanan seperti Funt4stic Box, Big Box, Double Box, Jumbo Fiesta dan My Box; Pizza termasuk pizza tradisional dengan cheesy bites atau stuffed crust dengan lebih dari 10 pilihan topping; Pilihan pasta termasuk spageti, fettuccine, fusilli, dan lasagna; Makanan ringan terdiri dari salad, sayap ayam, sup puff pastry dan lainnya; Makanan nasi dengan berbagai rasa dan topping; serta Makanan penutup seperti pannacotta dan pastry coklat, dan minuman termasuk minuman gaya khas PHD IV.II. SARAN Pizza hut sebagai market leader harus selalu berinovasi dalam menjaga kualitas pelayanannya. Sejauh ini sistem informasi yang digunakan sudah cukup memberikan peningkatan kualitas layanan. Sim dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan juga membangun sumber-sumber informasi strategis.