Uploaded by User71627

UNIT PENYEDIAAN AIR

advertisement
MAKALAH
UNIT PENYEDIAAN AIR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Utilitas Industri
Kelompok 1
Nama
:Desvi Jayanti
Nurry Hidayah
Hermansyah Siregar
Kelas
:Kimia Analisis III A
Dosen
:Dartini
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK ATI PADANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“UNIT PENYEDIAAN AIR” yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas Utilitas Industri.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurang – kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, aktual,
serta sumber yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun, sangat penulis harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah, serta
kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga semua amal baik dari semua pihak mendapat imbalan yang berlipat dari
ALLAH SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Padang, 29 Agustus 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia
karena diperlukan terus-menerus dalam kegiatan sehari-harinya untuk bertahan
hidup. Oleh karena itu, manusia memerlukan sumber air bersih yang diperoleh
dari air tanah dan air permukaan. Namun tidak semua air baku dapat digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan air minum, hanya air baku yang memenuhi
persyaratan kualitas air minum yang dapat digunakan untuk air minum
(Meidhitasari, 2007).
Bagi kehidupan makhluk, air bukanlah merupakan hal yang baru, karena tidak
satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung tanpa air. Oleh sebab itu air
dikatakan sebagai benda mutlak yang harus ada dalam kehidupan manusia. Tubuh
manusia mengandung 60%-70% air dari seluruh berat badan, air didaerah jaringan
lemak
terdapat
kira-kira
90%
(Soemirat,
2001).
Masyarakat
selalu
mempergunakan air untuk keperluan dalam kehidupan sehari-hari, air juga
digunakan untuk produksi pangan yang meliputi perairan irigasi, pertanian,
mengairi tanaman, kolam ikan dan untuk minum ternak. Banyaknya pemakaian
air tergantung kepada kegiatan yang dilakukan sehari-hari, rata-rata pemakaian air
di Indonesia 100 liter / orang / hari dengan perincian 5 liter untuk air minum, 5
liter untuk air masak, 15 liter untuk mencuci, 30 liter untuk mandi dan 45 liter
digunakan untuk jamban (Wardhana, 2001).
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting
yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik. Unit
pendukung proses antara lain unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air
sanitasi, air umpan boilerdan air untuk perkantoran dan perumahan), steam, listrik
dan pengadaan bahan bakar.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apa pengertian air ?
b. Apa pengertian utilitas?
c. Apa pengertian unit penyediaan air?
d. Dari mana sumber air yang diperlukan untuk lingkungan industri?
e. Apa saja parameter air yang diperlukan dalam unit penyediaan air?
f. Apa saja sifat-sifat air dan pengaruhnya dalam lingkungan industry?
g. Apa saja bahan kimia yang terdapat dalam air?
1.3
Tujuan
a. Untuk mengetahui unit penyediaan air dalam lingkungan industri.
b. Untuk mengetahui sumber air yang digunakan dalam industri
c. Untuk mengetahui parameter air yang digunakan dalam lingkungan
industri
d. Untuk mengetahui sifat-sifat air yang berpengaruh dalam lingkungan
industri
e. Untuk mengetahui bahan kimia yang terdapat dalam air
1.1
Manfaat
a. Dapat mengetahui kualitas air yang baik dalam industry
b. Dapat mengetahui ciri-ciri air yang tidak baik bagi industry
c. Memberikan wawasan kepada pembaca dan pengelola industry dalam unit
penyediaan air
d. Dapat mengetahui bahan kimia yang berbahaya yang terdapat air
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Air
2.1.1
Definisi Air
Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan air adalah semua
air yang terdapat pada, diatas ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, air laut yang berada didarat.
Air adalah salah satu diantara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk
sampai kepada manusia. Agar air yang masuk ketubuh manusia baik berupa
makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik
berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan
untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan
air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk
hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka
bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk
keperluan
hidup
sehari
-
hari,
untuk
keperluan
industri,
untuk
kebersihansanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius.
Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi
barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam
limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas,
sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
2.1.2
Karakteristik Air
Menurut Effendi (2003), air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh
senyawa kimia lain, karakter tersebut antara lain:
a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0oC (32oF) – 100oC,
air berwujud cair.
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga
air memiliki sifat
sebagai penyimpan panas yang sangat baik.
c. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan
adalah proses perubahan air menjadi uap air.
d.
Air merupakan pelarut yang baik.
e. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi.
f. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.
