ELECTRIC POWER CONTROLLER (PENGONTROL DAYA LISTRIK) DISUSUN OLEH: HERVIANA D411 07 064 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011 PENDAHULUAN Electric power Controller (Pengontrol daya listrik) merupakan suatu rangkaian yang mengontrol suatu keluaran daya dari suatu terminal AC dengan menggunakan TRIAC. Rangkaian ini dapat mengontrol daya electric dengan menggunakan sebuah resistor variable. Rangkaian ini dapat digunakan untuk mengatur cahaya dari lampu. Rangkaian ini mengubah arus elektrik yang mengalir ke beben dengan menggunakan TRIAC dan mengontrol daya yang keluar. Rangkaian ini hanya digunakan untuk mengontrol tengangan AC dan tidak untuk mengontrol tegangan DC. Karena pengontrolan menggunakan TRIAC menyebabakan arus yang mengalir ke beban bukan sinyal sempurna. Oleh karena itu, diperlukan pembatasan pada peralatan sehingga dapat digunakan sebagai pengontrol dengan menggunakan rangkaian tertsebut. Daya elektrik yang dapat dikontrol berdasarkan batasan nilai arus yang dapat mengalir pada TRIAC. Pada rangkaian tersebut menggunakan TRIAC 12A dengan tegangan AC 100V, daya maksimal yang dapat dikontrol sebesar 1200W namun daya yang aman sekitar 700W – 800 W. Jika ingin menggunakan tegangan AC lebih dari 100 V (misalnya AC 200V), tegangan yang diizinkan pada kapasitor harus berada pada reting tegangan dari TRIAC. Operation explanation of the electric power controller Bidirectional Triode Thyristor ( dikenal dengan nama TRIAC ) Berikut ini merupakan thyristor dengan satu diode. Pada thyristor, pada saat forward arus listrik dapat mengalir dengan dikontrrol. Thyristor memiliki tiga terminal, yaitu T2 (terminal pada kutub anoda), T1 (pada kutub katoda), dan gate. Pada diode, pada kondisi forward arus listrik langsung mengalir ketika diberi tegangan yang mencapai tegangan forward. Sedangkan pada thyristor, arus listrik pada kondisi forward tidak dapat mengalir ketika arus listrik tidak mengalir melalui gate. Ketika arus listrik (pulsa) pemicu mengalir ke gate, arus forward pada thyristor dapat mengalir. Arus forward pada thyristor mulai mengalir terus ketika mencapai arus gate sampai batas tegangan forward. Fungsi Gate kembali ke keadaan semula pada saat tegangan forward berakhir. Jadi, pada kondisi forward arus pada thyristor tidak dapat mengalir sampai arus picu mengalir ke gate jika tegangan forward diberikan/digunakan sekali lagi. Gambar 1. Prinsip aliran arus listrik pada thyristor TRIAC merupakan suatu alata elektronika yanga dianalogikan sebagai dua pasang thyristor yang dipasang antiparalel. Hasilnya merupakan dua buah switch dua arah yang dapat mengalirkan arus dikedua arah tersebut. TRIAC dapat aktif pada keadaan tegangan reverse maupun forward, dan tidak aktif ketika arus yang mengalir pada TRIAC berada dibawah ambang batas untuk bekerja. Karena pada integrasinya, TRIAC mempunyai gerbang arus yang sensitive pada keadaan ketika dinyalakan dan tidak dinyalakan dalam waktu yang lama dibandingkan thyristor. TRIAC digunakan pada aplikasi control phasa pada frekuensi yang rendah, seperti pada Regulator AC untuk pencahyaan/cahaya lampu, Kontrol fan, dan relay solid-state AV. TRIAC tidak digunakan pada rating yang sama seperti thyristor, tetapi memiliki rating tegangan samapi 1000V dan beberapa ampere. Gambar 2. (a) symbol TRIAC, (b) Representasi dari dua thyristor, (c) karakteristik thyristor TRIAC merupakan jenis thyristor yang dapat digunakan pada arus bolak-balik (AC). Alat tersebut memungkinkan gate bekerja pada masing-masing tegangan pada AC baik pada sisi tegangan positif maupun sisi tegangan negative. Sehingga daya listrik pada arus bolak-balik dapat dikontrol. Dapat dipergunakan untuk menggantikan SCR untuk daya arus bolakbalik, misalnya pada pengaturan motor atau pada pengaturan cahaya dan lampu (Dimmer lamps).TRIAC memiliki kemampuan di bawah 100 A dan kurang dari 1000 watt. Dioda Trigger ( nama yang dikenal DIAC ) DIAC memiliki karakteristik yang special. Pada diode, arus forward mengalir ketika diberi tegangan forward tetapi pada DIAC, sampai pada tegangan forward menjadi tegangan breakover(VBO), arus tidak dapat mengalir. Pada DIAC, arus mengalir pada dua keadaan. Ketika tidak diberika tegangan VBO arus tidak dapat mengalir baik pada tegangan positif maupun pda tegangan negative (kondisi forward/reverse). Ketika tegangan yang diberikan pada diode seberang VBO, diode berada pada kondisi ON dan tegangan dari kedua tepi dari dioda menurun dengan cepat. Karakteristik ini digunakan untuk mengontrol gerbang pada TRIAC. Gambar 3. Karakteristik DIAC Kontrol daya listrik dengan menggunakan TRIAC Untuk control daya listrik dengan menggunakan TRIAC, digunakan DIAC untuk rangkaian gate. Dengan perubahan phasa pada arus listrik yang mengalir melalui DIAC, pada saat arus AC mengalir melalui gate disitulah dikontrol. Rangkain Kontrol phasa Gambar 4. Rangkaian Kontrol phasa Rangkaian ini digunakan sebagai rangkaian untuk mengubah waktu picu yang dikombinasikan dengan resistor dan kapasitor. Ketika tegangan AC diberikan pada kapasitor, arus phasa pada kapasitor adalah 900. Karena itu, tegangan pada kedua tepi resistor maju 900 pada tegangan input AC. Sehingga tegangan pada kedua tepi capasitor berubah menjadi tertinggal 900 dari tegangn input AC. Ketika nilai resistansi besar, waktu tunda tegangan kapasitor 900 tetapi delaynya akan kecil ketika nilai resistansi mengjadi kecil. Dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 5. Vc dengan delay 90 derajat Rresistance(R)=Kecil Rresistance(R)=tengah/sedang Rresistance(R)=besar Gambar 6. Vc, IG, dan IL pada saat Rnya berubah Rangkaian Pencegah Hysterisis Rangkaian ini dibutuhkan untuk membuat kemungkinan pelepasan yang cepat pada pengisian kapasitor (CT) setelah TRIAC ON. Sebaliknya, pengisian pada CT memiliki pengaruh pada waktu picu di siklus berikutnya. Dibawah ini, akan dijelaskan mengenai situasi pada over switch tegangan input dari kondisi positif ke negative. Ketika TR ON, tegangan antara T2 dan T1 dari TR sebesar 1,5 V. Ketika R1 kecil, pembuangan/pengosongan kapasitor (CT) melalui R1 dan TR. Ketika R1 besar, pembuangan melalui D1, R2, dan TR dan tegangan pada kapasitor mulai menurun. Gambar 7. Rangkaian pencegah histerisis Pada awal waktu picu (ketika waktu ON dari TRIAC lama), tegangan CT cukup menurun. Sehingga, ketika waktu picu melambat (ketika waktu ON dari TRIAC singkat), tegangan sangat tidak mungkin cukup untuk dibuang pada pengisian CT. Gambar 8. Pembuangan melalui D1 dan D2 Oleh karena itu, pembuangan dengan cepat pada D1 dab D2 ketika tegangan input berada pada keadaan sebaliknya. D2 menjadi ON ketika trgangan input negative. Ketika tegangan pada point A lebih tinggi dari pada pada point B, D1 dan D2 ON. Ketika diode ON, arus dapat mengalir pada arah sebaliknya juga. Karenanya, pengosongan CT melalui D1 dan D2. Karena tengan forward dari diode lebih kecil dari 1V. tegangan pada kedua sisi CT dengan seketika mencapai 1V. pada setengah siklus (sisi negative), pengisian pada polaritas sebaliknya mulai disimpan pada CT. oleh karena itu, point A menjadi lebih rendah dibandingkan point B dan D1 menjadi OFF. Sehingga, kecepatan pengisian penyimpanan CT diputuskan hanya R1. Setelah itu, pengisian penyimpanan CT samapi tegangan pada CT menjadi VBO dari DIAC. Ketika tegangan DIAC menjadi VBO, arus yang mengalir melalui gate dari TR dan TR ON. Cara kerja setelah ini sama dengan yang tersebut diatas. Gambar 9. Pembuangan melewati R1 Rangkaian Filter Noise TRIAC mendatangkan noise pada waktu ON/OFF. Ketika noise berpengaruh pada peralatan yang digunakan oleh beban, hal ini kemungkinan untuk pengurangan noise ketika dipasankan filter. Juga pada penggunaan coil untuk beban, tegangan tinggi kadang-kadang muncul. Rangkaian ini dapat juga digunakan untuk memproteksi TRIAC dari tegangan tinggi. Gambar 10. Rangkaian Filter Noise dengan varistor TNR merupakan salah satu jenis semikonduktor yang biasa disebut varistor. Ketika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan varistor , nilai resistansi dari varistor menurun, dan membuat tegangan bypass dan memproteksi TRIAC. Pada tegangan AC 100V, tegangan varistor yang digunakan adalah 270 V. Untuk hubungan varistor dengan beban dipasang secara parallel. Juga sebagai efisiensi untuk proteksi TRIAC terhadap tegangan tinggi yang berasal dari beban. Pada pembatasan peralatan terdapat peralatan/beban yang dapat dikontrol maupun yang tidak dapat dikontrol, yaitu: Peralatan yang dikontrol: o Peralatan bekerja dengan resistor. Seperti lampu tungsten-filamen, Solder untuk besi, dan sebagainya. o Peralatan yang menggunakan AC series motor atau pembersih. Seperti mesin bor, Kipas angin, cleaner, dan sebagainya. Peralatan yang tidak dapat dikontrol: o Lampu flourensecence. o Motor singkron (menggunakan kapasitor) Untuk motor singkron, jumlah rotasi diambil dari frekuensi AC. Sehingga tidak memungkinkan untuk dikonrol menggunakan rangkaian ini. Bagaimanapun juga, torka/putaran pada motor akan menurun seiring dengan penurunan arus yang mengalir ke beban. Dengan begitu perubahanya dapat melambat. Pada keadaan ini, rotasi pada beban tidak konstan. SUMBER http://www.piclist.com/image/www/hobby_elec/e_ckt24.html http://www.piclist.com/image/www/hobby_elec/e_ckt24_2.html http://www.piclist.com/image/www/hobby_elec/e_ckt24_4.html