Uploaded by tom2.ximene5

Manajemen Stratejik (Pizza Hut)

advertisement
MANAJEMEN STRATEJIK
PIZZA HUT
Dosen pengampu: Denny farabi, S.E, M.M.
Disusun oleh:
1. Inneke Setiawan
201850419
2. Tommy Ana Ximenes
201850533
3. Valen Angelica
201850553
4. Giovanna Sambora
201850555
5. Deni Wijaya
201850620
6. Afifah Zahidah
201860238
7. Nadia Urfah
201860264
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
Jl. Kyai Tapa No.20 RT.5/RW.9, Grogol, Grogol petamburan,
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I COMPANY PROFILE .............................................................................................. 3
I.I. PROFIL PERUSAHAAN ......................................................................................... 3
I.II. VISI DAN MISI ........................................................................................................ 8
I.III. NILAI DAN ETOS KERJA KORPORASI ................................................................. 8
I.IV. LOGO PIZZA HUT .................................................................................................. 9
I.V. PRODUK DAN LAYANAN PERUSAHAAN ............................................................. 9
I.VI. STRUKTUR ORGANISASI PT SARIMELATI KENCANA ...................................... 11
I.VII.FUNGSIONAL STRATEGI .................................................................................... 15
BAB II ANALISA LINGKUNGAN ...................................................................................... 24
II.I.
LINGKUNGAN MAKRO ...................................................................................... 24
II.II. LINGKUNGAN INDUSTRI................................................................................... 25
II.III. LINGKUNGAN OPERASI.................................................................................... 26
II.IV. PIZZA HUT PORTER’S FIVE FORCE ANALYSIS .............................................. 26
BAB III SWOT ANALYSIS ............................................................................................... 31
III.I. STRENGTH ........................................................................................................ 31
III.II. WEAKNESS........................................................................................................ 32
III.III. OPPORTUNITY .................................................................................................. 33
III.IV. THREATS ........................................................................................................... 34
III.V. MATRIKS SWOT ................................................................................................ 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 38
IV.I. KESIMPULAN ..................................................................................................... 38
IV.II. SARAN ............................................................................................................... 39
BAB I
COMPANY PROFILE
I.I.
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah Pizza Hut
Kakak beradik Frank dan Dan Carney mendirikan Pizza Hut di Kansas, AS pada tahun
1958. Sejak itu, Pizza Hut telah menjadi jaringan restoran dan waralaba internasional yang
terkenal dengan menu Italia-Amerika, termasuk pizza, pasta, dan berbagai hidangan serupa.
Sebagai jaringan pizza terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, Pizza Hut menjadi
perusahaan pizza pertama di dunia yang beroperasi di 100 negara yang mencakup lebih dari
16.700 gerai.
Pizza Hut memasuki pasar Indonesia melalui waralaba utama, PT Sarimelati Kencana
(Perseroan) yang didirikan berdasarkan Akta No. 132 tanggal 16 Desember 1987 dan
disahkan oleh Lieke Lianadevi Tukgali, SH, notaris yang berlokasi di Jakarta. Menteri
Kehakiman menyetujui pendirian Perseroan berdasarkan Surat Keputusan No. C24573.HT.01.01-TH.88 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Mei 1988. Oleh karenanya,
Perseroan terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1.1979/1988 tanggal 1
September 1988 dan dipublikasikan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.102
termasuk Tambahan No.1388 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan perjanjian waralaba
internasional dengan Pizza Hut Restaurants Asia Pte.Ltd. (YUM!), Perseroan memiliki hak
untuk mengembangkan dan mengoperasikan restoran Pizza Hut di seantero Indonesia.
Perseroan, yang terlibat dalam industri layanan makanan konsumen terutama pizza dan
pasta, mengembangkan merek Pizza Hut di Indonesia selama hampir dua dasawarsa. Pada
tahun 2004, PT Sriboga Raturaya dari Sriboga Group mengakuisisi Perseroan dan akuisisi
oleh grup yang telah berpengalaman dalam industri perhotelan di negeri ini mendorong
pesatnya peningkatan jumlah gerai Pizza Hut Restaurant (PHR). Pizza Hut Delivery (PHD),
yang kemudian diluncurkan pada 2007, memperkenalkan konsep pengantaran pizza ke
rumah-rumah yang melayani semakin berkembangnya basis konsumen yang menginginkan
kenyamanan. Diikuti dengan konsep inovatif lebih lanjut yang diluncurkan melalui merek Pizza
Hut Express (PHE) pada kuartal ketiga 2018. YUM! menganugerahkan penghargaan Asia
Franchisee of the Year kepada Perseroan secara berturut-turut dari 2007 hingga 2009 dan
dari 2011 hingga 2013. Perseroan sekali lagi menerima penghargaan pada 2017 akibat
perluasan lingkup operasinya hingga mencakup 236 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang
berlokasi di 29 provinsi di seluruh Indonesia. Pada akhir 2018 dengan penambahan 69 gerai
baru, jaringan Perseroan mencapai jumlah gabungan 451 gerai Pizza Hut Restaurant (PHR),
Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE). Perseroan juga mengoperasikan
pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa Barat, dan pabrik adonan pizza di Jawa Barat,
Tengah dan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Selatan, dan Riau.
Sebagai pengakuan atas komitmennya terhadap keunggulan dalam pemasaran dan
pengembangan produk, YUM! mengukuhkan Perseroan sebagai operasional bertaraf dunia
pada tahun 2011.
Sifat Perseroan
Sebagai restoran layanan full-service dan layanan jasa antar dengan jaringan waralaba
terbesar di Indonesia, Perseroan menawarkan beragam pilihan pizza dan menu berbasis
pasta yang melayani konsumen lokal, yang secara khusus menargetkan kaum dewasa muda
dan keluarga kelas menengah. Perseroan, yang terkenal karena original pizza pan dan
cheesy bites-nya yang melegenda, mengembangkan tiga (3) merek yang berbeda: Pizza Hut
Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE). Didukung oleh
jaringan penjualan online yang luas, Perseroan meyakini bahwa konsep penjualan dan
saluran bisnis utamanya saat ini memberikan fleksibilitas untuk pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan terus melakukan inovasi berbagai pilihan menu yang mengadaptasi
hidangan sesuai dengan selera Indonesia. Bersamaan dengan peningkatan layanan
pelanggan yang berkelanjutan, Perseroan mengakui pentingnya sertifikasi Halal untuk
keberlangsungan food service yang beroperasi di negara dengan populasi Muslim terbesar di
dunia. Pada tahun 1997, Perseroan memperoleh sertifikat Halal dari lembaga sertifikasi dan
penjaminan halal terpercaya, Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perseroan mempertahankan
sertifikasi halal ini dengan berkomitmen pada kualitas dan kebersihan sesuai dengan hukum
makanan Islam yang ketat.
Perseroan menjadi perusahaan publik melalui Penawaran Umum Perdana (IPO) yang
dilakukan pada bulan Mei 2018. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencantumkan saham Perseroan
dengan kode ticker PZZA.
Merek
 Pizza Hut Restaurant (PHR)
Format santap santai, nyaman dan bersih di Pizza Hut Restaurant menawarkan merek
pizza berkualitas dan beragam kuliner berbasis pasta yang terkenal dengan harga
terjangkau. Adonan pizza, dipanggang berdasarkan pesanan, keluar langsung dari oven
dan dibawa ke meja pengunjung. Selain pizza yang inovatif, pelanggan dapat memilih
beragam menu a la carte Pizza Hut yang secara berkala memperkenalkan dan menambah
produk-produk baru. Untuk pelanggan yang sensitif terhadap harga, Pizza Hut Indonesia
menawarkan “Sensasi Delight”, paket hidangan yang berisi berbagai pilihan pizza/pasta/
nasi, hidangan pembuka & minuman. Dengan konsep “Berbagi Bersama”, Pizza Hut
Restaurant terutama menargetkan orang dewasa dan keluarga muda, khususnya mereka
yang termasuk dalam Klasifikasi Sosial-Ekonomi B- ke A.
Dalam lima tahun pertama operasinya, Pizza Hut Restaurant tumbuh menjadi jaringan
dengan 14 gerai. Ekspansi berkelanjutan menyebabkan jumlah gerai menjadi lebih dari
dua kali lipat dengan total 34 restoran pada tahun 1994. Setelah akuisisi Sriboga Group
pada 2004, Perseroan telah mendirikan total 93 gerai PHR. Per 31 Desember 2018,
terdapat 247 gerai PHR yang tersebar secara strategis di 69 kota besar di seluruh
Indonesia.