2.2 Unit pendukung proses( Utilitas)
2.2.1 Pengertian Utilitas
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting
yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik. Unit
pendukung proses antara lain: unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air
sanitasi, air umpan boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan), steam, listrik
dan pengadaan bahan bakar.
2.2.2
Utilitas Yang Dibutuhkan Dalam Perancangan Pabrik
Unit pendukung proses yang dibutuhkan pada prarancangan pabrik ini meliputi:
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
Berfungsi sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi
untuk air perkantoran dan air untuk perumahan. Proses pendinginan
digunakan di Cooling Tower.
2. Unit Penyediaan Steam
Digunakan untuk proses pemanasan di reaktor, kristalizer, evaporator dan
Heat Exchanger.
3. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Berfungsi menyediakan bahan bakar untuk Boiler dan Generator.
4. Unit Penyediaan Listrik
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses maupun
penerangan. Listrik diperoleh dari PLN dan Generator Set sebagai cadangan
apabila PLN mengalami gangguan.
5. Unit pengolahan limbah
Berfungsi untuk mengolah limbah pabrik baik yang berupa padat, cair
maupun gas.
6. Unit Penyediaan Udara Tekan
Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem
instrumentasi. Udara tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat
penyediaan udara tekan berupa kompresor dan tangki udara.
2.3 Unit Penyediaan Air
2.3.1
Unit Penyediaan Air
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan
air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat berpengaruh
dalam kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi
kebutuhan air didalam pabrik, dapat diambil dari air permukaan.
Pada umumnya air permukaan dapat diambil dari air sumur, air sungai, dan air
laut sebagai sumber untuk mendapatkan air. Dalam perancangan pabrik
Magnesium sulfat ini, sumber air baku yang digunakan berasal dari sungai.
Pertimbangan menggunakan air sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air
adalah :
1. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya
pengolahan relatif murah dibandingkan dengan proses pengolahan air laut
yang lebih rumit dan biaya pengolahannya yang lebih besar.
2. Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi jika
dibandingkan dengan air sumur, sehingga kendala kekurangan air dapat
dihindari.
3. Letak sungai berada tidak terlalu jauh dengan pabrik.
2.3.2 Sumber Air Yang Diperlukan Dalam Industri
Air yang diperlukan di lingkungan pabrik adalah untuk :
1. Air untuk proses
Hal-hal yang diperhatikan dalam air proses :
a. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak
b. Besi yang dapat menimbulkan korosi
c. Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya lapisan film yang
mengakibatkan terganggunya koefisien transfer panas serta menimbulkan
endapan.
2. Air pendingin
Pada umumnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan sebagai
media pendingin, yaitu:
a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang besar
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan tidak
terdekomposisi
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya
temperatur pendinginan
3. Air umpan boiler
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler
adalah :
a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi
Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam, gas-gas terlarut
seperti O2, CO2, H2S yang masuk kebadan air
b. Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,
yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Zat yang menyebabkan foaming dan Priming
Foaming adalah terbentuknya gelembung atau busa dipermukaan air dan
keluar bersama steam. Air yang diambil kembali dari proses pemanasan
bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik dan
anorganik dalam jumlah cukup besar. Efek pembusaan terjadi pada
alkalinitas tinggi. Priming adalah adanya tetes air dalam steam(buih dan
kabut) yang menurunkan efisiensi energi steam dan pada akhirnya
menghasilkan deposit kristal garam. Primingdapat disebabkan oleh
konstruksi boileryang kurang baik, kecepatan alir yang berlebihan atau
fluktuasi tiba-tiba dalam aliran.
4. Air sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan kantor dan rumah tangga
perusahaan, yaitu air minum, laboratorium, dan lain-lain. Air sanitasi yang
digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu :
a. Syarat fisik :

Suhu normal di bawah suhu udara luar

Warna jernih

Tidak berasa

Tidak berbau
b. Syarat kimia :

Tidak mengandung zat organik maupun anorganik

Tidak beracun
c. Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, seperti
Salmonella, Pseudomonas, Escherichia coli.
Penyediaan Air
Jenis air berdasarkan sumbernya terdiri dari :
1. Air permukaan, yaitu : air sungai, air laut, air danau, waduk, dan irigasi.
2. Air tanah, yaitu : mata air dan sumur dangkal/dalam.
Secara sifat kimia, sumber air tersebut dikategorikan sebagai berikut:
1. Brackish water (air payau), yaitu air yang mengandung kandungan
salinitasnya (NaCl) antara 1.000-3.000 ppm.
2. Brine water ( air laut), yaitu air yang kandungan salinitasnya (NaCl)
>30.000 ppm, misalnya semua air laut.
3. Soft water ( air tawar), yaitu air yang mengandung total hardness (Ca, Mg)
<60.000 ppm, misalnya : air sungai, danau, sumur, dan air hujan.
Air untuk industry umumnyadigunakan sebagai :
1. Pendingin: cooler, condenser dan cooling water.
2. Pemanas: heat exchanger.
3. Pembangkit (steam): PLTU, driver steam turbin dan pompa.
4. Evakuasi gas (vakum): steam chest ejector.
5. Air tawar: air minum.
6. Air proses: boiler feed water (BFW), jacket water dan pelarut.
Persyaratan kualitas air yang dapat digunakan dalam industry berbeda-beda
tergantung pada penggunaannya. Air yang berasal dari alam pada umumnya
belum memenuhi persyaratan yang diperlukan sehingga harus melalui proses
pengolahan terlebih dahulu.
2.4 Parameter Air
2.4.1

Parameter Kualitas Air
Parameter Fisika
a. Kecerahan
Kecerahan adalah parameter fisika yang erat kaitannya dengan proses fotosintesis
pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus
cahaya
matahari
yang
jauh
kedalam
Perairan..
Begitu
pula
sebaliknya(Erikarianto,2008).
Menurut Kordi dan Andi (2009), kecerahan adalah sebagian cahaya yang
diteruskan kedalam air dan dinyetakan dalam (%). Kemampuan cahaya matahari
untuk tembus sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air.
Dengan mengetahui kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai
dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan
manakah yang tidak keruh, yang agak keruh, dan yang paling keruh. Air yang
tidak terlampau keruh dan tidak pula terlampau jernih, baik untuk kehidupan ikan
dan udang budidaya.
b. Suhu
Menurut Nontji (1987), suhu air merupakan faktor yang banyak mendapat
perhatian dalam pengkajian- pengkajian kaelautan. Data suhu air dapat
dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari gejala-gejala fisika didalam laut,
tetapi juga dengan kaitannya kehidupan hewan atau tumbuhan. Bahkan dapat juga
dimanfaatkan untuk pengkajian meteorologi. Suhu air dipermukaan dipengaruhi
oleh kondisi meteorologi. Faktor- faktor metereolohi yang berperan disini adalah
curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, dan
radiasi matahari.
Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu penyebaran
organisme baik dilautan maupun diperairan tawar dibatasi oleh suhu perairan
tersebut. Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota air.
Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat
menekan kehidupan hewan budidaya bahkan menyebabkan kematian bila
peningkatan suhu sampai ekstrim(drastis)(Kordi dan Andi,2009).

Parameter Kimia
a. pH
Menurut Andayani(2005), pH adalah cerminan derajat keasaman yang diukur dari
jumlah ion hidrogen menggunakan rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dari
ion H+dan OH- dalam jumlah berimbang hingga Ph air murni biasa 7. Makin
banyak banyak ion OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH.
Cairan demikian disebut cairan alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+makin
rendah PH dan cairan tersebut bersifat masam. Ph antara 7 – 9 sangat memadai
kehidupan bagi air tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana air dasar
tambak memiliki potensi keasaman, pH air dapat turun hingga mencapai 4.
pH air mempengaruhi tangkat kesuburan perairan karena mempengaruhi
kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif, malah dapat
membunuh hewan budidaya. Pada pH rendah( keasaman tinggi), kandungan
oksigan terlarut akan berkurang, sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun,
aktivitas naik dan selera makan akan berkurang. Hal ini sebaliknya terjadi pada
suasana basa. Atas dasar ini, maka usaha budidaya perairan akan berhasil baik
dalam air dengan pH 6,5 – 9.0 dan kisaran optimal adalah ph 7,5 – 8,7(Kordi dan
Andi,2009).
b. Oksigan Terlarut / DO
Menurut Wibisono (2005), konsentrasi gas oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu,
makin tinggi suhu, makin berkurang tingkat kelarutan oksigen. Dilaut, oksigen
terlarut (Dissolved Oxygen / DO) berasal dari dua sumber, yakni dari atmosfer
dan dari hasil proses fotosintesis fitoplankton dan berjenis tanaman laut.
