PERTEMUAN 7: MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL PENGEMBANGANNYA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini anda dih arap kan mamp u untuk : 1.1. M enggambarkan lan gkah-langkah memasuki dunia usah a 1.2. M engenal cara-cara merintis usaha baru dan model p en gemb an ganny a 1.3. M engenal cara membeli p erusahaan y ang sudah d irintis 1.4. M engidentifikasi p rofil usaha kecil dan cara p engemban ganny a B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 1.1 : Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya A. Cara Memasuki Dunia Usaha Terdap at tiga cara yan g dapat ditemp uh untuk memulai suatu usaha atau memasuki dun ia usaha, y aitu : 1. Merintis usaha baru (starting) Membentuk dan mendirikan usaha baru den gan menggunakan modal, id e, organisasi dan manajemen y ang dirancang sendiri. M enurut Lambing terdapat dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari p eluan g den gan mend irikan usah a baru, yaitu : Pendekatan inside-ou t (id ea g eneration), berdasark an gagasan sebagai kunci y ang menentukan keberhasilan usaha. Pendekatan out-side in (opportunity recognition), p endekatan yang menek ankan p ada basis ide bahwa suatu perusahaan akan b erhasil ap abila dapat menan ggap i atau mencip takan suatu kebutuhan di p asar. Berdasarkan p endekatan in-side ou t, bahwa untuk memulai usaha seoran g calon wirausaha harus memiliki komp etensi usaha dan menurut, Norman Scarborou gh komp etensi usaha y ang dip erlukan ad alah : a. Kemampuan teknik b. Kemampuan p emasaran c. Kemampuan finansial d. Kemampuan hubungan Hal-hal y ang h arus diperhatikan dalam merintis merintis usaha baru : Bidang d an jen is usaha y ang dimasuki Bentuk usaha dan kepemilikan y ang akan dip ilih Lokasi dan temp at usaha y ang dip ilih Bentuk organisasi usaha y ang akan digun akan. Jaminan usaha y ang mun gkin dip eroleh. Pengaruh lin gkun gan usaha yang mun gkin. Bidang usaha dan bentuk kepemilikan Beberapa bidang usaha y ang bisa dimasuki : bidan g usaha pertanian, p ertambangan, pabrikasi, konstruksi, perdagangan, jasa keuan gan, jasa p eroran gan, jasa-jasa u mum dan jasa wisata. Bentuk-bentuk kep emilikan usah a baru, terdiri d ari : a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha y ang dimilik i dan kelo la sendiri oleh seoran g wirausah a. b. Persekutuan (partnership), suatu bentuk usaha y ang dimiliki dua oran g atau leb ih yang secara bersama-sama men jalankan usaha b ersama. c. Perusahaan berb adan huku m (corporation), p erusahaan yang d idirik an atas dasar b adan hukum den gan mod al berasal dari saham-sah am. Penentuan lokasi usaha Lokasi usaha kad ang-kadang menjadi keputusan y ang sangat p enting karen a : a. Menjadi p ertimbangan utama seoran g p elan ggan. b. Memp uny ai kep entingan strategik usaha karena bisa d igunakan untuk men gemb an gkan sebuah keuntungan ko mp etitif y ang mendukun g Pemilih an temp at usaha harus memp ertimbangkan asp ek efisiensi dan efektivitas. Alternatif pemilihan lokasi usah a antara lain : a. Membangun bila ada temp at yang strategis b. Membeli atau meny ewa jika lebih strategis dan men guntun gkan. c. Kerja sama b agi hasil, bila memun gkinkan. Evaluasi lokasi atau temp at terdiri dari : a. Jalur p ejalan kak i b. Jalur sepeda motor c. Fasilitas p arkir : kualitas dan luas area p erp arkiran den gan ketersediaan sarana d an p rasarana sep erti parkir kary awan dengan p engaman an dan dekat. d. Ketersediaan transp ortasi : • Ketersediaan transp ortasi umum • Akses dari jalan utama • Mudah untuk dijangk au e. Komp osisi (ukuran dan jumlah) : • Ukuran dan jumlah ruan gan • Keseimban gan usah a f. Temp at khusus : • Kelay akan tempat • Penempatan lokasi • Kondisi dan umur ban gunan g. Kep emilikan : • Milik sendiri atau disewa • Biay a operasi dan p emeliharaan • Pajak • Batasan wilay ah • Aturan yang berlaku. h. Penilaian menyeluruh terhadap lokasi umu m dan temp at. Organisasi usaha Komp leksitas organisasi usaha tergantung p ada lin gkup atau cakup an usaha dan skala usaha. Semak in besar lin gkup usaha semakin komp leks organisasiny a dan sebailknya semakin kecil lin gkup usaha mak a semakin sed erhana organisasiny a. Usaha kecil y ang identik d en gan business owner manager, ap