Uploaded by User71466

177002017 Shofiyah Ulfah Dimmer

advertisement
LAPORAN
RANGKAIAN DIMMER
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Elektronika Daya
disusun oleh,
Shofiyah Ulfah
177002017
Dhea Natasya Prameswari
177002043
Fahmi Faturrohman
177002046
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2020
A. Dasar Teori
Rangkaian Dimmer adalah rangkaian pengatur nyala lampu. Dengan
rangkaian dimmer, nyala lampu bisa diatur dari yang paling gelap (mati), remangremang sampai yang paling terang. Dimmer adalah alat yang digunakan untuk
memvariasikan kecerahan cahaya. Dengan memperkecil atau memperbesar
tegangan RMS dan, karenanya, kekuatan berarti untuk lampu, adalah mungkin
untuk memvariasikan intensitas output cahaya. Meskipun variabel-tegangan
perangkat yang digunakan untuk berbagai tujuan, dimmer istilah umumnya
diperuntukkan bagi mereka dimaksudkan untuk mengontrol output cahaya dari
halogen resistif pijar, dan (baru-baru ini) lampu neon kompak (CFL) dan lightemitting diode (LED). Peralatan yang lebih khusus diperlukan untuk dim neon, uap
merkuri, solid state dan pencahayaan busur lainnya.
Dimmer berbagai ukuran dari unit-unit kecil ukuran tombol lampu yang
digunakan untuk penerangan dalam negeri untuk unit daya tinggi yang digunakan
dalam teater besar atau instalasi pencahayaan arsitektur. Dimmer domestik kecil
umumnya langsung dikontrol, meskipun sistem remote control (seperti X10) yang
tersedia. Dimmer profesional modern umumnya dikendalikan oleh sistem kontrol
digital seperti DMX atau DALI. Dalam sistem yang lebih baru, protokol ini sering
digunakan dalam hubungannya dengan ethernet.
Dalam industri pencahayaan profesional, perubahan intensitas disebut
"memudar" dan dapat "memudar up" atau "memudar down". Dimmer dengan
kontrol manual langsung memiliki batas kecepatan mereka bisa bervariasi di tapi
masalah ini sebagian besar telah dihilangkan dengan unit digital modern (meskipun
perubahan yang sangat cepat dalam kecerahan masih dapat dihindari karena alasan
lain seperti umur lampu).
Dimmer modern yang dibangun dari silikon yang dikendalikan rectifier
(SCR) bukan resistor variabel, karena mereka memiliki efisiensi yang lebih tinggi.
Sebuah resistor variabel akan menghilang kekuasaan sebagai panas dan bertindak
sebagai pembagi tegangan. Karena silikon dikontrol penyearah switch antara
resistansi rendah "pada" negara dan resistensi yang tinggi "off" state, ia menghilang
daya yang sangat kecil dibandingkan dengan beban terkontrol..
Komponen utama rangkaian dimmer adalah TRIAC, DIAC dan Variabel
Resistor. TRIAC sebagai komponen utama berfungsi mengatur tegangan AC yang
masuk ke lampu. DIAC dan VR berfungsi mengatur bias TRIAC yang
menentukan titik kerja on-off dari TRIAC.
B. Komponen-komponen yang digunakan
Beberapa komponen yang digunakan pada rangkaian dimmer buatan saya :
1.
Triac BT 138
2.
Diac
3.
Kapasitor 104j
4.
Potensio 1M Ω
5.
Lampu Pijar (15 watt yang digunakan)
6.
Fitting Lampu
-
TRIAC
TRIAC merupakan komponen 3 elektroda : MT1, MT2 dan gate. Triac
biasanya digunakan pada rangkaian pengendali
penyakelaran, dan rangkian
pemicu/trigger.
Jika terminal MT1 dan MT2 diberi tegangan PLN 220 volt dan gate dalam
kondisi mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh triac (kondisi idel)
sampai pada tegangan ‘break over’ triac tercapai. Kondisi ini dinamakan kondisi
off triac. Apabila gate diberi arus positif atau negatif maka tegangan ‘break over’
ini akan turun. Semakin besar nilai arus yang masuk ke gate maka semakin rendah
pula tegangan ‘break over’nya. Kondisi ini dinamakan sebagai kondisi on triac.
Apabila triac sudah on maka triac akan dalam kondisi on selama tegangan pada
MT1 dan MT2 di atas nol volt. Apabila tegangan pada MT1 dan MT2 sudah
mencapai nol volt maka kondisi kerja triac akan berubah dari on ke off. Apabila
triac sudah menjadi off kembali, triac akan selamanya off sampai ada arus trigger
ke gate dan tegangan MT1 dan MT2 melebihi tegangan break overnya.
-
DIAC
DIAC adalah suatu komponen yang berkelakuan seperti dua buah thyristor
yang dihubungkan saling bertolak belakang. Oleh karena itu DIAC mempunyai
dua buah tegangan penyalaan.Tegangan penyalaan pertama berada pada tegangan
maju (+ Vbo) sedangkan yang kedua ada pada tegangan baliknya (- Vbo).
DIAC banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya
yangmenggunakan TRIAC. 9ambar diba3ah memperlihatkan salah satu contoh
rangkaian yang memperlihatkan peran DIAC dalam rangkaian pengendali daya.
Jika tegangan pengisian kapasitor telah mencapai breakover DIAC, maka
DIAC akan menghantar sehingga kapasitor akan menggosongkan muatannya
melalui DIAC dan gate-TRIAC. Arus penggosongan kapasitor merupakan
pulsa penyulut yang digunakan oleh TRIAC sebagai pengendali. Jika beban
sebenarnya bersifat induktif, maka perlu dipasang rangkaian R dan C secara
parallel terhadap TRIAC untuk mengatur komutasi TRIAC.
-
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang
digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu
mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor pada
dimmer lampu.
C. Cara Kerja Dimmer
Rangkaian dimmer ini menggunakan TRIAC tipe BT138 yang dikontrol
menggunakan DIAC dan potensiometer P1 1MOhm. Intensitas cahaya lampu pada
rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini dikontrol dengan mengatur arus yang
diberikan ke bola lampu melalui TRIAC. Secara teknis pengontrolan intensitas
cahaya lampu dilakukan dengan mengatur tuas potensiometer P1 1MOhm. Arus
output pada lampu dikendalikan oleh tegangan gate TRIAC TM1 melalui DIAC
BR100 dari output pembagi tegangan potensiometer P1. Semakin tinggi tegangan
yang diberikan ke gate TRIAC TM1 maka arus yang diberikan ke beban akan
semakin besar. Untuk beban lampu yang besar TRIAC TM1 BT138 membutuhkan
pendingin (heat sink) kecil untuk meredam panas yang timbul karena kerja TRIAC
tetapi karena beban lampu yang digunakan kecil sehingga tidakperlu menggunakan
heatsink asalkan lampu tidak dinyalakan terlalu lama.
D. Hasil Percobaan
Pada percobaan ini rangkaian yang telah dibuat tidak dapat bekerja
sebagaimana mestinya dikarenakan triacnya terbakar. Hal tersebut, diakibatkan
terjadinya short circuit saat pengujian dilakukan. Maka dari itu dilakukanlah
simulasi dengan menggunakan aplikasi proteus. Dan hasilnya ketika tuning
potensionya 0-25%, lampu tidak menyala, hal ini karena pada saat itu beban pada
dimmer masih lebih besar dibandingkan dengan beban pada lampu. Tetapi, ketika
tuning potensionya lebih dari 25% lampu baru dapat menyala karena sebaliknya.
Terlihat dari gambar gelombangnya juga, bahwa semakin besar tuning potensio
maka beban pada dimmer semakin kecil dibanding beban pada lampu.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa seperti fungsinya rangkaian dimmer ini dapat mengatur nyala lampu, yaitu
tingkat kecerahanannya dengan memperkecil atau memperbesar tegangan rms nya
sesuai yang diinginkan. Hasilnya lampu baru dapat menyala ketika tuning
potensionya lebih dari 25%, karena pada saat tersebut beban pada dimmer lebih
kecil daripada beban pada lampu.
Download