PHR selalu memahami kebutuhan pelanggan restoran dengan memberikan pentingnya
aksesibilitas. Dengan mengambil lokasi di mal, ruko atau kawasan padat penduduk
menggunakan format gerai tersendiri, pelanggan dapat dengan mudah mendatangi PHR
manapun untuk makan malam di restoran atau dibawa pulang. Layanan pesan antar, yang
tersedia di gerai-gerai PHR tertentu, juga dapat dilakukan melalui agregator online
makanan.
 Pizza Hut Delivery (PHD)
Setelah didirikan pada tahun 2007, Pizza Hut Delivery menjadi restoran pertama di
Indonesia yang berfokus pada konsep pengantaran makanan.
Melalui PHD, Perseroan secara proaktif menangkap segmen konsumen yang
membutuhkan jasa antar makanan cepat saji di tengah kemacetan lalu lintas negeri yang
semakin buruk sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi semakin banyaknya perempuan
yang memasuki angkatan kerja Indonesia. Pada saat yang sama, PHD secara defensif
menciptakan
penghalang
terhadap
kemungkinan
masuknya
pesaing
dengan
memposisikan diri sebagai layanan pesan antar pizza interaktif terbaik, menyajikan pizza
berkualitas tinggi yang diantar tepat waktu. Konsep Layanan Pesan Antar Tepercaya PHD
menjamin dipenuhinya pesanan pelanggan dalam waktu 30 menit, jika tidak, pelanggan
akan menerima voucher pizza gratis. PHD menargetkan orang dewasa dan keluarga muda
yang termasuk dalam Klasifikasi Sosial-Ekonomi A ke C +, dengan rentang usia antara 18
hingga 40 tahun.
Khusus didesain untuk menangkap segmen konsumen potensial yang belum
dimaksimalkan oleh dine-in restaurants, pada awalnya PHD menghadapi kendala karena
rendahnya tingkat penerimaan dari pelanggan yang belum terbiasa dengan konsep
pengantaran baru. PHD hanya mengoperasikan sembilan gerai selama tiga tahun pertama,
tetapi ketika pelanggan semakin terbiasa dengan konsep tersebut dan kebutuhan akan
layanan pesan antar cepat semakin meningkat, PHD berkembang secara agresif. Dari 23
gerai pada 2010, PHD berhasil berkembang lebih dari tiga kali lipat dalam waktu singkat
dua tahun, mencapai 76 gerai. Per 31 Desember 2018, PHD telah mendirikan 200 gerai di
seluruh negeri. Kebanyakan gerai PHD adalah bangunan rumah toko yang terletak di jalanjalan utama atau dekat dengan kawasan perumahan.
PHD terus membangun citranya dan menjaga reputasinya untuk layanan pesan antar
makanan yang cepat dan andal melalui situs web, call center, aplikasi seluler, dan
agregator online makanan. Call center PHD 1-500-600 dan 1-500-008 telah beroperasi
secara nasional masing-masing selama 8 dan 6 tahun. Pada 2011, situs web PHD
www.phd.co.id mulai menerima pesanan online dan tiga tahun kemudian, aplikasi seluler
PHD diluncurkan untuk format Android dan iOS. Meskipun pada dasarnya menawarkan
menu yang serupa dengan PHR, konsep PHD memerlukan sedikit penyesuaian untuk
memastikan konsistensi dengan layanan pesan antar cepat. Menu PHD terdiri dari
penawaran utama berikut:
 Paket makanan seperti Funt4stic Box, Big Box, Double Box, Jumbo Fiesta dan My Box;
 Pizza termasuk pizza tradisional dengan cheesy bites atau stuffed crust dengan lebih
dari 10 pilihan topping;
 Pilihan pasta termasuk spageti, fettuccine, fusilli, dan lasagna;
 Makanan ringan terdiri dari salad, sayap ayam, sup puff pastry dan lainnya;
 Makanan nasi dengan berbagai rasa dan topping; serta
 Makanan penutup seperti pannacotta dan pastry coklat, dan minuman termasuk
minuman gaya khas PHD.
 Pizza Hut Express (PHE)
Pada tahun 2018, Perseroan mengembangkan format gerai yang lebih kecil yang
membutuhkan lebih sedikit beban modal dan ruang operasi namun secara efektif
menembus dan memperluas basis pelanggannya. PHE, konsep konter layanan cepat yang
dirancang khusus untuk melayani pelanggan saat bepergian, menargetkan profesional,
siswa, dan pelanggan potensial lainnya yang sibuk sehingga dapat menikmati pizza yang
baru dipanggang dan hidangan khas hanya dalam hitungan beberapa menit. PHE, yang
pertama kali dibuka di Kalibata City, menawarkan berbagai pilihan pizza terlaris dan produk
lainnya yang dijual di konter dengan kecepatan layanan setara dengan restoran cepat saji.
Pelanggan dapat melihat proses produksi karena pizza dibuat langsung dengan
menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik.
Pada akhir 2018, PHE mengoperasikan empat (4) konter yang berlokasi di Kalibata City
Square Jakarta, Tunjungan Plaza Surabaya, Palembang Square, dan Depok Town Square.
PHE menawarkan menu yang mirip dengan PHR dan PHD termasuk pizza favorit
sepanjang masa, pasta, hidangan nasi (di konter-konter tertentu), makanan pembuka, sup,
salad, dan minuman. Selain pilihan a la carte, PHE dilengkapi dengan berbagai paket dan
hidangan happy hour.
 Paket hidangan terdiri atas kombinasi varian pizza, pasta, makanan pembuka dan
minuman, seperti My Box Signature, My Box Pasta, Big Box dan Double Box.
 Happy hour meals menghadirkan berbagai pilihan favorit makanan pembuka dan sup
dan bebas memilih minuman (limun, frappe dingin, float, dan jus buah).
Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 yang tercantum dalam Anggaran Dasar yang menetapkan
maksud dan tujuannya untuk terlibat dalam restoran, katering, pergudangan, perdagangan
besar, industri produksi makanan dan pengolahan makanan (termasuk roti dan kue),
Perseroan terlibat dalam kegiatan bisnis sebagai berikut:
a. Restoran
Hal ini mengacu pada bisnis layanan makanan yang meliputi penjualan, serta penyajian
makanan dan minuman kepada publik di tempat usahanya yang dapat berlokasi di gedung
semi permanen maupun permanen baik yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan
peralatan atau sarana untuk proses persiapan dan penyimpanan.
b. Katering
Perseroan menyediakan makanan berdasarkan perjanjian dengan pelanggan di lokasi
yang telah ditentukan sebelumnya untuk acara tertentu seperti perhelatan, pesta, seminar,
rapat, dan acara-acara serupa. Biasanya hal ini termasuk makanan siap saji yang dikirim
ke kantor atau tempat pesta, seminar, rapat, dan lainnya, serta bisa termasuk pramusaji
yang diperlukan untuk melayani peserta seminar dan rapat atau tamu pesta.
c. Pergudangan
Pergudangan mengacu pada kegiatan menyimpan barang, termasuk bahan makanan,
sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir untuk tujuan komersial.
d. Perdagangan Besar
Layanan perdagangan besar makanan dan minuman dari Perseroan mencakup bahanbahan dan barang-barang lainnya yang terkait dengan bisnis restorannya.
e. Produksi Makanan dan Pengolahan Makanan Aktivitas bisnis ini mencakup:
 Makanan siap saji yang berupa makanan olahan, dibumbui, dimasak dan diawetkan
atau makanan beku yang dikemas dan diberi label untuk dijual seperti lasagna daging
sapi, cannelloni, pizza beku, daging, ikan, unggas, sayuran, hidangan rebus kalengan,
makanan dalam wadah kedap udara dan hidangan siap saji lainnya;
 Pengawetan dan pengolahan daging dan unggas melalui pengalengan, pengasapan,
pengasinan, pembekuan, manisan dan lainnya yang merupakan bagian dari produksi
berbagai sosis dan produk sejenis lainnya; serta
 Roti, termasuk makanan dan kue beku, termasuk produksi adonan, puff pastries,
croissants, dan produk-produk serupa lainnya.
Perseroan terlibat dalam layanan tambahan untuk mendukung kegiatan utamanya,
terutama pengiriman dan distribusi ke gerai-gerai restoran. Perseroan juga dapat
menjalankan ekspor dan impor bahan baku, seperti daging, keju dan bahanbahan produksi
lainnya.
I.II.
VISI DAN MISI
Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu “To be Indonesia‟s
leading mid casual dining restaurant, offering great experience, and the best pizza meal at
affordable value”.
Pizza Hut Indonesia memiliki visi, untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas
menengah di Indonesia, yang dicapai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana yang
terbaik, dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau.
Budaya yang diterapkan oleh Pizza Hut, yaitu:
1.
Memberi salam.
2.
Ramah.
3.
Memberikan pelayanan terbaik.
4.
”Customer Mania”.
5.
Kerja keras.
6.
Rapi.
7.
Sopan.
8.
Smart.
9.
Mandiri.
10. Dapat bekerja sama dalam team work.
I.III. NILAI DAN ETOS KERJA KORPORASI
Pizza Hut Indonesia menjadikan 4 nilai berikut sebagai dasar dalam menjalankan organisasi,
juga dalam membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha dan pemegang saham.
 Integritas. Kita jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus dan bersikap
profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan dan para supplier.
 Keunggulan. Kita melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas,
melakukan lebih dari apa yang diharapkan orang lain. Kita terus berjuang untuk perbaikan
dan teliti dalam segala hal. Jalankan tugas dengan rela dan hadapi segala tantangan yang
ada untuk mencapai standar yang tertinggi.
 Pertumbuhan Usaha. Kita akan mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan
dengan cara menjadi 'Casual Dining Restaurant' yang terbaik. Kita berjuang untuk
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagi keterampilan dan belajar bersama
dengan rekan kerja kita, sehingga kita berkembang bersama, baik secara individu maupun
organisasi.
 Keuntungan. Kami selalu berusaha sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada
para pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan.
I.IV. LOGO PIZZA HUT
Logo lama Pizza Hut, digunakan hingga 1999
Logo Pizza Hut di seluruh dunia, kecuali Asia Tenggara dan Eropa,
digunakan hingga 2008.
Logo Pizza Hut versi Asia Tenggara dan Eropa, digunakan di
Indonesia mulai bulan Juni 2008.
Logo baru Pizza Hut yang digunakan di Amerika Serikat mulai
bulan November 2014 "The Flavor of Now".
I.V.
PRODUK DAN LAYANAN PERUSAHAAN
Menu PHR terdiri dari beberapa pilihan utama berikut:
 Pizza dengan berbagai pilihan pinggiran, terutama pan, cheesy bites, cheese atau sausage
stuffed dan crown, serta berbagai topping seperti super supreme, tuna dan deluxe cheese.
Dengan konsep pizza “buatan Anda sendiri”, pelanggan dapat membuat sendiri pizza
mereka dari berbagai pilihan topping berkualitas tinggi;
 Salad bar menyajikan “semua yang dapat Anda ambil” untuk berbagai pilihan sayuran dan
buah-buahan dengan berbagai pilihan saus dan sup dari salad bar;
 Pasta termasuk spageti, fettuccine, fusilli, dan lasagna;
 Makanan pembuka seperti sayap ayam, garlic bread, bruschetta, sosis dan potato wedges;
 Nasi yang terdiri dari berbagai rasa dan topping; serta
 Makanan penutup seperti es krim dengan buah-buahan dan cokelat, ditambah konter es
krim tempat anak-anak dapat mencampur berbagai topping.
I.VI. STRUKTUR ORGANISASI PT SARIMELATI KENCANA
Direktur Utama
Steven James Mccarthy
Presiden Direktur
Steven Christopher Lee
Presiden Komisaris
Hadian Iswara
Direktur
Frederick Estrada Cadlaon
Direktur
Jeo Sasanto
Direktur Independen
Budi Setiawan
Komisaris Independen
Ito Warsito
Komisaris
Brata Taruna Hardjosubroto
Job Description
1.
Development
a. Mengkoordinasikan mengenai segala kebutuhan berupa peralatan yang dipakai di
Restoran Pizza Hut
b. Mengecek dan membuat laporan setiap periode untuk mengganti peralatan yang
dipakai di restoran Pizza Hut yang sudah tidak layak
2.
Quality Assurance
a. Memilih supplier yang mempunyai bahan baku yang murah tetapi berkualitas tinggi
b. Membuat laporan setiap periode untuk kategori supplier bahan baku restoran Pizza
Hut
3.
Supply Chain Management (SCM)
a. Mengontrol ke setiap restoran Pizza Hut untuk memastikan bahwa prosedur dan
standarisasi segala aspek berjalan dengan konsisten
b. Membuat laporan setiap 3 bulan dari penilaian standar prosedur semua restoran Pizza
Hut
4.
Operation Manager
a. Membuat laporan setiap periode untuk dianalisis mengenai perkembangan restoran
Pizza Hut
b. Mengkoordinasi mengenai standar prosedur dari restoran Pizza Hut
c. Memimpin perusahaan, menentukan struktur organisasi serta menetapkan peraturan
dan perizinan terhadap segala sesuatu yang menyangkut kegiatan perusahaan.
5.
Marketing
a. Membuat dan mempromosikan segala sesuatu produk yang terbaru di restoran Pizza
Hut ke media cetak, elektronik maupun website
b. Membuat survey penilaian untuk produk yang terbaru di restoran Pizza Hut
c. Membuat laporan setiap periode mengenai penjualan di restoran Pizza Hut
6.
Human Resource Development (HRD)
a. Membuat laporan mengenai perekrutan karyawan baru di restoran Pizza Hut
b. Menampung masukan dari karyawan dan memberikan solusinya
c. Mengelola data laporan hasil penilaian kinerja pegawai di restoran Pizza Hut
d. Mengelola data laporan hasil nilai kedisplinan pegawai di restoran Pizza Hut
7.
Finance
a. Membuat laporan keuangan mengenai segala sesuatu kebutuhan operasional
b. Membuat laporan gaji untuk karyawan Pizza Hut
8.
IT (Information Technology)
a. Membuat program aplikasi untuk system yang diterapkan di restoran Pizza Hut
b. Mekoordinasi dan menghandle segala troubleshooting di restoran Pizza Hut
9.
District Manager
a. Mengontrol dan mengelola data pegawai
b. Menganalisis kebutuhan pegawai dalam operational di masing – masing restoran
10. Area Manager
a. Menganalisis data pegawai yang berprestasi
b. Mengelola data hasil laporan penilaian kinerja pegawai di restoran Pizza Hut
11. Restoran Manager
a. Mengatur dan mengontrol segala sesuatu yang ada di restoran, mulai dari membuat
struktur organisasi restoran dan memprediksi sales
b. Menyusun rencana untuk penilaian e – CER dan CMS yang tinggi
c. Membuat budget restoran, Part Timer dan kebutuhan operasional
d. Mengatur tim operational (FOH, BOH, OT dan Delivery)
e. Membuat laporan penilaian kinerja pegawai setiap tahun
12. Asisten Restoran Manager
a. Melaporkan data harian sales juga kebutuhan untuk operasional kepada Area
Manager
b. Membantu Restoran Manager untuk mengontrol tim operasional
c. Membuat cost control (pengeluaran perusahaan)
13. Shift Leader
a. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan (receiving sheet, paid out harian,
pemakaian air, telepon dan listrik)
b. Mengorder barang ke supplier juga membantu tim management yaitu Restoran
Manager dan Asisten Manager
c. Membuat laporan kedisiplinan pegawai
14. Crew Trainer
a. Mengatur dan mengontrol tim operasional di restoran Pizza Hut
b. Memonitoring kebutuhan operasional
c. Memberikan training kepada pegawai baru
15. Crew II
a. Membantu crew trainer untuk memberikan pelatihan kerja kepada pegawai baru
b. Memonitoring kebutuhan operasional
c. Memberikan kontribusi kebutuhan operasional
16. Crew I
a. Memonitoring kebutuhan operasional
b. Menjaga restoran tetap bersih dan rapi
17. Karyawan Kontrak
a. Memonitoring kebutuhan operasional
b. Menjaga restoran tetap bersih dan rapi
18. Part Timer
a. Menjaga restoran tetap bersih dan rapi
b. Membantu tim operasional
I.VII. FUNGSIONAL STRATEGI
STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia memiliki tanggung jawab yang luar biasa besar di seluruh tingkatan
bisnis dan Perseroan tanpa pengecualian karena memperlakukan semua karyawan sebagai
aset penting yang menempati peran strategis dalam keberhasilan menjalankan operasi.
Kebijakan SDM di PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) bertujuan untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan
keterampilan
individu,
yang
pada
gilirannya
berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Setiap karyawan mempraktikkan
nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang juga berlaku dalam
menjalankan bisnis dan operasi.
Profil Karyawan
Per tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mengelola total 8.592 karyawan, yang terdiri dari
1 orang asing, 6.536 karyawan tetap dan 2.055 karyawan kontrak. Tabel-tabel berikut
menunjukkan perkembangan profil karyawan Perseroan yang mencakup periode tiga tahun.
Dalam mempertahankan produktivitas dan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusianya secara keseluruhan, Perseroan mempekerjakan orang-orang yang memiliki
beragam keterampilan yang dapat secara efisien menangani berbagai tugas dan fungsi.
Tugas masing-masing personil dapat dicontoh satu sama lain untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis dan operasional dapat berlanjut tanpa gangguan jika karyawan tidak ada atau
tidak mampu.
Pada tahun 2005, karyawan Perseroan membentuk serikat pekerja, Serikat Pekerja
Mandiri PT Sarimelati Kencana berdasarkan Tanda Bukti Pencatatan No. 407/V/P/IV/2005
tanggal 7 April 2005, yang dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Jakarta Selatan pada tanggal yang sama. Serikat pekerja tercatat di
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan berdasarkan Surat No. 1661/1.828 tanggal 8 April pada tahun yang sama. Perseroan tidak memiliki Perjanjian Kerja
Bersama dengan serikat pekerja.
Remunerasi dan Kesejahteraan
Karyawan Secara umum, remunerasi karyawan Perseroan mengikuti aturan yang ada yang
ditetapkan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan khususnya, persyaratan upah
minimum provinsi masing-masing berdasarkan Keputusan Upah Minimum Provinsi yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah terkait.
Perseroan secara berkala mengkaji paket remunerasi dengan mempertimbangkan
berbagai masukan dari manajemen dan Direksi. Selain itu, Perseroan mengevaluasi kinerja
individu sehubungan dengan prinsip dasar upah yang komparatif dan kompetitif diantara
kalangan industri.
Sejalan dengan Persyaratan dan Peraturan standar Kementerian Ketenagakerjaan yang
mengacu pada program dan fasilitas tunjangan bagi karyawan, Perseroan menawarkan
sejumlah tunjangan lain yang berkontribusi terhadap loyalitas dan dedikasi karyawan.
Sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang, Perseroan menyediakan layanan
kesehatan dan jaminan sosial bagi seluruh karyawan, khususnya BPJS Kesehatan dan dan
BPJS Ketenagakerjaan. Selain Tunjangan Hari Raya (THR) wajib, Perseroan memberikan
bonus dalam bentuk insentif berbasis kinerja untuk karyawan yang berprestasi dan perjalanan
ziarah keagamaan (Umroh atau Haji) bagi karyawan yang loyal dan berprestasi yang telah