abila tumbuh menjad i leb ih besar pengelolaany a tidak bisa dikerjak an sendiri tetap i harus melibatkan orang lain. Fungsi-fun gsi bisnis sep erti bagian p emasaran, keuan gan, p embelian, sumber day a manusia dan informasi teknolo gi, memerlukan tenaga tersendiri dan p erlu bantuan oran g lain. Wirausaha Karyawan Karyawan Karyawan [email protected] Gambar : Struktur organisasi sederhana Pada p erusahaan kecil fungsi man ajemen relatif tidak begitu besar sedan gkan fungsi kewirausahaan memp uny ai p eran y ang san gat besar karen a dasarnya adalah kreatifitas dan inovasi. A. Lingkungan usaha Lin gkun gan usah a d ap at menjadi p endorong maup un penghambat jalanny a perusahaan. Lin gkun gan y ang memp engaruhi jalanny a usaha/ p erusahaan y aitu : a. Lin gkungan mikro : lin gkungan y ang memp uny ai kaitan langsun g den gan op erasional perusahaan, terdiri dari p emasok, supplier, kary awan dan distributor. b. Lin gkungan makro : lin gkun gan y ang dap at mempengaruhi day a hidup perusahaan secara keseluruhan y ang meliputi : ekonomi, sosiop olitik, demografi dan gay a hidup . 2. Membeli perusahaan orang lain (buying) M emasuki dunia usaha dengan membeli perusahaan y ang telah didirik an, dirintis atau di organ isir oleh oran g lain den gan nama dan organisasi usaha y ang sudah ada. Permasalahan yang harus dihadap i jika memb eli p erusahaan antara lain : M asalah eksternal : berhubun gan den gan bany akny a p esaing dan ukuran p eluang p asar. M asalah-masalah internal : masalah-masalah y ang berasal dari dalam p erusahaan sendiri. Terdap at beberap a asp ek yang harus dip ertimbangkan dan dianalisis oleh p embeli dalam membeli p erusahaan : a. Alasan pemilik menjual p erusahaan b. Potensi p erusahaan c. Asp ek legal p erusahaan d. Kondisi keuan gan p erusahaan 2. Kerja sama manajemen (franchising) Suatu bentuk kerja sama usaha antara entrepren eur (franchisee) den gan perusahaan besar (franchisor) melalu i persetujuan jual-beli hak monop oli untuk meny elenggarakan usaha. Franchise : suatu p ersetujuan lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan peny elenggara den gan p eny alur atau perusahaan lain untuk melaksan akan usaha. Perusah aan pemberi lisensi disebut franchisor dan p erusahaan y ang diberi lisensi ad alah franch isee. Kerjasama ini diawali den gan bantuan dari franchisor dalam p emilihan temp at, rencana bangun an, p embelian p eralatan, p ola arus kerja, p emilihan karyawan, administrasi dan keuan gan, akuntansi, konsultasi, p enetap an standar, p romosi, p engendalian kualitas, riset, nasehat hukum dan sumber-sumber p ermodalan. Profil Usaha Kecil Batasan usaha kecil b erbeda-bed a tergantung p ada fokus p ermasalahan masin g-masin g organ isasi. Menurut komisi untuk p erkembangan ekonomi, kriteria usaha kecil ad alah : M anajemen berdiri sendiri d an man ajer adalah p emilik. M odal disediakan oleh p emilik atau sekelomp ok kecil Daerah op erasi bersifat lokal Ukuran keseluruhan relatif kecil Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1995 dan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1999, UKM didefenisik an sebagai berikut : Usaha Kecil ad alah kegiatan ekonomi raky at y ang memiliki k ekayaan bersih p alin g banyak Rp . 200 juta, tidak termasuk tanah dan angun an temp at usaha atau y ang memiliki h asil p enjualan tahunan palin g bany ak Rp . 1 mily ar dan milik warga negara Indonesia. Usaha M enengah adalah : a. Memiliki kek ayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta samp ai dengan p alin g banyak Rp . 10 mily ar, tidak termasuk tanah dan ban gunan temp at usaha. b. Milik warga negara Indonesia. c. Berdiri sendiri dan bukan merup akan anak p erusahaan atau caban g p erusahaan yang dimiliki, diku asai atau berafiliasi baik lan gsung maupun tidak langsun g dengan usaha besar. d. Berbentuk usaha orang p erseoran gan, badan usaha y ang tidak berb adan huku m d an atau badan usaha y ang b erbadan huku m. Sesuai d en gan Surat Edaran Bank Indonesia kep ada Semua Bank Umum di Indon esia No.3/9/BKr, tgl 17 M ei 2001, Usaha Kecil adalah usah a y ang memenuhi kriteria sebagai berikut : M emiliki kek ay aan bersih p alin g bany ak Rp .200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan ban gunan tempat usaha; atau 1. Memiliki hasil penjualan tahunan p aling banyak Rp . 