Keberadaan oksigen terlarut ini sangat memungkinkan untuk langsung
dimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan, antara lain pada
proses respirasi dimana oksigen diperlukan untuk pembakaran (metabolisme)
bahan organik sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan Co2
dan H20.
Oksigen yang diperlukan biota air untuk pernafasannya harus terlarut dalam air.
Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas, sehinnga bila ketersediaannya
didalam air tidak mencukupi kebutuhan biota budidaya, maka segal aktivitas biota
akan terhambat. Kebutuhan oksigen pada ikan mempunyai kepentingan pada dua
aspek, yaitu kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif
yang terandung pada metabolisme ikan(Kordi dan Andi,2009).
c. CO2
Karbondioksida (Co2), merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan
air renik maupun tinhkat tinggi untuk melakukan proses fotosintesis. Meskipun
peranan karbondioksida sangat besar bagi kehidupan organisme air, namun
kandungannya yang berlebihan sangat menganggu, bahkan menjadi racu secara
langsung bagi biota budidaya, terutama dikolam dan ditambak(Kordi dan
Andi,2009).
Meskipun presentase karbondioksida di atmosfer relatif kecil, akan tetapi
keberadaan karbondioksida di perairan relatif banyak,kerana karbondioksida
memiliki kelarutan yang relatif banyak.
d. Amonia
Makin tinggi pH, air tambak/kolam, daya racun amnia semakin meningkat, sebab
sebagian besar berada dalam bentuk NH3, sedangkan amonia dalam molekul
(NH3) lebih beracun daripada yang berbentuk ion (NH4+). Amonia dalam bentuk
molekul dapat bagian membran sel lebih cepat daripada ion NH4+ (Kordi dan
Andi,2009).
e. Nitrat nitrogen
Menurut Susana (2002), senyawa kimia nitrogen urea (N-urea) ,algae
memanfaatkan senyawa tersebut untuk pertumbuhannya sebagai sumber nitrogen
yang berasal dari senyawa nitrogen-organik. Beberapa bentuk senyawa nitrogen
(organik dan anorganik) yang terdapat dalam perairan konsentrasinya lambat laun
akan berubah bila didalamnya ada faktor yang mempengaruhinya sehingga antara
lain akn menyebabkan suatu permasalahan tersendiri dalam perairan tersebut.
Menurut Andayani(2005), konsentasi nitrogen organik di perairan yang tidak
terpolusi sangat beraneka ragam. Bahkan konsentrasi amonia nitrogen tinggi pada
kolam yang diberi pupuk daripada yang hanya biberi pakan. Nitrogen juga
mengandung bahan organik terlarut. Konsentrsi organik nitrogan umumnya
dibawah 1mg/liter pada perairan yang tidak polutan. Dan pada perairan yang
planktonya blooming dapat meningkat menjadi 2-3 mg/liter.
f. Orthophospat
Menurut Andayani (2005), orthophospat yang larut, dengan mudah tesedia bagi
tanaman, tetapi ketersediaan bentuk-bentuk lain belum ditentukan dengan pasti.
Konsentrasi fosfor dalam air sangat rendah : konsentasi ortophospate yang
biasanya tidak lebih dari 5-20mg/liter dan jarang melebihi 1000mg/liter. Fosfat
ditambahkan sebagai pupuk dalam kolam, pada awalnya tinggi orthophospat yang
terlarut dalam air dan konsentrasi akan turun dalam beberapa hari setelah
perlakuan.
Menurut Muchtar (2002), fitoplankton merupakan salah satu parameter biolagi
yang erat hubungannya dengan fosfat dan nitrat. Tinggi rendahnya kelimpahan
fitoplankton disuatu perairan tergantung tergantung pada kandungan zat hara
fosfat dan nitrat. Sama halnya seprti zat hara lainnya, kandungan fosfat dan nitrat
disuatu perairan, secara alami terdapat sesuai dengan kebutuhan organisme yang
hidup diperairan tersebut.
2.4.2
Kualitas Air yang Baik
Menurut O-fish (2010), ada lima syarat utama kualitas air yang baik untuk
kehidupan ikan :
 Rendah kadar amonia dan nitrit
 Bersih secara kimiawi
 Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang memadai
 Rendah kadar cemaran organik
 Stabil
Apabila persyaratan tersebut diatas dapat dijaga dan dipelihara dengan baik, maka
ikan yang dipelihara mampu memelihara dirinya sendiri, terbebas dari berbagai
penyakit, dan dapat berkembang biak dengan baik.
Menurut Agromedia(2007), air yang baik untuk pertumbuhan lele dumbo adalah
air bersih yang berasal dari sungai, air hujan, dan air sumur. Pemanfaatan sumber
air harus harus dikelola dengan baik terutama kualitas dan kuantitas. Kualitas air
sangat mendukung pertumbuhan lele dumbo. Oleh karena itu, aor yang digunakan
harus banyak mengandung zat hara, serta tidak tercemar olah racun dan zat rumah
tangga lainnya.
2.4.3
Efek Kualitas Air
Air dari alam atau natural water secara foundamental akan berbeda kondisinya
dengan air dari tempat budidaya, terutama sistem tertutup yang menggunakan
akuarium atau bak, berdasarkan sifat kimia maupun biologi. Jumlah ikan ditempat
budidaya umumnya jauh lebih banyak dibandingkan jumlah air. Akibatnya,
material hasil metrabolisme yang dikeluarkan ikan tidak dapat mengurai
seimbang. Artinya, waktu penguraian metabolit secara alami tidak mencukupi
karena jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu, air tidak dapat atau sulit
kembali menjadi baik dan cenderung menghasilkan substannsi atau bahan
metabolit yang berbahaya bagi ikan(Lesmana,2001).
Menurut O-fish(2010), kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi
air yang dikaitkan dengan suatu kagiatan atau keperluan tertentu. Dalam lingkup
akuarium, kulitas air secara umum mengacu pada kandungan polutan atau
cemaran yang terkandung dalam air dalam kaitannya untuk menunjang kehidupan
ikan dan kondisi ekosstem yang memadai.
Menurut Susanto(2002), suatu limbah yang mengandung beban pencemar masuk
ke lingkungan perairan dapat menyebabkan perubhan kualitas air. Salah satu
efeknya adalah menurunya kadar oksigen terlarut yang berpengaruh terhadap
fungsi fisiologis organisme akuatik. Air limbah memungkinkan mengandung
mikroorganisme patogen atau bahan kimia beracun berbahaya yang dapat
menyebabkan penyakit infeksi dan tersebar ke lingkungan.
2.5
Sifat Air
2.5.1 Sifat Air Secara Umum
a. Air mempunyai sifat menempati ruang, contohnya air yang dituangkan
pada gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air
yang dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari
botol.
b. Air memiliki berat, contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air
hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.
c. Permukaan air yang tenang selalu datar. Air tenang memiliki sifat
permukaannya selalu datar, contohnya air didalam gentong, gelas atau
benda yang lain apabila diamati permukaan air itu akan selalu datar.
Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu datar. Sifat
permukaan air yang selalu datar digunakan oleh tukang bangunan sebagai
dasar pengukuran pemasangan ubin atau tembok batu bata supaya tidak
miring.
d. Air mengalir ketempat yang lebih rendah. Air mempuyai sifat mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. contohnya air sungai, air
sungai mengalir dari pegunungan atau mata air di tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Kesimpulan Air yang dituangkan pada
permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah, karena air
memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
e. Air melarutkan beberapa zat. Air mempunyai sifat dapat melarutkan
beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalam air lalu diaduk-
aduk maka butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut
karena larut dalam air. Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang
karena air memiliki sifat dapat melarutkan beberapa zat.
f. Air menekan ke segala arah. Air memiliki sifat menekan kesegala arah.
contohnya apabila kantong plastik diisi air lalu kantong plastik tersebut
ditusuk jarum maka air akan keluar. keluarnya air itu karena air memiliki
sifat menekan ke segala arah.
g. Air meresap melalui celah kecil. Air memiliki sifat meresap ke celah-celah
kecil. contohnya air hujan yang turun dari langit ke permukaan tanah akan
menggenangi permukaan tanah tersebut tetapi lama-kelamaan air tersebut
akan habis karena air itu meresap melalui celah-celah kecil tanah.
h. Air dapat berubah wujud. Air memiliki sifat dapat berubah wujud.
contohnya dalam pembuatan es batu, air yang dibungkus kantong plastik
lalu di masukan kedalam kullkas atau pendingin maka air tersebut lama
kelamaan akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
i. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Air mengalir dari
tempat tinggi ke tempat rendah.
2.5.2 Sifat Fisika dan Biologis Air
a. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0
°C)
b. Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 ºF)
c. Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 ºF)
d. Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan
mengalirinya arus listrik
e. Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan
membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu,
permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air
f. Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk
adanya kehidupan
g. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi
h. Hampir semua ikan hidup di dalam air, selain itu, mamalia seperi lumbalumba dan ikan paus juga hidup di dalam air.
i. Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air
j. Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran
badan
k. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara
satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah
pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan
beberapa faktor lainnya
2.5.3 Sifat Kimia Air
a. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen
b. Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garamgaram, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul
organik.
c. Nama
alternatif
Air
adalah
aqua,
dihidrogen
monoksida,
hidrogen hidroksida
d. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia
e. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garamgaram) disebut sebagai zat-zat “hidrofilik” (pencinta air), dan zat-zat yang
tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut
sebagai zat-zat “hidrofobik” (takut-air)
f. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic
untuk melakukan replikasi
g. Pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci tubuh
manusia, pakaian, lantai, mobil, makanan, dan hewan. Selain itu, limbah
rumah tangga juga dibawa oleh air melalui saluran pembuangan.
2.6 Bahan Kimia Yang Terdapat Dalam Air
Zat zat kimia yang larut dalam air yang dapat mengganggu bahkan
membahayakan kesehatan manusia antara lain:
a. Arsen
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 0,05 mg/l. dikenal sebagai
racun; Chronic effect, bersifat karsinogenik dengan melalui kontak dengan Arsen
atau melalui makanan (Food intake).
b. Barium
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 1,5 mg/l. Dikenal sebagai
bahan kimia yang bersifat toxis terhadap hati, aliran darah, nervous.
c. Cadmium
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 0,01 mg/l. Sebagai racun
yang akut bagi manusia melalui makanan.
d. Chromium
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 0,05 mg/l. Karsinogenic
pada pernafasan. Bersifat komulatif dalam daging tikus pada kadar mg/l.
e. Lead (Timah Hitam)
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 0,05 mg/l. Dikenal sebagai
racun dengan melalui makanan, air, udara dan menghisap rokok.
f. Mercury (Air Raksa)
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air minum 0,002 mg/l.
Dikenal sebagai racun pada pekerja dan ikan. Terdapat dalam air alam kurang dari
1 mg/l. Terdapat dalam makanan 10 - 70.
g. Nitrate (Nitrat)
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air minum 10 mg/l. Air sumur
dengan kandungan 15 - 250 mg/l menyebabkan Methemogloinemia pada bayi
yang disebabkan karena susu yang dicampur dengan air tsb.
h. Selenium
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air minum 0,01 mg/l. dikenal
sebagai racun ayng berhubungan dengan pekerjaan dan menyebabkan keracunan
pada anak bila lebih dari 3 - 4 mg/kg makanan masuk.
i. Silver (Perak)
Kadar maksimum yang masih diperbolehkan dalam air minum 0,05 mg/l. dapat
menyebabkan penyakit Argria, warna kulit yang kelabu kebiru biruan, mata.
j. Sulfate
Konsentrasi maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 250 mg/l.
Menyebabkan Laxative apabila kadarnya berupa magnesium dan Sodiums.
k. Besi
Konsentrasi maksimum yang masih diperbolehkan dalam air 0,3 mg/l. Besi
berguna untuk metabolisne tubuh manusia. Nilai ambang rasa 2 mg/l,
menimbulkan warna, menyebabkan timbulnya koloidal yang berwarna dalam air.
l. Tembaga
Konsentrasi maksimum yang diperbolehkan dalam air 1 mg/l. Penting untuk
metabolisme. Menyebabkan air mempunyai rasa tertentu. Nilai ambang rasa 1 -5
mg/l.
m. Chlorida
Konsentrasi maksimum yang diperbolehkan dalam air 250 mg/l. Kadar yang
berlebihan menyebabkan air menjadi asin rasanya. rasa asin akan bertambah
akibat adanya limbah yang mencemari air.
n. Fluor
Kekurangan Fluor dalam air dapat menyebabkan caries gigi. Dan kelebihan Fluor
menyebabkan penyakit Fluoresis. Kadar di dalam air minum 1 - 2 mg/l.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas
menyediakan air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat
berpengaruh dalam kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam
memenuhi kebutuhan air didalam pabrik, dapat diambil dari air permukaan.
b.
Saran
Unit penyediaan air untuk suatu industri sebaiknya menggunakan sumber air
permukaaan seperti air sungai.
Download