bekerja
minimal
sepuluh
(10)
tahun.
Perseroan
juga
memberikan
sumbangan
tambahan/sukarela kepada karyawan yang terkena dampak bencana alam (mis. banjir)
dengan memberikan kotak P3K dan obat-obatan, makanan, minuman, pakaian, dan barangbarang mendasar lainnya yang berguna. Jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat
(seperti gempa bumi), tim Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Perseroan juga
memberikan bantuan dan pertolongan.
Selain cuti tahunan, Perseroan memberikan program rekreasi komunal kepada karyawan
melalui acara gathering dan outing grup. Tunjangan karyawan lainnya termasuk tunjangan
lembur, kehamilan, pernikahan, makanan (dalam bentuk barang), posisi struktural dan
belasungkawa, yang dimaksudkan bagi keluarga karyawan yang meninggal dunia.
Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia
Walaupun Perseroan menerapkan kebijakan komprehensif terhadap kesetaraan peluang
dalam memilih individu berdasarkan kecakapan dan kemampuan yang relevan tanpa
memandang keyakinan, jenis kelamin, usia atau disabilitas, namun program pengembangan
SDM-nya berkomitmen untuk melakukan proses perekrutan yang ketat dimana hanya
pelamar yang memenuhi syarat lah yang dapat melewati sistem seleksi berjenjang.
Pada akhir setiap tahun, setiap unit kerja Perseroan menyiapkan program tenaga kerja,
yang kemudian diserahkan dan diusulkan kepada direktur divisi terkait melalui departemen
SDM. Evaluasi rencana rekrutmen terjadi pada setiap akhir tahun fiskal. Perencanaan tenaga
kerja setiap divisi membentuk dasar rekrutmen. Proses seleksi berjenjang melibatkan
serangkaian tes kompetensi dan psikologis.
Semua karyawan yang baru diterima Perseroan mengikuti program orientasi dua minggu
yang dimulai dengan perkenalan dengan rekan-rekan kerja di unit kerja, departemen, divisi,
dan antar divisi. Orientasi juga membiasakan karyawan baru dengan alat kerja, perangkat
komunikasi, dan Prosedur Operasional Standar (SOP) yang relevan dengan posisi mereka.
Sistem evaluasi kinerja karyawan menggunakan Key Performance Indicators (KPI) yang
dibuat sesuai dengan tujuan dan sasaran masing-masing unit kerja. Periode evaluasi kinerja
berlangsung selama dua bulan yang diselenggarakan dari Oktober hingga November setiap
tahun dan dilaksanakan oleh atasan pada satu (1) atau dua (2) level di atas karyawan yang
dievaluasi.
Implementasi program pengembangan SDM yang ditandai dengan pendidikan dan
pelatihan yang komprehensif menargetkan peningkatan kompetensi personil secara terus
menerus, seperti produktivitas dan kualitas, pengembangan keterampilan, kepemimpinan,
dan profesionalisme.
Jalur karier Perseroan terbagi menjadi dua (2) kategori: promosi Operasi atau promosi
Pusat Dukungan Restoran (“RSC”).
Jalur karier di Operasi atau Pusat Dukungan Restoran dimulai dari tingkat staf hingga
penyelia. Penyelia yang menunjukkan potensi dan memenuhi syarat untuk promosi lebih
lanjut dapat melamar posisi manajerial. General Manager dipilih dari sekumpulan manajer luar
biasa, sementara Direktur ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Promosi dalam RSC bergantung pada kompetensi, kualitas kinerja dan lama bekerja atau
loyalitas karyawan. Berbeda dengan RSC, promosi dalam operasi berbeda sesuai dengan
seperangkat kriteria wajib berdasarkan pendidikan, masa kerja dan skor penilaian. Kandidat
untuk promosi juga harus lulus wawancara, serta tes psikologi dan tes tertulis.
Pelatihan karyawan, yang berfokus pada keterampilan yang diperlukan yang relevan
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit, terbagi dalam dua kategori khusus:
keterampilan teknis dan soft skills.
Pelatihan teknis mengacu langsung pada kegiatan yang terkait pekerjaan sehari-hari.
Sebagai contoh, Perseroan menyediakan modul dan sesi pelatihan untuk calon manajer
restoran sebelum mengawasi gerai. Modul ini, yang berlaku sama untuk semua gerai Pizza
Hut di seluruh dunia, berfungsi sebagai persyaratan wajib bagi karyawan potensial yang
mengincar posisi manajer restoran. Pelatihan serupa berlaku untuk posisi lain, seperti asisten
manajer restoran dan manajer area. YUM!, sebagai pemilik waralaba di Indonesia,
menyediakan modul pelatihan teknis.
Pelatihan soft skill, yang mencakup aspek kerja nonteknis, mengacu pada kualitas tak
berwujud namun penting yang memungkinkan karyawan bekerja dan berinteraksi secara
efektif dan efisien. Budaya perusahaan, yang sangat menekankan komunikasi, kemampuan
beradaptasi, pemecahan masalah, kerja tim, dan kepemimpinan, berfungsi sebagai modul
wajib untuk manajemen restoran.
Baik departemen SDM maupun divisi pelatihan unit kerja bekerja secara berdampingan
guna memastikan semua karyawan di gerai di seluruh Indonesia mematuhi kemampuan dan
keterampilan yang terstandarisasi dan setara. Penyelia unit bertanggung jawab untuk
meminta staf mereka masing-masing untuk hadir dalam program pelatihan terjadwal dan
mengevaluasi pelatihan tersebut.
Sistem Informasi SDM
Pizza Hut menerapkan sistem informasi yang dapat menunjang daya saing, diantaranya
dengan menggunakan sistem Point of Scale (POS) dan operasi toko secara online
(www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata
untuk menjangkau konsumen yang berada di seluruh Indonesia, yang sesuai dengan
slogannya yaitu “to be wherever our customer are”. Dan pada akhirnya tentu saja dapat
meningkatkan penerimaan perusahaan. Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut
adalah:
1. Operating Support System
Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk keperluan
internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
 Transaction Processing System (TPS)
2. Management Support System
Merupakan sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu produk
informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.
 Management Information System (MIS)
 Decision Support System (DSS)
STRATEGI PEMASARAN
PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) menentukan strategi pemasaran terukur yang
bertujuan meningkatkan brand awareness dan penjualan pada skala nasional dan lokal.
Kampanye pemasaran, yang terutama melibatkan promosi merek inti di media massa, akan
didukung oleh kegiatan toko pada skala lokal. Selain meningkatkan brand awareness melalui
saluran media massa, Perseroan mengintensifkan kehadirannya di media sosial sebagai alat
untuk mendorong loyalitas merek diantara pelanggan yang ada dan menarik calon pelanggan
baru.
Kampanye ini berfokus pada program pemasaran konsumen yang secara berkala
dikembangkan oleh Perseroan, seperti berbagai produk yang sesuai untuk berbagai
kesempatan dan musim sepanjang tahun.
PHR dan PHD memiliki divisi pemasaran terpisah yang bertanggung jawab atas
pengembangan dan keberhasilan strategi pemasaran masing-masing. Kedua divisi tersebut
secara berkala melakukan survei dan penelitian tentang pelanggan, memantau kondisi pasar
dan mengumpulkan data pesaing sambil menerapkan strategi pemasaran dan menyesuaikan
perubahan yang diperlukan. Kedua divisi ini selanjutnya akan mengembangkan Customer
Relationship Management dan program loyalitas lainnya sambil mengeksplorasi saluran
penjualan lainnya, termasuk mengoptimalkan kemitraan dengan agregator makanan online
pihak ketiga.
Strategi Analisis Pasar
Segmenting
 Berdasarkan demografis usia, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah kalangan usia
remaja hingga usia lanjut.
 Berdasarkan demografi pendapatan, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah orang
yang berpendapatan menengah ke atas.
 Berdasarkan demografis kelas sosial, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah kalangan
menengah sampai menengah atas. Hal ini dapat dibuktikan dari visi Pizza Hut, yaitu untuk
menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia.
Targeting
Dari segmentasi yang ada, yang menjadi targeting dari Pizza Hut adalah anak remaja di
kalangan ekonomi menengah ke atas dan keluarga yang menyukai pergi makan di luar
bersama, baik keluarga yang memiliki anak-anak maupun remaja dan para sahabatnya.
Positioning
“Good friends great pizza”. Dari statement tersebut dapat diartikan bahwa PT Sarimelati
Kencana (Pizza Hut Indonesia) ingin memposisikan perusahaannya sebagai salah satu
restoran yang menjadi tempat untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga,
sahabat, dan rekan kerja dengan menyajikan produk berupa pizza yang berbeda dengan
produk pizza lainnya.
STRATEGI KEUANGAN
PT Sarimelati Kencana sebagai pemegang Pizza Hut di Indonesia dan mendapatkan laba
bersih sebesar Rp 6 Miliar pada kuartal I-2020. Capaian itu turun sekitar 85% dibandingkan
periode yang sama pada tahun lalu, yaitu sebesar Rp 40,2 Miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 31 Maret 2020, penjualan Pizza Hut
sebenarnya naik sebesar 6%, yaitu menjadi Rp 955 Miliar. Penjualan makanan masih menjadi
penopang utama, yaitu sebesar Rp 886 Miliar atau sebesar 93% dari porsi penujualan.
Penjualan makanan tersebut meningkat 9%.
Berbeda, penjualan minimum turun 45% dari Rp 110 Miliar menjadi Rp 76 Miliar. Selain itu,
potongan penjualan atau diskon juga meningkat 2,5 kali lipat dari Rp 1,91 Miliar menjadi Rp
6,7 Miliar.
Kenaikan penjualan Pizza Hut tidak mampu mengimbangi kenaikan beban yang lebih
tinggi. Kenaikan terjadi pada pos gaji dan kesejahteraan karyawan, penyusutan, hingga biaya
listrik, air, dan gas.
Hal tersebut membuat laba operasional turun 75% menjadi Rp 14 Miliar. Alhasil, laba bersih
Pizza Hut turun signifikan menjadi Rp 6 Miliar, sehingga laba per saham dasar (Price Earning
Ratio/PER) turun menjadi Rp 2 per lembar dari Rp 13 per lembar.
Sementara, posisi asset Pizza Hut naik dari Rp 2,1 Triliun menjadi Rp 2,3 Triliun per 31
Maret 2020. Kenaikan asset disebabkan munculnya asset hak guna.
Pizza Hut juga memperbesar posisi kas dari Rp 110 Miliar menjadi Rp 216 Miliar. Namun,
uang muka pemasok turun dari Rp 191 Miliar menjadi Rp 60 Miliar.
Liabilitas Pizza Hut naik dari 32% menjadi Rp 1,02 Triliun. Kenaikan disebabkan penarikan
utang jangka pendek sebesar Rp 118 Miliar dan liabilitas atas kontrak sebesar Rp 97 Miliar.
Sebelumnya, juru bicara Pizza Hut mengatakan, perseroan masih menjalankan kegiatan
usaha dengan keuangan yang sehat. Dia menegaskan, Pizza Hut di Indonesia tidak terkait
NPC International, pemegang waralaba di Amerika Serikat yang mengajukan bangkrut
BAB II
ANALISA LINGKUNGAN
II.I.
LINGKUNGAN MAKRO
 Ekonomi
 Faktor ekonomi adalah semua yang berkaitan dengan perekonomian suatu negara
seperti perubahan tingkat inflasi, nilai tukar mata uang asing, tingkat bunga, produk
domestik bruto, dan tahapan siklus ekonomi saat ini. Faktor-faktor ini, dan dampaknya
terhadap permintaan agregat, investasi agregat, dan iklim bisnis, secara umum,
berpotensi membuat perusahaan sangat menguntungkan, atau sangat mungkin
mengalami kerugian.
 Faktor-faktor signifikan dari aliran keluar modal dan menurunnya ekspor berperanan
besar
dalam
perlambatan pertumbuhan.
Sektor
ekspor juga mengerem
laju
perekonomian akibat penurunan harga batubara dan minyak sawit menyebabkan
kenaikan dalam hal biaya bahan baku.
 Sosial
 Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan Secara umum, remunerasi karyawan
Perseroan mengikuti aturan yang ada yang ditetapkan dalam UU Ketenagakerjaan No.
13/2003 dan khususnya,
persyaratan upah minimum provinsi masing-masing
berdasarkan Keputusan Upah Minimum Provinsi yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah terkait.
 Perseroan secara berkala mengkaji paket remunerasi dengan mempertimbangkan
berbagai masukan dari manajemen dan Direksi. Selain itu, Perseroan mengevaluasi
kinerja individu sehubungan dengan prinsip dasar upah yang komparatif dan kompetitif
diantara kalangan industri. Sejalan dengan Persyaratan dan Peraturan standar
Kementerian Ketenagakerjaan yang mengacu pada program dan fasilitas tunjangan bagi
karyawan, perseroan menawarkan sejumlah tunjangan lain yang berkontribusi terhadap
loyalitas dan dedikasi karyawan. Sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang.
 Perseroan menyediakan layanan kesehatan dan jaminan sosial bagi seluruh karyawan,
khususnya BPJS Kesehatan dan dan BPJS Ketenagakerjaan. Selain Tunjangan Hari
Raya (THR) wajib.
 Perseroan memberikan bonus dalam bentuk insentif berbasis kinerja untuk karyawan
yang berprestasi dan perjalanan ziarah keagamaan (Umroh atau Haji) bagi karyawan
yang loyal dan berprestasi yang telah bekerja minimal sepuluh (10) tahun.
 Perseroan juga memberikan sumbangan tambahan/sukarela kepada karyawan yang
terkena dampak bencana alam (mis. banjir) dengan memberikan kotak P3K dan obat-
obatan, makanan, minuman, pakaian, dan barang-barang mendasar lainnya yang
berguna. Jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat (seperti gempa bumi), tim
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Perseroan juga memberikan bantuan dan
pertolongan. Selain cuti tahunan, Perseroan memberikan program rekreasi komunal
kepada karyawan melalui acara gathering dan outing grup.
 Tunjangan karyawan lainnya termasuk tunjangan lembur, kehamilan, pernikahan,
makanan (dalam bentuk barang), posisi struktural dan belasungkawa, yang dimaksudkan
bagi keluarga karyawan yang meninggal dunia
 Politik
Kekuatan politik dari lingkungan pemasaran berpotensi mempengaruhi keputusan dan
strategi pemasaran Pizza Hut. Pizza Hut membuat lingkungan pemasarannya di Indonesia
dengan mengikuti regulasi dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, faktorfaktor seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan dan perpajakan yang berlaku di organisasi
yang diikuti oleh Pizza Hut.
Seperti yang kita ketahui, Pizza Hut Indonesia adalah perusahaan publik dan mereka
terikat oleh Undang-Undang untuk memungut 10% biaya layanan atas layanan meja,
seperti yang dilakukan oleh semua restoran makanan.
 Teknologi
 Akses terhadap Informasi Perseroan mengakui pentingnya pengungkapan informasi
sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai perusahaan publik. Hal ini juga
memenuhi prinsip transparansi yang harus diungkap kepada masyarakat umum,
pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, perseroan
mempermudah pengaksesan data dan informasi tentang kegiatannya kepada
masyarakat umum, investor, pelaku pasar, pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya.
 Data resmi Perseroan dapat diakses melalui www.sarimelatikencana.co.id, menyediakan
pemutakhiran tentang perubahan dalam struktur manajemen (jika ada), tindak nyata
korporasi dan berita-berita terkait lainnya, yang disajikan dalam bentuk siaran pers,
laporan keuangan, dan laporan tahunan.
II.II. LINGKUNGAN INDUSTRI
 Entry Barrier
Diperlukan modal yang besar untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia untuk mampu
bersaing dengan competitor lainnya. Contoh: Memerlukan modal untuk membuka berbagai
cabang di Indonesia.
 Buyers
Pembeli yang menikmati makanan ini dapat berasal dari berbagai kalangan baik atas,
menengah, maupun bawah.
 Supplier
Pemasok makanan ini merupakan PT sari melati Kencana yang melakukan pemasokan
bahan baku dalam pembuatan makanan pizza seperti tepung, ikan tuna, sosis, dll.
 Product Substitute
Product substitusi dari makanan ini hanya berada dibeberapa kota besar, seperti Jakarta
dan bandung yang memiliki competitor, seperti domino pizza dan papa jhon pizza.
Sedangkan dibeberapa kota kecil seperti jambi belum memiliki product substitusi.
 Competitive and New Entrants
Usaha ini hanya memiliki beberapa competitor seperti domino pizza. Usaha ini pun juga
telah mendominasi di berbagai daerah di Indonesia sehingga dalam memperkenalkan
produknya menjadi lebih mudah dan efisien karena brand yang telah melekat di setiap
orang.
II.III. LINGKUNGAN OPERASI
 Competitor
Munculnya competitior baru yang memberikan diskon atau pemotongan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan Pizza Hut. Contoh: Domino pizza yang memberikan bonus
pizza ukuran small jika membeli pizza dengan ukuran big.
 Supplier
Pemasok dari makanan pizza hut ini merupakan PT Sarimelati Kencana yang memberikan
masokan bahan baku pembuatan pizza ke seleuruh gerai di Indonesia.
II.IV. PIZZA HUT PORTER’S FIVE FORCES ANALYSIS
Bagian ini menganalisis Pizza Hut menggunakan masing-masing dari lima kekuatan model
Porter.
Threat of New Entrants
Skala ekonomi cukup sulit dicapai dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi. Hal ini
memudahkan mereka yang memproduksi kapasitansi besar untuk mendapatkan keuntungan
biaya. Itu juga membuat produksi lebih mahal bagi pendatang baru. Ini membuat ancaman
pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah. Diferensiasi produk kuat dalam industri,
di mana perusahaan dalam industri menjual produk yang dibedakan dan bukan produk
standar. Pelanggan juga mencari produk yang berbeda. Ada penekanan kuat pada periklanan
dan layanan pelanggan juga. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi
kekuatan lemah dalam industri ini.
Kebutuhan modal dalam industri ini tinggi, sehingga menyulitkan pendatang baru untuk
mendirikan bisnis karena pengeluaran yang tinggi perlu dikeluarkan. Belanja modal juga tinggi
karena biaya Penelitian dan Pengembangan yang tinggi. Semua faktor ini membuat ancaman
pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri ini. Akses ke jaringan
distribusi mudah bagi pendatang baru, yang dengan mudah dapat mengatur saluran distribusi
mereka dan masuk ke bisnis. Dengan hanya sedikit gerai ritel yang menjual jenis produk
tersebut, mudah bagi setiap pendatang baru untuk mendapatkan produknya di rak.
Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang kuat dalam
industri ini. Kebijakan pemerintah dalam industri membutuhkan perizinan yang ketat dan
persyaratan hukum yang harus dipenuhi sebelum perusahaan dapat mulai menjual. Hal ini
menyulitkan pendatang baru untuk bergabung dalam industri, oleh karena itu ancaman
pendatang baru menjadi kekuatan yang lemah. Pizza Hut dapat memanfaatkan skala ekonomi
yang dimilikinya dalam industri, melawan pendatang baru melalui keunggulan biaya. Pizza
Hut dapat fokus pada inovasi untuk membedakan produknya dari pendatang baru. Ini dapat
digunakan untuk pemasaran untuk membangun identifikasi merek yang kuat. Ini akan
membantunya mempertahankan pelanggannya daripada kehilangan mereka ke pendatang
baru.
Bargaining Power of Suppliers
Jumlah pemasok di industri tempat Pizza Hut beroperasi lebih banyak dibandingkan dengan
pembelinya. Artinya pemasok kurang memiliki kendali atas harga dan ini membuat daya tawar
pemasok menjadi kekuatan yang lemah. Produk yang disediakan pemasok ini cukup standar,
tidak terlalu terdiferensiasi, dan memiliki biaya peralihan yang rendah. Hal ini memudahkan
pembeli seperti Pizza Hut untuk berpindah pemasok. Hal ini membuat daya tawar pemasok
menjadi kekuatan yang lebih lemah. Pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam
industri ini. Artinya, tidak ada pengganti lain untuk produk selain yang disediakan oleh
pemasok. Hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam
industri.
Pemasok tidak memberikan ancaman yang dapat dipercaya untuk integrasi ke depan ke
dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi. Hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi
kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Industri tempat Pizza Hut beroperasi merupakan
pelanggan penting bagi pemasoknya. Artinya, keuntungan industri terkait erat dengan
pemasok. Oleh karena itu, para pemasok ini harus memberikan harga yang wajar. Hal ini
membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Pizza
Hut dapat membeli bahan baku dari pemasoknya dengan biaya rendah. Jika biaya atau
produk tidak sesuai untuk Pizza Hut, maka dapat mengalihkan pemasoknya karena biaya
peralihan rendah. Ini dapat memiliki banyak pemasok dalam rantai pasokannya. Misalnya,
Pizza Hut dapat memiliki pemasok berbeda untuk lokasi geografis yang berbeda. Dengan
cara ini dapat memastikan efisiensi dalam rantai pasokannya. Karena industri ini merupakan
pelanggan penting bagi pemasoknya, Pizza Hut dapat memperoleh manfaat dari
mengembangkan hubungan dekat dengan pemasoknya yang menguntungkan keduanya.
Bargaining Power of Buyers
Jumlah pemasok dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi jauh lebih banyak daripada
jumlah perusahaan yang memproduksi produk. Ini berarti bahwa pembeli memiliki beberapa
perusahaan untuk dipilih, dan oleh karena itu, tidak memiliki banyak kendali atas harga. Hal
ini membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri.
Diferensiasi produk dalam industri ini tinggi, yang berarti pembeli tidak dapat menemukan
perusahaan alternatif yang memproduksi produk tertentu. Kesulitan dalam peralihan ini
membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri. Pendapatan
pembeli dalam industri ini rendah. Artinya ada tekanan untuk membeli dengan harga murah
sehingga pembeli lebih sensitif terhadap harga. Hal ini membuat daya beli pembeli menjadi
kekuatan yang lebih lemah di dalam industri.
Kualitas produk penting bagi pembeli, dan pembeli ini sering melakukan pembelian.
Artinya, pembeli di industri ini kurang sensitif terhadap harga. Hal ini membuat daya tawar
pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Tidak ada ancaman yang
signifikan bagi pembeli untuk berintegrasi ke belakang. Hal ini membuat ancaman tawarmenawar pembeli menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Pizza Hut dapat fokus
pada inovasi dan diferensiasi untuk menarik lebih banyak pembeli. Diferensiasi produk dan
kualitas produk penting bagi pembeli dalam industri ini, dan Pizza Hut dapat menarik banyak
pelanggan dengan berfokus pada hal ini. Pizza Hut perlu membangun basis pelanggan yang
besar, karena daya tawar pembeli lemah. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya pemasaran
yang bertujuan untuk membangun loyalitas merek. Pizza Hut dapat memanfaatkan skala
ekonominya untuk mengembangkan keunggulan biaya dan menjual dengan harga rendah
kepada pembeli industri yang berpenghasilan rendah. Dengan cara ini akan dapat menarik
banyak pembeli.
Threat of Subtiture Products or Services
Hanya ada sangat sedikit produk pengganti yang tersedia untuk produk yang diproduksi di
industri tempat Pizza Hut beroperasi. Pengganti yang sangat sedikit yang tersedia juga
diproduksi oleh industri berpenghasilan rendah. Ini berarti bahwa tidak ada batas atas laba
maksimum yang dapat diperoleh perusahaan dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi.
Semua faktor ini membuat ancaman produk substitusi menjadi kekuatan yang lebih lemah
dalam industri. Sangat sedikit pengganti yang tersedia berkualitas tinggi tetapi jauh lebih
mahal. Relatif, perusahaan yang berproduksi dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi
menjual dengan harga lebih rendah daripada pengganti, dengan kualitas yang memadai.
Artinya, pembeli cenderung tidak beralih ke produk pengganti. Artinya ancaman produk
substitusi lemah di dalam industri.
Rivalry Among Existing Firms
Jumlah pesaing dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi sangat sedikit. Sebagian besar
juga berukuran besar. Artinya, perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak akan
bergerak tanpa diketahui. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada
menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Sangat sedikit pesaing yang memiliki
pangsa pasar yang besar. Ini berarti mereka akan terlibat dalam tindakan kompetitif untuk
mendapatkan posisi dan menjadi pemimpin pasar. Hal ini membuat persaingan di antara
perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri.
Industri di mana Pizza Hut berkembang setiap tahun dan diperkirakan akan terus
melakukan ini selama beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan Industri yang positif berarti
bahwa pesaing cenderung tidak terlibat dalam tindakan lengkap karena mereka tidak perlu
merebut pangsa pasar satu sama lain. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan
yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Biaya tetap tinggi dalam
industri tempat Pizza Hut beroperasi. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan dalam industri
tersebut mendorong ke kapasitas penuh. Ini juga berarti perusahaan-perusahaan ini
menurunkan harga mereka ketika permintaan mengendur. Hal ini membuat persaingan di
antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri.
Produk yang dihasilkan dalam industri tempat Pizza Hut beroperasi sangat berbeda.
Akibatnya, sulit bagi perusahaan yang bersaing untuk memenangkan pelanggan satu sama
lain karena masing-masing produk mereka unik. Hal ini membuat persaingan di antara
perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah di dalam industri. Produksi produk
dalam industri membutuhkan peningkatan kapasitas dengan peningkatan yang besar. Hal ini
membuat industri rentan terhadap gangguan keseimbangan penawaran-permintaan, yang
sering kali menyebabkan produksi berlebih. Kelebihan produksi berarti perusahaan harus
menurunkan harga untuk memastikan produknya laku. Hal ini membuat persaingan di antara
perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam industri.
Hambatan keluar dalam industri sangat tinggi karena tingginya investasi yang dibutuhkan
dalam modal dan aset untuk beroperasi. Hambatan keluar juga tinggi karena peraturan dan
batasan pemerintah. Hal ini membuat perusahaan dalam industri enggan meninggalkan
bisnis, dan ini terus berproduksi bahkan dengan keuntungan rendah. Hal ini membuat
persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat di dalam
industri. Strategi perusahaan dalam industri ini beragam, yang berarti mereka unik satu sama
lain dalam hal strategi. Hal ini menyebabkan mereka berhadapan satu sama lain tentang
strategi. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang
kuat di dalam industri.
Pizza Hut perlu fokus pada diferensiasi produknya agar tindakan kompetitor tidak terlalu
berpengaruh pada pelanggannya yang mencari produk uniknya.Seiring pertumbuhan industri,
Pizza Hut dapat fokus pada pelanggan baru daripada memenangkan pelanggan dari
perusahaan yang sudah ada. Pizza Hut dapat melakukan riset pasar untuk memahami situasi
permintaan-penawaran dalam industri dan mencegah produksi berlebih.
BAB III
SWOT ANALYSIS
III.I. STRENGTH
Kekuatan
Merk Pizza
dikenal luas
masyarakat
Indonesia dan
merupakan
produk asli
Indonesia
Memiliki sosial
Responsibilities
yang baik
terdapat
dihampir
seluruh
Indonesia
Supplier
merupakan
tempat dimana
untuk membeli
bahan yang
diproduksi
Sebagai
Inovator
Kecepatan,
Ketetepan,
serta
kehandalan
penyampaian
jasa membuat
kepuasan
kepada
konsumen
Pelayanan
yang sopan
dan sabar
membuat
konsumen
puas
Kepopuleran
Merk yang
tinggi
Asumsi makan
Pizza hanya di
Pizza Hut
Kebersihan,
Kerapihan, dan
kenyamanan
ruang
Bobot
Sangat
Jelek
(1,00)
0,25

Jelek
(2,00)
Baik
(3,00)
Sangat
Baik
(4,00)
Besar x
Bobot
0,25
0,05

0,15
0,1

0,3
0,05

0,15
0,1

0,3
0,05

0,15
0,15

0,15
0,1

0,3
0,11

0,33
Realitas
Konsumen
Jumlah

0,05
0,15
1
2,23
III.II. WEAKNESS
Kelemahan
Inovasi dan
ekspansi yang
lambat dalam
mengatasi
pesaing dan
memenuhi
keinginan pasar
Pizza hanya
berbasis pada
kategori
makanan dan
pasta saja dan
belum
bertambah ke
sektor lain
Promosi dan
beriklan masih
dirasa kurang
Rasa Pizza
tidak semua
suka
Masyarakat
kurang
mengenal Pizza
Asumsi
konsumen
terhadap Pizza
yang dirasa
makanan aneh
oleh
masyarakat
Indonesia
Pizza dan
Pasta kurang
diminati karena
lidah orang
Indonesia beda
rasa dengan
orang Eropa
Industri dengan
Intensitas
persaingan
yang tinggi
adalah Industri
Telekomunikasi
Bobot
Sangat
Jelek
(1,00)
Jelek
(2,00)
Baik
(3,00)
Sangat
Baik
(4,00)
Besar x
Bobot
0,11

0,33
0,12

0,36

0,2

0,06
0,8
0,18
0,09

0,18
0,1

0,2
0,13

0,39
0,06

0,18
Memiliki
Change yang
sama atau
bahkan lebih
rendah untuk
dipilih
konsumen
Ekspansi dalam
memenuhi
keinginan pasar
yang lambat
Jumlah
0,06

0,18
0,07

0,21
1
3,01
III.III. OPPORTUNITY
Peluang
Meningkatnya
gaya hidup
beberapa
konsumen akan
makan
Pendistribusian
produk yang
mudah ke
berbagai
daerah karena
luasnya
jaringan
Kerjasama
dengan
berbagai pihak
Pengembangan
produk baru
jenis makanan
Pertumbuhan
iklan di Internet
karena
penggunaan
Internet telah
meningkat
Brand
Awareness
yang cukup
tinggi
Mengeluarkan
jenis produk
baru yang lebih
berkualitas dan
dapat bersaing
dengan produk
lainnya dengan
mengeluarkan
Bobot
Sangat
Jelek
(1,00)
Jelek
(2,00)
Baik
(3,00)
Sangat
Baik(4,00)
Besar x
Bobot
0,14

0,42
0,15

0,45

0,08
0,05

0,32
0,15
0,11

0,44
0,13

0,52
0,05

0,15
inovasi –
inovasi baru
Memastikan
bahwa dapat
meraih pangsa
pasar yang
lebih besar di
Indonesia di
masa
mendatang
Sebagian besar
rakyat
Indonesia
menyukai Pizza
Variazi
makanan Pizza
mulai terus
berkembang
Jumlah
0,07

0,21
0,1

0,3
0,12

0,36
3,32
III.IV. THREATS
Ancaman
Banyak
konsumen
yang mulai
meninggalkan
minuman
berkarbonas
Semakin
banyak
kompetitor
langsung
Tingginya
harga bahan
mentah
Kesulitan
mengatur
seluruh anak
perusahaan
se Indonesia
Kekolotan
masyarakat
untuk enggan
mencicipi
masakan
Eropa (Pizza)
Semakin
banyaknya
restaurant
makanan
Bobot
Sangat
Jelek
(1,00)
Jelek(2,00)
Baik
(3,00)
Sangat
Baik
(4,00)
Besar x
Bobot
0,1

0,2
0,1

0,2
0,15

0,15

0,09
0,18
0,17

0,17
0,08

0,08
yang mulai
berkembang
Masyarakat
Indonesia
terbiasa
makan nasi
Terjadi Inflasi
ketika
Keuangan
tidak Stabil
Perubahan
Selera
Konsumen
Lokasinya
kurang
Strategis
Jumlah
0,15

0,15
0,05

0,1
0,05

0,1
0,06

0,12
1
KORDINAT ANALYSIS INTERNAL
 Total Kekuatan – Total Kelemahan
2,23 – 3,01 = - 0,78
 Total Peluang – Total Ancaman
3,32 – 1,45 = 1,87
1,45
III.V. MATRIKS SWOT
OPORTUNITY
WEAKNESS
STRENGHTS
1,87
-0,78
THREATS
Menurut kelompok kami Pizza Hut (PT Sari Melati Kencana) sedang dalam tahap posisi yang
menandakan organisasi yang kuat tetapi sedang menghadapi tantangan yang besar. Pizza
Hut Keberada dalam kuadran WO (Weakness – Oportunity), dimana Pizza Hut dapat
membuat keunggulan pada kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan
menghindari kelemahan.
Pizza Hut sedang menggunakan Strategi Diversifikasi Konsentris. Dijalankan dengan
menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan
dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran
yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris ialah pertama bersaing
dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya. Kedua, adanya produk baru yang
terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada. Ketiga,
produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif. Terakhir, produk yang ada saat ini di
Pizza Hut berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk Memiliki tim manajemen
yang kuat.
Saat ini, Perusahaan kini memiliki utang US$ 903 juta dan telah melakukan pra-negosiasi
perjanjian restrukturisasi yang sekitar 90%-nya berasal dari pinjaman lien pertama dan 17%
dari pemberi pinjaman kedua.
Dari utang tersebut mengakibatkan penutupan sejumlah gerai yang diperparah olehg
penyebaran covid 19 di AS yang tak kunjung henti. NPC sendiri memiliki 1.225 lokasi Pizza
Hut dan 385 restoran Wendy's yang dikelola oleh 7.500 karyawan penuh waktu, sekitar 28.500
pekerja paruh waktu, dan beroperasi di 30 negara bagian dan Distrik Columbia. Perusahaan
sendiri ingin tetap menjaga gerainya terbuka dan membayar pekerjanya.
Hal ini ternyata memberi sentimen negatif bagi Pizza Hut di Indonesia. Saham PT
Sarimelati Kencana Tbk selaku pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia terpantau turun.
Melihat dari data perdagangan RTI yang terbaru, saham PT Sari Melati Kencana ditutup
negatif sebesar 6,88% ke level 745/saham. Penurunan tersebut sekaligus membuat saham
perusahaan otomatis terhenti perdagangannya atau auto reject.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.I. KESIMPULAN
Kakak beradik Frank dan Dan Carney mendirikan Pizza Hut di Kansas, AS pada tahun
1958. Sejak itu, Pizza Hut telah menjadi jaringan restoran dan waralaba internasional yang
terkenal dengan menu Italia-Amerika, termasuk pizza, pasta, dan berbagai hidangan serupa.
Sebagai jaringan pizza terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, Pizza Hut menjadi
perusahaan pizza pertama di dunia yang beroperasi di 100 negara yang mencakup lebih dari
16.700 gerai.
Format santap santai, nyaman dan bersih di Pizza Hut Restaurant menawarkan merek
pizza berkualitas dan beragam kuliner berbasis pasta yang terkenal dengan harga terjangkau.
Adonan pizza, dipanggang berdasarkan pesanan, keluar langsung dari oven dan dibawa ke
meja pengunjung. Selain pizza yang inovatif, pelanggan dapat memilih beragam menu a la
carte Pizza Hut yang secara berkala memperkenalkan dan menambah produk-produk baru.
Untuk pelanggan yang sensitif terhadap harga, Pizza Hut Indonesia menawarkan “Sensasi
Delight”, paket hidangan yang berisi berbagai pilihan pizza/pasta/ nasi, hidangan pembuka &
minuman. Dengan konsep “Berbagi Bersama”, Pizza Hut Restaurant terutama menargetkan
orang dewasa dan keluarga muda, khususnya mereka yang termasuk dalam Klasifikasi
Sosial-Ekonomi B- ke A.
PHD terus membangun citranya dan menjaga reputasinya untuk layanan pesan antar
makanan yang cepat dan andal melalui situs web, call center, aplikasi seluler, dan agregator
online makanan. Call center PHD 1-500-600 dan 1-500-008 telah beroperasi secara nasional
masing-masing selama 8 dan 6 tahun. Pada 2011, situs web PHD www.phd.co.id mulai
menerima pesanan online dan tiga tahun kemudian, aplikasi seluler PHD diluncurkan untuk
format Android dan iOS. Meskipun pada dasarnya menawarkan menu yang serupa dengan
PHR, konsep PHD memerlukan sedikit penyesuaian untuk memastikan konsistensi dengan
layanan pesan antar cepat. Menu PHD terdiri dari penawaran utama berikut:
 Paket makanan seperti Funt4stic Box, Big Box, Double Box, Jumbo Fiesta dan My Box;
 Pizza termasuk pizza tradisional dengan cheesy bites atau stuffed crust dengan lebih
dari 10 pilihan topping;
 Pilihan pasta termasuk spageti, fettuccine, fusilli, dan lasagna;
 Makanan ringan terdiri dari salad, sayap ayam, sup puff pastry dan lainnya;
 Makanan nasi dengan berbagai rasa dan topping; serta
 Makanan penutup seperti pannacotta dan pastry coklat, dan minuman termasuk
minuman gaya khas PHD
IV.II. SARAN
Pizza hut sebagai market leader harus selalu berinovasi dalam menjaga kualitas
pelayanannya. Sejauh ini sistem informasi yang digunakan sudah cukup memberikan
peningkatan kualitas layanan. Sim dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
operasional, memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan juga membangun sumber-sumber
informasi strategis.
Download