1.000.000.000,00 (satu miliar rup iah) 2. Milik Warga Negara Indon esia 3. Berdiri sendiri, bukan merup akan anak p erusahaan atau caban g perusahaan y ang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi b aik lan gsung, maupun tidak lan gsun g d engan usaha menen gah atau usaha besar. 4. Berbentuk usaha p erorangan, badan usah a yang tidak b erbadan huku m, atau bad an usaha yang berbadan huku m, termasuk kop erasi. Kekuatan dan kelemahan usah a kecil Kekuatan usaha kecil : 1. Memiliki kebebasan untuk bertindak 2. Fleksibel 3. Tidak mudah goncan g Kelemah an p erusahaan kecil : 1. Kelemahan struktural, kelemah an usaha kecil d alam man ajemen, organ isasi, teknologi, sumber day a dan p asar. Salah satu kelemahan usaha kecil y ang p alin g menonjol adalah kurangny a p ermodalan. Permodalan meny angkut p ada bah an baku, teknik desain dan standar, dan p emasaran. 2. Kelemahan kultural, kelemahan d alam buday a p erusahaan y ang kurang mencerminkan perusahaan sebagai “corporate culture”. M odel Pengemban gan Usaha Kecil Hasil studi y ang dilakukan oleh John Eggers dan Kim Leahy mengidentifikasi 6 (en am) tahap p engemban gan bisnis, y aitu : Tahap konsep si, tahap awal p engemban gan b isnis harus menajalank an konsep -konsep y ang telah dibuat dengan sebaik-baikny a dan dalam perjalananny a diup ay akan untuk dip erbaiki dan ditingkatkan secara terus menerus untuk menjadi lebih baik. Tahap survival, menjaga keb eradaan usaha p erlu d ilakuk an. Sebuah usah a harus mamp u terus bertahan dan berkemban g dimasa y ang akan datan g. Tahap stabilisasi, jalanny a op erasional usaha y ang stabil, p erolehan keuntun gan y ang stabil dan terus menin gkat dan p eluan g usaha dap at dijaga den gan b aik merupakan faktor p enting y ang dap at mendorong p erkemban gan usaha kecil. Tahap orientasi p ertumbuhan, merup akan tahap p ersiap an sebelum menjalan i p ertumbuhan usaha. Tahap p ertumbuhan cep at, saat ini merupakan momen y ang ditun ggu karena waktu p ertumbuhan cep at usaha dapat dikembangkan d an memban gun citra. Tahap kematangan, usaha y ang mamp u bertahan sampai tahap kematan gan telah men galami berbagai ujian. Biasany a usaha tersebut sudah memp unyai kekuatan dalam men ghadap i berbagai p ersoalan, b iasany a mamp u men gatasiny a den gan baik. M enurut Lambin g, ad a dua keteramp ilan yang sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk p engemb an gan usaha, y aitu keteramp ilan manajemen k euan gan dan manajemen p ersonal. Dalam konsep strategi bersain g dik emukak an bahwa keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada k emamp uan internal. Kemamp uan internal p erusahaan y aitu komp etensi khusus berup a kreativitas dan inovasi. Dalam konteks p ersaingan bebas y an g semakin dinamis, menurut D’Aveni p erusahaan harus men ekankan p ada strategi p en gemb an gan kompetensi inti, y aitu p engetahuan dan keun ikan untuk mencip takan keunggu lan. Keun ggu lan tersebut dicip takan melalui The New 7-S strategy (The New 7-Ss), y aitu : 1. Superior stakeholder satisfaction, mengutamak an kepuasan stakeholder 2. Strategic sooth saying, merancan g strategi untuk membuat kejutan 3. Position for speed, p osisi men gutamakan kecep atan 4. Position for surprise, posisi untuk membuat kejutan. 5. Shifting thre role of the game, strategi untuk mengadak an perubahan/ p ergeseran peran yang dimainkan. 6. Signaling strateg ic in tent, mengind ikasikan tujuan strategi 7. Simultanous and sequential strateg ic thrusts, y aitu membuat rangk aian p enggerak /p endorong strategi secara simultan dan berurutan. C. SOAL LATIHAN 1. Gambarkan bagaimana lan gkah - lan gkah y ang h arus ditempuh dalam memasuki usaha baru? 2. Kemamp uan apa y ang harus dimiliki o leh seseoran g y an g ingin memasuki dunia usaha? 3. Bagaimana p roses franchisin g dimu lai, d an beri contoh bidan g usaha y ang b isa dilakukan d en gan cara fran chisin g? 4. M engapa lingkun gan dap at menjadi pendoron g atau p enghambat bagi p erkemban gan p erusahaan? A. DAFTAR PUSTAKA Sury ana. (2003), Kewirausahaan.Jakarta: Salemba Emp at Lup iy adi, Rambat, (2008), Entrep reneurship, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia